Anda di halaman 1dari 26

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemampuan literasi matematika merupakan kecakapan individu

untuk memformulasi, menggunakan dan menjelaskan matematika dalam

berbagai konteks. Termasuk didalamnya penalaran matematik dan

menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alatalat matematika untuk

mendeskripsikan, menjelaskan dan memprediksi suatu kejadian. Hal inilah

yang memandu individu untuk mengenali peran matematika dalam

kehidupan dan membuat penilaian yang baik serta pengambilan keputusan

yang bersifat membangun dan reflektif.

Seiring dengan pendapat di atas, Ojose (2011) mendefinisikan

literasi matematika sebagai suatu pengetahuan untuk mengetahui dan

menerapkan dasar matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Kemudian menurut De Lange (2006) literasi matematika

merupakan tentang “masalah” di dunia nyata, artinya masalah ini tidak

“murni” tentang matematika namun ditempatkan ke dalam suatu situasi.1

Berdasarkan fakta diatas maka penelii tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Kemampuan Literasi Matematika Jurusan PGMI pada

materi Geometri”.

1
.De Lange. 2006. Mathematical Literacy for Living from OECD-PISA Perspective. Tsukuba
Journal of Educational Study in Mathematics 25, 13-35.
Literasi adalah bagian terpenting dari pembelajaran. Menurut

Hastratuddin, 2014). berpendapat bahwa lierasi paling penting karna

matematika adalah cara menemukan jawaban untuk masalah yang

diphadapi manusia dan terkait dengan cara menggunakan informasi.

Seseorang yang memiliki kemmpuan membaca matematika dapat

menginterprestasikan data, memecahkan masalah sehari-hari, beralasan

dalam situasi numerik,grafis dan geometris, dan berkomunikasi

menggunakan matematika (Ojose,2011). Literasi maatematika adalah

kemampuan tingkat tinggi yang harus dimiliki mahasiswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang diuraikan tersebut, maka masalah dalam

penelitian ini adalah

Bagaimana kemampuan literasi matematika mahasiswa jurusan PGMI

UIN Mataram pada materi geometri ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitan ini

adalah untuk mengetahui kemampuan literasi matematika mahasswa

jurusan PGMI semester IV dalam memecahkan masalah pada materi

Geometri mereka.

D. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka manfaat peneliti ini adalah:

1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mendapatkan pengetahuan baru tentang aplikasi

matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan mengetahui bagaimana

kemampuan literasi matematika yang dimiliki.

2. Bagi Dosen

Mendapat informasi tentang kemampuan literasi mahasiswanya.

3. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dalam melakukan penelitian pendidikan

supaya pembelajaran lebih baik lagi. Dan dapat sebagi acuan agar

dapatditerapkan di sekolah lain maupun dikembangkan untuk

perkembangan siswanya.

E. Definisi Operasional

1. Kemampuan literasi matematika

Kemampuan literasi matematika merupakan kemampuan

mahasiswa dimaksudkan adalah hasil tes kemampuan literasi dengan

yang telah dirumuskan oleh PISA 2006, dengan indikator yaitu:

mengidentifikasi masalah, menjelaskan masalah hingga tahap pencarian

,dengan instrumen yang dikembangkan oleh peneliti, dijudgemen oleh

ahli dan melaui proses uji coba serta validasi dengan realibilitas 0.92 (

Sangat Tinggi).2

F. Kajian Teori

1. Kajian Pustaka

2
. Johar, Rahmah. 2012. Domain Soal PISA untuk Literasi Matematika. Jurnal Peluang 1(1)
Menurut Ojose (2011) literasi matematika merupakan pengetahuan

