Anda di halaman 1dari 4

Gempa Magnitudo 4,3 Guncang Lombok

Reporter:
Supriyantho Khafid (Kontributor)
Editor:
Syailendra Persada

Sabtu, 4 Mei 2019 22:21 WIB

Sejumlah warga memperhatikan rumah yang roboh akibat gempa bumi di Desa
Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin, 18 Maret
2019. ANTARA

TEMPO.CO, Mataram - Gempa berkekuatan magnitudo 4,3 mengguncang Lombok pada


Sabtu, 4 Mei 2019. Gemuruh atap rumah terdengar sehingga mengagetkan masyarakat.
Mereka secara langsung berlarian ke luar rumah.

Rabitha, seorang guru Sekolah Dasar Negeri yang sedang menunggu ibunya sedang sakit
kaget dan menuju halaman rumah. ‘’Saya sudah trauma kalau ada gempa,’’ katanya sewaktu
ditemui di pinggir gang depan rumahnya, Lingkungan Arong-Arong Timur Kelurahan
Dasan Agung Mataram.

Sedangkan Suwati bersama ibunya Hajah Sakmah dan saudaranya yang sedang melayani
pembeli yang berada di dalam toko sembako miliknya pun langsung lari. ‘’Suara Werrrrrr
mengejutkan sebelum merasakan goyangannya,’’ ujar Suwati di tengah gang rumahnya.
Gempa ini juga terasa di kota Gerung, Ibu Kota Kabupaten Lombok Barat. Juga di
Pemepek, Kabupaten Lombok Tengah, bahkan Abah Lanks - seorang warga menyebutkan
melalui grup WhatsApp Media & BMKG bahwa gempa di Penujak Lombok Tengah
dirasakan seperti tanah yang dibor di dasarnya. Ada pula yang mengatakan suaranya seperti
ada truk dump yang lewat.

Menurut data yang dikeluarkan Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi


Geofisika di Mataram, menjelaskan bahwa sumber gempa Magnitudo 4,3 berada di
kedalaman 17 kilometer sekitar 13 kilometer barat daya Kabupaten Lombok Utara atau
lokasinya pada posisi 8.40 Lintang Selatan 116.05 Bujur Timur.

Menurut Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto, memperhatikan lokasi episenter
dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal
akibat aktifitas sesar aktif. ‘’Hasil interaksi sesar naik busur belakang Flores (Flores Back
Arc Trust),’’ katanya.

Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di


wilayah Lombok Utara dan Mataram IIII-IV MMI, Lombok Barat dan Lombok Tengah III
MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
14 Orang Meninggal dan 18 Luka-luka
Akibat Banjir Sentani

Reporter:
Antara
Editor:
Amirullah

Minggu, 17 Maret 2019 07:37 WIB

Ilustrasi banjir. TEMPO/Ifa Nahdi

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 14 orang meninggal dan 18 orang mengalami luka-luka


akibat banjiry ang melanda Kabupaten, Jayapura, Sabtu malam, 16 Maret 2019.

Kepala SAR Jayapura Putu Arga mengatakan, jenazah korban saat ini sudah dievakuasi ke
RS Bhayangkara. Sedangkan korban luka-luka dirawat di berbagai puskesmas dan rumah
sakit yang ada di sekitar Sentani, bahkan empat orang diantaranya sudah dievakuasi ke RS
Dian Harapan, Waena, Kota Jayapura. "Belum semua korban teridentifikasi," kata Putu
Arga, Ahad, 17 Maret 2019.

Banjir di Kecamatan Sentani Kabupaten Jayapura, Papua, terjadi pada Sabtu malam sekitar
pukul 21.30 WIT. Banjir disebabkan oleh hujan deras sejak sore hari.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Jayapura Sumartono secara
terpisah mengatakan, jumlah korban kemungkinan terus bertambah karena saat ini masih
dilakukan pendataan. Beberapa lokasi saat ini menjadi tempat pengungsian warga seperti di
kawasan perkantoran Bupati Jayapura, Gunung Merah, gereja El Roy Waimbu dan lainya.

Sumartono mengatakan banjir melanda sembilan distrik. Petugas, kata dia, masih berada di
lapangan untuk melakukan pendataan.
“Kami masih sulit melakukan pendataan karena beberapa ada jembatan yang putus, dan
terendam material kayu serta bebatuan yang terbawa saat banjir terjadi ,” kata Sumartono.

Anda mungkin juga menyukai