Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH NERACA MASSA

“PENGEBORAN MINYAK”

DIBUAT OLEH

1. Ani Ramadhanti (01)


2. Dian Meitanti (06)
3. Firza Yudiwanjaya (10)
4. M Fadel A (14)
5. Ronaldo Dikky (18)

TEKNIK KONVERSI ENERGI

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2018
1. PROSES PENGEBORAN MINYAK

Minyak bumi adalah salah satu sumber daya alam (SDA) yang
tidak dapat diperbaruhi. Maka dari itu dalam pengambilan minyak
bumi tidak boleh sembarangan, tidak boleh di eksplor berlebihan. Selain
itu juga dalam proses pengeboran untuk mendapat minyak bumi tidak
boleh sembarangan, harus sesuai dengan prosedur yang berlaku. Berikut
ini proses pengeboran minyak bumi sesuai dengan standard internasional:
a. Seismic

Proses ini bertujuan untuk mencari tempat yang memiliki kandungan


gas/ minyak bumi. Dengan menggunakan gelombang akustik (acoustic
waves) yang merambat ke lapisan tanah. Gelombang ini direfleksikan
dan ditangkap lagi oleh sensor. Dari proses perambatan gelombang ini
akan diolah dan terlihatlah lapisan-lapisan tanah untuk diolah manakah
lapisan yang berpotensi mengandung gas/oil.

b. Drilling and Well Construction


Proses ini disebut juga proses “pengeboran minyak”. Biasanya
pake rig (tempat untuk mensupport proses pengeboran, dsb).simpel
nya, kita membuat lubang di tempat yang diidentifikasi ada
kemungkinan sumber minyak/gas di tempat tersebut.
Perlu di ketahui dalam proses ini ada kemungkinan blow out
(pressure yang tidak bisa di kontrol, langsung ke surface) jadi harus
ada pengendalian pressure dari dalam tanah.
Pressure downhole / dalam tanah lebih besar dari pressure
atmosferik, untuk mengimbanginya biasanya pake mud a.k.a lumpur
dengan spesific gravity (berat jenis) tertentu. Mud ini akan
menciptakan hydrostatic pressure yang bisa menahan pressure dari
dalam.
Setelah “lubang” siap, maka selanjutnya akan di cek apakah
ada kandungan minyak/ gas nya.

c. Well Logging
Proses ini yang paling mahal. Tool nya mahal, karena harus
tahan pressure dan temperature yang tinggi. Di samping memetakan
lapisan tanah, proses ini juga mengambil sample untuk nantinya di cek
kandungannya (minyak, gas, ato cuma air).

Dari sini ketahuan lapisan tanah dan batuan. Mana yang


mengandung air, mana yang ada gas, dan lapisan tanah mana yang
“mungkin” ada kandungan minyaknya.
d. Well Testing
Proses ini adalah proses dimana lapisan yang diperkirakan
mengandung oil/gas di “tembak”, dengan explosif. Setelah itu minyak
yang terkandung diantara pori-pori batuan akan mengalir menuju
tempat yang pressure nya lebih kecil (ke atmosferik a.k.a ke
permukaan tanah).

Untuk mengontrol pergerakan ini, sumur diisi dengan liquid


tertentu untuk menjaga under balance (sumur masih bisa di
“kendalikan” dan tidak blow out), contoh liquid: Brine, diesel, ato air
aja.
Gas, minyak, air, ataupun berbagai macam zat yang keluar
akan dicari rate nya. Untuk minyak berapa bopd(barrell oil per day)
yang bisa dihasilkan. Untuk gas, berapa mmscfmm/d (million metric
standart cubic feet per day atau berapa juta cubic feet) yang bisa
dihasilkan sumur tersebut.
Proses testing ini juga mengambil sample liquid maupun gas,
dan juga data-data tentang pressure, temperature, specific grafity, dll
untuk selanjutnya diolah oleh reservoir engineer. Data ini akan
menunjukan seberapa besar dan seberapa lama kemampuan
berproduksi dari reservoir sumur tersebut.
Gas/minyak dibakar agar tidak mencemari lingkungan. Sistem
pembakarannya sudah sangat maju, dengan mixture gas, minyak,
angin, dan air untuk menjadikan pembakaran yang optimal.

e. Well Completion
Proses ini adalah proses instalasi aksesoris sumur sebelum
nantinya sumur siap diproduksi. Fungsi utamanya adalah menyaring
“pasir” yang dihasilkan setelah proses penembakan dalam well testing.

