Anda di halaman 1dari 13

PENGAUDITAN 1

Dosen : I Ketut Sunarwijaya, SE, M.Si

Auditing dan Profesi Akuntan Publik

Disusun oleh : Kelompok 12

Ni Komang Wirianti (27) 1702622010194

Ni Nyoman Sulistya Yunia (31) 1702622010198

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2019
BAB 1

AUDITING DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK

1.1. Definisi Audit

Definisi Auditing menurut ASOBAC ( A Statement Of Basic Auditing

Concepts ) yaitu suatu proses sistematis untuk menghimpun dan mengevaluasi

bukti-bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan

dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi

tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya

kepada para pemakai yang berkepentingan. Dari definisi tersebut ada tujuh (7)

elemen yang perlu diperhatikan yaitu :

1) Proses yang sistematis rangkaian proses & prosedur yang bersifat logis,

terstruktur dan terorganisasi.

2) Menghimpun dan mengevaluasi bukti secara obyektif, mengungkapkan

fakta apa adanya, tidak bias, tidak memihak dan tidak berprasangka

buruk.

3) Asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi dimana

pernyataan tentang tindakan dan kejadian ekonomi yang merupakan

hasil proses akuntansi dan yang dinyatakan dalam satuan uang dan harus

dipertanggung jawabkan oleh manajemen.


4) Menentukan tingkat kesesuaian (degres of correspondence), yaitu

penghimpunan dan pengevaluasian bukti-bukti dengan maksud untuk

menentukan dekat tidaknya pernyataan-pernyataan dengan kriteria yang

telah ditetapkan.

5) Kriteria yang ditentukan, yaitu standar pengukuran berupa prinsip

akuntansi yang berlaku umum (SAK) , aturan spesifik yang ditentukan

oleh badan legeslatif atau anggaran/ukuran lain kinerja manajemen.

6) Menyampaikan hasil-hasilnya, dimana hasil audit dikomunikasikan

melalui laporan tertulis yang mengindikasikan tingkat kesesuaian antara

aseri-asersi dengan kriteria yang telah ditentukan.

7) Para pemakai yang berkepentingan, meliputi : investor maupun calon

investor di pasar modal, pemegang saham, kreditor maupun calon

kreditor, badan pemerintahan, manajemen dan public pada umumnya.

Definisi menurut Auditing Practices Committee (APC) dapat disimpulkan

menjadi tiga (3) elemen fundamental dalam auditing yaitu :

1. Seorang auditor harus independen.


2. Auditor bekerja mengumpulkan bukti-bukti untuk mendukung

pendapatnya.
3. Hasil pekerjaan auditor adalah laporan (report)

A. Jenis-Jenis Audit
a. Audit berdasarkan tujuannya (menurut Kell dan Boyton) dibagi
dalam 3 (tiga) kategori :
1) Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)
Untuk memberikan pendapat apakah laporan keuangan

telah disajikan secara wajar (fairness) sesuai kriteria PABU

(Prinsip Akuntansi yang Berterima Umum) dan dilakukan

oleh External Auditor.


2) Audit Kepatuhan (Compliance Audit)
Untuk menentukan apakah kegiatan financial maupun

operasi tertentu dari suatu entitas sesuai dengan kondisi-

kondisi, aturan-aturan, dan regulasi yang telah ditentukan,

misalnya ketepatan SPT-Tahunan dengan UU Pajak

Penghasilan.
3) Audit Operasional (Operasional Audit)
Tujuan untuk menilai prestasi, mengidentifikasikan

kesempatan untuk perbaikan, dan membuat rekomendasi

untuk pengembangan dan perbaikan, dan tindakan lebih

lanjut.

