Anda di halaman 1dari 8

KLIPING MATEMATIKA

ALJABAR

PERBAIKAN NILAI

DISUSUN OLEH :

NAMA : ALVI NUR WAHIDAH


KELAS : VII 2
NO. ABSEN : 26

SMP N 1 BATANGHARI
LAMPUNG TIMUR
2020 / 2021
ALJABAR

Pengertian Aljabar

Aljabar adalah bagian dari ilmu matematika meliputi teori bilangan,


geometri, dan analisis penyelesaiannya. Secara harfiah, aljabar berasal dari
bahasa arab yaitu ‫ الج بر‬atau yang dibaca "al-jabr". Ilmu ini dibuat oleh
Muḥ ammad ibn Mū sā al-Khwā rizmī dalam bukunya mengenai konsep dan
bentuk aljabar ditulis sekitar tahun 820, yang merupakan seorang
matematikawan, astronomer, dan geograf. Ia dijuluki sebagai "The Father of
Algebra". Dalam bahasa inggris, aljabar dikenal dengan istilah "algebra". 

Bentuk Aljabar
Adi memiliki permen 5 lebih banyak dari permen edi, jika banyaknya permen
edi dinyatakan dalam x, maka banyaknya permen Adi adalah (x + 5). bentuk
seperti inilah yang dinamakan dengan bentuk aljabar. Dimana bentuk
aljabar adalah salah satu bentuk bilangan matematika yang disertai dengan
variabel tertentu.

Untuk beberapa kejadian sehari-hari banyak yang dapat dinyatakan dalam


bentuk aljabar. Misalnya : jumlah harga ketika membeli berbagai jenis buah,
banyaknya penggunaan listrik selama satu bulan, banyaknya pelanggan suatu
toko, perhitungan ongkos produksi pabrik, dan lain sebagainya. Dengan
mempelajari bentuk aljabar, maka kejadian-kejadian tersebut dapat
terpecahkan.

Ada beberapa istilah yang akan ditemui dalam bentuk aljabar, antara lain


sebagai berikut :
1. Variabel
Variabel atau kadang juga disebut peubah adalah lambang yang
menggantikan suatu bilangan yang belum diketahui nilainya dengan jelas.
Dalam contoh tadi (x + 5), x merupakan variabel.
2. Konstanta
Konstanta adalah sebuah bilangan yang tidak mengandung variabel dan
sudah diketahui nilainya dengan jelas. Dalam contoh tadi 5 merupakan
konstanta.

3. Suku
Suku adalah konstanta dan variabel pada bentuk aljabar yang dipisahkan
oleh operasi jumlah atau selisih.
 Suku-suku sejenis
Suku-suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dengan masing-
masing variabel memiliki pangkat yang sama.
Contoh: 2x dan -3x,   dan  , y dan 4y, …

 Suku tak sejenis


Suku tak sejenis adalah suku yang memiliki variabel dengan masing-
masing variabel memiliki pangkat yang tidak sama.
Contoh: 2x dan –3×2, –y dan –x3, 5x dan –2y, …

 Suku satu
Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak dihubungkan oleh operasi
jumlah atau selisih.
Contoh: 3x, 2a2, –4xy, …

 Suku dua
Suku dua adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi
jumlah atau selisih.
Contoh: 2x + 3, a2 – 4, 3×2 – 4x, …

 Suku tiga
Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua operasi
jumlah atau selisih.
Contoh: 2×2 – x + 1, 3x + y – xy, …

 Suku banyak
Suku banyak adalah Bentuk aljabar yang mempunyai lebih dari dua
suku disebut suku banyak.

Operasi bentuk aljabar.


1. Operasi penjumlahan dan pengurangan
Operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar hanya dapat
dilakukan pada suku yang sejenis, dengan cara mengoperasikannya pada
konstantanya.
contoh :

 -> tidak dapat dijumlahkan karena bukan suku


yang sejenis
 bisa dituliskan sebagai x saja.
 -> bukan suku sejenis

2. Operasi perkalian
Ingat kembali bahwa pada operasi perkalian bilangan bulat terdapat sifat
distributif pada penjumlahan dan pengurangan, yaitu a(b + c)= ab + ac ,
dan a(b – c) = ab – ac. Pada operasi perkalian bentuk aljabar sifat tersebut
juga berlaku.
 Perkalian antara konstanta dengan bentuk aljabar.
Untuk melakukan operasi perkalian antara konstanta dengan bentuk
aljabar, dapat dilakukan dengan mudah, yaitu dengan mengalikan
konstanta tersebut dengan konstanta pada bentuk aljabar.
Contoh :

 Perkalian antara dua bentuk aljabar.


