PEMABAHASAN
Sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan adalah sistem yang
terdiri atas peralatan, kelengkapan, dan sarana, baik yang terpasang maupun pada bangunan yang
digunakan baik untuk tujuan sistem proteksi aktif, sistem proteksi pasif maupun cara – cara
pengelolaan dalam rangka melindungi bangunan dan lingkunganya terhadap bahaya kebakaran.
Sistem proteksi kebakaran digunakan untuk mendeteksi dan memadamkan kebakaran sedini
mungkin dengan menggunakan peralatan yang digerakan secara manual dan otomatis. (Gunawan
dan Zulfiar,2018)
Menurut (Permen PU No. 26 Tahun 2008) Tentang Persyaratan Teknis Sitem Proteksi
kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan sistem proteksi kebakaran terdiri dari dua
jenis yaitu sistem proteksi kebakaran aktif dan pasif. Sistem proteksi kebakarn pasif adalah
sistem proteksi kebakaran yang terbentuk atau terbangun melalui pengaturan penggunaan bahan
dan komponen struktur bangunan, kompartemenisasi atau pemisahan bangunan berdasarkan
tingkat ketahahanan terhadap api, serta perlindungan terhadap bukaan. Sistem proteksi kebakaran
pasif terdiri dari Kontsruksi, Pintu dan Jendela Tahan Api, Bahan pelapis Interior, Penghalang
Api, Patisi penghalang asap dan Atrium.
Menurut (Permen PU No. 26 Tahun 2008) Sistem proteksi kebakaran aktif adalah sistem
proteksi terhadapn kebalaran yang dapat bekerja secara otomatis maupun manual, digunakan
oleh penghuni atau petugas pemadam kebakaran dalam melaksanakan operasi pemadaman.
Sistem Proteksi Kebakaran terdiri dari deteksi dan alarm, Hidran Kebakaran, Sprinkel Otomatis,
APAR, Lift kebakaran dan Presurized Fan.
Sistem deteksi dini kebakaran adalah suatu alat untuk memberikan peringatan dini
kepada apenghuni gedung atau petugas yang ditunjuk tentang adanya kejadian atau indikasi
kebakaran di suatu gedung. Sistem deteksi dini kebakaran terdiri dari Nyala, panas, asap dan
manual. (Permen PU No. 26 Tahun 2008)
Seluruh alarm kebakaran tersebut dihubungkan dengan listrik dengan aliran DC (searah)
dan dihubungkan ke alarm kebakaran yang akan berbunyi apabila terjadi kebakaran. Seluruh
alrm tersebut dihubungkan dengan panel utama.
Gambar 1. Sistem Contruction Detector
Berdasarkan lokasi penempatan jenis hidran dibagi menjadi hidran gedung dan hidran
halaman. Komponen hidran kebakaran terdiri dari sumber persediaan air, pompa – pompa
kebakaran, slang kebakaran, kopiling penyambung dan perlengkapan lain. Persyaratan hidran
halaman adalah sebagai berikut
a. Tiap bangunan dari jalur akses mobil pemadam di lahan bangunan harus dalam jarak
bebas hambatan 50 m dari hidran kota. Bila hidran kota tidak tersedia harus
disediakan hidran halaman
b. Dalam situasi dimana diperlukan lebih dari satu jenis hidran maka diatur jaraknya
tidak lebih dari 50 m dari jalur mobil. Lebar jalur mobil harus minimal 4 m.
c. Suplai air untuk hidran halaman harus sekurang – kurangnya 38l/detik pada tekanan
3,5 bar, serta mampu mengalirkan air minimal 30 menit.
a. Hidran kelas 1
Hidran yang outletnya berdiameter 2,5 Inc yang dipersiapkan untuk petrugas
kebakaran atau orang yang sudagh terlatih
b. Hidran kelas 2
Hidran yang outletnya berdiameter 1,5 inch yang dipersiapkan untuk penghuni
gedung atau orang yang belum terlatih
c. Hidran kelas 3
Hidran yang outletnya berdiameter 1,5 dan 2,5 inch (berpaduan hidran kelas 1 dan 2)
Sistem Pemercik Otomatis (sprinkle) adalah suatu sistem jaringan instakalasi perpipaan
yang disiapkan untuk memancarkan air bertekanan tertentu secara otomatis ke segala arahdi
dalam suatu ruangan yang dipicu oelh aktifnya sensor panas.Carakerja sprinkler adalah sebagai
berikut :
Apar jenis air memiliki keuntungan mempunyai daya serap panas yang besar,
mempunyaoi daya pengembangan menjadi uap sangat tinggi, pada temperature normal air
beratnya relative stabil, mudah disimpan daiangkat dan dialirkan, mudah didapat dalam
jumlah banyak, dapat dipancarkan dalam bentuk jet, spray, fog dan untuk kebakaran kelas A.
APAR jenis powder menurut kelas kebakaran dibagi menjadi tiga macam yaitu :
a. Tepung kimia regular adalah tepung kimia yang efektif untuk memadamkan
kebakaran kelas B dan C
b. Tepung Multi Purpose adalah tepung kimia yang efektif untuk emmadamkan
kebakaran kelas A,B dan C
c. Tepung kimia special dry powder adalah tepung kimia yang efektif untuk
memadamkan kebakaran khusu kelas D.
Prinsip pemadaman dari APAR jenis ini adalah isolasi. Powder secara fisik menutup api
dan memutuskan Oksigen
a. Pada posisi yang mudah dilihat dicapai/diambil dan dilengkapi dengan tanda
opemasangan
b. Harus sesuai dengan jenis dan kelas kebakaran
c. Harus menggantung pada dinding atau dalam lemari kaca
d. Pada ketinggian 15 – 120 cm
e. Pada suhu antara 40c – 490c
Cara penggunaan APAR yaitu PASS (Pull, Aim, Squeze dan Sweep)
Sistem proteksi kebakaran mall dinoyo terdiri dari dua sistem yaitu sistem aktif dan pasif.
Untuk sistem aktif terdiri dari deteksi nyala, deteksi panas, sprinkle dan Hydrant. Sedangkan
sistem proteksi kebakaran pasif terdiri dari tangga darurat dan konstruksi bangunan tahan
Api.
Hydrant yang terdapat di maall dinoyo terdapat di tiap lantai. Dimuali dari halaman
parkir terdapat dua buah hydrant di lantai satu terdapat hydrant, lantai dua terdapat dua buah
huidrant lantau 3 terdapat dua buah hydrant dan lantai empat terdapat 2 buah hidran. Menurut
(Permen PU. No.28 Tahun 2008) Bangunan dengan dua lantai harus tersedia Hidrant dan
Syarat dari hydrant adalah tiap 30 m tersedia hydrant. Untuk Sprinkle yang terpasang di Mall
Dinoyo adalah sprinkle jenis standart spray predent dengan kepala berwarna merah dengan
suhu nyala 680c. Sedangkan APAR tersedia di setiap lantai dengan pemasangan digantung di
dinding denhan ketinggian ± 80 cm – 120 cm dan mudah terlihat sertadilakukan inspeksi
pada stau perioed tertentu. Menurut (Permen PU No.28 Tahun 2008) gedung mall dinoyo
sudah memenuhi aspek proteksi kebakaran.