Anda di halaman 1dari 17

UNIVERSITAS INDONESIA

TUGAS MATA KULIAH : ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA


KORPORAT
“ASSESMENT OF THE PRACTICE OF OECD PRINCIPLE 6
AT PT. LIPPO CIKARANG Tbk.”

Disusun oleh:
Aurelia Gracella Purba 1806250045
Nida Laelya Fajri 1806250202
Nirmawati Yusuf 1806250215

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS


PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS INDONESIA
JAKARTA
2019
ASESMEN PRAKTIK PENERAPAN OECD PRINCIPLE 6
PADA PT. LIPPO CIKARANG Tbk.

A. PROFIL PT. LIPPO CIKARANG Tbk


PT Lippo Cikarang Tbk merupakan perusahaan di bidang real estat yang
pertama kali didirikan dengan nama PT Desa Dekalb, berdasarkan Akta Pendirian
No. 43 tanggal 20 Juli 1987. Dalam perjalanannya PT Desa Dekalb mengalami
beberapa kali perubahan nama sampai dengan tahun 1995 menjadi PT Lippo
Cikarang berdasarkan Akta No. 2 tanggal 1 September 1995. Kemudian menjadi
PT Lippo Cikarang Tbk berdasarkan Akta No. 95 tanggal 21 April 1997. Pada
tanggal 27 Juni 1997, PT Lippo Cikarang Tbk memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham LPCK (IPO).
Sejak Pendirian, Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali
mengalami perubahan, diantaranya:
a. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan mengenai penyesuaian atas Undang-
Undang No. 40 tahun 2007 tentang “Perseroan Terbatas” termuat dalam Akta
No. 38 tanggal 8 Agustus 2008, yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi
Warsito, S.H. Perubahan anggaran dasar Perseroan tersebut telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman republik Indonesia dalam
Surat Keputusan Nomor AHU-83894.AH.01.02.TH.2008 tanggal 11
November 2008 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 13 tanggal 13 Februari 2009 Tambahan Berita Negara No.
4557.
b. Penyesuaian kembali Anggaran Dasar Perseroan dengan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No.32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan
Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, No. 33/POJK.04/2014
tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, No.
34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau
Perusahaan Publik dimana termuat dalam Akta No. 233 tanggal 19 Mei 2015,
yang dibuat dihadapan Lucy Octavia Siregar, S.H., Sp.N, Notaris di
Kabupaten bekasi. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam
Surat Keputusan Nomor AHU-AH.01.03-0941262 tanggal 15 Juni 2015.

B. Bidang Usaha
Kegiatan usaha Perseroan berdasarkan Pasal 3 Akta No. 233 tanggal 19
Mei 2015, yang dibuat dihadapan Lucy Octavia Siregar, S.H., Sp.N, Notaris di
Kabupaten Bekasi adalah sebagai berikut:
1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah menjalankan perusahaan real estat,
industrial estat, urban development, penyelenggaraan pengelolaan kawasan
siap bangun serta perusahaan dalam bidang perindustrian, percetakan,
pertambangan, perkebunan, pertanian, perikanan laut/darat, peternakan,
pengangkutan, pergudangan (bukanveem) dan perhutanan.
2. Untuk mencapai maksud dan tujuan yang dimaksud ayat 1 Pasal ini Perseroan
dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
 Mengusahakan perusahaan real estat, industrial estat dan urban
development dengan menjalankan kegiatan-kegiatan yang lazim
dilakukan oleh suatu perusahaan real estat dan urban development dengan
mengutamakan aktivitas antara lain: melakukan pembebasan/pembelian,
pengolahan, pematangan, pengurugan, pengerukan dan penggalian tanah,
membangun sarana dan prasarana/infrastruktur, merencanakan dan
membangun gedung-gedung perumahan, perkantoran, perindustrian, dan
sarana penunjang termasuk tetapi tidak terbatas pada lapangan golf, klub-
klub, restoran dan tempat-tempat hiburan lain beserta fasilitas-fasilitasnya,
menjual, menyewakan dan mengelola kegiatan-kegiatan tersebut di atas;
 Menyelenggarakan pengelolaan kawasan siap bangun;
 Membangun jaringan prasarana lingkungan dan pengelolaannya;
 Membangun dan mengelola fasilitas umum;
 Mengusahakan dan menjalankan segala usaha jasa yang berkaitan dan
mendukung usaha-usaha tersebut di atas, termasuk transportasi, jasa
keamanan dan jasa-jasa penunjang lainnya, tetapi tidak termasuk dibidang
hukum dan pajak;
 Mendirikan dan menjalankan perusahaan –perusahaan dalam bidang
perindustrian, percetakan, pertambangan, perkebunan, pertanian,
perikanan laut/darat, peternakan, pengangkutan, pergudangan
(bukanveem) dan perhutanan.