Ukuran kesesuaiannya adalah keefisienan (perbandingan antara

masukan dengan keluaran), keefektifan (perbandingan antara keluaran

dengan target yang ditetapkan), serta kehematan/ keekonomisan. Audit

ini sering disebut Manajemen audit atau performance audit.

b. Audit Berdasarkan Pelaksana


1) Auditing Eksternal
Merupakan kontrol sosial yang memberikan jasa untuk

memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak luar

perusahaan dengan tujuan memberikan pendapat mengenai

kewajaran laporan keuangan. Pelaksana adalah Akuntan


Publik yang dibayar oleh manajemen perusahaan yang

diperiksa.
2) Auditing Internal
Merupakan kontrol organisasi yang mengukur dan

mengevaluasi efektifitas organisasi dan hasilnya untuk

manajemen organisasi itu sendiri. Auditor internal ini

bertanggung jawab terhadap pengendalian intern

perusahaan demi tercapainya efisiensi, efektifitas dan

ekonomis serta ketaatan pada kebijakan yang diambil oleh

perusahaan.Fungsi auditor internal adalah membantu

manajemen dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas

kegiatan perusahaan.
3) Auditing Sektor Publik
Merupakan kontrol atas organisasi pemerintah yang

memberikan jasanya kepada masyarakat seperti pemerintah

pusat maupun daerah. Auditor ini dibayar oleh pemerintah.

B. Jenis Auditor
1) Auditor Internal
Pelaksana merupakan karyawan suatu perusahaan tempat

mereka melakukan audit. Tujuannya adalah untuk membantu

manajemen dalam melaksanakan tanggung jawabnya secara

efektif.
2) Auditor Pemerintah

Pelaksana adalah auditor yang bekerja di Instansi pemerintah

dengan tujuan utamanya untuk melakukan audit atas

pertanggungjawaban keuangan dari berbagai unit organisasi dalam


pemerintahan. Misalnya : BPKP dan BPK serta auditor perpajakan.

3) Auditor Independen (Akuntan Publik)


Para praktisi individual atau anggota akuntan publik yang

memberikan jasa auditing professional kepada klien.

1.2. Profesi Akuntan Publik

Profesi Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya

adalah jasa asurans dan hasil pekerjaannya digunakan secara luas oleh publik

sebagai salah satu pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan. Peran

utama akuntan publik adalah meningkatan kualitas dan kredibilitas informasi

keuangan atau laporan keuangan suatu entitas. Tanggung jawab Akuntan Publik

terletak pada opini atau pernyataan pendapatnya atas laporan atau informasi

keuangan suatu entitas, sedangkan penyajian laporan atau informasi keuangan

tersebut merupakan tanggung jawab manajemen (Undang-undang No.5 Tahun

2011 tentang Akuntan Publik). Seseorang untuk menjadi akuntan publik harus

mengikuti ujian sertifikasi akuntan publik yang diselenggarakan oleh Ikatan

Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Seseorang yang telah lulus ujian sertifikasi

akuntan publik akan memperoleh gelar Certified Public Accountant (CPA).

Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah badan usaha yang didirikan

berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan dan mendapatkan izin

usaha berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan

Publik. Adapun bentuk usaha Kantor Akuntan Publik antara lain:

1) Perusahaan Perseorangan (proprietorship), bentuk usaha ini

didirikan dan dikelola oleh hanya satu orang Akuntan Publik.


2) Persekutuan/firma, bentuk usaha ini hanya dapat didirikan dan

dikelola jika paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari seluruh Rekan

merupakan Akuntan Publik.


3) Bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakterisitik profesi

Akuntan Publik, yaitu bentuk usaha yang menunjukkan adanya

independensi dan tanggung jawab yang melekat pada Akuntan

Publik, contohnya Limited Liability Partnership dan Professional

Limited Liability Company.

