DISUSUN OLEH :
KELAS : IX 5
SMP N 1 BATANGHARI
LAMPUNG TIMUR
2019 / 2020
BUDIDAYA IKAN MAS KOKI
B. Teknik Budidaya
1. Persiapan Wadah
Sebelum melakukan proses pemijahan ikan mas koki, perlu disiapkan
wadah yaitu bak fiber yang telah dibersihkan atau dikeringkan
selama kurang lebih 3 hari. Tujuan pengeringan wadah adalah untuk
memutuskan siklus hidup berbagai penyakit yang mungkin terdapat
di kolam. Biasanya kolam yang telah dikeringkan dan kemudian diisi
air, akan muncul aroma tertentu yang dapat merangsang induk ikan
untuk melakukan aktifitas perkawinan.
Ukuran atau bentuk bak yang digunakan yaitu berbentuk bulat
dimana tidak mempunyai sudut mati, sehingga sirkulasi atau
peredaran air dapat mencapai ke seluruh bagian. Sirkulasi air pada
bak ini mampu menyebarkan makanan dengan baik dan
merata, begitu pula dengan oksigen ke seluruh bagian kolam, pada
bak fiber yang berbentuk bulat ini juga mampu mencegah kerusakan
fisik pada ikan, sehingga bak ini bagus untuk dipakai pada proses
pemijahan ikan mas koki. Di samping itu, ukurannya tidak terlalu luas
sehingga memudahkan bertemunya antara induk jantan dan induk
betina sebelum melakukan perkawinan.
3. Seleksi Induk
Adapun syarat – syarat induk mas koki yang baik untuk dijadikan
induk atau matang gonad adalah :
a) Umurnya telah cukup dewasa dan matang kelamin
b) Sehat dan tidak mengalami stress
c) Tubuhnya tidak luka
d) Tidak terserang penyakit atau parasit
e) Tubuhnya normal dan tidak cacat
f) Ciri-ciri induk yang matang gonad pada induk ikan jantan
adalah pergerakan lincah, sisik teratur dan tidak cacat, serta jika
dilakukan proses pengurutan maka akan keluar cairan putih
seperti susu.
g) Ciri-ciri induk ikan betina yang matang gonad adalah perut
membesar disertai dengan pergerakan yang lamban, jika diurut
perut bagian belakang agak lunak dan keluar cairan berwarna
kuning atau telur, lubang anus dan urogenital agak membengkak
serta kemerah-merahan
4. Pemijahan
Mas koki merupakan salah satu jenis ikan hias yang mudah
dipijahkan yaitu cukup dengan menyiapkan induk betina dan induk
jantan yang telah matang gonad. Proses pemijahan ini dilakukan
dengan cara menyatukan antara induk jantan dan induk betina yang
telah matang gonad, dengan menggunakan induk jantan lebih dari
satu atau 2 : 1 yaitu dua jantan, satu betina dimana perbandingan
induk ini dapat memberikan rangsangan yang sangat cepat
terhadap induk betina yang ada untuk melepaskan telurnya.
Teknik pemijahan ikan mas koki dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu dengan cara sederhana (tradisional) dan cara modern, pada
prinsipnya kedua pemijahan ini bertujuan untuk mempertemukan
kedua induk maskoki, sehingga telur yang dihasilkan oleh induk
betina dapat dibuahi oleh sperma jantan.
a. Metode Pemijahan Sederhana
Proses pemijahan ini sangat mudah dan tidak membutuhkan
banyak biaya. Adapun langkah – langkah yang digunakan yaitu
sebagai berikut:
1) Kolam diisi dengan air dengan ketinggian 30 - 40 cm, atau
diatur sesuai dengan ketinggian bak atau keperluan
pembenihan,
2) Pasang kakaban atau tali rapiah yang telah dijemur dengan
menggunakan bambu atau batu sebagai pemberat yang
disusun secara berderet.
3) Perbandingan antara induk jantan dan betina adalah 2 :
1. Induk yang telah dipilih (matang telur) dimasukkan ke
dalam bak yang telah dipasangi dengan media peletakan telur
atau kakaban/tali rapiah.
4) Kemudian bak pemijahan ditutup dengan menggunakan
terpal dan biarkan induk memijah dengan sendirinya.
