Anda di halaman 1dari 3

Pemicu 1 “Anatomi Sistem Saraf Pusat dan Tepi 1”

Awas Bara Api Panas

Step 1

1. Spina bifida : Tulang belakang terbuka, kelainan bawaan sejak lahir, cacat lahir yang ditandai dengan
terbentuknya celah atau defek pada tulang belakang dan saraf tulang belakang bayi
Pemicu : Kelainan ini dipicu oleh pembentukan saraf tulang belakang yang tidak sempurna pada bayi
selama dalam kandungan
2. Spontan : tanpa direncanakan, refleks
3. Sistem saraf : sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf
pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan
4. Neuroanatomi : struktur sistem saraf
5. Reseptor : satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu
yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh
6. Ruffini : reseptor pada kulit yang merespon tekanan pada kulit atau kontraksi otot yang
bersangkutan juga untuk menerima rangsangan panas.
Korpuskula Ruffini ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan kapsula sendi, saraf ini merupakan
mekanoreseptor, karena mirip dengan organ tendo golgi. Jenis serat saraf pada korpuskula ruffini adalah A-
beta
7. Cortex : korteks otak besar ?

Step 2

1. Bagaimana bisa terjadi spina bifida?


2. Bagaimana sifat dari sistem saraf?
3. Mengapa bisa terjadi spontan saat terkena percikan api?
4. Apa saja jenis reseptor saraf yang ada ?
5. Bagaimana cara kerja sistem saraf?
6. Bagaimana struktur dasar sistem saraf?

Step 3 & 4

1. Spina bifida adalah kondisi yang menyerang tulang belakang dan biasanya muncul sejak lahir. Spina bifida
adalah salah satu jenis dari cacat tabung saraf. Spina bifida dapat muncul di bagian mana saja pada tulang
belakang jika tabung saraf tidak tertutup dengan sempurna. Tulang belakang yang melindungi saraf tulang
belakang tidak terbentuk dan tertutup dengan semestinya. Hal ini kerap mengakibatkan kerusakan pada
saraf tulang belakang dan saraf-saraf lain. Spina bifida dapat menyebabkan gangguan fisik dan intelektual
yang berkisar dari ringan hingga parah. Tingkat keparahan tergantung pada:
a. Ukuran dan lokasi pada celah tulang belakang
b. Bagian saraf tulang belakang dan saraf yang terpengaruh

Penyebab di balik spina bifida belum diketahui secara pasti, namun diduga ada sejumlah faktor yang dapat
meningkatkan risiko terjadinya kecacatan ini. Di antaranya adalah:

 Kekurangan asam folat. Memiliki kadar asam folat yang cukup terutama sebelum dan selama masa
kehamilan sangat penting untuk menurunkan risiko bayi lahir dengan spina bifida. Sebaliknya, defisiensi
asam folat merupakan faktor pemicu yang paling signifikan dalam kasus spina bifida serta jenis kecacatan
tabung saraf lainnya.
 Faktor keturunan. Orang tua yang pernah memiliki anak dengan spina bifida mempunyai risiko lebih
tinggi untuk kembali memiliki bayi dengan kelainan yang sama.
 Jenis kelamin. Kondisi ini lebih sering dialami oleh bayi perempuan.
 Obat-obatan tertentu, khususnya asam valproat dan carbamazepine yang digunakan untuk epilepsi atau
gangguan mental, seperti gangguan bipolar.
 Diabetes. Wanita yang mengidap diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan spina
bifida.
 Obesitas. Obesitas pada masa sebelum kehamilan akan meningkatkan risiko seorang wanita untuk
memiliki bayi dengan kecacatan tabung saraf, termasuk spina bifida.

Wanita yang memiliki faktor-faktor risiko tersebut dianjurkan untuk mendiskusikannya dengan dokter agar
langkah pencegahan dapat dilakukan, terutama bagi wanita yang sedang merencanakan kehamilan.