untuk pengetahuan utuk mengetahui dan menggunakan dasar matematika

dalam kehidupan sehari-hari. Secara formal, definisi literasi matematika

dalam kerangka PISA matematika 2012 menurut Stacey (2012) dan OECD

(2013) adalah sebagai berikut: “Literasi matematika adalah kapasitas

individu untuk merumuskan, memperkerjakan, dan menafsirkan

matemaatika dalam berbagai konteks. Itu termaksuk alasan secara

matematis dan menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika

untuk mengambarkan, menjelaskan dan memprediksi fenomena. ini

membuat individu mengenali peranan yang dimainkan matematika di

dunia dan untuk membuat sumur membangun penilaian dan keputusan

yang dibutuhkanoelh konstruktif, terliban dan reflektif.”3

Sedangkan menurut Kusumah (dalam Maryanti, 2012: 16),literasi

matematis adalah kemampuan menyusun serangkaian pertanyaan (problem

posing), merumuskan, memecahkan dan menafsirkan permasalahan yang

didasarkan pada konteks yang ada‟.

Senada dengan definisi literasi matematis menurut Isnaini (dalam

Maryanti, 2012: 16), yaitu kemampuan peserta didik untuk dapat mengerti

fakta, konsep, prinsip, operasi, dan pemecahan masalah matematika.

Berdasarkan definisi tersebut, kemampuan literasi matematis merupakan

kemampuan individu yang mencakup kemampuan merumuskan,

menerapkan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks yang

3
. OECD. (2013). PISA 2012 assessment and analytical framework: Mathematics, reading,
science, problem solving and financial literacy. Paris: OECD Publishing.
melibatkan penalaran matematis dan penggunaan konsep, prosedur, fakta,

dan alat matematika untuk mendeskripsikan, menjelaskan, dan

memprediksi fenomena, serta mengaitkannya dengan kehidupan sehari-

hari. Pengukuran kemampuan literasi matematis dalam penelitian ini

difokuskan pada indikator-indikator yang diturunkan dari level

kemampuan literasi matematis tersebut. Berikut ini adalah tabel indikator

kemampuan literasi matematis yang digunakan dalam penelitian ini.4

Tabel 1. Indikator Kemampuan Literasi Matematika

Level Indikator Pencapaian Kode

- Merumuskan - Menentukan masalah kedalam - 𝑐1

masalah secara bentuk matematika

matematis. - Melakukan penalaran

Menggunakan berdasarkan fakta-fakta yang - 𝑐2

Fakta, konsep, diberikan

prosedur, dan - Menentukan prosedur yang

penalaran akan digunakan berdasarkan - 𝑐3

matematis. asumsi-asumsi yang telah

diberikan di dalam soal

- Memilih dan menerapkan

- Menapsirkan, strategi pemecahan masalah

menerapkan , dan yang sederhana berdasarkan

4
. Oktaviyanthi, R. dan Supriani, Y. (2015). Utilizing Microsoft Mathematics in Teaching and
Learning Calculus. Journal on Mathematics Education, (6) 1, (Online) (http://jims-b.org/wp-
content/uploads/2015/03/7-Full-IndoMS- JME-61-Rina-Oktaviyanthi.pdf, diakses 01 Agustus
2016).
mengevaluasi hasil fakta atau sumber yang berbeda - 𝑐4

dari suatu proses - Mengkomunikasikan

matematika penjelasan dengan memberikan

argumen berdasarkan

interprestasi terhadap

permasalahan yang diajukan. - 𝑐5

Contoh Soal

1. Pak budi mempunyai taman dengan berbagai bentuk. Pertama

berbentuk persegi, kedua berbentuk persegi panjang dan taman ketiga

berbentuk segitiga. Untuk taman pertama berbentuk persegi dimana

sisi pertama berukuran 5 cm dan sisi kedua berukuran 5 cm. Untuk

taman kedua persegi panjang dengan panjang 10 cm dengan lebar 5

cm. Dan untuk taman yang ketiga berbentuk segitiga dengan ukuran

alasnya 12 cm dan tingginya 6 cm. Tentukanlah luas dari ketiga taman

tersebut!

