Disusun oleh:
Aurelia Gracella Purba 1806250045
Nida Laelya Fajri 1806250202
Nirmawati Yusuf 1806250215
B. Bidang Usaha
Kegiatan usaha Perseroan berdasarkan Pasal 3 Akta No. 233 tanggal 19
Mei 2015, yang dibuat dihadapan Lucy Octavia Siregar, S.H., Sp.N, Notaris di
Kabupaten Bekasi adalah sebagai berikut:
1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah menjalankan perusahaan real estat,
industrial estat, urban development, penyelenggaraan pengelolaan kawasan
siap bangun serta perusahaan dalam bidang perindustrian, percetakan,
pertambangan, perkebunan, pertanian, perikanan laut/darat, peternakan,
pengangkutan, pergudangan (bukanveem) dan perhutanan.
2. Untuk mencapai maksud dan tujuan yang dimaksud ayat 1 Pasal ini Perseroan
dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
Mengusahakan perusahaan real estat, industrial estat dan urban
development dengan menjalankan kegiatan-kegiatan yang lazim
dilakukan oleh suatu perusahaan real estat dan urban development dengan
mengutamakan aktivitas antara lain: melakukan pembebasan/pembelian,
pengolahan, pematangan, pengurugan, pengerukan dan penggalian tanah,
membangun sarana dan prasarana/infrastruktur, merencanakan dan
membangun gedung-gedung perumahan, perkantoran, perindustrian, dan
sarana penunjang termasuk tetapi tidak terbatas pada lapangan golf, klub-
klub, restoran dan tempat-tempat hiburan lain beserta fasilitas-fasilitasnya,
menjual, menyewakan dan mengelola kegiatan-kegiatan tersebut di atas;
Menyelenggarakan pengelolaan kawasan siap bangun;
Membangun jaringan prasarana lingkungan dan pengelolaannya;
Membangun dan mengelola fasilitas umum;
Mengusahakan dan menjalankan segala usaha jasa yang berkaitan dan
mendukung usaha-usaha tersebut di atas, termasuk transportasi, jasa
keamanan dan jasa-jasa penunjang lainnya, tetapi tidak termasuk dibidang
hukum dan pajak;
Mendirikan dan menjalankan perusahaan –perusahaan dalam bidang
perindustrian, percetakan, pertambangan, perkebunan, pertanian,
perikanan laut/darat, peternakan, pengangkutan, pergudangan
(bukanveem) dan perhutanan.
Dewan Komisaris
Komite Nominasi
Komite Audit
dan Remunerasi
Presiden
Direktur
Sekretaris
Perusahaan Internal Audit
1. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah organ tata kelola yang memiliki wewenang, tugas
dan tanggung jawab untuk menilai dan mengawasi pelaksanaan pengelolaan
Perseroan yang dilakukan oleh Direksi.
Rangkap jabatan ini hanya dapat dilakukan selama tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undanganlainnya. Apabila terdapat undang-undang lain
yang mengatur ketentuan rangkap jabatan yang berbeda dengan peraturan
OJK, maka yang lebih ketat berlaku.
Jabatan di
Nama Perseroan Jabatan di Perusahaan/Lembaga lain
1. Presiden Komisaris PT Lippo Karawaci Tbk
Theo L. Sambuaga Presiden Komisaris 2. Komisaris PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk
3. Komisaris PT Siloam International Hospitals Tbk
2. Dewan Direksi
Direksi adalah organ tata kelola yang bertugas untuk mengelola dan
menjalankan kegiatan operasional serta finansial Perseroan secara
menyeluruh. Berdasarkan dengan Piagam Direksi, anggota Direksi diangkat
dan diberhentikan oleh RUPS. Usulan pengangkatan, pemberhentian dan/atau
penggantian anggota Direksi kepada RUPS harus memperhatikan
rekomendasi dari Dewan Komisaris atau Komite Nominasi dan Remunerasi.
Berdasarkan RUPS Tahunan pada 5 Juni 2018, komposisi Dewan Direksi PT.
Lippo Cikarang Tbk adalah sebagai berikut:
Presiden Direktur : Sie Subiyanto
Direktur : Hong Kah Jin
Direktur : Ju Kian Salim
Direktur : Alexander Yasa
Direktur : Lora Oktaviani
Direktur Independen : Sony
Direktur Independen : Juvantia
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Berdasarkan Piagam Direksi, tugas dan tanggung jawab Direksi adalah
sebagai berikut:
1. Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan
Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perusahaan yang sudah ditetapkan di dalam Anggaran Dasar.
2. Direksi wajib mengelola Perusahaan sesuai dengan kewenangan dan
tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Direksi mengurus kekayaan Perusahaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4. Direksi wajib menerapkan manajemen risiko dan prinsip-prinsip GCG
dalam setiap kegiatan usaha Perusahaan pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi.
