Anda di halaman 1dari 7

TUGAS SOSIOLOGI

FUNGSI DAN TIPE-TIPE LEMBAGA SOSIAL

DISUSUN OLEH :

NAMA : 1. AHMAD AVTONI


2. MELDA ANDINI
3. VERONICHA FERNANDA
4. WILLY DANU PERMANA
5. YOMI ELINA

KELAS : X MIA 2

SMA N 1 BATANGHARI
LAMPUNG TIMUR
2019 / 2020
FUNGSI DAN TIPE –TIPE LEMBAGA SOSIAL

A. Fungsi Lembaga Sosial


1. Menjaga Keutuhan Masyarakat
Lembaga sosial mampu menyatukan masyarakat melalui hubungan
sosial. Masyarakat disatukan melalui peraturan-peraturan yang
dapat mengatur perilaku individu satu dengan individu lain.
Peraturan diharapkan dapat memperkecil konflik atau masalah
sosial.

2. Meningkatkan Solidaritas Masyarakat


Lembaga sosial pada dasarnya dapat memperkukuh hubungan sosial
antar individu atau kelompok. Lembaga sosial terbentuk melalui
proses panjang. Proses pembentukan lembaga sosial dilakukan
melalui koordinasi intensif antaranggota masyarakat. Koordinasi
yang dilakukan secara instensif antar anggota masyarakat tersebut
pada akhirnya akan mampu menyatukan dan meningkatkan
solidaritas yang terjadi dalam kehidupan masyarakat satu dengan
yang lainnya. Meskipun di dalamnya terdapat sejumlah perbedaan,
baik perbedaan pandangan politik, agama, suku, dan perbedaan
lainnya.

3. Mengendalikan Perilaku Warga Masyarakat


Fungsi yang ada dalam lembaga sosial selanjutnya sangatlah
berperan mengendalikan perilaku warga masyarakat melalui sanksi-
sanki yang diberikan bagi yang melanggar. Sanksi yang terdapat
dalam lembaga sosial dapat bersifat formal dan nonformal. Sanksi
yang diberikan antara lain apabila dilakukan secara legal atau formal
bersifat tertulis, sedangkan sanksi nonformal bersifat tidak tertulis.
Contoh sanki yang diberikan secara formal misalnya saja adalah
adanya UU, sedangkan sanki non formal misalnya saja dikucilkan
dalam masyarakat.

4. Memberikan Pedoman Bertingkah Laku


Fungsi lembaga sosial selanjutnya adalah memberikan peraturan
dalam lembaga sosial yang terus menerus menjadi pedoman antar
perilaku individu atau kelompok. Pelaku individu atau kelompok
secara sadar atau tidak sadar diharuskan menaati peraturan yang
ada pada lembaga sosial, sehingga dalam hal ini lembaga sosial
berperan mewujudkan pedoman perilaku bagi anggota masyarakat.

B. Tipe-Tipe Lembaga Sosial


Tipe-tipe yang ada dalam lembaga sosial dapat dikategorika berdasarkan
beberapa kriteria sebagai berikut, yang setidainya ada 5 kriteria yang
diberikan dalam lembaga sosial. Antara lain adalah sebagai berikut;
1. Berdasarkan Nilainya
a. Lembaga Sosial Primer (Basic Social Institutions)
Lembaga SosiaI primer Iebih bersifat mendasar pokok, dan utama
untuk mengatur kehidupan bermasyarakat Lembaga sosial dapat
dikatakan primer karena memiliki kaidah sosial yang tinggi untuk
mengatur hubungan masyarakat. Adapun keadilan sosial yang ada
di Iingkungan masyarakat sebagai ialah sebagai berikut;
 Kaidah Agama
Kaidah agama mengatur hubungan antara individu dan Tuhan
berdasarkan pada seluruh ajaran dan Iarangannya untuk
membentuk perilalcu umat beragama

 Kaidah Kesusilaan
Kaidah kesusilaan berasal dalam individu itu sendiri. Apabila
proses internalisasi nilai dan norma berhasil secara maksimal,
individu dapat menjajankan kaidah kesusilaan dalam
masyarakat. Contoh kaidah kesusilaan adalah sifat jujur,
tanggung jawab dan disiplin.
 Kaidah Kesopanan
Kaidah kesopanan berhubungan dengan sosialisasi dan
interaksi yang terbentuk oleh hubungan sosial di lingkungan
masyarakat misalnya sikap menghormaj orang yang Iebih tua.

 Kaidah Hukum
Kaidah hukum merupakan seperangkat peraturan yang dibuat
oleh pihak berwenang dan bersifat tertulis serta mernaksa
warga negara untuk melaksanakan tertib hukum. Lembaga
sosial primer dalam masyarakat antara lain lembaga keluarga,
lembaga pendidikan lembaga hukum, lembaga ekonomi,
lembaga agarna, dan lembaga kesehatan.

b. Lembaga Sosial Sekunder (Subsidiary Social Institutions)


Lembaga sosial bersifat sekunder berarti nilainya dianggap tidak
penting oleh sebagian masyaraka Apabila lembaga ini tidak
dijalankan atau tidak dipenuhi maka niscaya tidak akan
memberikan pengaruh besar pada kehidupan masyarakat. Akan
tetapi sebaliknya, apabila lembaga ini dipenuhi dianggap sebagai
pénambah nilai lebih saja. Berdasarkan konteks ruang dan waktu
tidak menutup kernungkinan bahwa masyarakat lain
rnenganggap lernbaga sosial yang bersifat sekunder ini menjadi
suatu kebutuhan primer bagi mereka. Sebagai contoh nyata dalam
lembaga sosial subsidiary social institutions adalah lembaga
pariwisata.