Jawab:
a. Luas persegi ABCD = s × s

= 5 cm × 5 cm

= 25 cm2

- Jadi, luas persegi panjang ABCD adalah 25 cm2.(𝑐1)

b. Luas persegipanjang EFGH = p × t

= 10 cm × 5 cm

= 50 cm2

- Jadi, luas persegipanjang EFGH adalah 50 cm2. (𝑐2 𝑑𝑎𝑛 𝑐3 )

1
c. Luas segitiga KLM = 2 × (a × t )

1
= 2 x (12 cm × 6 cm )

1
= × 72 cm2
2

= 36 cm2

- Jadi, luas segitiga KLM adalah 36 cm2. (𝑐4 )

- Jadi siswa dapat menghubungkan antara luas persegi dengan rumus (s x s)

dan luas persegipanjang dengan rumus (p x t) karana rumus antara luas

persegi dan luas persegipanjang hampir sama. (c5 )


2. Penelitian yang Relevan

Untuk lebih memahami dan mendalami lebih jauh terhadap apa yang akan

peneliti kaji maka perlu adanya penelaahan secara logis dan terarah. Oleh

karenanya pada bagian ini peneliti akan memaparkan beberapa hasil

penelitian yang relevan dengan tujuan untuk menegaskan kebaruan dan

orisinalitas penelitian bagi pengembangan keilmuan terkait.

No Judul Persamaan Perbedaan

1 Kemampuan Literasi Dalam penelitian Sama-sama

Matematika pada ini meneliti tentang meneliti tentang

Pembelajaran Survey, literasi matematika kemampuan

Question, Read, Reflect, mengenai tujuh hal literasi matematika

Recite, Review (SQ4R) diantaranya:komun

Berpendekatan Realistik ikasi, matematisasi,

representasi,penala

ran dan argument,

merancang strategi

untuk memecahkan

masalah,penggunan

simbol, bahasa, dan


penggunaan alat

matematika

2 Integrasi Keterampilan Dalam penelitian Sama-sama

Higher Order Thinking ini meneliti tentang meneliti tentang

dalam Perspektif Literasi konsep berpikir peran matematika,

Matematika secara higher order bernalar

thinking yang matematika dalam

mengharapkan konteks bervariasi,

kepada mahasiswa dan menyelesaikan

untuk berpikir lebih masalah

kritis. matematika sehari-

hari secara

konstruktif.

3 Analisis Kemampuan Penelitian ini Sama-sama

Literasi Matematika menggunakan mix meneliti

Ditinjau dari method dengan menggunakan

Metakognisi dalam empat tahap analisis deskriptif

Pembelajaran Inkuiri pendahuluan,perea

Berbantuan Lembar naan, pelaksanaan

Kerja Mandiri Mailing pembelajaran, dan

Merge pasca pembelajaran


4 Identifikasi Kemampuan Penelitian ini Jenis penelitian

Literasi Matematika menganalisis dan yang digunakan

Siswa SMP Negeri 2 memaparkan sama-sama

Jember dalam tentang hasil menggunakan

Menyelesaikan kemampuan deskriptif dengan

literasi dalam pendekatan

menyelesaikan soal kualitatif.

PISA.

5 Analisis Kemampuan Peneliti mengui Metode yang

Literasi Matematik dan instrument tes digunakan daalm

Mathematical Habits of berupa soal tes penelitian ini

Mind Siswa SMP pada uraian kemampuan adalah deskriptif

Materi Bangun Ruang literasi matematik kualitatif

Sisi Datar yang terdiri dari

soal level 3 dan

level 4 dengan

materi Bangun

Ruang Sisi Datar.

A. Metode Penelitian

1. Pendekatan penelitian
Metode Penelitian adalah cara cara ilmiah yang digunakan

dalam penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji

kebenaran sesuatu yan g berupa pengetahuan atau cara-cara

berpikir dan berbuat dendan baik untuk penelitian, dan untuk

mencapai suatu tujuan penelitian.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu suatu

penelitian yang ditunjukan untuk mendeskrikan dan menganalisis

fenomena, aktifitas sosial, sikap kepercayaan, prepsepsi, pemikiran

orang secara individual atau kelompok5. Penelitian juga disebut

dengan penelitian lapangan.