2. Impuls adalah sinyal listrik yang bergantung pada aliran ion yang menembus membran plasma neuron.
Sinyal tersebut berawal sebagai suatu perubahan dalam gradien listrik yang melintasi membran plasma sel
• Potensial membran disebabkan oleh perbedaan konsentrasi ion antara isi sel dengan cairan ekstraseluler
- semua sel hidup mempunyai perbedaan muatan listrik melintasi (kedua sisi) membran palsmanya. Perbedaan
muatan ini menghasilkan gradien voltase listrik melintasi membran. Voltase yang diukur melintasi membran disebut
potensial membran berkisar-50 sampai -100mV pada sel hewan
- Berdasar kesepakatan, voltase di luar sel dikatakan nol, dengan demikian tanda minus (-) menandakan bahwa
bagian dalam sel itu muatannya negative dibandingkan dengan bagian luarnya
- neuron dalam keadaan istirahat (tidak menghantarkan sinyal listrik) mempunyai potensial membran -70mV (sekitar
5 % dari voltase baterai senter) yang merupakan sifat umum bagi neuron

3. Gerak refleks merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuhdan terjadi jauh lebih cepat dari gerak
sadar, misalnya menutup mata padasaat terkena debu, menarik kembali tangan dari benda panas
yangmenyakitkan yang tersentuh tanpa sengaja. Gerak refleks dapat dihambatoleh kemauan sadr, misalnya
bukan saja tidak menarik tangan dari
benda panas bahkan dengan sengaja menyentuh permukaan benda panas itu.Saraf-saraf spinal. Tiga puluh
satu saraf sumsum tulang belakang munculdari segmen-segmen medulla spinalis melalui dua akar, akar
anterior danakar posterior. Serabut saraf motorik membentuk akar entrior
yang berpadu dengan serabut saraf sensorik pada akar posterior guna bersamamembentuk saraf spinalis
gabungan.

4. Sistem saraf tersusun atas 2 sel utama : neuron dan sel-sel pendukung
• neuron : sel yang sungguh2 menghantarkan pesan di sepanjang jalur komunikasi sistem saraf. Sisanya yang lebih
banyak adalah se-sel pendukung (glia) yang memberikan struktur dalam sistem saraf serta melindungi,
menginsulasi, dan secara umum membantu neuron
Struktur sel saraf neuron:
Badan sel, Dendrit, Akson
Struktur tambahan pada neuron:
Selubung Myelin, Nodus Ranvier, Sel Schwann’s
Secara fungsional, terdapat 3 golongan neuron yang masing-masing berkaitan
dengan 3 fungsi utama sistem saraf :
- neuron sensoris (sensory neuron) : mengkomunikasikan informasi
mengenai lingkungan eksternal dan internal dari reseptor sensoris ke
sistem saraf pusat
- interneuron : mengintegrasikan input sensoris dan output motoris,
interneuron membuat persambungan sinaptik hanya dengan neuron lain
- neuron motoris : mengirimkan impuls (output motoris) dari SSP ke sel efektor
Neuron tersusun dalam sirkuit terdiri dari dua atau lebih jenis fungsional
Sirkuit neuron yang paling sederhana melibatkan sinapsis antara dua jenis
neuron : neuron sensoris dan neuron motoris
Masing2 neuron sensoris mengirimkan sinyal dari reseptor sensoris ke neuron
motoris dan selanjutnya mengirimkan sinyal ke efektor
Hasil suatu respon otomatis yang sederhana refleks
Contoh : refleks sentakan lutut

5. Gerak refleks merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuhdan terjadi jauh lebih cepat dari gerak
sadar, misalnya menutup mata padasaat terkena debu, menarik kembali tangan dari benda panas
yangmenyakitkan yang tersentuh tanpa sengaja. Gerak refleks dapat dihambatoleh kemauan sadr, misalnya
bukan saja tidak menarik tangan dari
benda panas bahkan dengan sengaja menyentuh permukaan benda panas itu.Saraf-saraf spinal. Tiga puluh
satu saraf sumsum tulang belakang munculdari segmen-segmen medulla spinalis melalui dua akar, akar
anterior danakar posterior. Serabut saraf motorik membentuk akar entrior
yang berpadu dengan serabut saraf sensorik pada akar posterior guna bersamamembentuk saraf spinalis
gabungan.

