Oleh :
DEDY PURNANTO
NPM : 11.2.05.01.0016
1.
Oleh :
DEDY PURNANTO
NPM : 11.2.05.01.0016
dedygonden@gmail.com
Warga yang tinggal di kota besar lebih rentan menjadi gila dibanding mereka yang di
desa. Hubungan sosial yang buruk, beban kerja yang tinggi, dan tingkat kemacetan lalu lintas
adalah alasannya. Ada variasi yang cukup besar dalam insiden skizofrenia di seluruh dunia.
Berdasarkan pola geografis, orang yang tinggal di daerah perkotaan memiliki kemungkinan
yang lebih tinggi mengalami skizofrenia daripada orang pedesaan.( Zammit, 2010).
Menurut WHO, pada tahun 2014 sekitar 26 juta orang di seluruh dunia mengalami
skizofrenia. Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, terdapat 0,5
persen dari jumlah penduduk Indonesia mengidap gangguan skizofrenia. Dengan kata lain,
terdapat satu juta orang yang mengalami skizofrenia. Sedangkan di Jawa Timur pada tahun
2013 terdapat 0,22% atau sekitar 63.483 ribu jiwa penduduk mengalami skizofrenia. Data
dari Dinas kesehatan kota Kediri pada tahun 2012 terdapat 437 kasus skizofrenia dan tahun
2013 terdapat 468 kasus, terbanyak di Puskesmas Sukorame yaitu 138 kasus pada tahun 2012
dan 157 kasus pada tahun 2013. (Dinkes kota Kediri, 2013).
Skizofrenia biasanya berkaitan dengan perubahan sosial ekonomi keluarga. ada beberapa
faktor yang menyebabkan terjadinya skizofrenia, salah satunya adalah disfungsi keluarga.
kondisi keluarga yang tidak stabil, role model atau keteladanan yang negatif, tidak terbina
saling percaya antar anggota keluarga, keluarga tidak mampu memberikan pendidikan yang
sehat pada anggota keluarganya, perceraian dll. Skizofrenia dapat menimbulkan dampak baik
bagi klien, keluarga atau lingkungan sekitar. Klien dengan skizofrenia cenderung diasingkan
oleh lingkungan sekitar karena dianggap membahayakan, begitu pula dengan keluarganya.
(Prabowo, 20014).
Dengan adanya latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan Studi Kasus Pada
Keluarga Dengan Anggota Keluarga Skizofrenia Di Wilayah Puskesmas Sukorame Kota Kediri.
II. Metode
1. Observasi : penulis melakukan pengamatan langsung rumah, kondisi lingkungan
sekitar.
2. Wawancara : penulis melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan
pertemuan tatap muka dengan satu anggota keluarga atau lebih
untuk melakukan tanya jawab terkait informasi yang diperlukan.
3. Pemeriksaan Fisik : pemeriksaan fisik dilakukan mulai dari ujung rambut sampai ujung
kaki, dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi
B. Kesimpulan
1. Pada hasil pengkajian didapatkan data bahwa Ny. W mengatakan ingin membawa klien
berobat dan melepas rantai klien tetapi jika dilepas pasti terjadi pertengkaran antara
klien dengan dua saudaranya, Klien terlihat dikurung dalam ruang khusus, kaki kanan
diantai.
2. Diagnosa keperawatan yang muncul pada tinjauan kasus yaitu koping keluarga tidak
efektif b.d ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat.
3. Perencanaan yang akan dilakukan yaitu bina komunikasi yang baik dengan keluarga,
identifikasi masalah yang dihadapi keluarga, diskusikan upaya yang biasa dilakukan
keluarga, latih keluarga cara mengatasi masalah.
4. Pelaksanaan yang sudah dilakukan yaitu melakukan komunikasi yang baik dengan
keluarga, mengidentifikasi masalah yang dihadapi keluarga, mendiskusikan dengan
keluarga tentang upaya yang biasa dilakukan keluarga, melatih keluarga cara mengatasi
masalah.
5. Evaluasi yaitu keluarga Ny. W mengatakan bersedia untuk melepas pasung dan merujuk
klien ke Rumah Sakit Jiwa Lawang Malang. Masalah teratasi setelah ± 3 kali
kunjungan.
Bakordik Keperawatan RSJ Lawang. 2013. Buku Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa. Malang.
Depkes RI. (2001). Keputusan Menteri kesehatan RI tentang pedoman penyelenggaraan sarana
pelayanan rehabilitasi penyalahgunaan dan ketergantungan narkotika, psikotropika dan zat
adiktif lainnya (NAPZA). Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Efendi, Ferry, Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori Dan Praktik Dalam
Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika.
Iyus, Yosep. 2007. Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga. Jakarta : Graha Ilmu.
Kusumawati dkk. 2011. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salemba Medika.
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2010. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep Dan Aplikasi. Jakarta.
Salemba Medika.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Nursalam, Siti Pariani. 2001. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta :
Infomedika
Prabowo, Eko. 2014. Buku Ajar Keperawtan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika.
Wilkinson, M, Judith, Ahern, R, Nancy. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta. EGC.