Anda di halaman 1dari 2

Mengganti Popok

1. Pengertian

Mengganti popok bayi merupakan salah satu kegitan perawatan perianal. Perawatan
perianal sendiri merupakan perawatan pada area genitalia, area sekitar anus, lipatan paha
serta pantat bayi. Perawatan perianal ini penting untuk menjaga kesehatan kulit bayi ,
khususnya daerah genitalia bayi yang merupakan bagian yang sangat sensitif. Bagan pantat
bayi dibersihkan agar tidak lembab, serta menghindari pemakaian bedak karena hal ini dapat
menyebabkan infeksi (Sudilarsih,2010).
Mengganti popok setelah bayi BAK/BAB sangat penting dilakukan karena ruam kulit bisa
timbul karena popok yang basah. Segera ganti popok bayi jika bayi BAK/BAB. Jika bayi
menggunakan diapers, sering-seringlah memeriksanya. Jangan sampai membiarkan genangan
air seni atau tinja di dalam diapers. Sebaiknya ganti diapers 3-4 jam sekali, kecuali jika bayi
buang air besar, harus langung diganti (Manulang, 2010).

2. Dampak buruk pemakaian popok yang salah


a. Diaper rash
Diaper rash merupakan gangguan kulit yang bisa timbul pada bayi berupa
ruam kulit, bercak kemerahan meradang, disertai kulit yang bersisik, berbintil, bahkan
melepuh gatal dan perih pada kulit bayi (Wafi,2010). Salah satu faktor penyebab
terjadinya diaper rash ini adalah karena perawatan bayi yang kurang tepat, misalnya
ibu jarang mengganti popok, padahal popok yang dipakai sudah penuh dengan
kotoran, jarang memandikan bayi, dan masih banyak hal kecil lainnya yang menjadi
sumber penyakit (Rizema,2012)
b. Rewel dan sulit tidur
c. Proses menyusui terhambat karena bayi merasa tidak nyaman

3. Jenis popok
a. Popok disposable (sekali pakai-buang)
Bahan yang digunakan pada popok ini bukan bahan tenunan tetapi bahan yang dilapisi
dengan lembaran yang tahan air dan lapisan dengan bahan penyerap, berbentuk
popok kertas maupun plastik
b. Popok yang dapat digunakan secara berulang (Seperti popok yang terbuat dari katun).
Diaper rash biasa ditemui pada bayi yang memakai popok disposable (kertas atau
plastik) daripada popok yang terbuat dari bahan katun karena kontak yang terus-
menerus antara popok kertas dengan kulit bayi serta dengan urine dan feses, kontak
bahan kimia yang terdapat dalam kandungan bahan popok itu sendiri, di udara panas,
bakteri dan jamur lebih mudah berkembang biak pada bahan plastik/kertas daripada
bahan katun.

4. Prosedur mengganti popok

 Persiapan alat :
1. Perlengkapan pakaian bayi ( popok, baju dan lain – lain )
2. Kain pengalas bayi
3. Kapas pembersih cebok dan tempat kapas kotor
4. Baby oil, waslap, air hangat dalam tempatnya
5. Ember bertutup untuk pakaian kotor
 Langkah-langkah
1. Ibu mencuci tangan
2. Ibu membuka/ menanggalkan popok basah/ kotor
3. Ibu membersihkan bokong bayi dengan kapas, kemudian dilap dengan waslap hangat
kemudian dikeringkan dan olesi dengan baby oil
4. Ibu memasang popok bersih dan bila perlu baju bayi diganti
5. Ibu merapikan bayi, dibaringkan kembali dalam posisi sesuai kebutuhan
6. Ibu membersihkan alat - alat, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula
7. Perhatian :
 Untuk mencegah terjadinya iritasi pada kulit, bokong diolesi dengan baby oil
 Hindari bahaya yang mungkin terjadi antara lain jatuh
8. Ibu mencuci tangan

Daftar pustaka

Sudilarsih, Feni. 2010. Optimal Mengurus Segala Kebutuhan dan Masalah Bayi Sehari-hari
Anda. Jogjakarta: Gerailmu
Manulang, Yessi. 2010. Gambaran Pengetahuan dan Tindakan Ibu dalam Perawatan
terhadap Pencegahan Ruam Popok. http://Repository.usu.ac.id
Wafi, Nur, dkk. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : EGC
Rizema, Putra Sitiatava. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita untuk Keperawatan dan
Kebidanan. Jogjakarta : Medika

Anda mungkin juga menyukai