Hirarki organisasi dalam suatu KAP yang khas meliputi sekutu

(partner) atau pemegang saham, manajer, supervisor, auditor senior atau

penanggung jawab, serta asisten. Berikut mengikhtisarkan pengalaman dan

tanggung jawab setiap tingkatan klasifikasi di dalam KAP (Arens dkk,

2011:37):
1.3. Jasa yang dilaksanakan oleh CPA
Adapun Jasa yang dilaksanakan oleh CPA yaitu Jasa Assurance, Jasa

Akuntansi dan Kompilasi, Jasa Atestasi dan Jasa- Jasa Lain.


A. Jasa Assurance
Adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu

informasi bagi pengambil keputusan. Diperlukan informasi yang andal

dan relevan sebagai basis untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu

jasa assurance digunakan untuk meningkatkan kualitas informasi yang

akan dijadikan basis pengambilan keputusan. Contoh jasa assurance yang

disediakan oleh CPA adalah jasa pengujian berbagai produk oleh

organisasi konsumen (Non profit organization), jasa pemeringkatan

televisi (television rating), dan lain-lain.


CPA menyediakan jasa assurance mengenai informasi Laporan

Keuangan historis kepada masyarakat. Jasa ini dikenal dengan jasa Audit.

Di Amerika jasa assurance yang juga disediakan oleh profesi akuntan

publik adalah jasa undian dan jasa kontes, meliputi prakiraan keuangan.

Dewasa ini kebutuhan masyarakat akan jasa assurance tentang

pengendalian website semakin meningkat, dan profesi akuntan publik

dapat memenuhi kebutuhan ini.


B. Jasa Akuntansi dan Kompilasi

Kantor CPA mungkin mendapat tugas dari klien untuk melaksanakan

jasa akuntansi (accounting services) yang beragam. Termasuk dalam jasa

ini adalah menyusun pembukuan manual ataupun yang telah

diotomatisasi, membuat jurnal, membukukan ayat jurnal penyesuaian,

serta menyiapkan dan menyusun laporan keuangan. Yang terakhir juga


dikaitkan dengan jasa kompilasi (compilation services). Ketika CPA

melakukan kompilasi atas seberkas laporan keuangan, CPA tidak

memberikan keyakinan tentang apakah laporan keuangan telah disajikan

secara wajar sesuai GAAP (Generally Accepted Accounting Principles).

C. Jasa Atestasi
Adalah suatu pernyataan pendapat, pertimbangan orang yang

independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai dalam

semua hal yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan. Atestasi

adalah pernyataan yang dibuat oleh satu pihak yang implisit dimaksudkan

untuk digunakan oleh pihak lain (pihak ketiga). Untuk laporan keuangan

historis, asersi merupakan pernyatan manajemen bahwa laporan keuangan

sesuai dengan akuntansi berterima umum (Generally Accepted Accounting

Principles). Dibagi menjadi 4 jenis:


1) Audit
Mencangkup pemerolehan dan penilaian bukti yang mendasari

laporan keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi yang

dibuat oleh manajemen entitas tersebut. Atas dasar audit yang

dilaksanakan terhadap laporan keuangan historis suatu entitas,

auditor menyatakan suatu pendapat mengenai apakah laporan

keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang

material, posisi keuangan dan hasil usaha entitas sesuai dengan

prinsip akuntansi berterima umum.


2) Pemeriksaan (Exminatoin)
Berupa pernyataan suatu pendapat atas kesesuaian asersi yang

dibuat oleh pihak lain dengan kriteria yang telah ditetapkan.


Contoh: pemeriksaan terhadap inforomasi keuangan prospektif dan

pemeriksaan untuk menentukan kesesuaian pengenda;ian intern

suatu entitas dengan kriteria yang ditetapkan oleh instansi

pemerintah.

3) Review
Berupa permintaan keterangan dan prosedur analitik terhadap

informasi keuangan suatu entitas dengan tujuan untuk memberikan

keyakinan negatif atas asersi yang terkandung dalam informasi

keuangan tersebut. Keyakinan negatif lebih rendah tingkatnya

dibandingkan dengan keyakinan positif yang diberikan oleh

akuntan publik dalam jasa audit dan jasa pemeriksaan, karena

lingkup prosedur yang digunakan oleh akuntan publik dalam

pengumpulan bukti lebih sempit dalam jasa review dibandingkan

dengan yang digunakan dalam jasa audit dan jasa pemeriksaan.