6. A. neuron
Sel saraf didefinisikan oleh keberadaan sebuah jenis sel khusus— neuron (kadang-kadang disebut
"neurone" atau "sel saraf").[2] Neuron dapat dibedakan dari sel lain dalam sejumlah cara, tetapi sifat yang
paling mendasar adalah bahwa mereka dapat berkomunikasi dengan sel lain melalui sinaps, yaitu pertautan
membran-ke-membran yang mengandung mesin molekular dan mengizinkan transmisi sinyal cepat, baik
elektrik maupun kimiawi.[2] Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya
terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson.
Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls
dari badan sel ke sel saraf yang lain atau ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya,
dendrit pendek. Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf
ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang dibentuk oleh sel
Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann merupakan sel glia utama pada sistem saraf
perifer yang berfungsi membentuk selubung mielin. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi
nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang dapat mempercepat
penghantaran impuls. Bahkan dalam sistem saraf spesies tunggal seperti manusia, terdapat beratus-ratus
jenis neuron yang berbeda, dengan bentuk, morfologi, dan fungsi yang beragam. [8] Ragam tersebut meliputi
neuron sensorik yang mentransmisikan stimuli fisik seperti cahaya dan suara menjadi sinyal saraf, dan
neuron motorik yang mentransmisikan sinyal saraf menjadi aktivasi otot atau kelenjar; namun dalam
kebanyakan spesies kebanyakan neuron menerima seluruh masukan mereka dari neuron lain dan mengirim
keluaran mereka pada neuron lain.[2]
c. Sel glia
Sel glia (berasal dari bahasa Yunani yang berarti "lem") adalah sel non-neuron yang menyediakan
dukungan dan nutrisi, mempertahankan homeostasis, membentuk mielin, dan berpartisipasi dalam transmisi
sinyal dalam sistem saraf.[9] Dalam otak manusia, diperkirakan bahwa jumlah total glia kasarnya hampir
setara dengan jumlah neuron, walaupun perbandingannya bervariasi dalam daerah otak yang berbeda. [10] Di
antara fungsi paling penting dari sel glia adalah untuk mendukung neuron dan menahan mereka di
tempatnya; untuk menyediakan nutrisi ke neuron; untuk insulasi neuron secara elektrik; untuk
menghancurkan patogen dan menghilangkan neuron mati; dan untuk menyediakan petunjuk pengarahan
akson dari neuron ke sasarannya.[9] Sebuah jenis sel glia penting (oligodendrosit dalam susunan saraf pusat,
dan sel Schwann dalam sistem saraf tepi) menghasilkan lapisan sebuah substansi lemak yang disebut mielin
yang membungkus akson dan menyediakan insulasi elektrik yang mengizinkan mereka untuk
mentransmisikan potensial aksilebih cepat dan lebih efisien. Macam-macam neuroglia di antaranya
adalah astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan makroglia .

7. Sistem saraf bekerja melalui kompleks neuron. neuron ini terbagi atas 3 yaitu neuron sensorik, motorik,
penghubung atau neuron aosiasi. neuron sensorik mengirimkan rangsangan atau impuls yang di diberikan
oleh alat indra dan meneruskan nya sampai ke otak dan sumsum tulang belakang. otak memproses
rangsangan tersebut dan mengirimkannya kembali ke bagian tubuh lainnya pada saat ini yang bekerja
adalah neuron motorik, neuron ini melanjutkan rangsangan kepada otot dan terjadi lah gerakan.

Anda mungkin juga menyukai