C. Visi & Misi PT Lippo Cikarang Tbk.


a. Visi
Membangun kawasan perkotaan yang lengkap dan menciptakan lingkungan
yang kondusif untuk tinggal, bekerja dan gaya hidup.
b. Misi
Menjadi pengembang kawasan perkotaan berbasis industri, komersial dan
residensial terkemuka di Indonesia, melalui investasi di bidang
infrastrukturfasilitas publik dan perangkat manajemen perkotaan, untuk
mempertahankan pangsa pasar, nilai tambah, marjin tinggi dan daya saing
yang kuat dalam bisnis.

D. Nilai Perusahaan PT Lippo Cikarang Tbk.


a. Integritas
b. Komitmen pada pencapaian tujuan dan prestasi terbaik
c. Fokus pada pelanggan
d. Kerja sama
e. Inovasi
f. Semangat belajar

E. Struktur Pemegang Saham

F. Anak Perusahaan PT. Lippo Cikarang Tbk.


1. PT Great Jakarta Inti Development
2. PT Tunas Pundibumi
3. PT Tirta Sari Nirmala
4. PT Sinar Surya Timur
5. PT Waska Sentana
6. PT Swadaya Teknopoli
7. Premium Venture International Ltd
8. Intellitop Finance Ltd
9. PT Cahaya Ina Permai
10. PT Astana Artha Mas
11. PT Megakreasi Cikarang Damai
12. PT Megakreasi Cikarang Asri
13. PT Megakreasi Propertindo Utama
14. PT Megakreasi Cikarang Permai
15. PT Lippo Diamond Development
16. PT Mahkota Sentosa Utama
17. Peak Asia Investment Pte Ltd
G. STRUKTUR ORGANISASI

Dewan Komisaris

Komite Nominasi
Komite Audit
dan Remunerasi
Presiden
Direktur
Sekretaris
Perusahaan Internal Audit

Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur

Finance & Township Human Business Property Sales &


Accounting Management Resources & Develoment Sales Marketing
Division Services Administrati
on
Investor & Project
Public Legal Management Marketing
Management Communication
Relation
Information
System

1. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah organ tata kelola yang memiliki wewenang, tugas
dan tanggung jawab untuk menilai dan mengawasi pelaksanaan pengelolaan
Perseroan yang dilakukan oleh Direksi.

Kriteria Pengangkatan Dewan Komisaris


Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Usulan
pengangkatan, pemberhentian dan/ atau penggantian anggota Direksi kepada
RUPS harus memperhatikan rekomendasi dari Komite Nominasi dan
Remunerasi.

