ABSTRACK
Based on a complaint from the work force are often feel sick on che anthropometry of the labour,
because the tools used today have not experienced the development or improvement. The purpose of this
research is to get the best design and ergonomics of existing work tools (rack housing) and existing
processes. Knowing whether or not to pay attention to ergonomics standard OHSAS 18001. In this study
using ergonomics approach OHSAS 18001 standards. and the results of this research are there some
changes in the dimensions of the rack housing (tools work on the housing) with a calculation based on
the results of anthropometric body labour that show the value of the 50th percentile (P50). The size,
shape and dimensions rack housing is adapted to standard OHSAS 18001 related to health of laborertain
body parts.The pain resulting from the work tools used by labour housing section does not fit t.
Keywords: Ergonomics, OHSAS 18001, health and safety of work.
ABSTRAK
Berdasarkan keluhan dari tenaga kerja yang sering merasakan sakit pada bagian tubuh tertentu. Rasa sakit
diakibatkan dari alat bantu kerja yang digunakan oleh tenaga kerja dibagian housing yang tidak sesuai
dengan ukuran anthropometri tenaga kerjanya, dikarenakan alat bantu yang digunakan saat ini belum
mengalami perkembangan atau perbaikan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan
rancangan terbaik dan ergonomis dari alat bantu kerja yang ada (rak housing) dan mengetahui proses
yang ada apakah sudah ergonomi atau belum dengan memperhatikan standar OHSAS 18001. Dalam
penelitian ini menggunakan metode ergonomi dengan pendekatan standar OHSAS 18001. Dan hasil dari
penelitian ini adalah adanya beberapa perubahan dimensi rak housing (alat bantu kerja pada bagian
housing) dengan mengacu pada hasil perhitungan anthropometri tubuh tenaga kerjanya yang ditunjukan
oleh nilai percentil ke-50 (P50). Ukuran, bentuk, dan dimensi rak housing tersebut disesuaikan dengan
standar OHSAS 18001 yang berkaitan dengan kesehatan tenaga kerja.
Kata kunci: Ergonomi, OHSAS 18001, Kesehatan dan keselamatan kerja
1. PENDAHULUAN
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi–informasi mengenai
sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia merancang suatu sistem kerja, sehingga manusia dapat hidup
dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu
dengan efektif, aman, nyaman dan sehat. Fokus dari ergonomi adalah manusia dalam kaitannya
interaksinya dengan produk, peralatan, fasilitas, prosedur dan lingkungan pekerjaan serta kehidupan
sehari-hari. dimana penekanannya adalah pada faktor manusia yang bertindak sebagai operator produksi.
Para operator dalam melakukan pekerjaannya, posisi kerja mereka sering tidak sesuai dengan prinsip-
prinsip ergonomi yaitu terlalu membungkuk, jangkauan tangan terlalu jauh, alat yang terlalu kecil, alat
yang terlalu tinggi dan lain-lain. Sehingga dari posisi kerja operator tersebut dapat mengakibatkan
beberapa faktor permasalahan yaitu kelelahan dan rasa sakit atau nyeri di daerah-daerah tertentu yang
diakibatkan oleh ketidak standaran posisi kerja, seperti timbulnya rasa nyeri pada bahu,kaki,pinggang,dan
lain-lain.
Untuk itu PT. Kinenta indonesia yang bergerak di bidang manufaktur, mereka memiliki masalah
banyaknya operator yang tidak masuk dikarenakan sakit yang sama dengan yang di paparkan di atas,
maka dari pada itu peneliti akan melakukan penelitian dengan objek penelitian pada stasiun kerja bagian
housing karena dibagian tersebut kebanyakan operator yang tidak masuknya. Bagian housing adalah suatu
proses perakitan wire dengan conector dengan menggunakan alat bantu yang berupa Rak housing. Rak
31
Jurnal TrendTech Volume-1/Nomor-2, 2016
housing adalah tempat untuk menyimpan bahan baku pembuatan wiring harness sekaligus sebagai tempat
perakitan wiring harness itu sendiri. objek penelitian ini akan dilakukan perancangan ulang ( redesign )
dengan kondisi yang dapat menunjang peningkatan produktivitas kerja operatornya. Karena dengan
kondisi tempat kerja yang sehat, enak, aman dan nyaman. Operator diharapkan akan mencapai
produktivitas kerja yang sangat tinggi serta dapat bertahan dalam jangka waktu lama. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengevaluasi apakah rak housing sudah ergonomi atau belum, untuk
meminimalkan waktu operasi pembuatan wiring harness, untuk membuat operator produksi bekerja
dengan aman,nyaman dan sehat sehingga dapat meningkatkan produktivitas produksinya. Istilah
Ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ERGON (kerja) dan NOMOS (hukum alam). Ergonomi
adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi
mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja
sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang
diinginkan melalui pekerjaan itu, dengan efektif, aman, nyaman, sehat, efisien.( Sritomo Wingjosoebroto,
2000).
