Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACUAN PERKULIAHAN

(SAP)
PERTEMUAN KE-10

1. Identitas Perguruan Tinggi


a. Perguruan Tinggi : STIKes Mega Rezky Makassar
b. Fakultas : Kesehatan
c. Prodi : D-IV Bidan Pendidik
2. Identitas Mata Kuliah
a. Nama Mata Kuliah : Askeb III Nifas
b. Kode Mata Kuliah : BD. 315
c. Semester : Ganjil (III)
d. Bobot SKS : 3 SKS ( T= 2 ; P= 1)
3. Dosen Pengampuh : Hasmira AMd. Keb
4. Pelaksanaan Pembelajaran
a. Hari : Rabu
b. Kelas :D
c. Pukul : 10.00 – 12.00 WITA ( 150 menit)
5. Mata Kuliah Prasyarat : Askeb Persalinan dan Bayi Baru Lahir
6. Status Mata Kuliah : Wajib
7. Substansi Kajian :
3.4.5 Proses Adaptasi Psikologi ibu dalam masa nifas
8. Kompetensi Utama
3.4 Menyusun rencana asuhan bersama klien sesuai dengan kondisi yang dialaminya.
a. Kompetensi Dasar :
3.4.5 Menjelaskan proses adaptasi psikologi ibu dalam masa nifas
b. Indicator :
3.4.5.1 Menjelaskan tentang pengertian Pengertian postpartum blues
3.4.5.2 Menjelaskan penyebab dan gejala postpartum blues
3.4.5.3 Menjelaskan masalah dan penanganan serta pencegahan postpartum blues
3.4.5.4 Menjelaskan asuhan pada postpartum blues
9. Model/Metode Pembelajaran
a. Metode Pembelajaran :
Ceramah, diskusi / jigsaw, tugas, Tanya jawab.
b. Model Pembelajaran :
1) Pembelajaran langsung
2) Pemecahan masalah
10. Bahan Ajar

BAB V

PROSES ADAPTASI PSIKOLOGI IBU DALAM MASA NIFAS

OLEH : HASMIRA, AMd.Keb

A. Deskripsi Singkat.
Pada bab ini akan dibahas mengenai proses adaptasi psikologi ibu dalam masa niafas.
B. Manfaat.
Dengan mempelajari materi ini, dapat membantu mahasiswa dalam mendeteksi beberapa gangguan adaptasi
psikolgi ibu nifas serta menerapakan asuhan pada pasien dengan gangguan adaptasi psikologi.

1
C. Sasaran Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu mengidentifikasi proses adaptasi psikologis ibu dalam
masa nifas.
D. Penyajian
3.4.5.1 Pengertian postpartum blues
Ada kalanya ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya. Keadaan ini
disebut baby blues, yang disebabkan oleh perubahan perasaan yang dialami ibu saat hamil sehingga
sulit menerima kehadiran bayinya. Perubahan perasaan ini merupakan respon alami terhadap rasa
lelah yang dirasakan. Selain itu, juga karena perubahan fisik dan emosional selama beberapa bulan
kehamilan. Disini hormone memainkan peranan utama dalam hal bagaimana ibu bereaksi terhadap
situasi yang berbeda. Setelah melahirkan dan lepasnya plasenta dari dinding rahim, tubuh ibu
mengalami perubahan besar dalam jumlah hormon sehingga membutuhkan waktu untuk
menyesuaikan diri. Disamping perubahan fisik, hadirnya seorang bayi dapat membuat perbedaan besar
dalam kehidupan ibu dalam hubungannya dengan suami, orang tua, amupun anggota keluarga lain,
perubahan ini akan kembali secara perlahan setelah ibu menyesuaikan diri dengan peranan barunya
dan tumbuh kembali dalam keadaan normal.
Postpartum blues merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya
hanya muncul sementara waktu yakni sekitar dua hari hingga dua minggu sejak kelahiran bayi.
Beberapa penyesuaian dibutuhkan oleh wanita dalam menghadapi aktivitas dan peran barunya
sebagai ibu pada minggu-minggu atau bulan-bulan pertama setelah melahirkan, baik dari segi fisik
maupun segi psikologis. Sebagian wanita berhasil menyesuaikan diri dengan baik, tetapi sebagian
lainnya tidak berhasil menyesuaikan diri dan mengalami gangguan-gangguan psikologis, salah satunya
yang di sebut Postpartum Blues
3.4.5.2 Penyebab dan Gejala Postpartum Blues
a. Penyebab Postpartum Blues
1) Perubahan hormone
2) Stress
3) ASI tidak keluar
4) Frustasi karena bayi tidak mau tidur, nangis dan gumoh
5) Kelelahan pasca melahirkan, dan sakitnya akibat operasi
6) Suami yang tidak membantu, tidak mau mengerti perasaan istri maupun persoalan lainnya
dengan suami.
7) Problem dengan orangtua dan mertua.
8) Takut kehilangan bayi
9) Sendirian mengurus bayi, tidak ada yang membantu
10) Takut untuk memulai hubungan suami istri (ML), anak akan terganggu.
11) Bayi sakit (kuning, dll)
12) Rasa bosan si ibu
13) Problem dengan si sulung.
b. Gejala Postpartum Blues
1) Cemas tanpa sebab
2) Menangis tanpa sebab
3) Tidak sabar
4) Tidak percaya diri
5) Sensitive
6) Mudah tersinggung
7) Merasa kurang menyayangi bayinya
8) Jika post partum blues ini dianggap enteng, keadaan ini bisa serius dan bisa bertahan dua
minggu sampai satu tahun dan akan berlanjut menjadi Postpartum syndrome.
3.4.5.3 Masalah Pada Postpartum Blues
Beberapa masalah yang dapat timbul pada klien yang mengalami Postpartum Blues diantaranya :

