Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KANGAROO MOTHER CARE (KMC)


DI RSUD dr R. SOEDJATI PURWODADI

DISUSUN OLEH:
TEGUH YUNIYANTO
MISNOVRIANA SAIFUL R.
RINI WIDYANINGSIH
NUR WIDI ASTUTI U.
SISWATI
MOCH TAUFIQ RISKI A.
DWI SETIAWATI
AHMAD MISBAKUL MUNIR
DWI ANITA
MARGIYATI
ARI KURNIAWATI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN 2019

1
Pokok bahasan : Perawatan pada BBLR
Sub Pokok Bahasan : Perawatan Metode Kangoroo Mother Care (KMC)
Sasaran : Ibu yang mempunyai anak dengan BBLR
Hari/tanggal : Rabu, 15 Mei 2019
Waktu/tempat : Ruang Perinatologi RSUD dr R. SOEDJATI PURWODADI
Penyuluh/penyaji :

I. PENDAHULUAN
Setiap tahun di dunia diperkirakan lahir sekitar 20 juta bayi berat lahir rendah
(BBLR). Kelahiran BBLR sebagian disebabkan oleh lahir sebelum waktunya
(premature), dan sebagian karena mengalami gangguan pertumbuhan selama masih
dalam kandungan. Di negara berkembang, BBLR banyak dikaitkan dengan tingkat
kemiskinan. BBLR merupakan penyumbang utama angka kematian neonatus. Menurut
perkiraan World Health Orgenization (WHO), terdapat 5 juta kematian neonatus setiap
tahun dengan angka mortalitas neonatus (kematian dalam 28 hari pertama kehidupan)
adalah 34 per 1000 kelahiran hidup, dan 98% kematian tersebut berasal dari negara
berkembang. Secara khusus angka kematian neonatus di Asia Tenggara adalah 39 per
1000 kelahiran hidup. Di Indonesia saja, menurut Survey Ekonomi Nasional (Susenas)
tahun 2005, kematian neonatus yang disebabkan BBLR sebanyak 38,85% (Deswita,
2011).
Perawatan BBLR merupakan hal yang kompleks dan membutuhkan infrastruktur
yang malah serta staf yang memiliki keahlian tinggi sehingga seringkali menjadi
pengalaman yang sangat menggangu bagi keluarga. Oleh karena itu, perawatan terhadap
bayi tersebut menjadi beban sosial dan kesehatan bayi baru lahir (BBL) dapat dicegah
per tahun menggunakan intervensi yang tidak malah namun tepat guna. Salah satu
intervensi tersebut adalah Perawatan Metode kanguru atau Kanguru Mother Care (KMC)
(Depkes RI, 2012).
Perawatan dengan metode kanguru merupakan cara yang efektif untuk memenuhi
kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu dengan kehangatan ibu, air susu ibu,
perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan, dan kasih sayang. Metode ini
merupakan salah satu teknologi tepat guna yang sederhana, murah, dan sangat dianjurkan
untuk perawatan BBLR. metode kanguru tidak hanya sekedar menggantikan peran
inkubator, namun juga memberikan berbagai keuntungan yang tidak dapat diberikan
inkubator. Dibandingkan dengan perawatan konvensional, PMK terbukti dapat
menurunkan kejadian infeksi penyakit berat, masalah menyusui, dan ketidakpuasan ibu,
serta meningkatkan hubungan antara ibu dan bayi (Deswita, 2011).
Beberapa penelitian mengenai perawatan metode kanguru (PMK) ini telah
dilakukan di Indonesia. Penelitian di RSUD Kebumen tahun 2014 menjelaskan bahwa
terdapat pengaruh perawatan metode kanguru/kangaroo mother care terhadap stabilitas
suhu tubuh bayi berat lahir di Ruang Peristi RSUD Kebumen dengan p: 0,000. Penelitian
pada tahun 2010 yang telah dilakukan di Surakarta oleh Wahyuni yaitu dengan
membandingkan lama perawatan metode kanguru 4 jam dengan 2 jam per hari. Hasil
yang didapatkan bahwa perlengketan 4 jam lebih efektif terhadap peningkatan berat
badan bayi ( Lestari, 2014).
Perawatan metode kanguru tidak berarti semua bayi prematur diperbolehkan
keluar dari inkubator. Perawatan metode kanguru intermitten (jangka pendek) boleh
dimulai pada bayi dalam proses penyembuhan yang masih memerlukan infus atau sedikit
tambahan oksigen. Namun, perawatan metode kanguru continue (terus menerus) baru
dapat dilakukan bila bayi dalam keadaan stabil dapat bernafas tanpa bantuan oksigen.
Metode ini dihentikan apabila bayi telah berumur 37 minggu atau berat badannya 2500
gram. Pada usia tersebut bayi mulai gelisah, rewel kalau dilatakkan pada posisi kanguru.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk memberikan
pendidikan kesehatan terkait Metode Kangaroo Mother Care di Ruang Perinatologi
RSUD dr R. SOEDJATI PURWODADI