Susunan Dewan Komisaris


Berdasarkan RUPS Tahunan pada 5 Juni 2018, komposisi Dewan Komisaris
PT. Lippo Cikarang Tbk adalah sebagai berikut:
Presiden Komisaris : Theo L. Sambuaga
Komisaris : Sugiono Djauhari
Komisaris Independen : Didik Junaedi Rachbini
Komisaris Independen : Hadi Cahyadi
Komisaris Independen : Ali Said

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris


Berdasarkan Piagam Dewan Komisaris, tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris adalah sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris wajib:
a) Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perusahaan oleh
Direksi pada umumnya, baik mengenai Perusahaan maupun usaha
Perusahaan dan memberikan nasihat kepada Direksi.
b) Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya
menurut anggaran dasar, peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan/atau berdasarkan keputusan RUPS; dan
c) Melakukan tugas, tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar Perusahaan dan keputusan RUPS.
2. Dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (1),
Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan kebijakan strategis Perseroan.
3. Anggota Dewan Komisaris wajib melakukan tugas dan tanggung jawab
sebagaimana ayat (1) dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan
kehati-hatian.
4. Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara
independen.
5. Dewan Komisaris wajib menerapkan dan memastikan pelaksanaan
manajemen risiko dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik
(GCG) dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi.
6. Dewan Komisaris wajib mengevaluasi dan menyetujui rencana kerja
Perseroan.
7. Dewan Komisaris wajib membantu dan mendorong usaha pembinaan dan
pengembangan Perseroan.
8. Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab,
Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Audit dan dapat membentuk
komite lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
9. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa komite yang telah dibentuk
menjalankan tugasnya secara efektif.
10. Dewan Komisaris wajib melakukan evaluasi kepada kinerja komite yang
membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab setiap akhir tahun buku.
11. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib mengadakan RUPS
tahunan dan RUPS lainnya sesuai dengan kewenangannya sebagaimana
telah diatur oleh peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar.
12. Tugas Presiden Komisaris sebagai primus inter pares adalah utamanya
mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris dan memastikan agar
setiap anggota Dewan Komisaris dapat menyampaikan pendapatnya
dengan didasarkan kepada informasi yang cukup.
13. RUPS dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk
oleh Dewan Komisaris. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak
hadir atau berhalangan, hal tersebut tidak perlu dibuktikan kepada pihak
ketiga, maka RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang
ditunjuk oleh Direksi. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris dan
Direksi tidak hadir atau berhalangan, maka RUPS dipimpin oleh
pemegang saham yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari dan oleh
perserta RUPS.

Rangkap Jabatan Dewan Komisaris


 Anggota Dewan Komisaris dapat merangkap jabatan sebagai anggota
Direksi tidak lebih dari 2 (dua) emiten atau perusahaan publik lain, dan
anggota
 Dewan Komisaris tidak lebih dari 2 (dua) emiten atau perusahaan
publik lain. Apabila anggota Dewan Komisaris tidak merangkap
jabatan sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris tersebut
dapat merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris paling
banyak pada 4 (empat) emiten atau perusahaan publik lain.
 Anggota Dewan Komisaris dapat menjadi anggota komite paling
banyak 5 (lima) komite di perusahaan dan perusahaan publik lain
dimana yang bersangkutan juga menjabat sebagai anggota Direksi atau
anggota Dewan Komisaris.

Rangkap jabatan ini hanya dapat dilakukan selama tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undanganlainnya. Apabila terdapat undang-undang lain
yang mengatur ketentuan rangkap jabatan yang berbeda dengan peraturan
OJK, maka yang lebih ketat berlaku.

Berikut adalah daftar Dewan Komisaris Perseroan beserta dengan keterangan


rangkap jabatan masing-masing:

Jabatan di
Nama Perseroan Jabatan di Perusahaan/Lembaga lain
1. Presiden Komisaris PT Lippo Karawaci Tbk
Theo L. Sambuaga Presiden Komisaris 2. Komisaris PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk
3. Komisaris PT Siloam International Hospitals Tbk

1. Komisaris PT Kharisma Propertindo


Sugiono Djauhari Komisaris
2. Direktur PT Menara Group
3. Direktur PT First Putra Jaya
1. Komisaris Independen PT Gowa Makassar Tourism Development
Didik Junaedi Komisaris
Tbk
Rachbini Independen
2. Ketua Komite Audit PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk

1. Wakil Presiden Komisaris dan Komisaris Independen PT Indonesian


Komisaris Paradise Property Tbk
Hadi Cahyadi
Independen 2. Ketua Komite Audit PT Indonesian Paradise Property Tbk
3. Komisaris Independen PT Multipolar Tbk
4. Ketua Komite Audit PT Multipolar Tbk
Komisaris 1. Direktur Independen di PT Gowa Makassar Tourism Development
Ali Said Independen Tbk

Rapat Dewan Komisaris


Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat paling kurang 1 (satu) kali setiap
2 (dua) bulan, kecuali apabila dianggap perlu oleh Presiden Komisaris atau
sedikitnya oleh 2 (dua) orang Komisaris atau oleh Rapat Direksi. Dewan
Komisaris wajib mengadakan rapat dengan anggota Direksi paling kurang 1
(satu) kali setiap 4 (empat) bulan. Selama 2018, telah dilaksanakan sebanyak
6 (enam) kali rapat.

2. Dewan Direksi
Direksi adalah organ tata kelola yang bertugas untuk mengelola dan
menjalankan kegiatan operasional serta finansial Perseroan secara
menyeluruh. Berdasarkan dengan Piagam Direksi, anggota Direksi diangkat
dan diberhentikan oleh RUPS. Usulan pengangkatan, pemberhentian dan/atau
penggantian anggota Direksi kepada RUPS harus memperhatikan
rekomendasi dari Dewan Komisaris atau Komite Nominasi dan Remunerasi.

Susunan Dewan Direksi


Berdasarkan Piagam Direksi, Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi
yang terdiri dari sedikitnya 3 (tiga) orang anggota Direksi yang terdiri dari
seorang Presiden Direktur, seorang Wakil Presiden Direktur (jika diangkat)
dan seorang Direktur. Perseroan wajib memiliki paling kurang 1 (satu) orang
Direktur Independen.

Berdasarkan RUPS Tahunan pada 5 Juni 2018, komposisi Dewan Direksi PT.
Lippo Cikarang Tbk adalah sebagai berikut:
Presiden Direktur : Sie Subiyanto
Direktur : Hong Kah Jin
Direktur : Ju Kian Salim
Direktur : Alexander Yasa
Direktur : Lora Oktaviani
Direktur Independen : Sony
Direktur Independen : Juvantia
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Berdasarkan Piagam Direksi, tugas dan tanggung jawab Direksi adalah
sebagai berikut:
1. Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan
Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perusahaan yang sudah ditetapkan di dalam Anggaran Dasar.
2. Direksi wajib mengelola Perusahaan sesuai dengan kewenangan dan
tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Direksi mengurus kekayaan Perusahaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4. Direksi wajib menerapkan manajemen risiko dan prinsip-prinsip GCG
dalam setiap kegiatan usaha Perusahaan pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi.
5. Direksi menetapkan susunan organisasi dan tata kerja Perusahaan.
6. Direksi wajib menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sesuai
dengan peraturan perundangundangan dan Anggaran Dasar.
7. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dantanggung jawab
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dengan itikad baik, penuh tanggung
jawab, dan kehati-hatian.
8. Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab,
Direksi dapat membentuk komite.
9. Dalam hal dibentuk komite sebagaimana dimaksud pada ayat 8, Direksi
wajib melakukan evaluasi kinerja komite setiap akhir tahun buku.
10. Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
pemegang saham melalui RUPS.