2
a. Menangis dan ditambah ketakutan tidak bisa member asi
b. Frustasi karena anak tidak mau tidur
c. Ibu merasa lelah, migrant dan cenderung sensitive
d. Merasa sebal terhadap suami
e. Masalah dalam menghadapi omongan ibu mertua.
f. Menangis dan takut apabila bayinya meninggal
g. Menahan rasa rindu dan merasa jauh dari suami
h. Menghabiskan waktu bersama bayi yang terus menerus menangis sehingga membuat ibu frustasi.
i. Perilaku anak semakin nakal sehingga ibu menjadi stress
j. Adanya persoalan dengan suami
k. Stress bila bayinya kuning
l. Adanya masalah dengan ibu
m. Terganggunya tidur ibu pada malam hari karena bayinya menangis
n. Jika ibu mengalami luka operasi, yang rasa sakitnya menambah masalah bagi ibu
o. Setiap kegiatan ibu menjadi terbatas karena hadirnya seorang bayi.
p. Takut melakukan hubungan suami istri karena takut menganggu bayi.
q. Kebanyakan para ibu baru ingin pulang ke rumah orangtuanya dan berada didekat ibunya.
3.4.5.4 Penanganan dan Pencegahan Postpartum Blues
a. Penanganan Postpartum Blues
Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase sebagai berikut :
a. Fase taking in adalah periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai hari
kedua setelah melahirkan. Pada saat itu focus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri.
Pengalaman selama proses persalinan sering berulang diceritakannya. Hal ini membuat
cenderung ibu menjadi pasif terhadap libgkungannya.
b. Fase taking hold adalah periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase
ini ibu merasa khawatir akan ketidakmampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat
bayi. Pada fase ini ibu memerlukan dukungan karena saat ini merupakan kesempatan yang baik
untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya sehingga timbul percaya
diri.
c. Fase letting go adalah fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang berlangsung
sepuluh hari setelah melahirkan. Ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merawat diri dan bayinyya
sudah meningkat.
Penanganan gangguan mental postpartum pada prinsipnya tidak berbeda dengan penanganan
gangguan mental pada momen-momen lainnya. Para ibu ini membutuhkan dukungan pertolongan yang
sesungguhnya. Para ibu ini juga membutuhkan dukungan psikologis seperti juga kebutuhan fisik
lainnya yang harus juga dipenuhi. Mereka membutuhkan pengobatan dan istirahat, serta seringkali
akan merasa gembira mendapat pertolongan yang praktis. Dengan bantuan dari teman dan keluarga,
mereka mungkin perlu untuk mengatur atau menata kembali kegiatan rutin sehari-hari, atau mungkin
menghilangkan beberapa kegiatan, disesuaikan dengan konsep mereka tentang keibuan dan
perawatan bayi. Bila memang diperlukan, dapat diberikan pertolongan dari para ahli, misalnya dari
seorang psikolog atau konselor yang berpengalaman dalam bidang tersebut.
Para ahli obstetric memegang peranan penting untuk mempersiapkan para wanita untuk
kemungkinan terjadinya gangguan mental pascasalin dan segera memberikan penanganan yang tepat
bila terjadi gangguan tersebut, bahkan merujuk para ahli psikologi atau konseling bila memang
diperlukan. Dukungan yang memadai dari para petugas obstetric, yaitu : dokter dan bidan atau perawat
sangat diperlukan, misalnya dengan cara memberikan informasi yang memadai atau adekuat tentang
proses kehamilan dan persalinan, termasuk penyulit-penyulit yang mungkin timbul dalam masa-masa
tersebut serta penanganannya.
Dibutuhkan pendekatan menyeluruhb atau holistic dalam penanganan para ibu yang mengalami
postpartum blues. Pengobatan medis, konseling emosional, bantuan-bantuan praktis dan pemahaman
secara intelektual tentang pengalaman dan harapan-harapan mereka mungkin pada saat-saat tertentu.