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah suatu pendekapan yang meliputi aspek-aspek kehidupan

yang ada dalam diri guru atau pendidikan terkait dengan

kompetensi pedagogik. Dan juga peserta didik dalam mengikuti

perjalanan fiqih.

2. Kehadiran peneliti

Kehadiran peneliti dalam penelitian bermakna peran dan

upaya peneliti dalam memperoleh data terhadap hasil penelitian

merupakan hal yang sangat penting guna memperoleh data-data

yang valid, dengan kehadiran peneliti di lokasi berarti peneliti

dapat melihat dan mengamati secara langsug objek-objek untuk

menggali informasi yang berkaitan.

5
. Nana Saodri Sukamadinati, “ Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2007) h.60.
Berdasarkan konteks penelitian yang akan dilakukan, yaitu

mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa dan

mengetahui persentase kesalahan yang dialami mahasiswa, maka

kehadiran peneliti merupakan sebuah keharusan dalam penelitian

ini. Peneliti berada dilokasi penelitian sampai data-data yang

diperlukan terkumpul.

3. Lokasi penelitian

Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di Kampus 2 UIN

Mataram. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena lokasinya

yang strategis berada di pinggir jalan raya dan sangat mudah

dijangkau semua kalangan. Dengan sadar ini maka peneliti

memilih Kampus 2 UIN Mataram sebagai lokasi.

4. Sumber data

Untuk memperoleh data yang valid dalam penelitian ini,

maka peneliti menggunakan tekhnik purposive sampling, artinya

pemilihan subjek peneliti yang dipandang mempunyai sangkut paut

yang erat dengan masalah yang diteliti atau tujuan penelitian.

Adapun sumber data yang dijadikan informan dalam penelitian ini

adalah mahasiswa kelas 4C jurusan PGMI UIN Mataram yang

memiliki masalah pada kemampuan pemecahan masalahnya.

5. Prosedur pengumpulan data

Prosedur pengumpulan data atau teknik pengumpulan data

adalah langkah yang paking strategis dalam penelitian, karena


tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

a. Tes

Tes dapat didefinisikan sebagai seperangkat pertanyaan

dan/atau tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi

tentang terkait, atribut pendidikan, psikologik atau hasil belajar

yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai

jawaban atau ketentuan yang dianggap benar.6 Manfaat metode

ini, peneliti bisa menganalisis secara langsung kemampuan

pemecahan masalah mahasiswa.

b. Wawancara

Peneliti memilih metode dalam penelitian ini untuk

mengetahui kemampuan pemecahan masalah mahasiswa jurusan

PGMI di UIN Mataram. Sesuai dengan subjek penelitian bahwa

wawancara dilakukan kepada 1 subjek yaitu mahasiswa. Untuk

memperoleh data yang real, peneliti melakukan wawancara dengan

spontan atau tidak terpimpin namun masih memperhatikan fokus

penelitian yang diteliti.

Metode ini bermanfaat bagi peneliti karena bisa menggali

informasi tentang topik penelitian secara mendalam, bahkan bisa

mengungkap hal-hal yang mungkin tidak terpikirkan oleh peneliti

6
Nana Sudjana, “Peluncuran Kurikulum Baru Topik pilihan list”, dalam
http// www. fuadmje.wordpress.com/2011/11/05/instrumen-evaluasi-hasil-belajar/,
diakses tanggal 18 Maret 2018, pukul 09.40.
itu sendiri. Karena sesuai jenis wawancara bahwa metode

wawancara dibagi menjadi tiga jenis dilihat dari pertanyaannya,

yaitu wawancara terstruktur, wawancara semiterstruktur dan

wawancara tidak terstruktur. Oleh karena itu, dalam hal ini peneliti

mengambil metode wawancara yang terstruktur dimana peneliti

telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang ingin digali

dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara

sistematis.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif sejak sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di

lapangan. Dalam hal ini Nasution (1988) dalam Sugiyono

menyatakan “Analisis telah mulai sejak merumuskan dan

menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan

berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data

menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika

mungkin, teori yang grounded”.

