Oleh :
Dayang Probo Pamungkas
ABSTRACK
Klasifikasi massa batuan merupakan suatu metode empiris untuk mengkelaskan massa batuan
berdasarkan karakteristik geomekaniknya. Dari metode ini, dapat menghasilkan rekomendasi
penguatan atau penyanggaan terowongan yang tepat.
Tujuan dari penelitian karakteristik dan klasifikasi massa batuan di terowongan B5 utara dan
selatan Kubang Kicau Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor Jawa Barat adalah untuk
mendapatkan penyanggaan optimal, oleh karena itu diperlukan sifat geomekanikal batuan.
Metodologi yang digunakan adalah dengan pengambilan contoh batuan untuk analisis
laboratorium mekanika batuan, pengamatan rekahan, dan pengamatan kondisi air tanah.
Parameter batuan yang dianalisis meliputi uniaxial compressive strength (UCS), rock quality
designation (RQD), jarak rekahan, kondisi rekahan, dan air tanah. Hasil kajian analisa kestabilan
terowongan B5 Utara dan Selatan Kubang Kicau, dengan litologi berupa Tuf Breksian dan
terdapat Urat-urat Kuarsa, Kelas batuan III, jenis massa batuan sedang, Stand-up time B5 Utara
680 jam (28 hari) - 1000 jam (42 hari), sedangkan Stand-up time B5 Selatan 850 jam (35 hari) -
1040 jam (43 hari). Rekomendasi penyangga di daerah penelitian adalah Rock bolt panjang 2,4
meter, spasi 1,3–1,4 meter dan Strap dan Wire mesh pada atap dan dinding.
Kata Kunci : karakteristik massa batuan, rock quality design, rock mass rating, kubang kicau
ABSTRACK
Classification of rock mass is an empirical method for explaining rock mass by geomechanical
characteristics. From this method, it can generate recommendations for proper tunnel
strengthening or support.
The purpose of the research characteristic and classification of rock mass in tunnel B5 north and
south Kubang Kicau District Nanggung Bogor regency of West Java is to get optimal buffering,
therefore required geomechanical properties of rocks.
The methodology used is the sampling of rocks for rock mechanical laboratory analysis, fracture
observation, and observation of groundwater conditions. Rock parameters analyzed include
uniaxial compressive strength (UCS), rock quality designation (RQD), fracture distances,
fracture conditions, and ground water. Results of stability analysis of North and South B5 tunnel
of Kubang Kicau, with lithology in the form of Breccan Tuf and Quartz veins, Rock III class,
Medium rock mass species, Stand-up time B5 North 680 hours (28 days) - 1000 hours (42 day),
while South B5 stand-up time is 850 hours (35 days) - 1040 hours (43 days). The buffer
recommendations in the study area are 2.4 meter long Rock bolt, space 1.3-1.4 meters and Strap
and Wire mesh on roof and wall.
Keywords: rock mass characteristics, rock quality design, rock mass rating, Kubang Kicau
Pendahuluan beberapa bukit dengan ketinggian 755 mdpl
Sistem penambangan dengan menggunakan dibagian barat dan 687 mdpl dibagian timur.
metode tambang bawah tanah (underground Terletak pada ketinggian 450-815 mdpl
mining) saat ini masih jarang digunakan dengan kemiringan lereng 40-60% atau
dibandingkan dengan metode tambang curam-terjal.
terbuka (surface mining). Ada dua tahap Batuan yang terdapat di daerah penelitian
utama dalam metode tambang bawah tanah: yaitu batuan piroklastik yang terdiri dari tuf
pengembangan (development) dan produksi batuapung pasiran dan tuf batuapung yang
(production). Tahap pengembangan termasuk Batuan Gunung api Gunung Salak
termasuk pembuatan jalan masuk dan serta breksi dan aliran lava terutama andesit
penggalian fasilitas-fasilitas bawah tanah yang termasuk Batuan Gunung api Tua.
lain. Secara umum struktur geologi yang terdapat
Untuk menjaga kestabilan terowongan di daerah penelitian dikontrol oleh struktur
diperlukan penyangga-penyangga regional yang berarah utara-selatan atau pola
terowongan. Berbagai metode penyangga sunda. Struktur tersebut berpengaruh
(ground support) telah dikembangkan. terhadap batuan yang ada dan kestabilan
Penyanggaan yang optimal akan mendukung daerah penelitian.
kelangsungan kinerja dan juga keselamatan
semua pekerja. Klasifikasi massa batuan Dasar Teori
merupakan suatu metode empiris untuk Ada beberapa klasifikasi yang telah dibuat
mengkelaskan massa batuan berdasarkan dan diteliti sebagai acuan untuk memperoleh
karakteristik geomekaniknya. Dari metode data geomekanika dari suatu daerah. Pada
ini, dapat menghasilkan rekomendasi kegiatan penelitian ini, peneliti
penguatan atau penyanggaan terowongan mengaplikasikan rock mass rating (RMR)
yang tepat. oleh Bieniawski (1989) yang menggunakan
Untuk mendapatkan penyangggaan optimal lima parameter utama sebagai acuan untuk
diperlukan sifat geomekanikal batuan. memperoleh data geomekanika dari suatu
daerah.