3
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa dibutuhkan penanganan ditingkat perilaku, emosional,
intelektual, social, dan psikologis secara bersama-sama, dengan melibatkan lingkungannya, yaitu :
suami, keluarga, dan juga teman dekatnya.
Cara mengatasi gangguan psikologi pada nifas dengan postpartum blues ada dua cara yaitu :
1. Dengan cara pendekatan komunikasi terapeutik
Tujuan dari komunikasi terapeutik adalah menciptakan hubungan baik antar bidan dengan pasien
dalam rangka kesembuhannya dengan cara :
a. Mendorong pasien mampu meredakan segala ketegangan emosi
b. Dapat memahami dirinya
c. Dapat mendukung tindakan konstruktif
2. Dengan cara peningkatan support mental
Beberapa cara peningkatan support mental yang dapat dilakukan keluarga diantaranya :
a. Sekali-kali ibu meminta suami untuk membantu dalam mengerjakan pekerjaan rumah seperti :
membantu mengurus bayinya, memasak, menyiapkan susu, dll.
b. Memanggil orangtua ibu batyi agar bisa menemani ibu dalam menghadapi kesibukan merawat
bayi.
c. Suami seharusnya tahu permasalahan yang dihadapi istrinya dan lebih perhatian terhadap
istrinya.
d. Menyiapkan mental dalam menghadapi anak pertama yang akan lahir.
e. M,emperbanyak dukungan dari suami
f. Suami menggantikan peran istri ketika istri kelelahan
g. Ibu dianjurkan sering sharing dengan teman-temannya yang baru saja melahikan
h. Bayi menggunakan pampers untuk meringankan kerja ibu
i. Mengganti suasana, dengan bersosialisasi
j. Suami sering menemani istri dalam mengurus bayinya.
Selain hal diatas, penanganan pada klien postpartum blues pun dapat dilakukan pada diri
klien sendiri, diantaranya dengan cara :
1. Belajar tenang dengan menarik nafas panjang dan meditasi
2. Tidurlah ketika bayi tidur
3. Berolahraga ringan
4. Ikhlas dan tulus dengan peran baru sebagai ibu
5. Tidak perfeksionis dalam hal mengurusi bayi
6. Bicarakan rasa cemas dan komunikasikan
7. Bersikap fleksibel
8. Kesempatan merawat bayi hanya dating 1x
9. Bergabung dengan kelompok ibu
b. Pencegahan Postpartum Blues
Menurut para ahli, stress dalam keluarga dan kepribadian si ibu, mempengaruhi terjadinya
depresi ini. Stress di keluarga bisa akibat factor ekonomi yang buruk atau kurangnya dukungan kepada
sang ibu. Hampir semua wanita, setelah melahirkan akan mengalami stress yang tak menentu, seperti
sedih dan takut. Perasaan emosional inilah yang mempengaruhi kepekaan ibu pasca mehirkan.
Hingga ssat ini, memang belum ada jalan keluar yang mujarab untuk menghindari
postpartum blues. Yang bisa dilakukan, hanyalah berusaha melindungi diri dan mengurangi resikoo
dari dalam diri.
Sikap proaktif untuk mengetahui penyebab dam resikonya, serta meneliti faktor-faktor apa
saja yang bisa memicu juga dapat dijadikan alternative untuk menghindari postpartum blues. Selain itu
juga dapat mengkonsultasikan pada dokter atau orang yang professional, agar dapat meminimalisir
factor resiko lainnya dan membantu melakukan pengawasan.

4
Berikut ini beberapa kiat yang mungkin dapat mengurangi resiko Postpartum Blues yaitu :
1. Pelajari diri sendiri
Pelajari dan mencari informasi mengenai postpartum blues, sehingga ibu sadar terhadap kondisi
ini. Apabila terjadi, ibu akan segera mendapatkan bantuan secepatnya.
2. Tidur dan makan yang cukup
Diet nutrisi cukup penting untuk kesehatan, lakukan usaha yang terbaik dengan maakn dan tidur
yang cukup. Keduanya penting selama periode postpartum dan kehamilan.
3. Olahraga
Olahraga adalah kunci untuk mengurangi postpartum. Lakukan peregangan selama 15 menit
dengan berjalan setiap hari, sehingga membuat ibu merasa lebih baik dan menguasai emosi
berlebihan dalam diri ibu.
4. Hindari perubahan hidup sebelum atau sesudah melahirkan.
Jika memungkinkan, hindari membuat keputusan besar seperti membeli rumah atau pindah kerja,
sebelum atau setelah melahirkan. Tetaplah hidup secara sederhana dan menghindari stress,
sehingga dapat segera dan lebih mudah menyembuhkan postpartum yang diderita.
5. Beritahukan perasaan
Jangan takut untuk berbicara dan mengekspresikan perasaan yang ibu inginkan dan dibutuhkan
demi kenyamanan ibu sendiri. Jika memiliki masalah dan merasa tidak nyaman terhadap sesuatu,
segera beritahukan apda pasangan atau orang terdekat.
6. Dukungan keluarga dan orang lain diperlukan
Dukungan dari keluarga atau orang yang ibu cintai selama melahirkan, sangat diperlukan.
Ceritakan pada pasangan atau oarngtua ibu, atau siapa saja yang bersedia menjadi pendengar
yang baik. Yakinkan diri ibu, bahwa meerka akan selalu berada di sisi ibu setiap mengalami
kesulitan.
7. Persiakan diri dengan baik
Persiapan sebelum melahirkan sangat diperlukan.
8. Senam hamil
Kelas senam hamil akan sangat membantu ibu dalam mengetahui berbagai informasi yang
diperlukan, sehingga nantinya ibu tak akan terkejut setelah keluar dari kamar bersalin. Jika ibu
tahu apa yang diinginkan, pengalaman traumatis saat melahirkan akan dapat dihindari.
9. Lakukan pekerjaan rumah tangga
Pekerjaan rumah tangga sedikitnya dapat membantu ibu melupakan galokan perasaan yang
terjadi selama periode postpartum. Kondisi ibu yang belum stabil, bisa ibu curahkan dengan
memasak atau membersihkan rumah. Mintalah dukungan dari keluarga dan lingkungan ibu, meski
pembantu rumah tangga ibu telah melakukan segalanya.
10. Dukungan emosional
Dukungan emosional dari lingkungan dan juga keluarga, akan membantu ibu dalam mengatasi
rasa frustasi yang menjalar. Ceritakan kepada mereka bagaimana perasaan serta perubahan
kehidupan ibu, hingga ibu merasa lebih baik setelahnya.
11. Dukungan kelompok postpartum blues
Dukungan terbaik dating dari oarng-orang yang ikut mengalami dan merasakan hal yang sama
dengan ibu. Carilah informasi mengenai adanya kelompok postpartum blues yang bisa ibu ikuti,
sehingga ibu tidak merasa sendirian menghadapi persoalan ini.
3.4.5.4 Asuhan Pada Postpartum Blues
Asuhan yang diberikan setelah melahirkan dapat berupa medikasi dan terpi atau kombinasi
keduanya. Beberapa jenis antidepressant yang sesuai dapat diberikan kepada ibu yang menyusui.
Dalam psikoterapi, partisipasi dalm group support daapt dilakukan untuk memberikan dan
menanamkan dukungan social terhadap individu agar dapat mengurangi tingkat depresi yang muncul.
Inti dari asuhan yang diberikan mencakup perilaku, emosional, intelektual, social, dan
psikologis klien secara bersamaan dengan melibatkan lingkungannya, yaitu : suami, keluarga, dan juga
teman dekatnya.