Lembaga sosial primer dapat saja berubah menjadi lembaga sosial


sekunder akibat perbedaan pola pikir masyarakat dalam
memandang sesuatu. Sebagai contoh masyarakat tradisional yang
mana menganggap pendidikan formal tidak terlalu penting.

Dengan demikian, bagaima masyarakat tradisional lembaga


pendidikan formal dianggap sebagai lembaga sosial sekunder.
Akan tetapi, anggapan tersebut dapat berubah. Seiring
Perkembangan zaman yang menuntut pelaksanaan pendidikan
formal. Lembaga pendidikan yang semula bersifat sekunder dapat
berubah menjadi primer.

2. Berdasarkan Perkembangannya
Berdasarkan Perkembangannya lembaga sosial dibedakan menjadi
menjadi dua bentuk, yaitu Crescitive Social Institutions dan enacted
social instutions. Penjelasannya adalah sebagai berikut;
a. Crescive Social Institutions
Crescive social institutions merupakan lembaga yang tidak
sengaja tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Crescive
social institutions terbentuk melalui pola-pola perilaku
masyarakat yang telah terintegrasi kuat dalam kehidupan anggota
masyarakat. Pola-pola perilaku tersebut Iama-kelamaan dan
tanpa disadari berkembang menjadi adat istiadat. Adat istiadat
inilah yang kemduian pada tahap selanjutnya terlembaga dengan
baik. Contoh crescive social institutions, yaitu lembaga
perkawinan, agama, adat, dan hak milik.

b. Enacted Social Institutions


Enacted social institutions merupakan lembaga sosial yang
sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu. Lembaga ini
pada dasarnya berawal dari crescive social institutions yang
dilengkapi struktur dan sistem sosial. Contoh enacted social
institutions adalah lembaga ekonomi yang berfungsi sebagai
pengatur berbagai bentuk kegiatan yang dilakukan, antara lain
adalah kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi dalam
kehidupan masyarakat.

3. Berdasarkan Sudut Penerimaan Masyarakat


Berdasarkan sudut penerimaan masyarakat, lembaga sosial
dibedakan menjadi dua hal, yaitu antara lain adalah sebagai berikut;
a. Approved/Social Sanctioned Institutions
Approved social sanctioned institutions juga sering disebut social
sanctioned institutions. Lembaga sosial mi diterima dan diakui
keberadaannya oleh masyarakat. Sebagao contoh dari lembaga
sosial ini adalah lembaga kesehatan, lembaga transportasi, dan
lembaga perdagangan.

b. Unsanctioned Social Institutions


Unsanctioned social institutions merujuk pada lembaga yang
dibentuk oleh suatu kelompok namun tidak diakui keberadaannya
karena dianggap meresahkan anggota masyarakat. Contoh
daripada lembaga sosial tipe unsanctioned social institutions
adalah organisasi kejahatan seperti jaringan terorisme.

4. Berdasarkan Fungsinya
Berdasarkan fungsinya lembaga sosial dibedakan menjadi operative
social institutions dan regulative social institutions.
a. Operative Social Institutions
Operative social institutions merupakan lembaga yang bertugas
menghimpun pola atau cara mencapai tujuan suatu lembaga.
Contoh operative social institutions adalah lembaga pertanian,
lembaga industri, dan lembaga pendidikan.

b. Regulative Social Institutions


Regulative social institutions merupakan lembaga sosial yang
bertugas mengawasi adat istiadat di lingkungan masyarakat.
Contoh regulative social institutions adalah lembaga pengadilan
dan kejaksaan.

5. Berdasarkan Penyebarannya
Tipe lembaga sosial ditinjau dan sudut penyebarannya menunjukkan
luas jangkauan dan tujuan dan fungsi lembaga tersebut. Berdasarkan
proses penyebarannya, tipe lembaga sosial dalam hal ini adalah
sebagai berikut.
a. General Social Institutions
Lembaga sosial ini ada dalam hampir semua masyarakat sehingga
lebih bersifat menyeluruh (universal). Lembaga yang dapat
diterima oleh masyarakat secara luas berarti memiliki nilai
(value) yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan seluruh elemen
masyarakat. Contoh general social institutions adalah lembaga
agama. Secara umum seluruh agama mengajarkan umatnya untuk
berbuat baik kepada setiap orang tanpa membeda-bedakan
kedudukan satu sama lain.

b. Restricted Social Institutions


Lembaga sosial mi dibentuk berdasarkan kepentingan kelompok,
kelas, atau golongan tertentu hingga membangun suatu ciri khas
dan tidak dapat diterapkan pada golongan, kelompok, atau kelas
lain. Contoh restricted social institutions adalah lembaga yang
mencerminkan kearifan lokal atau tradisi dalam adat istiadat
budaya setempat seperti organisasi pengairan di Bali.

Anda mungkin juga menyukai