Miles dan Huberman (1984), mengemukakan bahwa

aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif

dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya

sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction,

data display, dan conclusion drawing/verification.7

7
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 89-92
a. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan

mencari bila diperlukan.

b. Data Display (Penyajian Data)

Display data adalah penyajian data kualitatif yang daoat

dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie chard, pictogram dan

sejeninsnya. Penyajian data juga bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori. Flowchart dan

sejenisnya. Bila pola-pola yang ditemukan telah didukung oleh

data selama penelitian, maka pola tersebut sudah menjadi pola

yang baku yang tidak lagi berubah.8

c. Conclusion Drawing/verification (Kesimpulan Data)

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan

baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa

deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih

remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas,

dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.9

7. Pengecekan Keabsahan Data

8
Ibid., 95-96
9
Ibid., hlm. 99
Keabsahan data sering juga disebut kredibilitas data atau

validitas data. Valid berarti sah, jadi keabsahan data adalah nilai

keaslian data. Tujuan keabsahan data adalah untuk membuktikan

keabsahan data yang diperoleh peneliti sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya. Untuk memperoleh dan menjaga keabsahan data

yang sudah diperoleh, maka peneliti menggunakan teknik

triangulasi. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan

sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai

cara, dan berbagai waktu.


Daftar Pertanyaan- Pertanyaan

1. Dapatkan anda memahami soal tersebut ?

2. Jelaskan bagaimana cara anda memahami soal tersebut ?

3. Apakah terdapat suatu hal atau informasi lain yang anda ketahui, tetapi

tidak termuat dalam soal tersebut?

4. Mengapa anda mengunakan gambarkan persegipanjang dalam soal

tersebut?

5. Jelaskan perbedaan dari gambar pada soal tersebut?

6. Apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu?

7. Apa perbedaan dari gambar a dan b?

8. Apakah terdapat suatu hal dan informasi lain yang anda ketahui, tetapi

tidak termuat dalam soal tersebut berikan contohnya?

9. Tuliskan rumus dari luas persegi?

10. Tuliskan rumus dari luas persegipanjang?

11. Tuliskan rumus dari luas segitiga?

12. Mengapa harus luas persgi ABCD yang di cari? (c1)

13. Mengapa tidak ABC?

14. Kenapa harus 5cm x 5cm? (c1)

15. Kenapa tidak 5 + 5?

16. Kenapa 5 cm x 5 cm = 25 cm2 ? (c1)

17. Bagaimana anda bisa mendapatkan hasil 25 cm2? (c1)

18. Mengapa harus mengunakan pangkat 2?


19. Kenapa 25 harus dipangkatan?

20. Kenapa tidak 25 saja?

21. Mengapa harus luas persegipanjang EFGH yang dicari? (c2) dan (c3)

22. Mengapa tidak EFG?

23. Mengpa harus 10 cm x 5 cm? (c2) dan (c3)

24. Mengapa tidak mengunakan 10 + 5?

25. Mengapa bisa menjadi 50 cm2? (c2) dan (c3)

26. Bagaimana anda bisa mendapatkan hasil 50 cm2 ?

27. Bagaimana bisa 50 cm2?

28. Mengapa harus mengunakan cm2?

29. Mengapa tidak menggunakan cm saja?

30. Mengapa harus mencari luas segitiga KLM? (c4)

31. Kenapa harus mencai luar?

32. Bagaimana bisa ½ x (a x t)? (c4)

33. Mengapa tidak 1/3 x( a + t)?

34. Mengapa harus menggunakan penjumlahan ?

35. mengapa tidak menggunakan operasi yang lain saja?