5
Asuhan yang dapat diberikan salah satunya yaitu support group. Support group adalah
sekelompok oarng yang dipilih oleh psikolog, konselor dan terpis yang telah diberikan petunjuk-
petunjuk khusus untuk daapt memberikan dukungan secara psikologis, moril dalam diketahui secara
pasti oleh klien, karena group tersebut juga mengikuti proses terapi atau kondisi yang sama dengan
klien.
Konseling yang dapat diberikan sebagai asuhan terhadap klien dengan postpartum blues
diantaranya :
1. Memberitahukan pada klien untuk menyadari bahwa dirinya bukanlah ibu yang buruk. Bukan salah
klien memiliki pemikiran atau perasaan yang berlebihan pada postpartum.
2. Memberitahu klien untuk memperlakukan dirinya dengan baik dengan cara :
a. Makan makanan bergizi (hindari alcohol dan kafein)
b. Banyak istirahat dan tidur
c. Pergi keluar untuk mendapat cahaya matahari
d. Menyedihkan waktu untuk diri sendiri (untuk sejenak menghindari tugas-tugas dan urusan
bayi).
e. Melewatkan waktu bersama keluarga dan teman-teman.
3. Anjurkan klien untuk memberitahu teman yang terpercaya mengenai perasaan yang dirasakan,
khususnya bila muncul kekhawatiran akan menyakiti diri sendiri atau bayi anda.
4. Bila perlu, anjurkan klien untuk berkonsultasi dengan dokter tentang terapis dan kelompok
pendukung yang dapat menolong. Bahkan lebih baik lagi untuk menemui dokter spesialis
kesehatan mental untuk meminta resep obat atau psikolog untuk berkonsultasi.
E. Kesimpulan
Postpartum Blues adalah keadaan dimana ibu merasa sedih berkaitan dengan bayinya disebut baby
blues. Penyebabnya antara lain : perubahan perasaan saat hamil, perubahan fisik dan emosional.
Perubahan yang ibu alami akan kembali secara perlahan setelah beradaptasi dengan peran barunya.
Gejala baby blues antara lain:
1. Menangis
2. Perubahan perasaan
3. Cemas
4. Kesepian
5. Khawatir dengan bayinya
6. Penurunan libido
7. Kurang percaya diri
Hal-hal yang disarankan pada ibu adalah sebagai berikut:
1. Minta bantuan suami atau keluarga jika ibu ingin istirahat
2. Beritahu suami tentang apa yang dirasakan oleh ibu
3. Buang rasa cemas dan khawatir akan kemampuan merawat bayi
4. Meluangkan waktu dan cari hiburan untuk diri sendiri
F. Tes Formatif
1. Penyebab terjadinya postpartum blues adalah……
a. rendahnya atau ketidakpastian dukungan suami dan istri
b. perubahan produksi hormone
c. hubungan sex yang kurang menyenangkan setelah melahirkan
d. adanya stressor dan kurangnya dukungan dari keluarga maupun suami
2. Gejala postpartum blues yang sering timbul adalah…..
a. ada perasaan takut bisa menyakiti bayinya
b. sulit beristirahat dengan tenang
c. mudah panik
d. perubahan pola makan dan tidur
3. Postpartum blues dapat di cegah dengan cara……
a. support dari keluarga

6
b. beristirahat dengan baik
c. bergabung dengan orang-orang baru
d. mengkonsumsi makanan bergizi
4. Periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan dan
berfocus pada perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri merupakan fase…..
a. taking hold
b. taking on
c. letting go
d. taking in
5. Asuhan yang harus dilakukan pada pasien yang mengalami postpartum blues adalah…….
a. memberitahu ibu untuk menyadari dirinya sendiri
b. memberi tahu temannya
c. memberi support group
d. mengkonsumsi makanan bergizi
G. Kunci Jawaban
1. C
2. B
3. A
4. D
5. C
H. Daftar Pustaka
1. Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Cet. I. Jakarta. EGC.
2. Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Peuperium Care”. Yogyakarta. Pustaka Belajar.
3. Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Cet. I. Jakarta. Salemba Medika.
4. Wulandari, Setyo Retno. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Cet. I. Yogyakarta. Gosyen Publishing.
11. Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan
Menyediakan media pembelajaran, melakukan apersepsi dan menjelaskan tujuan pembelajaran.
b. Inti Pembelajaran
1) Menjelaskan tentang pengertian postpartum blues
2) Mendiskusikan penyebab dan gejala postpartum blues
3) Mendiskusikan masalah dan penanganan serta pencegahan postpartum blues
4) Mendiskusikan asuhan pada postpartum blues
c. Penutup
Menyimpulkan materi pelajaran, melakukan refleksi, memberikan pesan moral, serta menutup dengan
salam.
12. Sumber Rujukan
Buku Utama
1. Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Cet. I. Jakarta. EGC.
2. Marmi. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Peuperium Care”. Yogyakarta. Pustaka Belajar.
3. Saleha, Sitti. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Cet. I. Jakarta. Salemba Medika.
4. Wulandari, Setyo Retno.2010. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Cet. I. Yogyakarta. Gosyen Publishing.
Buku Anjuran
1. Atikah Proverawati. 2010. Kapita Selekta, ASI dan Menyusui. Yogakarta: Nuha Medika.
2. Kathryn Piziali Nichol. 2005. Panduan Menyusui. Jakarta: Anak Prestasi Pustaka
3. Moh. Wildan. 2009. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
4. Wafunurmuslihatun, dkk.2009. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
5. Suryani, dkk. 2009. Dasar-Dasar Asuhan Kebidanan Komunikas. Jogjakarta : Publisher
6. Saroha Pinem. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media: Jakarta.
7. Suherni, dkk. 2009. Perawatan masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya
8. Savitri Ramaiah. 2006. ASI dan menyusui. Jakarta: BIP

