Anda di halaman 1dari 16

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA

RUMAH SAKIT JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI JAKARTA

Nama : Ananda Sekarni Fauzia Tanda Tangan

NIM : 1102014021

Tanggal : ............................

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dokter Pembimbing : dr. Asmarahadi, Sp.KJ ............................

Nama Pasien (Inisial) : Nn. N


Nama Dokter yang merawat : dr. Asmarahadi, Sp.KJ
Masuk RS pada tanggal : 12 Januari 2019
Rujukan/datang sendiri/keluarga : Keluarga
Riwayat perawatan : terlampir di bawah

I. IDENTITAS PASIEN
1. Nama (inisial) : Nn. N
2. Usia : 23 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Suku Bangsa : Jawa
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SMK
7. Pekerjaan : Pedagang
8. Status Perkawinan : Belum Menikah
9. Alamat : Bekasi
10. Ruang perawatan : Ruang Melati

1
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesis:
 Tanggal 12 Januari 2019 pukul 20.00 WIB di Ruang IGD Rumah Sakit Jiwa Soeharto
Heerdjan.

Alloanamnesis:
 Tanggal 12 Januari 2019 pukul 21.00 WIB dilakukan alloanamnesis dengan nenek
dan ibu pasien di IGD Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan

a. KELUHAN UTAMA
Pasien datang ke IGD RSJSH diantar oleh keluarganya dengan keluhan mengamuk
tanpa alasan yang jelas sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.

b. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG


Pasien datang ke IGD RSJSH diantar oleh keluarganya dengan keluhan mengamuk
tanpa alasan yang jelas sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengamuk
dengan membanting pintu serta melempar barang-barang. Pasien mengamuk karena
pusing mendengar suara-suara di telinganya. Suara-suara tersebut seperti berteriak dan
tertawa sangat kencang, sehinga pasien merasa pusing dan mengamuk. Awalnya sejak
2 hari sebelum masuk rumah sakit pasien tampak gelisah, tidak bisa tidur, dan tidak
nafsu makan. Pasien sudah tidak tidur kurang lebih selama 3 hari. Pasien juga menolak
ketika diajak makan. Lalu pasien mulai berbicara sendiri dan sempat berteriak. Hingga
akhirnya pada saat satu hari sebelum masuk rumah sakit pasien tiba-tiba mengamuk
dan membanting barang-barang. Pasien berteriak “diam.. jangan ganggu aku..” sambal
membanting barang. Menurut pengakuan nenek pasien suara-suara yang dialami oleh
pasien tidak ada.

c. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA


1. Riwayat Gangguan Psikiatrik
Setelah lulus SMK pasien mulai bekerja di rumah sakit sebagai penjaga karcis
parkiran. Tetapi setelah 2 tahun bekerja, pasien mulai sering dimanfaatkan oleh
teman kerjanya tersebut. Kata neneknya pasien sering disuruh untuk membayar uang
ke temannya tersebut. Awalnya pasien masih memberikan uangnya lama-kelamaan

2
pasien menolak untuk memberikan uangnya, tetapi temannya malah mengancam dan
menghina pasien. Setelah 3 tahun bekerja ditempat tersebut, akhirnya pasien
memutuskan untuk keluar dari tempat kerjanya dan memutuskan untuk melamar
pekerjaan lagi tetapi selama 2 tahun terakhir yaitu tahun 2016-2017 pasien tidak
kunjung mendapat pekerjaan. Semenjak itu pasien mulai murung, lambat laun pasien
mulai berbicara dan tertawa sendiri. Pada awal tahun 2018, akhirnya orang tua
pasien memutuskan untuk membuatkan toko kecil didepan rumah untuk pasien
berjualan pulsa dan sampai sekarang pasien masih berjualan pulsa. Pasien juga
sering menyendiri, seperti makan sendiri, bepergian sendiri dan melakukan aktifitas
sendiri. Pasien juga tidak mempunyai teman dekat ataupun teman spesial selain
mantan pacar pasien. Lama kelamaan pasien mulai murung, lambat laun pasien
mulai berbicara dan tertawa sendiri. Pasien belum pernah dibawa ke rumah sakit
sebelumnya, hanya di bawa ke orang pintar sebanyak 13 kali, tetapi pasien masih
berbicara dan tertawa sendiri.

