Anda di halaman 1dari 26

BAB III

LAPORAN AUDIT DAN TANGGUNG JAWAB AUDITOR

3.1. Perlunya Audit atasLaporanKeuangan

Laporankeuanganmerupakanhasilakhirdari proses akuntansi yang

menyajikaninformasiyang bergunauntukpengambilankeputusanolehberbagaipihak.

Laorankeuangan yang utamaterdiriatasneraca, laporanlabarugidanlaporanalirankas.

Laporankeuangantersebutdisajikanolehmanajemenperusahaan.

Audit laporankeuanganmerupakanjenis audit yang paling seringdilakukan

auditor independen. Hal inidisebabkan audit

laporankeuangandapatmeningkatkankepercayaan para pemakailaporankeuangan

yang dihasilkanperusahaan. Laporankeuangan yang

bergunabagipembuatankeputusanadalahlaporankeuanganyangberkualitas.

Laporankeuanganberkualitasbilamemenuhikreteriarelevasiataukeberpautan

(relevance) danreabilitasataukeberadaan (reability).

Kriteriarelevasidipenuhibilalaporankeuanganmempunyainilaiprediktif (predictive

value) danataunilaibalikan (feedback value) dandisajikantepatpadawaktunya.

Kriteriareliability bertumbu pada keterujian (verifiability), kenetralan (neutrality),

dan ketetapan penyimbolan (representation faithfulness). Para pemakai laporan

keuangan melihat laporan auditor independen untuk memastikan bahwa laporan

keuangan yang diaudit telah memenuhi kedua kriteria tersebut. Mereka menjadi lebih

yakin terhadap kualitas laporan keuangan suatu perusahaan yang telah diaudit.

Yang jelas, auditor independen melakukan audit terhadap laporan keuangan

karena permintaan akan jasa pengauditan oleh para pengguna laporan keuangan.

Jadi, singkatnya, adanya permintaan akan audit menciptakan pasar bagi auditor
independen. Pertanyaan yang mungkin timbul adalah mengapa permintaan tersebut

muncul.

Ada empat alasan yang dapat menjawab pertanyaan mengapa audit atas

laporan keuangan diperlukan. Keempat alasan tersebut adalah:

- Perbedaan kepentingan

- Konsekuensi

- Kompleksitas

- Keterbatasan akses (remoteness)

Perbedaan Kepentingan

Ada beberapa kepentingan yang dapat menimbulkan konflik antara

manajemen sebagai pembuatan dan penyajian laporan keuangan dengan para

pemakai laporan keuangan. Manajemen mempunyai kepentingan untuk

mempertahankan jabatannya. Untuk itu manajemen akan berusaha agar laporan

keuangan perusahaan yang dipimpinnya memperlihatkan kinerja yang baik,

misalnya dengan mengubah metode perlakuan akuntansi sehingga laba menjadi

lebih besar. Di pihak lain, antar para pemakai laporan keuangan sendiri pun

mempunyai berbagai kepentingan yang berbeda terhaddap laporan keuangan

perusahaan. Pemegang saham lebih senang kebijakan dividen yang liberal yang

memberi dividen lebih besar. Kreditor seperti bank lebih senang bila tidak ada

dividen.

Para pemakai mengharapkan kepastian dari auditor indepen bahwa laporan

keuangan bebas dari pengaruh konflik kepentingan terutama kepentingan

manajemen. Laporan keuangan perlu di audit untuk menentukan kewajaran dan

kenetralan laporan keuangan. Auditor independen juga diharapkan

mempertimbangkan setiap kebutuhan dari berbagai kelompok pemakai laporan


keuangan. Dengan demikian, audit laporan keuangan diperlukan untuk

meningkatkan keyakinan pemakai laporan keuanagn bahwa laporan keuangan

bersifat netral sehingga tingkat reabilitasnya dapat ditingkatkan.

Konsekuensi

Laporan keuangan merupakan informasi yang sangat penting bagi pemakai.