7
9. Saryono. 2008. Perawatan Payudara. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press
10. Linda V. 2008. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta:Kedokteran EGC.
11. Sitti saleha. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
12. Ari Sulistyawati. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta: Penerbit Andi.
13. Zakiyah. 2011. Melakukan Asuhan Kebidanan Masa Nifas Normal. http://zakiahdinsyah.blogspot.com/.
Diakses tanggal 18 desember 2011.
14. Lusa. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. http://www.lusa.web.id/category/askeb-iii-nifas/. Diakses
tanggal 18 Desember. 2011.
15. Lusa. 2011. Kebutuhan Dasar Ibu Nifas. http://www.lusa.web.id/kebutuhan-dasar-ibu-nifas. Diakses tanggal
22 Desember 2011.
16. Media dan Sumber Belajar
a. Media Pembelajaran
LCD, Notebook/laptop, handout
b. Sumber Belajar
Marmi. : 2013 Hal : 28-44
Saleha : 2011 Hal : 33-52
Wulandari : 2010 Hal : 45-66
17. Assesmen
a. Prosedur
1) Penilaian proses, dilakukan dengan keaktifan mahasiswa dalam bertanya ataupun menanggapi materi
diskusi.
2) Penilaian hasil, dengan bantuan tes hasil belajar mahasiswa.
b. Instrument
Pilihan ganda test
c. Resitasi
Keaktifan bertanya dan menanggapi materi pembelajaran.

Makassar, 13 November 2015

Dosen Penanggung Jawab

Hasmira, Amd. Keb

8
Lampiran F.

KONTRAK PERKULIAHAN

Nama Mata Kuliah : Askeb Nifas dan Menyusui


Kode Mata Kuliah : BD.315
SKS : 3 SKS (T = 2; P = 1)
Dosen Mata Kuliah : Hasmira Amd.Keb
Semester/Tahun Akademik : Ganjil (III), 2014/2015
Hari dan jam pertemuan : Rabu, 10.00-12.30 WITA
Tempat pertemuan : Ruangan Kelas D STIKes Mega Rezky Makassar
I. TUJUAN DAN MANFAAT MATA KULIAH
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada masa
nifas dengan pendekatan manajemen kebidanan serta memiliki kemampuan penguasaan materi tentang :
konsep dasar masa nifas, mengetahui perubahan fisiologis pada masa nifas, mengetahui proses laktasi dan
menyusui, memahami Kebutuhan dasar ibu masa nifas dan menyusui, mengetahui proses adaptasi psikologis
ibu dalam masa nifas, mampu mendeteksi dini komplikasi pada masa nifas dan melakukan penangannya,
memberikan asuhan pada masa nifas normal, melaksanakan program tindak lanjut asuhan masa nifas di rumah,
serta melakukan pendokumentasian asuhan masa nifas dan menyusui.
Penguasaan materi pembelajaran tentang konsep dasar masa nifas, serta adaptasi fisiologis yang terjadi pada
masa nifas sangat wajib diketahui oleh mahasiswa DIII kebidanan, karena selain untuk dapat memahami dan
membantu mahasiswa dalam mengaplikasikan teori dan konsep yang diperoleh dari kuliah ke tatanan klinik atau
praktek lapangan dalam melakukan asuhan kebidanan ibu pada masa nifas secara langsung yang didasari oleh
pengetahuan, sikap, dan keterampilan mahasiswa.
II. DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah ini membahas tentang : konsep dasar masa nifas, perubahan fisiologis pada masa nifas, proses
laktasi dan menyusui, Kebutuhan dasar ibu masa nifas dan menyusui, proses adaptasi psikologis ibu dalam
masa nifas, deteksi dini komplikasi pada masa nifas dan penangannya, asuhan pada masa nifas normal,
program tindak lanjut asuhan masa nifas di rumah, serta pendokumentasian asuhan masa nifas dan menyusui.

9
III. SKEMA HUBUNGAN ANTAR POKOK BAHASAN

PB 1
Konsep Dasar Masa Nifas

PB 2 PB 3
Perubahan Fisiologis Masa Nifas Proses Laktasi dan Menyusui

PB 4 PB 5
Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas dan Proses Adaptasi Psikologis Ibu dan
Menyusui Dalam Masa Nifas

PB 6 PB 7
Deteksi Dini Komplikasi Masa Nifas dan Asuhan Pada Masa Nifas Normal
Penanganannya

PB 8 PB 9
Program Tindak Lanjut Asuhan Masa Pendokumentasian Asuhan Masa Nifas
Nifas di Rumah dan Menyusui