Rangkap Jabatan Direksi


Anggota Direksi dapat merangkap jabatan sebagai:
a. Anggota Direksi paling banyak pada 1 (satu) emiten atau
perusahaan publik lain;
b. Anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 3 (tiga) emiten atau
perusahaan publik lain;
c. Anggota komite paling banyak pada 5 (lima) komite di Perusahaan
atau perusahaan publik lain dimana yang bersangkutan juga
menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris.
Rangkap jabatan hanya dapat dilakukan selama tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan lainnya. Apabila terdapat undang-undang lain
yang mengatur ketentuan rangkap jabatan yang berbeda dengan peraturan
OJK, maka yang lebih ketat berlaku. Direktur Independen dilarang merangkap
jabatan sebagai Direksi pada perusahaan lain.
Rapat Direksi
Direksi Perseroan mengadakan rapat Direksi secara berkala 1 (satu) kali dalam
setiap bulan. Rapat dapat dilakukan setiap waktu, apabila dipandang perlu
oleh seorang atau lebih anggota Direksi, atas permintaan tertulis dari seorang
atau lebih anggota Dewan Komisaris,atau atas permintaan tertulis dari 1 (satu)
orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu
per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara. Direksi
wajib mengadakan rapat bersama Dewan Komisaris secara berkala paling
sedikit 1 (satu) kali dalam setiap 4 (empat) bulan. Setiap kebijakan dan
keputusan strategis wajib diputuskan melalui Rapat Direksi.
Rapat Direksi pada tahun 2018 secara rutin telah dilaksanakan 1 (satu) kali
dalam setiap minggu. Selama tahun 2018 rapat Direksi telah dilaksanakan
sebanyak 42 (empat puluh dua) kali.

3. Komite Audit
Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris guna
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Komisaris dalam mengawasi
jalannya Perseroan khususnya terkait dengan kualitas dari pelaporan keuangan
Perseroan. Misi utama Komite Audit adalah melakukan pengawasan atas penerapan
prinsip-prinsip akuntansi dan proses pelaporan laporan keuangan Perseroan,
kualifikasi dan independensi dari auditor Perseroan, serta kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Susunan Komite Audit


Ketua : Hadi Cahyadi
Anggota : Laurensia Adi
Anggota : Yugi Prayanto

Keanggotaan dan Masa Jabatan


Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.
Pengangkatan dan pemberhentian Komite Audit wajib disampaikan kepada OJK
paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah pengangkatan atau pemberhentian dan wajib
dimuat dalam situs Bursa Efek dan/atau situs Perusahaan. Masa jabatan anggota
Komite Audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1
(satu) periode berikutnya. Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua
Komite Audit hanya dapat diangkat kembali sebagai Komite Audit untuk 1 (satu)
periode masa jabatan Komite Audit berikutnya.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit


Berdasarkan Piagam Komite Audit, Komite Audit bertindak secara independen
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Dalam menjalankan fungsinya,
Komite Audit memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan
keuangan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris,
mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris, dan
melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris antara
lain:
a) Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan
Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya.
b) Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-
undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.
c) Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara
managemen dan akuntan publik atas jasa yang diberikannya.
d) Melakukan penelaahan independensi, objektivitas, ruang lingkup penugasan, dan
fee akuntan publik dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai penunjukkan atau pemberhentian auditor eksternal.
e) Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan
mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal.
f) Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko oleh
Direksi sepanjang belum dibentuknya komite yang berfungsi sebagai pemantau
risiko di bawah Dewan Komisaris.
g) Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas pengaduan yang
berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan.
h) Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan
adanya potensi benturan kepentingan Perseroan.
i) Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan sekaligus tidak
menggunakan informasi tersebut untuk memperoleh keuntungan pribadi atau
dalam cara apapun yang bertentangan dengan hukum atau merugikan Perseroan.

Rapat Komite Audit


Kebijakan Rapat Komite Audit didasarkan pada Piagam Komite Audit, yang
menentukan bahwa komite audit mengadakan rapat secara berkala paling sedikit 1
(satu) kali dalam 3 (tiga) bulan. Selama tahun 2018, Komite Audit Perseroan telah
mengadakan 7 (tujuh) kali rapat internal dan 5 (lima) kali rapat dengan Direksi.

Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit


Pada 2018, Komite Audit telah menjalankan fungsinya untuk membantu dan
memfasilitasi Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi
pengawasan terhadap hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, sistem
pengendalian internal, efektivitas pemeriksaan oleh auditor eksternal dan
internal serta kepatuhanterhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan (POJK) No.55/ POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek
Jakarta No. KEP-305/BEJ/07/2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Pencatatan
Saham dan Efek Bersifat Ekuitas selain Saham yang diterbitkan oleh
Perusahaan Tercatat, serta POJK No.13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan
Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa
Keuangan, maka Komite Audit Perseroan telah menyampaikan Laporan
Komite Audit atas kegiatannya yang diselenggarakan selama tahun 2018,
sebagaimana terangkum dalam beberapa hal di bawah ini:
a) Melakukan pembahasan dengan external auditor mengenai ruang lingkup,
rencana temuan-temuan dan hasil audit auditor eksternal atas Laporan
Keuangan Perseroan dan Entitas anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017.
b) Dengan mengacu pada POJK No. 13/2017 pasal 14, Komite Audit melakukan
evaluasi terhadap pelaksanaan pemberian jasa audit oleh Kantor Akuntan
Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar dan Rekan (‘KAP AAJAMR’),
dengan Akuntan Publik Didik Wahyudiyanto atas Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan
melaporkan sesuai Laporan Komite Audit tanggal 28 Mei 2018.
c) Dengan mengacu pada POJK No. 13/2017 Pasal 13 Komite Audit melakukan
penelaahan dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam
penunjukan Didik Wahyudiyanto dan KAP AAJAMR sebagai Akuntan
Publik dan Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit atas laporan
keuangan tahunan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2018, sesuai surat Rekomendasi Komite Audit tertanggal 8
Desember 2018.
d) Melakukan penelaahan atas independensi dan objektivitas auditor eksternal
Perseroan.
e) Melakukan penelaahan atas aspek kualitatif dan integritas pelaksanaan
pembukuan, audit dan laporan.
f) Melakukan penelaahan atas proses pengelolaan usaha dan resiko serta
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
g) Melakukan pembahasan dan memberikan pengarahan kepada Internal Auditor
mengenai rencana kerja dan fokus sasaran Internal Auditor, implementasi dan
hasil dari sistem pengendalian internal untuk periode tahun 2018 dan juga
temuan hasil pemeriksaan Internal Auditor di tahun 2018 dan prosedur tindak
lanjut audit serta kecukupan sistem pengendalian internal.
h) Melakukan review atas Laporan Keuangan perkuartal bersama Internal
Auditor dan menyampaikan kesimpulannya kepada Dewan Komisaris
Perseroan.

4. Komite Nominasi dan Remunerasi


Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk oleh dan bertanggung jawab
kepada Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi dan tugasyang
berhubungan dengan nominasidan remunerasi anggota Direksi dan anggota
Dewan Komisaris. Tujuan pembentukan komite juga untuk membantu tugas
Dewan Komisaris beserta anggotanya dalam melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan proses nominasi dan remunerasi agar berjalan secara objektif,
efektif dan efisien serta untuk meningkatkan kualitas, kompetensi dan
tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris dalam mencapai visi
Perseroan.

Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi


Ketua : Hadi Cahyadi
Anggota : Ketut Budi Wijaya
Anggota : Ishak Kurniawan

Keanggotaan dan Masa Jabatan Komite Nominasi dan Remunerasi


Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dapat diangkat dan diberhentikan
berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris. Anggota Komite Nominasi
dan Remunerasi diangkat untuk masa jabatan tertentu dan dapat diangkat
kembali. Masa jabatan anggota Komite Nominasi dan Remunerasi tidak boleh
lebih lama daripada masa jabatan Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran
Dasar. Anggota Komite diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan
rapat Dewan Komisaris. Penggantian anggota Komite yang bukan berasal dari
Dewan Komisaris dilakukan paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak anggota
tersebut dianggap tidak dapat lagi melakukan tugasnya.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi


Berdasarkan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Nominasi
dan Remunerasi wajib bertindak independen dalam melaksanakan tugasnya
dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Terkait dengan
fungsi nominasi, komite mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a) Menyusun komposisi dan proses Nominasi anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris
b) Menyusun kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi
calon anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan Komisaris
c) Membantu pelaksanaan evaluasi atas kinerja anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris
d) Menyusun program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris
e) Menelaah dan mengusulkan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota
Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk
disampaikan kepada RUPS.