Investor, kreditor, dan para pembuatan keputusan ekonomi lainnya sangat

mengandalkan laporan keuangan yang dipublikasikan. Mereka menginginkan agar

lapran keuangan berisi sebanyak mungkin informasi yang relevan untuk

pengambilan keputusan. Mereka menginginkan adanya pengungkapan (disclosure)

yang memadai. Para pemakai laporan keuangan mengandalkan auditor independen

untuk memastikan bahwa laporan keuangan disusun sesuai prinsip akuntansi yang

berterima umum dan berisi pengungkapan yang diperlukan bagi para pemakai yang

berpengetahuan dan mengerti tentang laporan keuangan.

Kompleksitas

Dunia bisnis yang selalu berkembang pesat mengakibatkan permasalahan

akuntansi dan proses penyajian laporan keuangan semakin kompleks. Peningkatkan

kompleksitas ini mengakibatkan semakin tingginya resiko kesalahan interpretasi dan

penyajian laporan keuangan. Hal ini menyulitkan para pemakai laporan keuangan

dalam mengevaluasi kualitas laporan keuangan. Oleh karena itu, mereka

mengandalkan laporan auditor independen atas laporan keuangan auditan untuk

memastikan kualitas laporan keuangan yang bersangkutan.

Keterbatasan Akses (Remoteness)

Pemakai laporan keuangan pada umumnya mempunyai keterbatasan akses

terhadap data akuntansi. Ada jarak antara pemakai dengan aktivitas perusahaan ang

mengeluarkan laporan keuangan. Jika para pemakai ingin mengakses data secara
langsung, maka mereka akan menghadapi kendala waktu, biaya, ketelitian, dan

tenaga. Oleh karena itu, mereka mempercayakan pemeriksaan kepada pihak ketiga

yaitu auditor independen.

Sebagian kecil pemakai mempunyai akses langsung terhadap catatan akuntansi

yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Hal ini memungkinkan mereka

untuk memanipulasi catatan akuntansi dan laporan keuangan untuk kepentingan

mereka. Oleh karena itu, para pemakai lainnya akan mengandalkan audit yang

dilakukan auditor independen untuk memastikan bahwa laporan keuangan cukup

berkualitas dan bebas dari manipulasi.

Di Indonesia, menurut Sofyan Safri Harahap, kebutuhan permintaan jasa audit

lebih banyak karena terpaksa. Kebutuhan audit belum disadari benar. Audit

dilakukan karena keadaan yang memaksa. Kebutuhan jasa audit dipaksa oleh

keadaan – keadaan antara lain seperti:

1. Ketentuan bank dalam pemberi kredit

2. Ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM- LK)

bagi perusahaan yang go public

3. Ketentuan tender, penawaran, pendaftaran rekanan

4. Keadaan terpaksa Karen terjadinya kecurangan

5. Ketentuan organisasi yang diatur dalam anggaran dasar.

Empat kondisi (alasan) di atas secara bersama – sama membentuk adanya risiko

informasi (information risk), yantu risiko bahwa laoran keuangan mungkin tidak benar,

tidak lengkap, atau bias. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa audit laporan

keuangan dapat meningkatkan krediilitas laporan keuangan dengan cara menekan

risiko informasi.
3.2. Azas- azas yang Mendasari Audit Laporan Keuangan

Dalam bagian ini, akan dijelaskan hubungan antara akuntansi dan auditing, asumsi

penting yang mendasari auditing, serta mempertimbangkan kondisi yang telah

menciptakan permintaan akan jasa audit, maupun manfaat ekonomi dan keterbatasan

audit laporan keuangan.

Hubungan antara Akuntansi dan Audit

Terdapat perbedaan yang signifikan dalam metode, tujuan, dan pihak- pihak yang

bertanggung jawab pada proses akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan

keuangan dibandingkan dengan proses audit laporan keuangan.

Metode akuntansi mencakup kegiatan mengidentifikasi bukti dan transaksi

yang dapat mempengaruhientitas. Setelah di identifikasi, maka bukti dan transaksi ini

diukur, dicatat dikelompokkan serta di buatikhtisar dalam catatan akuntansi. Hasil

proses ini adalah penyusunan dan distribusi laporan keuanganyang sesuai dengan

prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (generally accepted accounting

principle/ GAAP). Tujuan akhir akuntansi adalahkomunikasi data yang relevan dan

andal, sehingga dapat berguna bagi pengambilan keputusan. Dengandemikian,

akuntansi adalah suatu proses yang kreatif. Para pegawai entitas terlibat dalam proses

akuntansi ini, sedangkan tanggung jawab akhir untuk laporan keuangan terletak pada

manajemen entitas.

