Anda di halaman 1dari 3

1.

Impelementasi Pojok Baca Damai Bersama terhadap kemampuan literasi siswa di


SMP 2 Sanden, Bantul

1. Latar Belakang

Perpustakaan merupakan salah satu sarana sebagai Perpustakaan merupakan salah satu
sarana sebagai sumber pembelajaran yang dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan
bangsa. Perpustakaan memberikan konstribusi penting bagi terbukanya informasi tentang ilmu
pengetahuan. Dengan adanya perpustakaan diperoleh data atau informasi yang dapat digunakan
sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan.

Perpustakaan juga merupakan salah satu sumber informasi yang memiliki kekuatan yang
sangat luas mencakup berbagai ilmu pengetahuan, teknologi, seni maupun politik. Dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 43 Bab 1 Pasal 1 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan,
perpustakaan berperan sebagai sarana pelaksana belajar mandiri, pendidikan seumur hidup bagi
individu maupun kelompok masyarakat. Dilihat dalam segi pelayanan pengguna, perpustakaan
memiliki keterbatasan, misalnya di perpustakaan daerah hanya bisa dijangkau oleh masyarakat
yang dekat dengan lokasi perpustakaan tersebut. Sedangkan masyarakat yang ada di daerah
pelosok yang jauh, mereka tidak dapat menikmati apa yang tersedia di perpustakaan menetap,
padahal semua masyarakat sangat membutuhkan informasi.

Informasi menjadi kebutuhan bagi semua masyarakat, kebutuhan informasi akan


dirasakan terus menerus meningkat dan rasa ingin tahu akan informasi itu akan selalu bertambah
besar. Rasa keingintahuan itu meningkat karena pada dasarnya masyarakat akan selalu menambahi
lmu pengetahuannya.

Menurut Belkin rasa ingin tahu atau keinginan untuk menambah informasi didorong oleh tingkat
pengetahuan yang tidak cukup untuk menghadapi situasi tertentu pada saat itu (Pendit, 2003:126).

Pada umumnya masyarakat yang tinggal di pedesaan lokasinya jauh dari perkotaan
sehingga mempersulit masyarakat pedesaan dalam menemukan informasi yangbaru, maka
masyarakat pedesaan memiliki keterbatasan dalam mengakses informasi. Informasi yang telah
dimiliki perpustakaan dapat menjadi modal awal bagi masyarakat pedesaan untuk meningkatkan
pengetahuan, semakin banyak masyarakat menemukan informasi akan memperbanyak
pengetahuan yang masyarakat dapatkan.
Aktifitas membaca di Indonesia sampai saat ini masih belum menjadi kebiasaan (reading
habit) dan hanya sebatas selingan belaka. Berdasarkan data UNESCO, presentase minat baca
Indonesia hanya sebesar 0,01 persen. Artinya, dari 10.000 anak bangsa, hanya satu saja yang
memiliki minat baca. Sebagai kota dengan predikat kota pendidikan, upaya pengembangan minat
baca warga sudah menjadi sebuah tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat
Yogyakarta. Tidak hanya lembaga pemerintah, peran lembaga non pemerintah dalam
menggalakkan program pengembangan budaya baca juga memiliki andil yang cukup signifikan.
Hal ini yang melatar belakangi dibukanya Pojok Baca di Sanden, Kabupaten Bantul.

Layanan Pojok Baca Damai Bersama di Bantul didesain untuk mewarnai ruang publik dengan
aktivitas membaca, tentu dengan tujuan membudayakan kegemaran membaca dengan
menyediakan sarana perpustakaan yang terjangkau dan bermutu di tempat umum. Masing-masing
pojok baca akan dilengkapi beberapa eksemplar buku . Buku-buku yang disediakan meliputi
berbagai subjek seperti kesehatan, pengetahuan umum populer, buku-buku praktis, keagamaan
serta fiksi. Pojok baca diharapkan dapat mengeliminasi rasa jenuh masyarakat saat menunggu
dengan menyediakan bahan pustaka yang ringan, rekreatif dan menghibur, maupun bahan pustaka
yang dapat menjadi sumber inspirasi dan semangat bagi pembacanya. Masyarakat yang ingin
memanfaatkan layanan pojok baca hanya diperkenankan membaca buku di tempat, tidak untuk
dibawa pulang. Pelayanan pojok baca bersifat gratis alias tidak dipungut biaya.

2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah ditulis, kami memberikan identifikasi masalah yang akan
dijadikan bahan penelitian sebagai berikut:

 Kurangnya minat baca anak-anak di wilayah pedesaan


 Kurangnya layanan perpustakaan di wilayah pedesaan
 Kurangnya kegiatan literasi di sekolah pedesaan

3. Batasan Masalah
Pembatasan masalah ini dilakukan adalah untuk mempermudah peneliti dalam
melaksanakan penelitian karena keterbatasan waktu serta kemampuan peneliti untuk
mengobservasi lingkungan masyarakat pedesaan di Pojok Baca. Oleh sebab itu, penelitian ini akan
membahas tentang minat baca dan tulis pelajar di sekitar lokasi Pojok Baca Damai Bersama,
Bantul. Dalam hal ini, peneliti memilih para pelajar sebagai objek yang diteliti karena status para
pelajar yang merupakan generasi penenrus bangsa harus digalakkan tentang literasi

4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi Pojok Baca Damai Bersama terhadap literasi siswa di SMP 2 Sanden?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat minat baca siswa di SMP 2 Sanden?

5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui implementasi Pojo Baca Damai Bersama terhadap literasi siswa di SMP 2
Sanden

2. Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat implementasi minat baca siswa di
SMP 2 Sanden

Anda mungkin juga menyukai