Terkait dengan fungsi remunerasi, komite mempunyai tugas dan tanggung


jawab:
a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: struktur
remunerasi, kebijakan remunerasi dan saran atas remunerasi.
b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian
Remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris.

Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi


Kebijakan Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi berlandaskan pada
Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi,yang menentukan hal-hal berikut
ini:
a) Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi diselenggarakan secara berkala
paling sedikit 1 (satu) kali tiap 4 (empat) bulan.
b) Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi hanya dapat dilakukan bila: Dihadiri
oleh mayoritas dari jumlah Komite Nominasi dan Remunerasi dan salah satu dari
mayoritas Komite Nominasi dan Remunerasi merupakan ketua Komite.
Sepanjang tahun 2018, Komite Nominasi dan Remunerasi telah mengadakan Rapat
sebanyak 3 (tiga) kali.

Pelaksanaan Kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi


Selama tahun 2018, Komite Nominasi dan Remunerasi telah melaksanakan seluruh
program kerja yang ditetapkan pada awal tahun yang secara umum meliputi hal-hal
sebagai berikut:

Terkait dengan Fungsi Nominasi


 Menyelenggarakan rapat minimal 3 (tiga) kali dalam setahun.
 Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai - Komposisi jabatan
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; - Kebijakan dan kriteria yang
dibutuhkan dalam proses Nominasi bagi calon anggota Direksi dan/ atau anggota
Dewan Komisaris; dan - Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris.
 Membantu Dewan Komisaris untuk mengevaluasi kinerja anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris berdasarkan Indikator Kinerja Utama yang telah disusun.
 Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program
pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.
 Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris agar dapat disampaikan di
dalam RUPS.

Terkait dengan Fungsi Remunerasi


 Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: a. Struktur
remunerasi; b. Kebijakan remunerasi; dan c. Besaran atas Remunerasi.
 Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian
Remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris
 Melakukan review remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris;
H. Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka
Perseroan mendukung penerapan tata kelola perusahaan terbuka dengan
menerima dan menyerap rekomendasi-rekomendasi yang dikeluarkan oleh
OJK sebagaimana tertuang dalam SEOJK No. 32/SEOJK.04/2015 tentang
Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka tertanggal 17 November 2015,
sebagai berikut:

Aspek 2 : Fungsi dan Peran Dewan Komisaris


 Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris

Rekomendasi Tanggapan
Sudah diterapkan.
Penentuan jumlah anggota Dewan Jumlah anggota Dewan Komisaris Perusahaan sesuai dengan
Komisaris mempertimbangkan kondisi ketentuan dan mempertimbangan kebutuhan, kondisi dan
Perusahaan Terbuka kemampuan Perusahaan.
Sudah diterapkan.
Penentuan komposisi anggota Dewan Komposisi Dewan Komisaris Perseroan sangat beragam dengan
Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, pengalaman dan kewarganegaraan yang
keahlian, pengetahuan dan pengalaman bertujuan untuk mendukung dan mempertahankan keunggulan
yang dibutuhkan. kompetitif

 Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan


Komisaris
Rekomendasi Tanggapan
Dewan Komisaris mempunyai kebijakan Perseroan belum memiliki kebijakan penilaian sendiri
penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai (self-assessment) untuk menilai kinerja Dewan
kinerja Dewan Komisaris. Komisaris.
Kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) Perseroan belum memiliki penilaian sendiri (self-
untuk menilai kinerja Dewan Komisaris assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris,
diungkapkan melalui Laporan Tahunan sehingga tidak diungkapkan melalui Laporan Tahunan
Perusahaan Terbuka Perseroan ini.
Sudah diterapkan.
Kebijakan terkait hak anggota Dewan Komisaris untuk
mengundurkan diri diatur dalam Pasal 17.6 Anggaran
Dasar Perusahaan, dan dalam Piagam Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait Pengunduran diri tersebut wajib ditindaklanjuti dengan
pengunduran diri anggota Dewan Komisaris RUPS. Selain itu dalam terjadi pelanggaran anggota
apabila terlibat dalam kejahatan keuangan. Dewan Komisaris, RUPS juga diberikan hak untuk
memberhentikan Dewan Komisaris sewaktu-waktu
(dalam hal ini misalnya adanya pelanggaran atau
kejahatan keuangan yang dilakukan oleh anggota
Dewan Komisaris yang bersangkutan).
Sudah diterapkan. Kebijakan suksesi telah diatur dalam
Dewan Komisaris atau Komite yang
Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi dan
menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi
diungkapkan juga dalam Laporan Pelaksanaan Tugas
menyusun kebijakan suksesi dalam proses
Komite Nominasi dan Remunerasi pada Laporan
Nominasi anggota Direksi.
Tahunan ini.

Aspek 3 : Fungsi dan Peran Direksi

 Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi

Rekomendasi Tanggapan
Sudah diterapkan.
Penentuan jumlah anggota Direksi Penjelasan: Tanpa mengurangi efektivitas pengambilan
mempertimbangkan kondisi Perusahaan keputusan dari masing-masing Direksi, penentuan
Terbuka serta efektifitas dalam pengambilan jumlah anggota Direksi Perusahaan diantaranya
keputusan mempertimbangkan: Kondisi keuangan dan kemampuan
Perusahaan.
Sudah diterapkan.
Penjelasan: Direksi perusahaan memiliki latar belakang
yang beragam atas keahlian, pengetahuan dan
Penentuan komposisi anggota Direksi
pengalaman. Hal tersebut dapat dilhat dari profil
memperhatikan, keberagaman, keahlian,
masing-masing Direksi. Keberagaman Direksi tersebut
pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan
dibutuhkan Perusahaan dalam rangka memperkaya
budaya, dan dapat mengisi kesenjangan serta
kekosongan yang mungkin terjadi.
Sudah diterapkan.
Direktur Keuangan Perseroan yaitu Bapak Hong Kah Jin
Anggota Direksi yang membawahi bidang adalah seorang ahli akuntan yang berpengalaman
akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/ dibeberapa perusahaan asing serta memiliki latar
atau pengetahuan di bidang akuntansi. belakang akutansi dan memperoleh Certified Public
Accountant di Australia dan Chartered Accountant
Malaysia.

 Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Rekomendasi Tanggapan
Sudah diterapkan.
Dalam melaksanakan implementasi strategi dan
memantau pencapaian kinerja Direksi (self assessment),
Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri
Perusahaan menerapkan pendekatan Balanced Scorecard
(self-assessment) untuk menilai kinerja Direksi.
yang dikonversikan menjadi Key Performance Indicator
(KPI) dengan menggunakan empat perspektif Balanced
Scorecard.
Sudah diterapkan. Proses penilaian kinerja Direksi
Kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) dengan pendekatan Balanced Scorecard yang
untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan dikonversikan menjadi KPI tersebut telah diungkapkan
melalui laporan tahunan Perusahaan Terbuka dalam bagian Laporan Pelaksanaan Tugas Direksi pada
Laporan Tahunan ini
Sudah diterapkan. Perusahaan memiliki kebijakan bahwa
Direksi berhak untuk mengundurkan diri sebagaimana
diatur dalam Pasal 14.6. Anggaran Dasar Perusahaan dan
Direksi mempunyai kebijakan terkait Piagam Direksi. Kebijakan juga mengatur terkait dengan
pengunduran diri anggota Direksi apabila adanya indikasi kejahatan keuangan yang dilakukan oleh
terlibat dalam kejahatan keuangan. Direksi, Dewan Komisaris berdasarkan keputusan Rapat
Dewan Komisaris berhak memberhentikan untuk
sementara anggota Direksi yang harus ditindaklanjuti
dengan RUPS.

Anda mungkin juga menyukai