Pasir yang sampai ke surface dengan pressure diibaratkan


“peluru” yang nantinya akan membahayakan line produksi. Pipa
produksi akan terkikis oleh pasir dan akhirnya burst (pecah).
Dengan completion ini (alatnya gravel pack), akan menangkap
pasir di dalam sumur dan menyaringnya sehingga tidak ikut ke surface.
2. PERALATAN DALAM PROSES PENGOLAHAN MINYAK

Dalam pengolahan minyak bumi disini menggunakan proses pemisahan


dengan alat distilasi atmospherik dimana proses ini adalah suatu proses awal
(primeri proses) dimana minyak bumi dalam hal ini crude oil dipisahkan
berdasarkan perbedaan titik didih dari suatu komponen didalam suatu campuran.
Didalam proses distilasi atmopheric peralatan-peralatan yang digunakan cukup
banyak, sehingga perlu dikenal peralatan-peralatan utamanya antara lain :

a. Pompa.
Pompa digunakan untuk memindahkan feed maupun produk dari tangki ke
tangki maupun dari tangki ke peralatan proses lainnya atau sebaliknya. Pompa
mempunyai bermacam-macam jenisnya misalkan pompa centrifugal, pompa
piston dan lain-lainnya.

b. Heat Exchanger.
Heat Exchanger atau alat penukar panas yang berfungsi untuk
berlangsungnya proses perpindahan panas antara fluida satu ke fluida lainnya atau
dari fluida panas ke fluida yang lebih dingin yang saling mempunyai
berkepentingan. Atau sering juga dikatakan Heat Axchanger adalah perpindahan
panas antara umpan dengan produk sebagai media pemanasnya. Sebagai contoh
adalah crude oil dengan residu, dimana crude oil membutuhkan panas sedangkan
residu perlu untuk melepaskan panas. Dengan demikian melalui pertukaran panas
ini dapat dimanfaatkan panas yang seharusnya dibuang dan apabila ditinjau dari
segi ekonomi hal tersebut ini akan memberikan penghematan biaya operasi dari
segi pemanasan dan pendinginan.

c. Furnace / Dapur.
Furnace disini yang dimaksud adalah berfungsi sebagai tempat
mentransfer panas yang diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar. Didalam
dapur terdapat pipa-pipa yang dipanaskan dengan tersusun sedemikian rupa
sehingga proses pemindahan panas dapat berlangsung sebaik mungkin. Minyak
yang dialirkan melalui pipa-pipa tersebut akan menerima panas dari hasil
pembakaran didalam dapur hingga suhunya mencapai 300oC - 370OC tergantung
dari jenis crude oilnya, yang kemudian masuk kedalam kolom distilasi untuk
dipisahkan komponen-komponennya.

d. Kolom Distilasi.
Kolom distilasi adalah bejana berbentuk silinder yang terbuat dari bahan
baja dimana didalamnya dilengkapi dengan alat kontak (tray) yang berfungsi
untuk memisahkan komponen-komponen campuran larutan. Didalam kolom
tersebut dilengkapi dengan sambungan-sambungan untuk saluran umpan, hasil
samping reflux, reboiler, produk puncak dan produk botom dan steam stripping.

e. Kolom Stripper.
Kolom Stripper bentuk dan konstruksinya seperti kolom distilasi, hanya
pada umumnya ukurannya lebih kecil. Peralatan ini berfungsi untuk menajamkan
pemisahan komponen-komponen dengan cara mengusir atau melucuti fraksi-
fraksi yang lebih ringan didalam produk yang dikehendaki. Prosesnya adalah
penguapan biasa, yang secara umum untuk membantu penguapan fraksi ringan
tersebut dengan dibantu injeksi steam ada juga yang ditambah dengan reboiler.