5) Setelah induk ikan yang dipijahkan bertelur, angkat tali rapiah
dan pisahkan induk dari bak pemijahan,
6) Jika kolam penetasan terpisah dari kolam pemijahan maka
kakaban yang telah ditempeli telur segera dipindahkan ke bak
penetasan.
5. Penetasan Telur
Setelah proses pemijahan maka proses selanjutnya yaitu proses
penetasan telur. Ikan akan mengeluarkan telurnya dan menempelkan
nya pada media yang telah disiapkan yaitu tali rapiah. Setelah selesai
proses pemijahan, kakaban/tali rapiah diangkat secara hati – hati
agar telur yang telah menempel tidak rusak. Lalu diperiksa apakah
telur ini betul – betul telah dibuahi oleh sperma jantan. Adapun telur
yang telah dibuahi oleh sperma jantan secara sempurna akan terlihat
secara transparan dengan inti telur yang nampak jelas pada bagian
tengahnya. Adapun jumlah telur yang biasanya dikeluarkan oleh
induk betina yaitu berkisar antara 3000 – 5000 butir. Dalam
perkembangannya telur yang dibuahi akan berubah menjadi buram
sedangkan telur yang gagal dibuahi akan mempunyai membran yang
buram (putih keruh) dimana inti telur tidak terlihat dengan jelas.
Telur yang seperti itu akan membusuk dan akan menyebabkan media
pertumbuhan jamur.
Agar telur yang sudah dibuahi tidak dimakan kembali oleh induknya
maka induk tersebut dipindahkan ke kolam lain, serta kakaban
dipindahkan pada kolam penetasan secara hati – hati. Bila kondisi
lingkungan cukup menunjang maka telur mas koki akan menetas 1-3
hari setelah proses pembuahan, lama penetasan telur tergantung dari
kondisi air dan kandungan oksigen pada lingkungan, pada
temperatur air yang cukup tinggi maka waktu penetasan telur
menjadi cukup singkat, temperatur yang baik yaitu berkisar antara
19-20°C, bila temperatur air tidak stabil maka biasanya proses
penetasan telur akan gagal. Sedangkan tingkat kelarutan oksigen
yang baik adalah 4 – 7 ppm sementara pH yang baik adalah 6,5 -
8,5. Untuk menghindari terjadinya perubahan tersebut maka perlu
diatur pemberian aerasi pada bak pemijahan.
6. Pemeliharaan Larva
Ikan mas koki merupakan ikan yang cukup sensitif, terutama yang
masih larva. Dalam pemeliharaannya, kita harus memperhatikan
tinggi permukaan air di kolam pemeliharaan larva yaitu volume air
berkisar antara 20 – 30 cm tergantung pada bak yang digunakan. Hal
ini disebabkan kemampuan larva yang masih sangat terbatas, baik
untuk berenang dan mencari makan.
Larva mas koki yang telah berumur dua hari, akan tampak seperti
jarum. Selama lima hari pertama dalam hidupnya larva tersebut tidak
perlu diberi makanan tambahan, sebab masih memiliki kantung
kuning telur sebagai cadangan makanan. Pemberian pakan dilakukan
setelah berusia enam hari karena cadangan pakan mulai habis dan
larva akan mulai beradaptasi dan akan mencari pakan disekeliling
nya. Pakan yang biasa diberikan dapat berupa pakan alami dan
buatan, atau campuran keduanya. Agar pakan tambahan yang
diberikan dapat dimakan oleh larva tersebut maka pakan tambahan
yang diberikan harus berukuran kecil sesuai dengan besarnya mulut
ikan tersebut.
Pakan buatan yang sering diberikan yaitu berupa kuning telur yang
telah direbus lalu dilarutkan dalam air dengan menggunakan kain
kasa, cara pemberiannya yaitu dengan cara menyemprotkan secara
menyeluruh ke bagian kolam pemeliharaan, dosis pemberian pakan
yaitu tidak boleh terlalu banyak karena bisa menyebabkan
pembusukan apabila pemberian pakan secara berlebihan juga
menyebabkan kekeruhan pada air.