Seperti pada perkalian antara konstanta dengan bentuk aljabar, dalam
perkalian dua bentuk aljabar berlaku juga sifat distributif. Untuk suku
yang sejenis, jika variabel dikalikan maka akan menjadi pangkat,

misal  , sedangkan konstanta dikalikan seperti biasa.


Untuk suku yang tidak sejenis maka variabelnya akan dituliskan saja,
dan konstanta dikalikan seperti biasa.

Perkalian satu suku dengan dua suku,

Perkalian antara dua suku,

Perkalian antara dua suku dengan tiga suku,

Contoh :

3. Operasi pembagian
Operasi pembagian pada bentuk aljabar dilakukan dengan cara membagi
konstantanya seperti biasa, namun untuk variabelnya, dilihat dulu
koefisien dari kedua variabel nya, kemudian bagi masing-masing
variabelnya dengan koefisiennya.
Contoh :

Faktorisasi Aljabar
1. Faktorisasi ax + ay dan ax – ay
Masih ingaktkah kamu tentang faktor dari suatu bilangan?
Faktor dari suatu bilangan x adalah bilangan yang dapat membagi bulat
bilangan x tersebut. Misal, 6 adalah faktor dari 12, karena 6 bisa membagi
12 atau dapat dituliskan 12 : 6 = 2.

Oleh karena itu, memfaktorkan ax + ay dan ax – ay adalah menuliskan ax


+ ay dan ax – ay dalam bentuk perkalian faktor-faktornya. Dari hukum
distribusi didapatkan a(x + y) = ax + ay atau ax + ay = a(x + y).

Dapat diambil kesimpulan bahwa a dan (x + y) adalah faktor dari (ax +


ay).
Contoh:
 5x + 10y = 5(x + 2y)
 4x2 + 4xy = 4x(x + y)

2. Faktorisasi x2 + 2xy + y2 dan x2 – 2xy +y2


Pada contoh pengkuadratan suku dua kita sudah mendapatkan (x + y)2 =
x2 + 2xy + y2.
Bagaimana memfaktorkan bentuk x2 + 2xy + y2 menjadi menjadi (x + y)(x
+ y)?
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengubah suku dua 2xy menjadi
xy + xy. Selanjutnya, lakukan pemfaktoran seperti berikut ini.

Dengan cara yang sama, kamu dapat memfaktorkan bentuk x 2 – 2xy +
y2 menjadi (x – y)(x – y).
Contoh:

3. Faktorisasi x2 – y2
Perhatikan perkalian suku berikut.

Bentuk di atas dapat ditulis sebagai faktorisasi, yaitu x 2 – y2 = (x + y)(x –
y).
Contoh: 4x2 – 9y2 = (2x)2 – (3y)2 = (2x + 3y)(2x – 3y)

4. Faktorisasi x2 + bx + c
Secara umum, x2 + bx + c dapat difaktorkan menjadi (x + p)(x + q) = x2 +
(p + q)x + pq dengan p + q = b dan pq = c.
Jadi, saat melakukan pemfaktoran x2 + bx + c dapat, kita harus mencari
dua bilangan yang jika dijumlahkan hasilnya b dan jika dikalikan hasilnya
adalah c.
Contoh:
 x2 + 8x + 15 = (x + 3)(x + 5) dua bilangan yang dijumlahkan hasilnya 8
dan jika dikalikan hasilnya 15 adalah 3 dan 5.
 x2 + 6x – 72 = (x + 12)(x – 6) dua bilangan yang jika djumlahkan
hasilnya 6 dan jika dikalikan jumlahnya -72 adalah 12 dan -6.

5. Faktorisasi ax2 + bx + c; a ≠ 0, a ≠ 1
Berikut adalah langkah-langkah pemfaktoran ax2 + bx + c.
 Anggap bahwa bentuk ax2 + bx + c dapat ditulis menjadi seperti
berikut.

 Jika kita kalikan persamaan yang ada di sebelah kanan kemudian


dibandingkan dengan persamaan sebelah kiri akan didapatkan
hubungan seperti p + q = b dan p x q = ac. Carilah p dan q yang
bersesuaian dengan hubungan tersebut. Mulailah dari perkalian,
cocokkan p dan q yang didapatkan dengan penjumlahannya.
 Langkah terakhir adalah mensubtitusikan kembali p dan q yang
didapat pada persamaan pada langkah (a), kemudian lakukan
faktorisasi dua suku untuk menghilangkan penyebutnya, lihat contoh
dibawah ini:

Anda mungkin juga menyukai