f. Condensor.
Hasil puncak kolom yang berupa uap tidak dapat ditampung dalam bentuk
demikian rupa, oleh karena perlu untuk diembunkan sehingga bentuknya berubah
menjadi cairan/condensat. Untuk mengubah uap menjadi cairan/condensat
tersebut dilewatkan condensor agar terjadi pengembunan dengan media
pendinginnya biasanya adalah air. Panas yang diserap didalam condensor
sebagaimana panas pengembunannya (untuk merubah fase uap menjadi fase cair)
dalam hal ini setara dengan panas latennya. Secara teoritis penyerapan panas
didalam condensor tanpa diikuti dengan perubahan suhu.
g. Cooler.
Bentuk dan konstruksi cooler seperti halnya pada condensor, hanya
fungsinya yang berbeda. Cooler berfungsi sebagai peralatan untuk mendinginkan
produk yang masih panas yang mempunyai suhu tinggi yang tidak diijinkan untuk
disimpan didalam tangki. Jika condensor berfungsi sebagai pengubah fase dari
uap menjadi bentuk cair, maka cooler lain halnya, yaitu hanya sebagai penurunan
suhu hingga mendekati suhu sekitarnya atau suhu yang aman. Jika didalam
condensor yang diserap adalah panas latent, sedangkan untuk cooler yang diserap
adalah panas sensible, yaitu panas untuk perubahan suhu tanpa diikuti perubahan
fase.

h. Separator.
Sesuai dengan namanya, peralatan ini berfungsi untuk memisahkan dua zat
yang saling tidak melarut, misalnya gas dengan cairan, minyak dengan air dan
sebagainya. Prinsip pemisahannya adalah berdasarkan pada perbedaan densitas
antara kedua fluida yang akan dipisahkan. Semakin besar perbedaan densitas
antara dua zat tersebut akan semakin baik/mudah dalam pemisahannya.

i. Perpipaan.
Perpipaan adalah suatu sistim jaringan pipa yang menghubungkan dari
peralatan satu dengan peralatan lainnya. Pipa berfungsi sebagai alat penyaluran/
mengalirkan cairan atau gas. Pipa dibuat dari bermacam-macam jenis bahan
misalkan dari baja, karet, PVC dan lain-lain tergantung dari keperluannya. Untuk
proses pengolahan minyak pipa yang digunakan biasanya jenis baja dengan
paduan carbon.

j. Instrumentasi
Instrumentasi adalah suatu alat kontrol yang digunakan didalam proses
pengolahan minyak agar proses dapat terkendali dan aman sehingga apa yang
diharapkan dalam proses pengolahan dapat tercapai. Contoh yang dikontrol antara
lain flow, temperatur, tekanan, level dan lain-lainya.
3. NERACA MASSA DISTILASI ATMOSPHERIC

