NORMA
NORMA
Nilai Sosial
1. Pengertian nilai sosial
Nilai (value) mengacu pertimbangan terhadap suatu tindakan, benda, cara, untuk
mengambil keputusan apakah sesuatu yang bernilai itu benar (mempunyai nilai
kebenaran), indah (nilai keindahan/estetik), dan religius (nilai ketuhanan).
Pengertian nilai sosial adalah penghargaan yang diberikan masyarakat terhadap
sesuatu yang dianggap baik, luhur, pantas, dan mempunyai daya guna fungsional
bagi masyarakat. Misalnya: kegiatan menolong orang lain dianggap pantas dan
berguna, maka kegiatan tersebut diterima sebagai sesuatu yang bernilai/berharga.
Pengertian lain mengatakan, bahwa nilai didefinisikan sebagai prinsip standar, atau
kualitas yang dianggap berharga atau diinginkan oleh orang yang memegangnya.
Nilai merupakan kumpulan sikap dan perasaan yang diwujudkan melalui perilaku
sosial orang yang memiliki nilai sosial tersebut. secara umum, nilai berkaitan
dengan kemerdekaan seseorang untuk bertindak.
Nilai vital
Yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk melakukan suatu kegiatan
dan aktivitas.
Nilai kerohanian
Yaitu segala sesuatu yang berguna bagi batin (rohani) manusia. Nilai kerohanian
dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
Nilai kebenaran adalah nilai yang bersumber pada unsur akal manusia
Nilai keindahan adalah nilai yang bersumber pada perasaan manusia (nilai estetika)
Nilai moral (kebaikan) adalah nilai yang bersumber pada unsur kehendak atau
kemauan (karsa dan etika)
Nilai religius adalah nilai ketuhanan yang tertinggi, yang sifatnya mutlak dan abadi.
2. Robert M. Z. Lawang
Nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, pantas, berharga dan
memengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai sosial itu.
3. Kluckhohn
Semua nilai kebudayaan pada dasarnya mencakup:
1) Nilai mengenai hakikat hidup manusia
2) Nilai mengenai hakikat karya manusia
3) Nilai mnegenai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
4) Nilai mengenai hakikat hubungan manusia dengan alam
5) Nilai mengenai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya
4. Walter G. Everett
Nilai dibagi menjadi lima bagian, yaitu sebagai berikut:
1) Nilai-nilai ekonomi yaitu nilai-nilai yang berhubungan dengan sistem ekonomi.
Hal ini berarti nilai-nilai tersebut mengikuti harga pasar.
2) Nilai-nilai rekreasi yaitu nilai-nilai permainan pada waktu sengggang, sehingga
memberikan sumbangan untuk menyejahterakan kehidupan maupun memberikan
kesegaran jasmani dan rohani.
3) Nilai-nilai perserikatan yaitu nilai-nilai yang meliputi berbagai bentuk
perserikatan manusia dan persahabatan kehidupan keluarga, sampai dengan tingkat
internasional.
4) Nilai-nilai kejasmanian yaitu nilai-nilai yang berhubungan dengan kondisi
jasmani seseorang.
5) Nilai-nilai watak yaitu nilai yang meliputi semua tantangan, kesalahan pribadi
dan sosial termasuk keadilan, kesediaan menolong, kesukaan pada kebenaran, dan
kesediaan mengontrol diri.
Setiap individu meyakini nilai-nilai tersendiri yang turut memberikan pengaruh pada
nilai yang dimiliki oleh masyarakat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan nilai, antara lain:
1. Evolusi dari suatu kepercayaan dalam beragama
2. Perubahan dalam nilai moral
3. Pengaruh media masa
4. Perubahan dalam ekonomi
5. Inovasi dalam teknologi
Norma Sosial
1. Pengertian norma sosial
Kaidah atau norma yang ada di masyarakat merupakan perwujudan nilai-nilai yang
dianut oleh masyarakat tersebut. ada hubungan anatara nilai dan norma. Jika nilai
merupakan sesuatu yang baik, diinginkan, dicita-citakan oleh masyarakat maka
norma merupakan aturan bertindak yang dibenarkan untuk mewujudkan cita-cita
tersebut.
Norma adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. norma
disebut pula peraturan sosial menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan
dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma di masyarakat bersifat
memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial
yang telah terbentuk sejak lama.
Berdasarkan tingkat daya ikatnya, dibedakan menjadi:
1. Cara (Usage)
Adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan oleh individu-individu
dalam suatu masyarakat. Norma ini berdaya ikat sangat lemah, sehingga
pelanggaran terhadap norma ini tidak mendapat sanksi yang
berat. Contoh: bersendawa setelah makan bagi sekelompok masyarakat dianggap
tidak sopan, namun merupakan hal yang biasa bagi kelompok masyarakat lain.
Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan merupakan suatu bentuk perbuatan berulang-ulang dengan bentuk yang
sama serta dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelas yang
dianggap baik dan benar oleh masyarakat. Contoh: kebiasaan seorang pelajar
memberikan hadiah pada seorang temannya yang sedang berulang tahun.