Audit laporan keuangan yang khas terdiri dari upaya memahami bisnis dan

industri klien sertamendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berkaitan dengan

laporan keuangan manajemen, sehinggamemungkinkan auditor meneliti apakah pada

kenyataannya laporan keuangan tersebut telahmenyajikan posisi keuangan entitas,

hasil operasi, serta arus kas secara wajar sesuai dengan GAAP.Auditor bertanggung
jawab untuk mematuhi standar auditing yang berlaku umum (GAAS)

dalammengumpulkan dan mengevaluasi bukti, serta dalam menerbitkan laporan yang

memuat kesimpulanauditor yang dinyatakan dalam bentuk pendapat atau opini atas

laporan keuangan. Tujuan utama auditlaporan keuangan bukan untuk menciptakan

informasi baru, melainkan untuk menambah keandalanlaporan keuangan yang telah

disusun oleh manajemen.

Hubungan antara akuntasi dan auditi dalam proses pelaporan keungan dapat

dilihat dalam gambar, sebagai berikut:

Pelaporan Keuangan

Model pelaporan keuangan dewasa ini berfokus pada pengukuran dan

pelaporan transaksi dalam keuangan. Proses ini meliputi pertimbangan profesional


penting yang digunakan dalam mengevaluasi kewajaran estimasi akuntansi. Sebagai

contoh, model pelaporan keuangan dewasa ini mengharapkan manajemen membuat

estimasi atas piutang usaha yang mungkin tidak dapat tertagih di masa depan atau

mungkin entitas berencana di masa depan akan menjual persediaan yang ada saat ini

pada tingkat harga yang cukup untuk menutup biaya persediaan tersebut. Dewasa ini,

tantangan yang paling besar dalam audit berasal dari elemen- elemen bersifat

prospektif yang melekat dalam model pelaporan keuangan.

Perubahan sedang terjadi dewasa ini. Pada tahun 1996, komite Khusus

Pelaporan Keuangan (Komite Jenkins) yang dibentuk oleh AICPA mengusulkan

model pelaporan bisnis yang lebih komprehensif yang terdiri dari analisis data

historis, informasi ke masas depan, serta meningkatkan informasi latar belakang

perusahaan. Dewata ini FASB sedang melaksanakan Proyek Penelitian Pelaporan

Bisnis. Tujuan proyek ini adalah (1) mengembangkan rekomendasi bagi

pengungkapan jenis informasi bisnis tertentu dari semua atau sebagian industri

terpilih secara sukarela dn lias, sehingga para pengguna laporan bisnis dapat terbantu

dalam membuat keputusan investasi mereka, dan (2) mempelajari sistem yang ada

tentang pemgiriman pelaporan bisnis secara elektronik. Sementara FASB sedang

melaksanakan proyek ini, profesi audit juga sedang mempertimbangkan bagaimana

melakukan audit, atau meberikan bentuk keyakinan baru sesuai persyaratan baru

dalam pelaporan. Keyakinan audit secara tepat waktu (real time) sudah terbentang di

hadapan kita. Dalam Bab 22, dapat dilihat berbagai ragam assurance services baru

yang sedang bergerak maju. Satu hal yang pasti adalah bahwa auditing akan menjadi

pekerjaan yang kian menarik di masa depan.

Selain untuk menyelesaikan audit dan menyatakan pendapat, dewasa ini

auditor melakukan pemeriksaan pada bisnis secara keseluruhan. Pemahaman auditor


tentang keseluruhan bisnis tersebut menjadi konteksbagi banyaknya penguji audit,

serta memposisikan auditor untuk memberikan sejumlah jasa dan rekomendasi yang

bernilai tambah. Pendekatan komprehensif ini dipraktikkan oleh sejumlah kantor-

kantor CPA besar yang memberikan jasa audit dewasa ini.