10
IV. KOMPETENSI DASAR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui penjelasan dalam LCD/slide dan kajian bahan ajar, Tanya jawab, diskusi, penugasan dan menggunakan
handout dalam menjelaskan materi pembelajaran selama KBM mahasiswa diharapkan menguasai/mampu :
No. Kompetensi Dasar No. Indikator/Tujuan Pembelajaran
3.4.1 Menjelaskan Konsep Dasar 3.4.1.1 Menjelaskan Pengertian masa nifas
Masa Nifas 3.4.1.2 Menjelaskan tujuan asuhan masa nifas
3.4.1.3 Menjelaskan peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas
3.4.1.4 Menjelaskan tahapan masa nifas
3.4.2 Menjelaskan perubahan 3.4.2.1 Menjelaskan perubahan system reproduksi
fisiologis pada masa nifas 3.4.2.2 Menjelaskan perubahan system pencernaan
3.4.2.3 Menjelaskan perubahan system perkemihan
3.4.2.4 Menjelaskan perubahan system muskuletal diastasis rectie
abdominis
3.4.2.5 Menjelaskan perubahan system endokrin
3.4.2.6 Menjelaskan perubahan system kardiovaskuler
3.4.3 Menjelaskan proses laktasi 3.4.3.1 Menjekaskan anatomi dan fisiologi payudara
dan menyusui 3.4.3.2 Menjelaskan manfaat pemberian ASI
3.4.3.3 Menjelaskan komposisi gizi dalam ASI
3.4.3.4 Menjelaskan tentang ASI eksklusif
3.4.3.5 Mendemosntrasikan cara merawat payudara
3.4.3.6 Mendemostrasikan cara menyusui yang benar
3.4.3.7 Menjelaskan masalah dalam pemberian ASI
3.4.4 Menjelaskan kebutuhan 3.4.4.1 Menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi dan cairan
dasar ibu masa nifas 3.4.4.2 Menjelaskan tentang kebutuhan ambulasi
3.4.4.3 Menjelaskan tentang kebutuhan eliminasi : BAB/BAK
3.4.4.4 Menjelaskan tentang kebutuhan personal hygiene
3.4.4.5 Menjelaskan tentang kebutuhan istrahat
3.4.4.6 Menjelaskan tentang kebutuhan seksual
3.4.5 Menjelaskan proses 3.4.5.1 Menjelaskan pengertian Pengertian postpartum blues
adaptasi psikologi ibu 3.4.5.2 Menjelaskan penyebab dan gejala postpartum blues
dalam masa nifas 3.4.5.3 Menjelaskan masalah dan penanganan serta pencegahan
postpartum blues
3.4.5.4 Menjelaskan asuhan pada postpartum blues
3.4.6 Melakukan deteksi dini 3.4.6.1 Menjelaskan tentang Perdarahan pervaginam
komplikasi pada masa nifas 3.4.6.2 Menjelaskan tentang Infeksi masa nifas
dan penanganannya. 3.4.6.3 Menjelaskan tentang Sakit kepala, nyeri epigastrika,penglihatan
kabur
3.4.6.4 Menjelaskan tentang Pembengkakakn di wajah /ekstermitas
3.4.6.5 Menjelaskan tentang Demam, muntah, rasa sakit waktu berkemih
3.4.6.6 Menjelaskan Payudara yang berubah menjadi merah, panas, dan
atau terasa sakit
3.4.6.7 Menjelaskan Rasa sakit, merah, lunak, dan atau pembengkakakn di
kaki
3.4.6.8 Menjelaskan tentang Perasaan sedih atau tidak mampu mengasuh
sendiri bayinya dan diri sendiri

11
3.4.7 Menjelaskan asuhan pada 3.4.7.1 Mempraktekkan Asuhan yang diberikan pada ibu masa nifas
masa normal normal
3.4.7.2 Melakukan Pengkajian fisik dan psikologis
3.4.7.3 Melakukan Pengkajian tentang riwayat kesehatan ibu
3.4.7.4 Mempraktekkan Pemeriksaan fisik pada masa nifas
3.4.7.5 Melakukan perumusan diagnose / masalah Actual
3.4.7.6 Melakukan perumusan diagnose / masalah potensial
3.4.7.7 Melakukan perencanaan asuhan kebidanan
3.4.7.8 Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai prosedur
3.4.7.9 Melakukan Evaluasi Asuhan kebidanan
3.4.8 Menjelaskan program 3.4.8.1 Menjelaskan tentang Jadwal kunjungan rumah
tindak lanjut asuhan masa 3.4.8.2 Menjelaskan tentang Asuhan lanjutan masa nifas di rumah
nifas di rumah 3.4.8.3 Melakukan Penyuluhan masa nifas
3.4.8.4 Menjelaskan tentang Tanda- tanda bahaya
3.4.9 Melakukan 3.4.9.1 Membuat Pendokumentasian asuhan kebidanan asuhan masa nifas
pendokumentasian asuhan dalam bentuk manajemen 7 langkah varney
masa nifas dan menyusui 3.4.9.2 Membuat Pendokumentasian asuhan kebidanan masa nifas dalam
bentuk SOAP
V. STRATEGI PERKULIAHAN
Pelaksanaan perkuliahan dilaksanakan dikelas dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, dan
pemberian tugas. Praktikum dilaksanakan di laboratorium (dikampus) dengan menggunakan metode simulasi,
demonstransi, role play, dan bed side teaching. Pada beberapa pertemuan tertentu dosen akan memberikan
kuliah singkat yang segera disusul dengan Tanya jawab baik antara mahasiswa dengan dosen maupun
mahasiswa dengan mahasiswa. Pada pertemuan – pertemuan berikutnya para kemlompok mahasiswa bergilir
memresentasekan ringkasan dari materi pokok perkuliahan yang dimuat dalam bentuk makalah dan power point
sebagai bahan diskusi yang kemudian akan ditanggapi atau disempurnakan oleh mahasiswa kelompok yang
lain. Sebagai penutup diskusi dosen akan memberikan kesimpulan atas semua hasil presentasi dan diskusi
Tanya jawab untuk memudahkan mahasiswa lebih paham lagi tentang materi perkuliahan.
LCD/slide dan laptop merupakan media pembelajaran yang digunakan pada perkuliahan di kelas. Pada
situasi tertentu slide atau materi singkat tentang masing-masing kelompok tersebut diperbanyak/difotocopy
untuk dibagi-bagikan kepada para mahasiswa sebagai handout. Sedangkan phantom dan peralatan
pemeriksaan fisik pada masa nifas adalah media perkuliahan yang dilakukan di laboratorium.
VI. BAHAN BACAAN PERKULIAHAN
Buku Utama
1. Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Cet. I. Jakarta. EGC.
2. Marmi. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Peuperium Care”. Yogyakarta. Pustaka Belajar.
3. Saleha, Sitti. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Cet. I. Jakarta. Salemba Medika.
4. Wulandari, Setyo Retno.2010. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Cet. I. Yogyakarta. Gosyen Publishing.
Buku Anjuran
1. Atikah Proverawati. 2010. Kapita Selekta, ASI dan Menyusui. Yogakarta: Nuha Medika.
2. Kathryn Piziali Nichol. 2005. Panduan Menyusui. Jakarta: Anak Prestasi Pustaka
3. Moh. Wildan. 2009. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
4. Wafunurmuslihatun, dkk.2009. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
5. Suryani, dkk. 2009. Dasar-Dasar Asuhan Kebidanan Komunikas. Jogjakarta : Publisher
6. Saroha Pinem. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media: Jakarta.
7. Suherni, dkk. 2009. Perawatan masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya
8. Savitri Ramaiah. 2006. ASI dan menyusui. Jakarta: BIP
9. Saryono. 2008. Perawatan Payudara. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press
10. Linda V. 2008. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta:Kedokteran EGC.
11. Sitti saleha. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.