7. Pembesaran
Pembesaran dilakukan dengan cara memelihara di bak pembesaran
dengan tiap pagi dan sore diberi makan agar ikan mas koki
berkembang dengan baik dan berkualitas serta memiliki harga jual
yang tinggi. Di samping itu, perlu memperhatikan ketinggian air
karena bisa mempengaruhi pertumbuhan ikan. Oleh karena itu,
ketinggian air harus disesuaikan dengan besarnya ikan yang
dipelihara. Lamanya pembesaran bisa sampai 7 bulan/satu tahun.
8. Pemberian Pakan
Berdasarkan pengamatan pakan yang bagus dan lebih
menguntungkan untuk pertumbuhan ikan yaitu pakan alami,
dimana pakan alami banyak mengandung gizi yang bagus untuk
pertumbuhan ikan dan tidak menimbulkan proses penurunan
kualitas air yang sebabkan oleh pembusukan.
Berdasarkan fungsinya pakan ikan terbagi atas 3 bagian yaitu :
a) Pakan utama yaitu pakan yang diberikan pada ikan untuk
digunakan sebagai sumber energi utama dalam kelangsungan
hidupnya,
b) Pakan tambahan yaitu pakan yaitu makanan yang diberikan pada
ikan sebagai sumber energi tambahan,
c) Pakan suplemen yaitu pakan yang diberikan sebagai tujuan untuk
melengkapi unsur-unsur tertentu yang tidak diperoleh dari
makanan alami dan makan tambahan.
2. Penyakit
Penyakit adalah organisme yang biasanya menyerang pada ikan yang
berasal dari golongan jamur, bakteri, virus dan hewan invertebrata.
Untuk mengatasi timbulnya masalah penyakit dan parasit pada
pemeliharaan ikan maka kita harus mengetahui cara terjangkitnya
maupun cara penularannya. Adapun caranya sebagai berikut :
a) Melalui air, yaitu apabila kita menggunakan air yang telah
tercemar oleh bibit penyakit maupun parasit, maka biasanya ikan
yang dipelihara akan segera terserang penyakit atau parasit
tersebut
b) Melalui kontak atau gesekan badan secara lansung dengan ikan
yang telah terserang penyakit atau parasit. Penebaran ikan – ikan
yang tidak sehat biasanya akan berakibat buruk, terutama jika
pada penebaran terlalu tinggi.
c) Melalui alat – alat yang telah digunakan untuk menangani atau
mengangkut ikan yang terserang penyakit atau parasit. Sebaiknya
peralatan yang akan digunakan untuk menangani atau
mengangkut ikan disterilkan terlebih dahulu untuk membunuh
penyakit atau parasit
d) Terbawa oleh ikan, makanan atau tumbuhan di daerah asalnya
dan berkembang dengan pesat di kolam yang baru. Pemindahan
ikan, pakan alami atau tumbuhan dari suatu perairan yang telah
tercemar oleh penyakit atau parasit sering menimbulkan masalah
yang sama di daerah baru.
Cara pencegahan dari penyakit atau parasit pada ikan ini adalah
a) Sanitasi kolam
Sanitasi kolam biasanya dilakukan dengan menjaga kebersihan
kolam dan air yang digunakan. Kolam sebaiknya dikeringkan
secara berkala, dan diikuti dengan perlakuan bahan kimia atau
pengapuran.
b) Sanitasi ikan
Adapun caranya sebagai berikut:
1) Jangan mendatangkan atau memasukkan ikan dan air dari
daerah yang telah diketahui terkena wabah penyakit atau
parasit
2) Ikan – ikan telah memperlihatkan gejala serangan penyakit
atau parasit, sebaiknya segera dipisah dan diobati secara
terpisah
3) Jangan membuang air bekas, mengangkut ikan ke dalam
kolam, selokan atau sungai karena mengandung bibit
penyakit atau parasit yang dapat menyebar ke daerah lain
4) Peralatan yang digunakan untuk menangkap atau
mengangkut ikan harus dijaga jangan sampai mengandung
organisme yang membahayakan ikan
5) Sebaiknya ikan yang akan dipindahkan atau dimasukkan
ke kolam terlebih dahulu direndam dalam larutan kalium
permanganat dengan dosis 20 gr meter kubit air selama 30
menit