2. METODA
Pendekatan Metoda penelitian yang digunakan adalah metoda deskriptif, dan analisa kualitatif, dimana
metoda diskriptif bertujuan menguraikan tentang sifat-sifat (karakteristik) dari suatu keadaan dengan
uraian yang menyeluruh dan teliti. Melalui metoda deskriptif diharapkan mampu memperlihatkan fakta
dari suatu permasalahan tertentu pada suatu perusahaan / organisasi / lingkungan secara faktual dan
sistematis (Supranto, 2003).
2.1 Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
diperoleh melalui pengamatan langsung, wawancara, diskusi maupun kegiatan Focus Group Discusion
(FGD) / In Deep interview kepada responden tertentu. Terdapat dua jenis data yang diambil yang pertama
data absensi oprator produksi selama 6 bulan berturut turut dan data kedua atau data inti di ambil dari
ukuran anthropometri operator produksi di PT. Kinenta. Data sekunder merupakan data yang diperoleh
dari sumber internal perusahaan, studi pustaka, media cetak, elektronik, internet, serta informasi lain yang
berkaitan dengan topik penelitian.
2.2 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan beberapa teknik. Teknik
pengumpulan data primer untuk menyusun sebuah strategi menggunakan teknik pengambilan sampel
secara acak, yaitu pengambilan sampel secara sengaja terhadap beberapa operator produksi yang telah
telah bekerja diatas 2 tahun, Kriteria sampel adalah orang yang memiliki pengalaman produksi yang
cukup lama di PT. Kinenta dan memiliki keluhan pada saat produksi berlangsung yang mengakibatkan
menderida sakit dan sering tidak masuk kerja.
2.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang
representatif dari populasi yang pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
diperoleh sampel yang benar - benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang
sebenarnya (Gay dan Diehl, 1992). Dalam melakukan identifikasi sampel diperlukan teknik pengambilan
sampel, teknik pengambilan sampel yang diterapkan dalam penelitian ini adalah proportionate stratified
random sampling. Menurut Gay dan Diehl (1992), proportionate stratified random sampling adalah
pengambilan sampel secara acak dan berstrata secara proporsional. Gay dan Diehl (1992) berpendapat
bahwa sampel haruslah sebesar - besarnya. Pendapat Gay dan Diehl (1992) ini mengasumsikan bahwa
semakin banyak sampel yang diambil maka akan semakin representatif dan hasilnya dapat digenelisir.
Namun ukuran sampel yang diterima akan sangat bergantung pada jenis penelitiannya. Jika penelitiannya
bersifat deskriptif, maka sampel minimunya adalah 10% dari populasi, jika penelitianya korelasional,
sampel minimunya adalah 30 subjek, apabila penelitian kausal perbandingan, sampelnya sebanyak 30
subjek per group, dan apabila penelitian eksperimental, sampel minimumnya adalah 15 subjek per group.
2.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Adapun teknik pengolahan data dan analisa data yang di gunakan antara lain :
1. Analisa anthropometri
32
Jurnal TrendTech Volume-1/Nomor-2, 2016
Pada tahap ini pengolahan data terhadap dimensi - dimensi tubuh manusia atau operator yang telah di
buat tabel antropometri akan dimanfaatkan untuk perancangan ulang ukuran geometris dan fasilitas kerja
pada stasiun kerja. Berdasarkan data-data tabel anthropometri tersebut dapat diketahui apakah ukuran
geometris dari fasilitas kerja yang ada sekarang sudah sesuai dengan dimensi segmen tubuh operatornya
atau belum.
2. Analisa subjektif
Analisa ini di gunakan untuk mengetahui atau membandingkan perubahan dengan keluhan - keluhan yang
dirasakan oleh operator antara fasilitas kerja sebelumnya dengan fasilitas kerja yang setelah dirancang
ulang pada stasiun kerja tersebut atau analisa ini dilakukan untuk mengetahui keluhan - keluhan sakit
yang di nilai secara subjektif oleh operator produksinya, yang berkaitan dengan kondisi kerja yang ada.
3. Analisa physiological performance
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui konsumsi energi yang dibutuhkan secara tidak langsung.
Penghitungan denyut jantung yang setelah di konversikan ke energi, kemudian dilakukan perbandingan
dengan standar estimasi pengeluaran energi dari lehman.