PEMBUKTIAN DAN PERTIMBANGAN PROFESIONAL DALAM AUDIT LAPORAN

KEUANGAN

Audit di lakukan berdasarkan asumsi bahwa data laporan keuangan dapat di teliti

untuk pembuktian.Data dikatakan dapat di teliti untuk pembuktian

(verifiable)apabila dua atau lebih orang yang memilikikualifikasi dapat memberikan

kesimpulan yang serupa dari data yang di periksa. Kemampuan dapatditeliti untuk

pembuktian(verifiability)terutama berkaitan dengan tersedianya atestasi bukti

padavaliditas informasi yang sedang di pertimbangkan.

Pada beberapa disiplin, data dikatakan dapat diletiti untuk pembuktian hanya apabila

para peniliti dapat membuktikan dan mengatasi segala keraguan atau meyakini bahwa

data tersebut benar atau palsu. Namun hal itu bukan merupakan kasus akuntansi dan

auditing. Pada kasus akuntansi dan auditing, nilai yang melekat pada penyisihan

pitang ragu- ragu atau beban provisi utang garasi tidak dapat mencapai tingkat

kecermatan hitam atau putih. Akuntansi dan auditing secara signifikan memerlukan

apa yang di sebut pertimbangan profesional. Olehkarena itu, auditor hanya mencari

dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas kewajaran(fairness)laporan

keuangan. Dalam melakukan pemeriksaan, auditor memperoleh bukti-bukti

untukmeyakinkan validitas(validity)dan ketepatan perlakuan akuntansi atas transaksi

dan saldo. Dalamkonteks ini, validitas berarti otentik, mantap atau memiliki dasar

yang kokoh, sedangkan ketepatan(propriety)berarti sesuai dengan aturan-aturan

akuntansi yang di tetapkan seeta kebiasaan yang ada.


KEBUTUHAN AKAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN

Perlunya dilakukan audit independen atas laporan keuangan dapat dilihat lebih lanjut

pada empat kondisi berikut ini:

a. Pertentangan Kepentingan(Conflict of interest).Pertentangan kepentingan dapat

terjadi diantara berbagai kelompok pengguna laporan keuangan seperti para

kreditor dan parapemegang saham, oleh karena itu para pengguna mencari

keyakinan dari auditor independenluar bahwa informasi tersebut telah (1) bebas

dari bias untuk kepentingan manajemen dan (2)netral untuk kepentingan berbagai

kelompok pengguna (dengan perkataan lain, informasi tidakdisajikan sedemikian

rupa sehingga menguntungkan salah satu kelompok pengguna di ataskelompok

lainnya).

b. Konsekuensi(Consequence). Laporan keuangan yang di terbitkan menyajikan

informasi yangpenting, dan dalam beberapa kasus, merupakan satu-satunya sumber

informasi yang di gunakanuntuk membuat keputusan investasi yang signifikan,

peminjaman, serta keputusan lainnya.Maka para pengguna laporan akan melirik

pada auditor independen utuk memperolehkeyakinan bahwa laporan keuangan

yang telah disusun sesuai dengan GAAP, termasuk semuapengungkapan yang

memadai.

c. Kompleksitas(Complexity). Dengan meningkatnya tingkat kompleksitas,maka

risiko interpretasidan risiko timbulnya kesalahan yang tidak disengaja juga ikut

meningkat . Karena para penggunamerasa semakin sulit, atau bahkan mustahil

untuk mengevaluasi sendiri mutu laporankeuangan, maka mereka mengandalkan

auditor independen untuk menilai mutu informasi yangdimuat dalam laporan

keuangan.
d. Keterpencilan(Remotenes). Para pengguna laporan keuangan, bahkan pengguna

yang paling pandai sekalipun menganggap tidak praktis lagi untuk mencari akses

langsung pada catatan akuntansi utama guna melaksanakan sendiri verifikasi atas

asersi laporan keuangan karena adanya factor jarak, waktu, dan biaya. Daripada

mempercayai mutu dan keuangan begitu saja, sekali lagi para pengguna lebih

mengandalkan laporan auditor independen untuk memenuhi kebutuhannya.