36. Jelaskan apa yang dimaksud dari pertanyaan no 26-27?

37. Bagaimana anda bisa mendapatkan ½ x (12 cm x 6 cm)? (c4)

38. Mengapa harus menggunakan ½ ?

39. Bagaimana anda bida mendapatkan ½ x 72 cm2? (c4)

40. Mengapa harus 72cm2 ? (c4)

41. Mengapa anda harus mengalikannya?


42. Mengapa tidak mengunakan operasi yang lain?

43. Kenapa hasilnya bisa menjadi 36 cm2 ? (c4)

44. Darimana anda mendapatkan hasil tersebut½ x (12 cm x 6 cm)

45. Jelaskan maksud dari ½ x 72 cm2 bisa menghasilkan 36 cm2 ?

46. Berikan contoh dari rumus Luas persegi yang anda ketahui?

47. Berikan contoh dari Luas persegi panjang yang anda ketahui?

48. Berikan contoh dari Luas segitika yang anda ketahui?

49. Dari pertanyaan tersebut manakah pertanyaan yang mudah bagi anda?

(c5)

50. Berikan komentar anda tentang soal tersebut? (c5)

BAB II

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas tentang penyajian data yang diperoleh

dari tes dan wawancara dengan menggunakan tehnik Think Aloud

Method.Think Aloud Method adalah suatu tehnik dalam pengumpulan

data dimana mahasiswa diminta untuk mengungkapkan ekpresi

variabel tentang ide yang dipikirkan ketika menyelesaikan soal tes


tersebut. Dalam mengumpulkan data dengan menggunakan teknik

Think Aloud Method adalah mahasiswa diberikan tes berbentuk soal

cerita pada materi geometri secara verbal dan tertulis, kemudian

peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan mendalam atas jawaban

yang diberikan oleh subjek dengan dukungan dokumentasi dan

rekaman.

Dalam melakukan tes dan wawancara, peneliti menggunakan dua

subjek sebagai pemberi informasi yang sesuai dengan kebutuhan

penelitian. tes dilakukan sebanyak dua kali, tes pertama dilakukan

pada tanggal 23-05-2019 dan tes kedua dilaksanakan pada tanggal 25-

05-2019. Adapun hasil tes dan wawancara yang akan dibahas disajikan

dalam bentuk tabel berikut ini.

Subjek 1

Nama : Erma Rohaya Safitri

Nim : 180106127

Kelas\Semester : II D

Jurusan : PGMI

Indaktor dan sub

Indikator Subjek A

Tes I Tes II

Merumuskan Subjek ER dalam Pada Tes II, subjek ER

masalah secara mengerjakan tes tertulis tidak ada perubahan dalam


matematis. cenederung mengabaikan menyelesaikan soal, subjek

Menggunakan sub indikator dan pada saat ER cara menyelesaikan

Fakta, konsep, mengerjakan tes tersebut soal sama pada tes I.

prosedur, dan subjek ER sedikit kurang seshingga peneliti tidak

penalaran paham dengan materi mendapatkan informasi

matematis geometri pada soal cerita yang baru.

 Menentukan tersebut sehinnga subjek ER

masalah kedalam meminta bantuan kepada

bentuk subjek YS, karna jawaban

matematika dari subjek YS, dia

 Melakukan langsung pada sub indikator

penalaran mengimplementasikan dan

berdasarkan langsung pada langkah-

fakta-fakta yang langkah menyelesaikan

diberikan tahap demi pertahap. Akan

 Menentukan tetapi subjek YS

prosedur yang memepunyai kemampuan

akan digunakan yang tinggi untuk

berdasarkan menyelesaikan masalah

asumsi-asumsi matematika geometri ini.

yang telah Terlihat dari hasil dan

diberikan di wawancara yang dilakukan

dalam soal . dengan subjek, subjek


Menapsirkan menjelaskan cara mencari

menerapkan, dan luas persegi, persegi

mengevalusasi hasil panjang dan segitiga dengan

dari suatu proses baik dan benar. subjek ER

matematika ini lebih kepada

 Memilih dan menyelesaikan soal secara

menerapkan singkat tidak dengan

strategi langkah-langkahnya terlebih

pemecahan lebih terlihat bahwa subjek

masalah yang ER mampu menyelesaikan

sederhana soal cerita pertama dengan

erdasarkan fakta benarkarna meminta

atau sumber yang bantuan dari subjek YS.