Letak dan Kesampaian Daerah Penelitian Adapun klasifikasi yang digunakan sebagai
Daerah penelitian terletak di Desa Bantar acuan dalam RMR yaitu:
Karet, Kecamatan Nanggung, Kabupaten 1. Kuat tekan batuan
Bogor, Propinsi Jawa Barat, berada ±75 km 2. RQD (Rock Quality Designation)
di sebelah barat Kota Bogor. Secara 3. Jarak antar kekar
geografis, berada pada 106°33’15”– 4. Kondisi kekar
106°34’29” BT dan 6°39’23”– 6°40’26” LS. 5. Kondisi airtanah
Kesampaian lokasi daerah penelitian dapat 6. Orientasi kekar
ditempuh lebih kurang 2,5 jam dengan
menggunakan kendaraan roda empat atau 1. Kuat Tekan Batuan
roda dua. Sedangkan lokasi-lokasi A. PLI ( Point Load Indeks )
pengamatan yang terdapat di daerah Uji dengan alat PLI untuk memperoleh
penelitian dapat ditempuh dengan berjalan kuat tekannya, dimana sebelumnya diukur
kaki melalui terowongan sepanjang lebih terlebih dahulu dimensi dari sampel tersebut.
kurang 1 km, dapat juga menggunakan troli B. UCS (Uniaxsial Compressive strength)
(kereta penumpang tambang) dan mobil, Pengujian ini menggunakan mesin tekan
yang merupakan sarana para pekerja (compressive machine) untuk memecahkan
tambang untuk menuju lokasi tambang. batuan yang berbentuk silinder, balok atau
prisma dari satu arah (uniaxsial) dengan luas
Geologi Daerah Penelitian perconto A dan panjang perconto l. Pada
Berdasarkan pembagian fisiografi Jawa pengujian ini gaya (kN) dan perpindahan
Barat menurut van Bemmelen (1949), (mm) menurut sumbu aksial dan lateral
daerah penelitian termasuk kedalam Zona direkam hingga batuan pecah.
Bogor ( gambar 1 ) yang mempunyai
ekspresi morfologi berbukit-bukit. Memiliki
Tabel 1 75 – 90 Baik 17
Kuat Tekan Uniaksial
Spasi
Deskripsi Rating
Kekar
2. RQD (Rock Quality Designation)
Menurut Deere et al., (1967, dalam Hoek, Sangat Lebar >2 20
1995) kualitas massa batuan dapat dinilai
dari harga RQD, yaitu suatu pedoman secara Lebar 0,6 – 2 15
kuantitatif berdasarkan pada perolehan inti
Sedang 0,2 – 0,6 10
yang mempunyai panjang 100 mm atau
lebih tanpa rekahan. RQD dapat Rapat 0,006 – 0,2 8
didefinisikan seperti pada. Nama lain dari
RQD adalah suatu penilaian kualitas batuan Sangat Rapat < 0,006 5
secara kuantitatif berdasarkan kerapatan
kekar. Nilai RQD diperoleh dari presentase 4. Kondisi kekar
jumlah kekar yang terdapat dalam suatu Kondisi kekar merupakan suatu
lubang buka terowongan yang panjangnya parameter yang terdiri dari beberapa sub-sub
lebih dari 10 cm. parameter, yakni kemenerusan bidang
diskontinuitas (persistence), lebar rekahan
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑐𝑜𝑟𝑒>10 𝑐𝑚
RQD= 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑐𝑜𝑟𝑒 (𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑜𝑟) x 100% bidang diskontinuitas (aperture), kekasaran
permukaan bidang diskontinuitas
Tabel 2 (roughness), material pengisi bidang
Pembobotan RQD diskontinuitas (infilling), dan tingkat
pelapukan dari permukaan bidang
diskontinuitas (weathered).
Kualitas
RQD Rating
Batuan
A. Panjang kekar
Panjang kekar didefinisikan sebagai
< 25 Sangat jelek 5 panjang dari kekar pada massa batuan dan
dapat diukur panjangnya.
25 – 50 Jelek 8 B. Rengangan
Regangan adalah jarak tegak lurus yang
50 – 75 Sedang 13 memisahkan batuan dinding dari kekar yang
terbuka.
C. Kekasaran Tabel 5
Kekasaran merupakan komponen penting Kondisi Air Tanah
dalam kuat geser terutama untuk kekar yang
mengalami pergeseran atau yang terisi oleh Terda Terd
Ke
Kondisi lemb Basa pat apat
material lain. Kekasaran yang saling umum
rin
ab h tetesan alira
g
mengunci dan menempel akan air n air
mempertinggi kuat geser. Debit air
D. Material Pengisi tiap 10 m
Material pengisi kekar antara lain: kalsit, panjang Tid
10 - 25 -
terowonga ak < 10 > 125
klorit, lempung, lanau, kuarsa dan lain n( ada
25 125
sebagainya. liter/menit
E. Tingkat Pelapukan )
Seringkali massa batuan di sisi bidang Tekanan
kekar mengalami pelapukan dan kadang air pada
teralterasi oleh proses hidrotermal. kekar / 0,1 – 0,1 –
0 < 0,1 > 0,5
tegangan 0,2 0,2
prinsipal
Tabel 4 mayor
Panduan Klasifikasi Kondisi Kekar
Rating 15 10 7 4 0
KK Rating