2. Riwayat Gangguan Medik


Keluarga pasien mengatakan, sejak kecil pasien tidak pernah jatuh, tidak pernah
memiliki riwayat kejang sebelumnya, dan tidak pernah mengalami kecelakaan atau
trauma pada kepala yang menyebabkan pasien pingsan atau mengalami penurunan
kesadaran.

3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif


Keluarga pasien menyangkal adanya riwayat penggunaan NAPZA, alkohol
maupun merokok pada pasien.

3
4. Riwayat Gangguan Sebelumnya

2015 2016-2017 2018 2019

Pasien keluar dari Pasien tidak bekerja Dengan bantuan Pasien


pekerjaannya dan menjadi keluarga, pasien mengamuk
yaitu penjaga pengangguran. mulai bekerja karena tidak
karcis parkiran, Pasien sering sebagai penjual pulsa tahan dengan
karena tidak tahan mengurung diri, didepan rumah. suara-suara yang
dengan rekan tidak mau keluar Namun kegiatan didengarnya.
kerjanya, dimana rumah dan jarang seperti mengurung Pasien
rekan kerjanya terlihat diri masih tetap membanting
sering memaksa, bersosialisasi terjadi. Pasien mulai pintu, melempar
mengolok-ngolok dengan orang lain. tampak berbicara barang dan
pasien serta sendiri dan tertawa akhirnya dibawa
memalaki pasien. sendiri. ke RSJSH.

d. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI


 Riwayat Prenatal dan Perinatal:
Nenek pasien mengatakan bahwa pasien merupakan anak pertama dari 2
bersaudara. Saat ibu pasien mengandung pasien, ibu pasien masih berusia 17 tahun,
sehingga ibunya masih tidak mengerti tentang kehamilan dan tidak melakukan
kontrol terhadap kehamilannya. Pada saat lahir, pasien lahir secara spontan dan

4
dalam keadaan sehat dibantu oleh bidan. Riwayat komplikasi kelahiran, trauma dan
cacat disangkal.

 Riwayat Perkembangan Fisik:


Setelah lahir pasien tinggal bersama nenek dan kakeknya, dikarenakan ibunya
belum bisa mengurus pasien dan ibunya harus bekerja.

 Riwayat Perkembangan Kepribadian:


o Masa kanak awal (0-3 tahun)
Nenek pasien mengatakan bahwa pasien merupakan anak yang aktif dengan
proses perkembangan sesuai dengan anak-anak seusianya, dalam hal
perkembangan berbicara, berjalan, bergerak motorik maupun sensorik.

o Masa kanak menengah (3-11 tahun)


Nenek pasien mengatakan bahwa pasien merupakan anak yang baik dan
penurut, namun kurang memiliki banyak teman di sekolahnya, karena pasien
merasa tidak percaya diri karena tubuhnya yang pendek. Tidak ada keluhan
dalam mengikuti pelajaran, patuh kepada gurunya, dan tidak memiliki masalah
yang berat saat sekolah.

o Masa kanak akhir (pubertas & remaja)


Nenek pasien mengatakan bahwa pasien dikenal sebagai anak yang
pendiam, kurang bergaul, dan tertutup. Pasien juga memilik teman yang sedikit.
Pasien juga tidak pernah terlibat pertengkaran dengan orang lain.

 Riwayat Pendidikan:
Pasien bersekolah hingga SMK. Menurut nenek pasien, prestasi pasien cukup
baik saat di sekolah, pasien tidak mengalami kesulitan selama di sekolah, tetapi
pasien juga tidak terlalu menonjol.

 Riwayat Pekerjaan:
Sebelumnya pasien bekerja sebagai penjaga karcis parkiran selama 3 tahun dan
keluar karena tidak tahan dengan teman kerjanya yang sering memalaki pasien.