12
12. Ari Sulistyawati. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta: Penerbit Andi.
13. Zakiyah. 2011. Melakukan Asuhan Kebidanan Masa Nifas Normal. http://zakiahdinsyah.blogspot.com/.
Diakses tanggal 18 desember 2011.
14. Lusa. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. http://www.lusa.web.id/category/askeb-iii-nifas/. Diakses
tanggal 18 Desember. 2011.
15. Lusa. 2011. Kebutuhan Dasar Ibu Nifas. http://www.lusa.web.id/kebutuhan-dasar-ibu-nifas. Diakses tanggal
22 Desember 2011.
VII. TUGAS
1. Mahasiswa harus mengikuti kuliah minimal 80% dari jumlah perkuliahan yang direncanakan
2. Setiap bacaan untuk setiap materi pokok perkuliahan harus dibaca oleh mahasiswa sebelum mengikuti
perkuliahan .
3. Setiap selesai penjelasan materi mahasiswa mampu mengerjakan soal quis sesuai dengan materi yang
telah dijelaskan.
4. Secara kelompok mahasiswa ditugaskan membuat rangkuman dalam bentuk makalah dan power point dari
materi pokok tertentu untuk dipresentasekan dan di diskusikan dikelas.
5. Mahasiswa diharapkan mampu mempraktekkan cara pemeriksaan fisik pada ibu nifas serta mampu
memberikan asuhan pada ibu nifas berdasarkan tujuh langkah varney dan membuat pendokumentasian
dalam bentuk SOAP.
6. Evaluasi tengah semester setelah perkuliahan ke-8 selesai dan evaluasi akhir semester diadakan sesuai
jadwal yang di keluarkan oleh institusi.
VIII. PENILAIAN
Kriteria penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut :
A. Aspek dan bobot yang dinilai
1. Kehadiran : 15 %
2. Nilai quis : 15%
3. Ketepatan dan kualitas penyelesaian tugas : 15%
4. Keaktifan dan kualitas partisipasi dalam diskusi : 15%
5. Ujian tengah semester : 20%
6. Ujian akhir semester : 20%
B. Kriteria penialain
Skor yang diperoleh mahasiswa dari semua aspek penilaian di atas dikonversi masuk ke dalam kategori
berikut :
Nilai Huruf Nilai Angka Penguasaan Materi
A 4 91-100%
B 3 75-90%
C 2 61-75%
D 1 51-60%
E 0 ≤ 50%

IX. JADWAL PERKULIAHAN


Bagian ini memuat uaraian tentang : jadwal perkuliahan, materi pokok, dan kegiatan yang direncanakan, serta
tugas yang harus di selesaikan dengan batas waktu penyerahan hasil tugas yang secara rinci dijabarkan dalam
tabel berikut :
Pertemuan Materi pokok / sub materi pokok Kegiatan pembelajaran
I Perkenalan dan penjelasan kontrak belajar Perkenalan (bina akrab dengan siswa) dengan
perkenalan masing-masing mahasiswa, penjelasan
kontak perkuliahan
II 3.4.1 Menjelaskan Konsep Dasar Masa Nifas 1. Penyajian kuliah singkat
3.4.1.1 Menjelaskan Pengertian masa nifas 2. Tanya jawab
3.4.1.2 Menjelaskan tujuan asuhan masa nifas 3. Pemberian soal quis
3.4.1.3 Menjelaskan peran dan tanggung jawab bidan dalam 4. Pemberian tugas kelompok