Dalam menghasilkan jasa audit dan pemeriksaan, akuntan publik

melaksanakan berbagai prosedur yaitu inspeksi, observasi,

konfirmasi, permintaan keterangan, pengusutan (tracing),

pemeriksaan bukti pendukung (vouching), pelaksanaan ulangan

(reperforming), dan analisis.


4) Prosedur yang disepakati (Agreed-upon procedures)
Jasa atestasi atas asersi manajemen dapat dilaksanakan oleh

akuntan publik berdasarkan prosedur yang disepakati antara klien

dnegan akuntan publik. Contoh: klien dan akuntan bersepakat

bahwa prosedur tertentu akan diterapkan terhadap unsur atau akun


tertentu dalam suatu laporan keuangan, bukan terhadap semua

unsur laporan keuangan.

D. Jasa - Jasa Lain


Jenis utama jasa-jasa lain yang diberikan oleh kantor CPA adalah jasa

teknologi, konsultasi manajemen, perencanaan keuangan, serta jasa

internasional. Ciri umum dari jasa-jasa ini adalah bahwa jasa ini tidak

memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau

bentuk lain dari keyakinan. Namun demikian, jasa-jasa ini dapat diberikan

oleh kantor CPA yang sama yang sedang melaksanakan audit.


1) Jasa Teknologi
CPA memberikan jasa teknologi (technology services) dalam

bentuk analisis sistem, manajemen informasi, serta pengamanan

sistem. Para CPA adalah tenaga yang ahli dalam mengevaluasi

pengendalian intern entitas serta telah mengembangkan

keahliannya dalam membantu klien untuk merancang sistem

informasi dan pengendalian, sistem untuk mendukung perencanaan

keuangan, sistem untuk mendukung kebutuhan pengambilan

keputusan lainnya, serta membuat rekomendasi untuk

meningkatkan pengamanan sistem.


2) Konsultasi Manajemen
Dalam melaksanakan jasa konsultasi manajemen (management

consulting services), para praktisi mendayagunakan keahlian

teknis, pendidikan, dan pengalaman mereka untuk memebrikan

nasihat dan bantuan teknis kepada klien. Jasa ini dapat membantu

klien untuk meningkatkan penggunaan kemampuan dan sumber


daya mereka dalam mencapai tujuan. Proses konsultasi meliputi

perumusan masalah atau peluang, mencari fakta, mengevaluasi

alternatif, merumuskan rencana tindakan, mengkomunikasikan

hasil, menerapkan rencana tindakan, serta tindak lanjut. Namun

konsultan CPA independen harus berhenti sesaat sebelum

manajemen membuat keputusan.


3) Perencanaan Keuangan
Jasa perencanaan keuangan (financial planning services)

meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan perencanaan pajak

dan analisis laporan keuangan untuk menyusun struktur portofolio

investasi serta transaksi keuangan yang kompleks untuk bisnis.


4) Internasional
Dengan bertumbuhnya perniagaan secara elektronik (e-

commerce), banyak perusahaan yang berurusan dengan aspek

internasional dari bisnis mereka yang beberapa tahun sebelumnya

tak pernah terbayangkan. CPA menyediakan beragam jasa

intenasional (international services) seperti perencanaan pajak

lintas batas, atau bantuan dalam penyusunan merger maupun kerja

sama multinasional.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/erdhareidha/tugas-rmk-chapter-1-pengauditan
http://mynewmyta.blogspot.com/

https://www.academia.edu/8325590/BAB_1_AUDITING_DAN_PROFESI_AKUNT

AN_PUBLIK_Definisi_Auditing

Anda mungkin juga menyukai