5
Pasien menganggur selama dua tahun hingga akhirnya keluarga pasien membuakan
warung kecil di depan rumah agar pasien bisa berjualan pulsa.

 Kehidupan Beragama
Keluarga pasien mengatakan bahwa sejak kecil sampai sekarang pasien
merupakan orang yang taat beribadah, rajin mengaji dan tidak pernah meninggalkan
shalat.

 Kehidupan Perkawinan/Psikoseksual:
Pasien belum menikah dan belum mempunyai pasangan. Pasien sempat
memiliki pasangan saat tahun 2015 namun hanya bertahan satu tahun, Semenjak saat
itu pasien belum memiliki pasangan lagi.

e. RIWAYAT KELUARGA
Nenek pasien mengatakan bahwa pasien merupakan anak pertama dari 2
bersaudar. Bapak dan ibu pasien sudah bercerai sejak pasien masih di SD. Lalu ibu
pasien menikah lagi dan mempunyai anak, yaitu adik pasien yang sekarang. Kata nenek
pasien, ayahnya juga mengalami keluhan yang sama dengan pasien, yaitu sering
berbicara dan tertawa sendiri, tetapi itu baru terjadi setelah ayah pasien bercerai dari
ibu pasien.
Genogram keluarga pasien:

6
Keterangan:

= Laki-laki = Pasien

= Perempuan = Bercerai

f. RIWAYAT PELANGGARAN HUKUM


Pasien pernah melakukan pelanggaran hukum disangkal oleh pasien dan
keluarga pasien.

g. KEHIDUPAN SOSIOEKONOMI SEKARANG


Pasien tinggal bersama nenek dan kakeknya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup,
pasien berjualan pulsa di depan rumahnya. Ayah tiri pasien juga sering membantu untuk
memenuhi kebutuhan hidup pasien. Ayah tiri pasien bekerja sebagai satpam. Ibu pasien
sekarang sudah tidak bekerja lagi, dikarenakan harus menjaga adik pasien yang masih
kecil.

III. PEMERIKSAAN FISIK


A. STATUS GENERALIS (Pemeriksaan tanggal 12 Januari 2019 pukul 10.00 WIB)
 Keadaan umum:
o Kesadaran : Composmentis
o Kesan gizi : Gizi cukup
 Tanda vital:
o Tekanan darah : 110/70 mmHg
o Nadi : 85 x/menit
o Suhu : 36,7 oC
o Pernapasan : 20 x/menit
 Kulit: sawo matang, ikterik (-), sianosis (-), turgor baik, kelembaban normal
 Kepala: normosefal, menggunakan jilbab.
 Mata: pupil bulat, isokor, simetris, refleks cahaya +/+, konjungtiva anemis -/-,
sklera ikterik -/-
 Hidung: bentuk normal, septum deviasi (-), sekret -/-

7
 Telinga: normal, nyeri tekan -/-, radang -/-
 Mulut: bibir pucat (-), sianosis (-), trismus (-), tonsil T1/T1, tonsil/faring
hiperemis (-)
 Leher: tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening maupun tiroid.
 Paru:
o Inspeksi: bentuk dada simetris, retraksi (-)
o Palpasi: gerakan dada simetris saat statis dan dinamis
o Perkusi: sonor pada seluruh lapang paru
o Auskultasi: suara napas vesicular +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
 Jantung:
o Inspeksi: ictus cordis tidak tampak
o Palpasi: ictus cordis teraba
o Perkusi: batas jantung dalam batas normal
o Auskultasi: BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
 Abdomen:
o Inspeksi: bentuk datar
o Palpasi: supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba membesar
o Perkusi: timpani pada seluruh lapang abdomen, shifting dullness (-)
o Auskultasi: bising usus (+) normal
 Ekstremitas atas dan bawah: akral hangat, CRT <2”, udem (-), sianosis (-)

B. STATUS NEUROLOGI (Pemeriksaan tanggal 12 Januari 2019 pukul 20.00 WIB)


 Saraf kranial : Dalam batas normal
 Refleks fisiologis : Dalam batas normal
 Refleks patologis : Tidak ada
 Motorik : Tidak terganggu
 Sensibilitas : Dalam batas normal
 Fungsi luhur : Tidak terganggu
 Gejala EPS :Akatisia (-), bradikinesia (-), rigiditas (-), resting tremor
(-), distonia (-), tardive dyskinesia (-)