Proses Alir
Crude oil setelah di proses di Desalter untuk dihilangkan kandungan garamnya
atau dari tangki kemudian dipompa untuk menuju dapur/furnace. Sebelum masuk
furnace dipanaskan pendahuluan di Heat Exchanger (HE) + 270oF supaya tidak
terjadi pemanasan mendadak di furnace. Dari HE kemudian crude oil masuk
furnace untuk dipanaskan sampai temperatur yang diinginkan + 350oC, kemudian
masuk ke menara fraksinasi. Di furnace fraksi-fraksi gas, bensin, kerosine dan
solar akan menguap tetapi fraksi-fraksi ini belum mengalami pemisahan.
Kemudian crude oil masuk ke kolom fraksinasi ke dalam flash zone (daerah
penguapan), di sini terjadilah pemisahan antara fraksi uap dan fraksi cair. Uap
yang terdiri dari gas, bensin, kerosin dan solar di flash zone akan naik ke menara
fraksinasi sedangkan fraksi cair yang berupa residu akan turun ke bottom kolom
yang biasa disebut product bottom. Residu dari bottom kolom kemudian dipompa
masuk ke HE untuk didinginkan kemudian masuk cooler untuk mendapatkan
pendinginan lebih lanjut kemudian dimasukkan kedalam tangki timbun. Fraksi
uap dari flash zone yang naik menuju ke puncak menara akan melewati tray-tray
sehingga akan terjadi kontak antara uap yang naik dengan cairan yang ada pada
tray. Karena terjadi kontak dengan cairan tersebut, maka uap yang mempunyai
titik didih yang sama dengan titik didih liquid di tray akan mengembun. Dari hasil
pengembunan di tray dikeluarkan melewati draw off yang kemudian sebagai hasil
samping (side stream). Hasil-hasil dari side stream yang paling bawah adalah
fraksi berat (solar), kemudian diatasnya kerosine, bensin dan produk yang paling
atas adalah bensin dan gas yang biasanya disebut top produk. 55
Produk samping (side stream) kemudian dimasukkan ke dalam stripper untuk
dipisahkan fraksi ringannya yang masih terikut pada produk tersebut dengan
dibantu steam stripping kemudian dari stripper dimasukkan kedalam cooler untuk
didinginkan baru kemudian dimasukkan kedalam tangki timbun. Produk paling
atas (top product) kemudian dimasukkan kedalam condensor untuk diembunkan
kemudian ditampung di accumulator. Di accumulator akan terpisah antara gas
yang tidak dapat mencair naik ke accumulator kemudian dapat diproses lebih
lanjut di LPG Plant. Sedangkan cairan yang tertampung di accumulator kemudian
sebagian di tampung ke tangki timbun sebagian ada yang digunakan untuk reflux.
Reflux ini dimaksudkan untuk mengatur suhu cairan tray di top kolom agar
terjaga tetap sesuai dengan yang dikehendaki. Hasil pengolahan distilasi
atmospheric ini adalah sebagai intermediate product (produk sementara) karena
produk-produknya belum memenuhi spesifikasi pemakaiannya sehingga perlu
untuk diolah lebih lanjut di secundary process.
hasil persentase kandungan minyak bumi (crude oil) sebagai berikut ;

Laju aliran dari Pengolahan Distilasi Atmospheric dari minyak bumi (crude oil)
adalah sebagai berikut :

Pertanyaan

1. Niken : pada separator, zat-zat apa saja yang dapat dipisahkan?


Jawab :
2. Dicky : bagaimana cara pengambilan sample pada proses well logging?
Jawab :
3. Ari : bagaimana prinsip kerja distilasi (untuk memisahkan)?
Jawab :
4. Dila : pada kolom distilasi, mengapa zat yang dihasilkan ada bermacam-
macam?
Jawab :
5. Vito : bagaimana perlakuan kandungan air pada proses pengolahan
minyak bumi?
Jawab :
6. Bella : pada aplikasi secara nyata, berapakah persen output hasil jadinya?
Jawab :
7. Ulva : pada proses well testing, maksud dari ”ditembak” bagaimana?
Jawab :
8. Afrizal : pada proses pengolahan minyak, jenis proses apa yang
digunakan? Batch, semi-batch, kontinyu?
Jawab :

4. KESIMPULAN

Crude Oil (Minyak Mentah) adalah campuran senyawa kompleks

Hidrokarbon (HC) plus senyawaan organik:sulfur,oksigen,nitrogen,dan

senyawa yang mengandung kontituen logam terutama nikel,besi,dan

tembaga.

Crude oil harus melewati beberapa unit pengolahan yang sering disebut

Crude Distillation Unit dengan tahap-tahap proses seperti :Primary

Prosessing (proses pemisahan secara fisika),Secondary Prosessing (proses

konversi),dan treating(pemurnian).
Sehingga diperoleh beberapa produk petrolium yang dapat digunakan

sebagai bahan baku industri-industri kimia petrokimia.Hasil produk

tersebut seperti LPG,Mogas,Avtur,kerosin,solar,fuel oil.

5. DAFTAR PUSTAKA

1. http://belajar.ditpsmk.net/wp-content/uploads/2014/09/PROSES-

PENGOLAHAN-MIGAS-DAN-PETROKIM-XI-3-4.pdf

2. https://inside.mines.edu/~jjechura/Refining/03_Crude_Units.pdf

3. http://labs.uno.edu/meric/docs/OIL/Crude%20Oil%20Composition_M

adhuri%20Mudragaddam_May%2027th%202010.pdf

4. https://omc.proxsisgroup.com/proses-proses-pengeboran-minyak-

bumi/

Anda mungkin juga menyukai