Empat kondisi tersebut secara bersama-sama membentuk adanya risiko

informasi(informationrisk), yaitu risiko bahwa laporan keuangan mungkin tidak

benar, tidak lengkap, atau bias. Olehkarena itu, dapat di katakan bahwa audit laporan

keuangandapat meningkatkan kredibilitaslaporan keuangan dengan cara menekan

risiko informasi.

MANFAAT EKONOMI SUATU AUDIT

a. Akses ke Pasar Modal. Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, dikatakan

bahwa perusahaan publik harus memenuhi statuta (ketentuan

hukum)persyaratan audit terlebih dahulu, agar dapat mencatatkan sahamnya

sebelum di perdagangkandi pasar modal A.S sesuai federal securities acts.

Selain itu, pasar modal dapat menambahkan persyaratannya sendiri tentang

pencatatatn saham dipasar modal, di perusahaan akan ditolak untuk

mencatatkan sahamnya di pasar modal, tanpa adanya audit terlebih dahulu.

b. Biaya Modal yang Lebih Rendah. Seringkali peruahaan – perusahaan kecil

meminta laporan keuangannya diaudit agar dapat memperoleh pinjaman bank

atau agar dapat memperoleh persyaratan pinjaman yang lebih baik. Karena

penurunan risiko informasi terkait dengan laoran keuangan yang telah diaudit,

maka kreditor dapat menawarkan tingkat bunga yang lebih rendah, dan
investor akan setuju untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih

rendah atas investasi mereka.

c. Penangguhan Inefisiensi dan Kecurangan. Apabila para pegawai

mengetahui akan di adakannyaaudit independen, mereka akan menjadi lebih

berhati-hati dan berusaha sesedikit mungkinmelakukan kesalahan dalam

menjalankan fungsi akuntansi dan menyalahgunakan asetperusahaan, selain itu

dapat mengurangi kemungkinan manajemen melakukan kecurangandalam

pelaporan keuangan.

d. Peningkatan Pengendalian dan Operasional. Sering kali auditor independen

memberikan saranuntuk meningkatkan pengendalian serta mencapai efisensi

operasi yang lebih tinggi dalamorganisasi klien.

Pada umumnya penerbitan laporan keuangan setelah audit hanya memberikan

pengaruh atau tidakberpengaruh langsung pada harga saham perusahaan,

karena seringkali manajemen telahmenyampaikan hasil-hasil keuangan dan

temuan audit melalui siaran pers kepada wartawankeuangan sebelum laporan

keuangan secara resmi diterbitkan. Akan tetapi, pernyataan semacam itudapat

membantu keyakinkan efisiensi pasar uang dengan cara mencegah atau

membatasipenyebaran informasi sebelum yang tidak akurat.Para pengguna

laporan keuangan memperoleh manfaat dari keyakinan bahwa informasi

tersebutbebas dari salah saji yang material. Selain dari manajemen dan dewan

direksi juga memperolehmanfaat dari hasil sampling suatu audit. Biasanya

para auditor memiliki pengetahuan yang luastentang risiko bisnis, praktik

terbaik, serta ukuran kinerja kunci yang terkait dengan suatu industitertentu.

Sebagai hasil pengalaman melakukan audit atas beberapa atau banyak


perusahaan.Dengan demikian para auditor independen dari kantor akuntan

dapat membagikan pengetahuanmereka kepada manajemen .

SEC memberikan perhatian tentang hubungan antara jasa auditdan jasa

konsultasi. Setiap auditor harus menjaga keseimbangan yang tipis antara

melaksanakanaudit, serta membiarkan manajemen dan dewan direksi memetik

keuntungan berupa manfaatekonomi dari pengetahuan auditor tentang

perusahaan dan industri di mana perusahaan tersebut beroperasi.

KETERBATASAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN

Suatu audit laporan keuangan yang dilakukan sesuai GAAS memiliki sejumlah

keterbatasan yang melekat. Salah satunya adalah bahwa auditor bekerja dalam suatu

batasan ekonomi yang wajar. Berikut ini adalah dua batasan ekonomi penting yang

dimaksud:

1. Biaya yang memadai(Reasonable cost).Pembatasan biaya audit dapat

menimbulkan terbatasnyapengujian, atau penarikan sampel dari catatan akuntansi atau

data pendukung yang dilakukansecara selektif. Selain itu, auditor juga dapat memilih

untuk menguji sistem pengendalianinternal dan mendapatkan keyakinan dari sistem

pengendalian internal yang berungsi denganbaik.