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
“Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit ibu dapat memahami
dan menerapkan Kangoroo mother care”
2. Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga mampu:
a. Menjelaskan pengertian Kangoroo Mother Care.
b. Menjelaskan manfaat dari Kangoroo Mother Care.
c. Menjelaskan Peralatan yang dibutuhkan untuk Kangaroo Mother Care
d. Menjelaskan kriteria bayi untuk Kangoroo Mother Care
e. Menjelaskan tanda bahaya bayi waktu pelaksanaan Kangoroo Mother Care
f. Menjelaskan cara-cara untuk melakukan Kangoroo Mother Care

III. SASARAN
Sasaran kegiatan ditujukan kepada Seluruh Ibu Ruang Perinatologi yang mempunyai
Anak dengan BBLR

IV. METODE
Metode pendidikan kesehatan dilakukan dengan ceramah dan diskusi.
V. POKOK-POKOK MATERI
1. Pengertian Kangaroo Mother Care.
2. Manfaat dari Kangaroo Mother Care.
3. Peralatan untuk Kangaroo other Care
4. Syarat bayi untuk Kangaroo Mother Care
5. Tanda bahaya bayi waktu pelaksanaan Kangaroo Mother Care
6. Menjelaskan cara-cara untuk melakukan Kangaroo Mother Care

VI. MEDIA
Media dan instrumen yang digunakan dalam pengadaan pendidikan kesehatan ini berupa:
Leaflet : Berisi tentang Pengertian Kangoroo Mother Care, manfaat dari Kangoroo
Mother Care, syarat bayi Kangoroo Mother Care, tanda bahaya bayi saat Kangoroo
Mother Care, cara-cara untuk melakukan Kangoroo Mother Care, Alat yang digunakan
untuk Kangoroo Mother Care

VII. KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN

Kegiatan
Fase Penyuluh Sasaran Media Metode
Orientasi :
- Salam - Mengucapkan salam - Menjawab salam Ceramah
- Memperkenalkan - Memperhatikan
- Perkenalan Ceramah
diri
- Memperhatikan
- Menjelaskan tujuan
Ceramah
- Menjelaskan
tujuan
diadakannya - Menawarkan Diskusi
- Menyepakati
penkes kontrak waktu
- Kontrak waktu kontrak waktu
yang dibuat
Fase kerja :
- Melakukan - Mengajukan - Menjawab Ceramah
Leaflet
Diskusi
apersepsi pertanyaan pertanyaan
- Menyampaikan - Memperhatikan
tentang
materi Kangoro dan menyimak
Kangoroo
- Memperhatikan
Mother Care
Mother Care
- Menyampaikan
- Menjelaskan
Manfaat Kangoro
materi dengan
Mother Care
cara :
- Menyampaikan
a. Ceramah
b. Diskusi syarat bayi yang
dilakukan Kangoroo
Mother Care
- Menyampaikan
materi tanda bahaya
bayi saat
pelaksanaan
Kangoroo Mother
- Mengajukan
Care
pertanyaan
- Menyampaikan
peralatan yang - Menjawab
digunakan pertanyaan yang
- Menyampaikan
diajukan
cara-cara Kangoroo
Mother Care
- Memberikan
kesempatan
bertanya
- Menagajukan
pertanyaan ke
peserta
Fase terminasi :
- Kesimpulan - Menyampaikan - Mendengarkan, Ceramah
garis besar dari memperhatikan
- Salam materi dan menyimak
- Memberikan leaflet - Menerima leaflet
- Mengucapkan salam - Menjawab salam

VIII. SETTING TEMPAT PELAKSANAAN

Ket :

Penyaji

Orang tua
IX. EVALUASI
1. Kriteria Struktur (instrume, waktu, metode)
a. Media telah dipersiapkan sebelum dimulai acara pendidikan kesehatan.
b. Ibu di ruangan PBRT belum mendapatkan pendidikan kesehatan mengenai
materi yang akan disampaikan
c. Terdapat satu ibu yang melakukan Kangoroo Mother Care saat dilakukan
pendidikan kesehatan
d. Pendidikan kesehatan tidak sesuai dengan sasaran karena ada dua ibu yang
berat badan anaknya normal
e. Media dan alat yang dipilih sudah tepat.
f. Kontrak waktu dilakukan sesuai dengan kesepakatan.
g. Metode yang digunakan sudah tepat.
2. Kriteria proses
a. Ibu antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Ibu 100 % mendengarkan materi yang disampaikan oleh penyaji.
c. Ibu tidak meninggalkan tempat sebelum penkes usai
d. Ibu terlibat aktif dalam proses tanya jawab selama kegiatan penyuluhan
e. Di akhir kegiatan akan dilaksanakan evaluasi jalannya kegiatan.