13
masa nifas (Pencapaian TP 1-4)
3.4.1.4 Menjelaskan tahapan masa nifas
III-IV 3.4.2 Menjelaskan perubahan fisiologis pada masa nifas 1. Penyajian kuliah singkat
3.4.2.1 Menjelaskan perubahan system reproduksi 2. Penyajian materi secra singkat oleh masing-masing
3.4.2.2 Menjelaskan perubahan system pencernaan kelompok secara bergilir
3.4.2.3 Menjelaskan perubahan system perkemihan 3. Berdiskusi sesuai materi yang disajikan kelompok
3.4.2.4 Menjelaskan perubahan system muskuletal diastasis 4. Tanya jawab
rectie abdominis 5. Pemberian soal kuis
3.4.2.5 Menjelaskan perubahan system endokrin 6. Pemberian tugas
3.4.2.6 Menjelaskan perubahan system kardiovaskuler (Pencapaian TP 5-10)
V-VI 3.4.3 Menjelaskan proses laktasi dan menyusui 1. Penyajian materi secara individu dalam kelompok
3.4.3.1 Menjekaskan anatomi dan fisiologi payudara secara bergilir
3.4.3.2 Menjelaskan manfaat pemberian ASI 2. Berdiskusi sesuai materi yang disajikan kelompok
3.4.3.3 Menjelaskan komposisi gizi dalam ASI 3. Tanya jawab
3.4.3.4 Menjelaskan tentang ASI eksklusif 4. Demosntrasi cara perawatan payudara dan cara
3.4.3.5 Mendemosntrasikan cara merawat payudara menyusui yang benar
3.4.3.6 Mendemostrasikan cara menyusui yang benar (Pencapaian TP 11-17)
VII-VIII 3.4.4. Menjelaskan kebutuhan dasar ibu masa nifas 1. Penyajian materi kelompok secara bergilir
3.4.4.1 Menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi dan cairan 2. Berdiskusi sesuai materi yang disajikan
3.4.4.2 Menjelaskan tentang kebutuhan ambulasi 3. Tanya jawab
3.4.4.3 Menjelaskan tentang kebutuhan eliminasi : BAB/BAK 4. Pemberian soal quis
3.4.4.4 Menjelaskan tentang kebutuhan personal hygiene (Pencapaian TP 18-23)
3.4.4.5 Menjelaskan tentang kebutuhan istrahat
3.4.4.6 Menjelaskan tentang kebutuhan seksual
IX Ujian Tengah Semester
X 3.4.5 Menjelaskan proses adaptasi psikologi ibu dalam masa nifas 1. Penyajian kuliah singkat
3.4.5.1 Menjelaskan pengertian Pengertian postpartum blues 2. Pembagian materi diskusi kelompok
3.4.5.2 Menjelaskan penyebab dan gejala postpartum blues 3. Berdiskusi sesuai materi yang dibagikan
3.4.5.3Menjelaskan masalah dan penanganan serta 4. Pemberian tugas
pencegahan postpartum blues 5. Menjawab soal quis
3.4.5.4 Menjelaskan asuhan pada postpartum blues (Pencapaian TP 24-27)
XI-XII 3.4.6 Melakukan deteksi dini komplikasi pada masa nifas dan 1. Penyajian materi secra individu dalam masing-
penanganannya. masing kelompok secara bergilir
3.4.6.1 Menjelaskan tentang Perdarahan pervaginam 2. Berdiskusi sesuai materi yang disajikan
3.4.6.2 Menjelaskan tentang Infeksi masa nifas 3. Tanya jawab
3.4.6.3 Menjelaskan tentang Sakit kepala, nyeri 4. Menjawab soal quis
epigastrika,penglihatan kabur (Pencapaian TP 28-35)
3.4.6.4 Menjelaskan tentang Pembengkakakn di wajah
/ekstermitas
3.4.6.5 Menjelaskan tentang Demam, muntah, rasa sakit waktu
berkemih
3.4.6.6 Menjelaskan Payudara yang berubah menjadi merah,
panas, dan atau terasa sakit
3.4.6.7 Menjelaskan Rasa sakit, merah, lunak, dan atau
pembengkakakn di kaki
3.4.6.8 Menjelaskan tentang Perasaan sedih atau tidak mampu
mengasuh sendiri bayinya dan diri sendiri
XIII-XIV 3.4.7 Menjelaskan asuhan pada masa normal 1. Penyajian Kuliah singkat
3.4.7.1 Mempraktekkan Asuhan yang diberikan pada ibu masa 2. Simulasi pemberian asuhan ibu pada masa nifas
nifas normal secara bergilir (1 kelas dibagi 2 kali masuk
3.4.7.2 Melakukan Pengkajian fisik dan psikologis laboratorium)
3.4.7.3 Melakukan Pengkajian tentang riwayat kesehatan ibu 3. Praktek secara mandiri pelaksanaan asuhan
3.4.7.4 Mempraktekkan Pemeriksaan fisik pada masa nifas kebidanan pada ibu nifas di laboratorium
3.4.7.5 Melakukan perumusan diagnose / masalah Actual (Pencapaian TP 36-44)
3.4.7.6 Melakukan perumusan diagnose / masalah potensial
3.4.7.7 Melakukan perencanaan asuhan kebidanan
3.4.7.8 Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai prosedur
3.4.7.9 Melakukan Evaluasi Asuhan kebidanan

14
XV 3.4.8 Menjelaskan program tindak lanjut asuhan masa nifas di rumah 1. Penyajian kuliah singkat oleh dosen/pendidik
3.4.8.1 Menjelaskan tentang Jadwal kunjungan rumah 2. Diskusi kelas dan Tanya jawab pendidik dan PD
3.4.8.2 Menjelaskan tentang Asuhan lanjutan masa nifas di 3. Menjawab soal quis
rumah 4. Pemberian tugas membuat pendokumentasian
3.4.8.3 Menjelaskan langka-langkah Penyuluhan masa nifas sebagai syarat mengikuti final test
3.4.8.4 Menjelaskan tentang Tanda- tanda bahaya (Pencapaian TP 45-50)
3.4.9 Melakukan pendokumentasian asuhan masa nifas dan menyusui
3.4.9.1 Membuat Pendokumentasian asuhan kebidanan
asuhan masa nifas dalam bentuk manajemen 7 langkah
varney
3.4.9.2 Membuat Pendokumentasian asuhan kebidanan masa
nifas dalam bentuk SOAP
XVI Ujian Akhir Semester (Final Test)

15

Anda mungkin juga menyukai