IV. STATUS MENTAL


a. DESKRIPSI UMUM (Pemeriksaan tanggal 12 Januari 2019 pukul 10.00 WIB)

8
1. Penampilan
Pasien seorang wanita berusia 23 tahun, tampak lebih muda dari usianya,
memakai baju lengan panjang berwarna putih dan memakai celana jeans panjang
berwarna biru dengan jilbab berwarna hitam. Pasien tampak rapi dan terawat.

2. Kesadaran
Kesadaran: composmentis

3. Perilaku dan psikomotor


a. Sebelum wawancara: Pasien tampak berbicara, menangis dan tertawa sendiri di
dalam ruang IGD.
b. Selama wawancara: Pasien berbaring di tempat tidur dan masih tampak berbicara,
menangis dan tertawa sendiri. Ketika pemeriksa menanyakan namanya, pasien
tidak menjawab dan masih berbicara sendiri.
c. Sesudah wawancara: Pasien masih tampak berbicara, menangis dan tertawa
sendiri. Pasien juga berkali-kali memanggil ibunya dan meminta untuk pulang.

4. Sikap terhadap pemeriksa: Tidak kooperatif


5. Pembicaraan:
a. Cara berbicara: spontan, logore, artikulasi jelas, penekanan dan volume cukup
b. Gangguan berbicara: tidak terdapat hendaya atau gangguan berbicara.

b. ALAM PERASAAN
1. Mood : Hipotim
2. Afek : Terbatas
3. Keserasian : Tidak Serasi

c. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi : (+) auditorik
2. Ilusi : (-)
3. Depersonalisasi : (-)
4. Derealisasi : (-)

9
d. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
a. Produktivitas : Miskin Ide
b. Kontinuitas : Asosiasi Longgar
c. Hendaya bahasa :(-)

2. Isi pikir
a. Waham : Waham Kejar
b. Preokupasi :(-)
c. Obsesi :(-)
d. Fobia :(-)

e. FUNGSI INTELEKTUAL
1. Taraf SMK
Pendidikan
2. Pengetahuan Baik (pasien mengetahui nama Presiden Indonesia saat ini).
Umum
3. Kecerdasan Rata-rata
4. Konsentrasi dan Konsentrasi kurang (saat diajak berhitung 100 dikurangi 7
Perhatian pasien tidak menjawab dengan benar).
Perhatian baik (pasien fokus kepada pemeriksa pada saat
wawancara)
5. Orientasi
- Waktu Baik (pasien dapat membedakan pagi, siang dan malam
hari).
- Tempat Baik (pasien mengetahui dirinya sekarang berada di RSJ
Soeharto Heerdjan Grogol).
- Orang Baik (pasien mengetahui sedang diwawancara oleh dokter
muda dan dapat mengenali keluarganya).
6. Daya Ingat
- Jangka Baik (pasien dapat menceritakan kembali masa kecilnya).
Panjang

10
- Jangka Baik (pasien mengingat kegiatan yang dilakukannya sejak
Pendek pagi di RS).
- Segera Baik (pasien dapat mengingat nama dokter muda yang
mewawancarai).
7. Pikiran Abstrak Baik (pasien dapat menyebutkan perbedaan dan persamaan
antara jeruk dan semangka).
8. Visuospasial Baik (pasien dapat menggambar jam yang waktunya
ditentukan oleh pemeriksa).
9. Kemampuan Baik (pasien bisa makan, mandi, dan berpakaian sendiri).
Menolong Diri

f. PENGENDALIAN IMPULS
Terganggu

g. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial : terganggu
2. Uji daya nilai : terganggu
3. Daya nilai realita : terganggu

h. TILIKAN
Derajat 1

i. RELIABILITAS
Dapat dipercaya

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dilakukan pemeriksaan penunjang berupa darah lengkap, glukosa darah, albumin, ureum,
creatinin, SGPT, SGOT

VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Pasien datang ke IGD RSJSH diantar oleh keluarganya dengan keluhan mengamuk tanpa
alasan yang jelas sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien sering mendengar suara-
suara yang tidak bisa didengar oleh orang lain dan sering melihat sesuatu yang tidak bisa

11
dilihat oleh orang lain. Pasien sering berbiaca sendiri, tertawa sendiri dan menangis sendiri.
Keluhan ini timbul sejak 3 bulan yang lalu tetapi keluhan memberat sejak 1 hari sebelum
masuk rumah sakit.. Pasien juga sempat ingin mengakhiri hidupnya sebanyak 3 kali
menggunakan pisau sekitar 1 bulan yang lalu, tetapi untungnya keluarga sempat mencegah
hal tersebut.
Pasien sempat keluar dari pekerjaannya saat awal tahun 2015 karena berselisih paham
dengan rekan kerjanya dan menganggur selama kurang lebih 2 tahun. Sejak saat itu pasien
sering berbicara sendiri, tertawa sendiri dan menangis sendiri. Pasien belum pernah dibawa ke
rumah sakit sebelumnya, hanya di bawa ke orang pintar sebanyak 13 kali, tetapi pasien masih
berbicara dan tertawa sendiri dan akhirnya mengamuk tanpa alasan yang jelas.

VII. EVALUASI MULTIAKSIAL


Aksis I :
Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis yang Menjadi Fokus Perhatian Khusus
- Termasuk gangguan jiwa, karena:
Adanya distress dan disabilitas pada pasien. Pasien mengamuk tanpa
alasan yang jelas, serta adanya waham dan halusinasi.
- Gangguan bukan merupakan gangguan mental organik karena:
 Tidak ada gangguan kesadaran
 Tidak disebabkan oleh gangguan medik umum (penyakit metabolik,
infeksi, penyakit vaskuler)
 Tidak disebabkan oleh zat psikoaktif

- Diagnosis kerja adalah skizofrenia paranoid, karena:


Terdapat halusinasi auditorik dan visual.

Aksis II : Ganggua Kepribadian dan Retardasi Mental


Termasuk Ciri Kepribadian Skizoid, karena:
-kurang mampu mengekspresikan kenhangatan
-hampir selalu memilih aktivias yang dilakukan sendiri

Aksis III : Kondisi Medis Umum  Butuh pemeriksaan lebih lanjut

12
Aksis IV : Masalah Psikososisal dan Lingkungan
Masalah psikosial dan primary support group

Aksis V: Penilaian Fungsi Secara Global


 GAF Current : 50-41 (gejala berat, disabilitas berat)
 GAF HLPY : 60-51 (gejala sedang, disabilitas sedang)

VIII. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL


Aksis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid
Aksis II : F60.1 Ciri Kepribadian Skizoid
Aksis III : Butuh pemeriksaan lebih lanjut
Aksis IV : Masalah psikososial dan primary support group
Aksis V : GAF current : 50-41
GAF HLPY : 60-51

IX. PROGNOSIS
 Quo Ad vitam : ad bonam (tidak ada tanda gangguan mental organik dan tanda vital
dalam batas normal)
 Quo Ad functionam : dubia ad bonam (pasien masih melakukan sholat dan masih dapat
berjualan pulsa)
 Quo Ad sanationam : dubia ad bonam (karena jika pasien rutin minum obat, maka
kemungkinan gejala pasien dapat berkurang)

X. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


 Faktor yang memperberat:
 Kondisi psikososial dan lingkungan pasien
 Faktor yang memperingan:
 Tidak ada tanda gangguan mental organik
 Dukungan keluarga yang besar untuk pasien

XI. DAFTAR MASALAH


 Organobiologik : Tidak ada
 Psikiatrik : Halusinasi auditorik

13
 Sosial/keluarga : Hubungan pasien dengan teman di lingkungan kerjanya, pasien
sulit mendapatkan pekerjaan. Pasien sudah tidka berkounikasi lagi dengan ayah
kandungnya.