4. Variabel OHSAS 18001
OHSAS (Occupational Health and Safety Assesment Series) 18001 adalah merupakan serial dari
persyaratan dan spesifikasi dalam penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Adapun OHSAS 18001:2007 merupakan pembaharuan dari OHSAS 18001:1999 yang menjelaskan
tentang persyaratan dan spesifikasi standar dalam penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja. OHSAS 18001:2007 menitikberatkan pada pencegahan cedera dan sakit serta
kecelakaan. Selain itu juga menitikberatkan pada pengontrolan resiko K3 untuk meningkatkan kinerja
K3 (M.Natsir,2009). Variabel OHSAS 18001 sama dengan aspek - aspek ergonomi tentang K3 karena
variabel OHSAS 18001 dalam klausul 4.3.3 membahas tentang kesehatan kerja atau sama dengan K3.
33
Jurnal TrendTech Volume-1/Nomor-2, 2016
34
Jurnal TrendTech Volume-1/Nomor-2, 2016
σ= (1)
35
Jurnal TrendTech Volume-1/Nomor-2, 2016
σ= (2)
σ=
σ= , σ = 8,86 cm
perhitungan percentil P5, P50, P95 untuk tinggi badan tegak :
P5 = – 1,645σ (3)
= 162 – 1,645 . 8,86 = 147,6 cm
P50 = (4)
= = 162 cm
Berdasarkan perhitungan percentil yang telah dilakukan maka data tersebut yang akan digunakan dalam
perancangan ini adalah hasil perhitungan percentil ke-50. Untuk data selengkapnya bisa dilihat pada tabel
5.
36
Jurnal TrendTech Volume-1/Nomor-2, 2016
Tempat Wire
Gambar 4. Ukuran peralatan kerja dan jenis bahan yang di gunakan sebelum penganalisaan pengukuran
anthropometri
b) Desain sesudah
Berdasarkan keluhan operator ukuran dimensi rak housing mengalami perubahan sebagai
berikut:
Tempat wire
37
Jurnal TrendTech Volume-1/Nomor-2, 2016
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya:
1. Penerapan ergonomi untuk perbaikan sistem kerja dilakukan dengan perancangan ulang alat bantu kerja.
Adapun alat bantu kerja yang memerlukan perbaikan adalah rak housing yang saat ini kondisinya tidak
nyaman digunakan, karena tidak sesuai dengan dimensi tubuh operatornya. Ketidak nyamanan tersebut
bisa mengakibatkan gangguan kesehatan pada pekerjanya, operator pada bagian housing sendiri sering
mengeluhkan merasakan sakit pada bagian pinggang, punggung, bahu, dan tangan mereka pada saat atau
sesudah bekerja.
2. Berdasarkan OHSAS 18001;2007 klausul 4.3.3. tentang kesehatan kerja pada suatu intansi atau organisasi,
maka desain rak housing yang saat ini digunakan tidak standar, karena banyaknya dimensi atau ukuran
yang tidak sesuai dengan ukuran anthropometri pekerjanya sehingga mngakibatkan banyak pekerja
mengeluh kesakitan pada saat atau selesai bekerja. Kondisi ini terjadi dikarenakan operator housing
sering mengambil material yang tidak sesuai dengan jangkauan tangan ketika posisi berdiri tegak.
Tempat pengambilan atau penyimpanan material terlalu atas atau terlalu rendah, yang mengakibatkan
ketidaknyamanan dalam bekerja.
5. DAFTAR PUSTAKA
1. Barnes, R.M., 1937, Motion and Time Study, Design and Mesurement of Work, Willy and Sons,
New York
2. M. Natsir, 2009. Materi Training OHSAS 18001. Grenyang: PT GunanusaUtama Fabricators.
3. Kroemer, Grandjean E., 1997, Fitting The Task to The man, Taylor & Francis, London
4. Nurmianto, E., 1998, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, PT Guna Widya, Surabaya.
5. Pheasant, S., 1996, Body Space : Anthropometry, Ergonomics and Design, London : Taylor and
Francis
6. S. Wignjosoebroto, 2003, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, PT Guna Widya, Surabaya
7. Sanders, M.S., 1987, Human Factors in Engineering and Design, McGraw-Hill Book Company, New
York
8. Sutalaksana, Z. Iftikar., A. Ruhana, 1997, Teknik Tata Cara Kerja, ITB, Bandung.
9. Tarwaka, Solichul HA, Bakri, Lilik Sudiajeng, 2004, Ergonomi untuk keselamatan, kesehatan kerja
dan produktivitas, UNIBA, Surakarta.
38