5. Direksi menetapkan susunan organisasi dan tata kerja Perusahaan.
6. Direksi wajib menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sesuai
dengan peraturan perundangundangan dan Anggaran Dasar.
7. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dantanggung jawab
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dengan itikad baik, penuh tanggung
jawab, dan kehati-hatian.
8. Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab,
Direksi dapat membentuk komite.
9. Dalam hal dibentuk komite sebagaimana dimaksud pada ayat 8, Direksi
wajib melakukan evaluasi kinerja komite setiap akhir tahun buku.
10. Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
pemegang saham melalui RUPS.
3. Komite Audit
Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris guna
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Komisaris dalam mengawasi
jalannya Perseroan khususnya terkait dengan kualitas dari pelaporan keuangan
Perseroan. Misi utama Komite Audit adalah melakukan pengawasan atas penerapan
prinsip-prinsip akuntansi dan proses pelaporan laporan keuangan Perseroan,
kualifikasi dan independensi dari auditor Perseroan, serta kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Rekomendasi Tanggapan
Sudah diterapkan.
Penentuan jumlah anggota Dewan Jumlah anggota Dewan Komisaris Perusahaan sesuai dengan
Komisaris mempertimbangkan kondisi ketentuan dan mempertimbangan kebutuhan, kondisi dan
Perusahaan Terbuka kemampuan Perusahaan.
Sudah diterapkan.
Penentuan komposisi anggota Dewan Komposisi Dewan Komisaris Perseroan sangat beragam dengan
Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, pengalaman dan kewarganegaraan yang
keahlian, pengetahuan dan pengalaman bertujuan untuk mendukung dan mempertahankan keunggulan
yang dibutuhkan. kompetitif
Rekomendasi Tanggapan
Sudah diterapkan.
Penentuan jumlah anggota Direksi Penjelasan: Tanpa mengurangi efektivitas pengambilan
mempertimbangkan kondisi Perusahaan keputusan dari masing-masing Direksi, penentuan
Terbuka serta efektifitas dalam pengambilan jumlah anggota Direksi Perusahaan diantaranya
keputusan mempertimbangkan: Kondisi keuangan dan kemampuan
Perusahaan.
Sudah diterapkan.
Penjelasan: Direksi perusahaan memiliki latar belakang
yang beragam atas keahlian, pengetahuan dan
Penentuan komposisi anggota Direksi
pengalaman. Hal tersebut dapat dilhat dari profil
memperhatikan, keberagaman, keahlian,
masing-masing Direksi. Keberagaman Direksi tersebut
pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan
dibutuhkan Perusahaan dalam rangka memperkaya
budaya, dan dapat mengisi kesenjangan serta
kekosongan yang mungkin terjadi.
Sudah diterapkan.
Direktur Keuangan Perseroan yaitu Bapak Hong Kah Jin
Anggota Direksi yang membawahi bidang adalah seorang ahli akuntan yang berpengalaman
akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/ dibeberapa perusahaan asing serta memiliki latar
atau pengetahuan di bidang akuntansi. belakang akutansi dan memperoleh Certified Public
Accountant di Australia dan Chartered Accountant
Malaysia.
Rekomendasi Tanggapan
Sudah diterapkan.
Dalam melaksanakan implementasi strategi dan
memantau pencapaian kinerja Direksi (self assessment),
Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri
Perusahaan menerapkan pendekatan Balanced Scorecard
(self-assessment) untuk menilai kinerja Direksi.
yang dikonversikan menjadi Key Performance Indicator
(KPI) dengan menggunakan empat perspektif Balanced
Scorecard.
Sudah diterapkan. Proses penilaian kinerja Direksi
Kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) dengan pendekatan Balanced Scorecard yang
untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan dikonversikan menjadi KPI tersebut telah diungkapkan
melalui laporan tahunan Perusahaan Terbuka dalam bagian Laporan Pelaksanaan Tugas Direksi pada
Laporan Tahunan ini
Sudah diterapkan. Perusahaan memiliki kebijakan bahwa
Direksi berhak untuk mengundurkan diri sebagaimana
diatur dalam Pasal 14.6. Anggaran Dasar Perusahaan dan
Direksi mempunyai kebijakan terkait Piagam Direksi. Kebijakan juga mengatur terkait dengan
pengunduran diri anggota Direksi apabila adanya indikasi kejahatan keuangan yang dilakukan oleh
terlibat dalam kejahatan keuangan. Direksi, Dewan Komisaris berdasarkan keputusan Rapat
Dewan Komisaris berhak memberhentikan untuk
sementara anggota Direksi yang harus ditindaklanjuti
dengan RUPS.