3. Kriteria hasil

a. Pendidikan kesehatan dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan


b. Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta mengerti tentang: Manfaat
KMC, Syarat bayi yang dilakukan KMC, dan cara-cara melakukan Kangoroo
Mother Care

Daftar pertanyaan untuk evaluasi:


1. Apa yang dimaksud dengan KMC?
2. Apa saja manfaat yang didapatkan bayi jika dilakukan perawatan KMC?
3. Bayi yang bagaimana yang perlu dilakukan KMC?
4. Bagaimana cara melakukan KMC yang benar?
Lampiran Materi
a. Kangaroo Mother Care
Perawatan metode kanguru ( Kangaroo Mother Care) atau disebut juga kontak kulit
dengan kulit ( Skin to skin contact ) merupakan metode asuhan khusus bagi bayi berat
lahir rendah atau premature dengan melakukan kontaklangsung antara kulit ibu dengan
kulit bayi (Depkes, 2012).
b. Manfaat Kangaroo Mother Care
1. Menghangatkan bayi
2. Menstabilkan denyut jantung, pola pernafasan dan saturasi oksigen
3. Meningkatkan durasi tidur
4. Mengurangi tangisan dan kalori yang terbuang dari bayi
5. Meningkatkan berat badan bayi dan perkembangan otak
6. Meningkatkan hubungan emosional bayi dan ibu
7. Mempermudah pemberian ASI
8. Ibu dan keluarga merasa lebih puas karena ikut berperan dalam perawatan bayi
selama di rumah sakit (IDAI, 2013)
c. Syarat – Syarat Kangaroo Mother Care
1. Keadaan umum bayi stabil
2. Bayi sudah dapat bernafas dengan spontan
3. Bayi tidak memiliki masalah yang serius
4. Orang tua /ibu bersedia melakukan perawatan metode kanguru
d. Persiapan Alat
1. Keadaan umum bayi stabil
2. Bayi sudah dapat bernafas dengan spontan
3. Bayi tidak memiliki masalah yang serius
4. Orang tua /ibu bersedia melakukan perawatan metode kanguru
e. Prosedur Pelaksanaan Kangaroo Mother Care
1. Cuci tangan
2. Ibu Membuka baju dan BH
3. Pastikan kondisi badan ibu bersih
4. Bayi telanjang kecuali popok dan topi
5. Bayi diletakkan diantara payudara ibu dalam posisi tegak dengan dada bayi menempel
pada dada ibu. (Skin to skin)
6. Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit tengadah.
7. Kedua tungkai bayi ditekuk sedikit seperti posisi kodok.
8. Dalam posisi berdiri tubuh ibu dan bayi diikat dengan kain selendang atau kemben
berbahan elastis untuk menahan badan bayi agar tidak jatuh.
9. Tutupi bayi dengan pakaian ibu yang kancingnya di depan
10. Berikan ASI setiap kali bayi mau
11. Ibu dapat bebas bergerak,seperti duduk, berjalan, berdiri, makan, dan lain-lain
12. Pada waktu tidur, posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan meletakkan
beberapa bantal di belakang punggung ibu. (IDAI, 2013)
DOKUMENTASI KEGIATAN
DAFTAR PUSTAKA

1. Deswita, Besral, Yuni rustina. 2011. Pengaruh Perawatan Metode Kanguru terhadap

Respons Fisiologis Bayi Prematur. Jurnal Kesehatan masyarakat nasional. Volume 5,

Nomor 5, April 2011.


2. Depkes RI. 2012. Perawatan Bayi Berat Lahir rendah (BBLR) dengan Metode Kanguru.

Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.


3. IDAI. 2013. Perawatan Metode Kanguru (Pmk) Meningkatkan Pemberian Asi
4. Lestari dkk. 2014. Pengaruh Perawatan Metode Kanguru/Kangaroo Mother

Care Terhadap Stabilitas Suhu Tubuh Bayi Berat Lahir

Rendah Di Ruang Peristi RSUD Kebumen. Jurnal ilmiah Kesehatan Keperawatan.

Volume 10, No.3

Anda mungkin juga menyukai