XII. TERAPI
- Rawat Inap:
Dengan indikasi:
 Perilaku pasien membahayakan diri sendiri yaitu pasien pernah sempat ingin
mengakhiri hidupnya sebanyak 3 kali menggunakan pisau.
 Mencegah munculnya gejala yang lebih berat
 Untuk observasi lebih lanjut dan pengontrolan pengobatan

- Medikamentosa:
 Oral:
 Risperidone 1 mg, 2x1 tab. Alasan pemberian: merupakan golongan obat
antipsikotik atypical untuk mengurangi gejala psikotik dengan risiko terjadinya
gangguan ekstrapiramidal yang lebih rendah dengan dosis anjuran 2-8 mg/hari.
 Trihexyphenidyl 2 mg, 2x1 tab (Jika diperlukan). Alasan pemberian: merupakan
golongan obat antimuskarinik yang dapat membantu mengatasi jika muncul
gejala-gejala ekstrapiramidal akibat pemakaian obat antipsikotik.

- Non-medikamentosa:
Psikoedukasi pada pasien:
 Menanamkan kepada pasien bahwa gejala-gejala gangguannya tersebut tidak
nyata dan dapat dikendalikan.
 Memberikan dukungan dan semangat kepada pasien agar tidak menghiraukan
perkataan maupun tindakan orang lain yang negatif terhadap dirinya.
 Memberitahu pasien untuk selalu bersyukur terhadap apapun yang diberikan
Allah SWT.
 Memberitahu dan meyakinkan pasien bahwa minum obat sangat penting untuk
mengendalikan penyakitnya.

14
Psikoedukasi pada keluarga pasien:
 Menjelaskan mengenai penyakit yang dialami pasien, rencana terapi, efek samping
pengobatan, dan prognosis penyakit.
 Mengingatkan tentang pentingnya minum obat dan datang kontrol ke poli sesuai
anjuran dokter, dan bila ada gangguan perilaku maupun gejala efek samping dari
obat yang dikonsumsi segera dibawa ke rumah sakit.
 Menjelaskan bahwa dukungan keluarga akan sangat membantu keadaan pasien.

Sosioterapi:
 Melibatkan pasien dalam kegiatan rehabilitasi psikososial bersama keluarga, atau
bersama teman-teman terdekatnya.
 Menganjurkan pasien untuk bersosialisasi dengan pasien lain, keluarga, maupun
teman-teman dekatnya.
 Melibatkan pasien dalam kegiatan rehabilitasi psikososial berupa latihan
ketrampilan sosial di RSJSH (daycare).
 Mengikutsertakan pasien dalam kegiatan rohani dan kegiatan sosial di lingkungan
pasien.

15
Tanggal S O A P
12.1.2019 Pasien datang S: 36,5 oC Aksis I: F20.0 - Risperidone
dibawa oleh RR: 20 x/menit Skizofrenia Paranoid 2x2mg
keluarganya ke HR: 80 x/menit Aksis II: F60.1 - Trihexyphenidyl
IGD Rumah TD:110/70 Gangguan 2x2 mg
Sakit Jiwa Kepribadian
mmHg
dr.Soeharto
Skizoid
Heerdjan dengan
Aksis III: Perlu
keluhan
pemeriksaan lebih
mengamuk tanpa
lanjut
alasan yang jelas
Aksis IV: Masalah
pekerjaan
Aksis V: GAF
Current: 50-41
GAF HLPYl 60-51

13.1.2018 Pasien tampak S: 36,5oC Aksis I: F20.0 - Risperidone


lebih tenang, RR: 20x/menit Skizofrenia Paranoid 2x2mg
halusinasi (+), HR: 80x/menit Aksis II: F60.1 - Trihexyphenidyl
waham TD:100/70 Gangguan 2x2 mg
berkurang mmHg Kepribadian Skizoid
Aksis III: Perlu
pemeriksaan lebih
lanjut
Aksis IV: Masalah
pekerjaan
Aksis V: GAF
Current: 50-41
GAF HLPYl 60-51

16

Anda mungkin juga menyukai