berbeda Subjek ER memenuhi sub-

 Mengkomunikasi sub indikator akan tetapi ada

kan enjelasan juga subb indikator yang

dengan tidak dapat dipenuhi oleh

memberikan subjek ER yaitu

interprestasi Mengenali, Fakta-fakta,

terhadappermasal Prosedur penalaran,

ahan yang Mengevaluasi, Mengambil

diajukan. kesimpulan. Akan tetapi

subjek ER mampu
menjawab atau

menyelesaikan masalah

secara tepat.

Kesimpulan Berdasarkan tes pertama dan kedua yang dilaksanakan

pada tanggal 23 dan 25 Mei 2019 terhadap subjek ER,

peneliti dapat menyimpulkan bahwa subjek ER

mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematis

yang rendah, akan tetapi subjek ER ini mampu

menyelesaikan masalah matematika dengan sebagian

meminta bantuan kepada subjek YS dengan benar pada

saat diberikan tes berupa soal cerita terkait materi

geometri.

Subjek 2

Nama : Yuni Safitriani

Nim :

Kelas\Semester : II D

Jurusan : PGMI

Indaktor dan sub

Indikator Subjek A

Tes I Tes II
Merumuskan Subjek YS dalam Pada Tes II, subjek YS

masalah secara mengerjakan tes tertulis, memberikan informasi

matematis. kasusnya sama dengan baru subjek YS dapat

Menggunakan subjek ER cenderung memberikan informasi

Fakta, konsep, mengabaikan sub indikator yang baru.

prosedur, dan mengenali dan mengambil,

penalaran terlihat pada jawaban dari

matematis subjek YS, dia langsung

 Menentukan pada sub indikator

masalah kedalam mengimplementasikan dan

bentuk langsung pada langkah-

matematika langkah menyelesaikan

 Melakukan operasinya dalam

penalaran menentukan luas

berdasarkan persegi,persegipanjang dan

fakta-fakta yang luas segitiga . Akan tetapi

diberikan Jawaban dari hasil tes

 Menentukan tertulis subjek YS ini

prosedur yang mencangkup semua sub

akan digunakan indikatorberbeda dengan

berdasarkan subjek ER yang tidak dapat

asumsi-asumsi menyelesaikan soal dengan

yang telah tepat, banyak indikator yang


diberikan di tidak dapat dipenuhi oleh

dalam soal . subjek ER berbeda dengan

Menapsirkan subejek YS. Hal ini terlihat

menerapkan, dan ketika diberikan tes dan

mengevalusasi hasil wawancara. Subjek ER

dari suatu proses mempunyai kemampuan

matematika pemecahan masalah

 Memilih dan matematis yang rendah.

menerapkan Sedangkan subjek YS pada

strategi saat mengerjakan tes dan

pemecahan wawancara subjek YS

masalah yang mampu menyelesaikan tes

sederhana tersebut dan mampu

erdasarkan fakta memjawab pada saat

atau sumber yang wawancara berlangsung

berbeda karna subjek YS ini

 Mengkomunikasi memiliki kemampuan

kan enjelasan berfikir yang cukup tinggi.

dengan

memberikan

interprestasi

terhadapperma

salahan yang
diajukan.

Kesimpulan Berdasarkan tes pertama tes kedua dan wawancara yang

dilaksanakan pada tanggal 23 dan 25 Mei 2019 terhadap

subjek YS, peneliti dapat menyimpulkan bahwa subjek

YS mempunyai kemampuan pemecahan masalah

matematis yang tinggi, subjek YS ini mampu

menyelesaikan masalah matematika dengan benar pada

saat diberikan tes berupa soal cerita terkait materi

geometri.

Anda mungkin juga menyukai