2. Jumlah waktu yang memadai(Reasonable leght o time).Biasanya laporan

auditor atas demikianbanyak perusahaan akan terbit dalam waktu tiga sampai lima

minggu setelah tanggal neraca.Hambatan waktu ini dapat mempengaruhi jumlah bukti

yang di peroleh tentang peristiwa dantransaksi setelah tanggal neraca yang berdampak

pada laporan keuangan. Lebih lagi, hanyatersedia waktu yang demikian singkat untuk

memisahkan ketidakpastian yang ada pada tanggallaporan keuangan.


Keterbatasan penting lainnya adalah kerangka kerja akuntansi yang ditetapkan

untuk penyusunan laporan keuangan. Berikut adalah dua keterbatasan penting yang

berkaitan dengan kerangka kerja akuntansi yang ditetapkan:

a. Prinsip akuntansi alternatif(Alternative accounting principles) . GAAP memang

memperbolehkan penggunaan prinsip akuntansi alternatif. Pengguna laporan

keuangan harus mempunyai pengetahuan yang luas tentang pilihan akuntansi yang

dipilih oleh perusahaan dan akibatnya terhadap laporan keuangan.

b. Estimasi akuntansi(Accounting estimates). Estimasi adalah bagian yang melekat

dengan prosesakuntansi, dan tidak seorang pun termasuk auditor

dapatmeramalkan bagaimana hasil suatuketidakpastian itu, suatu audit tidak dapat

menambahkan ketepatan dan kepastian padalaporan keuangan apabila faktor-

faktor tersebut tidak ada.

HUBUNGAN AUDITOR INDEPENDEN

MANAJEMEN

Manajemen menunjuk pada kelompok perorangan yang secara aktif merencanakan,

melakukankoordinasi, serta mengendalikan jalannya operasi dan transaksi klien.

Dalam konteks auditingmanajemen menunjuk pada para pejabat perusahaan,

pengawas, dan personel kunci sebagai penyelia

(supervisor).

Untuk mendapatkan bukti yang di perlukan di dalam audit seringkali auditor

memerlukandata rahasia tentang entitas. Oleh kerena itu adalah mutlak untuk menjalin

hubungan berdasarkansaling mempercayai dan saling menghargai. Pendekatan tipikal

yang harus di lakukan auditor terhadapasersi manajemen, dapat di sebut sebagai

keraguan profesional (professional skepticism). Hal ini berarti auditor tidak boleh

tidakmempercayai asersi manajemen, namun juga tidak boleh begitu saja


menerimanya tanpamemperhatikan kebenarannya, auditor harus senantiasa menyadari

perlunya mengevaluasi secaraobjektif kondisi-kondisi yang sedang diamati serta bukti

yang di peroleh selama audit .

DEWAN DIREKSI DAN KOMITE AUDIT

Dewan direksi(board of directors)suatu perusahaan bertanggung jawab untuk

memastikan bahwaperusahaan dioperasikan dengan cara terbaik untuk kepentingan

para pemegang saham. Hubunganauditor dengan para direktur sebagian besar

tergantung pada komposisi dewan itu sendiri, bila dewanterutama terdiri dari para

pejabat perusahaan , maka hubungan auditor, dewan dan manajemen

padadasarnyaadalah satu dan sama, namun apabila dewan terdiri dari sejumlah

anggota yang berasal dariluar perusahaan, mungkin terdapat hubungan yang sedikit

berbeda, anggota-anggota dewan yangberasal dari luar bukanlah para pejabat atau

pegawai perusahaan, dalam hal ini, komite audit yang ditunjuk terutama terdiri dari

anggota yang berasal dari luar dewan , dapat bertindak sebagaipenghubung antara

auditor dan manajemen. Terdapat kecenderungan meningkatnya penggunaankomite

audit sebagai alat untuk memperkuat independen auditor. Fungsi suatu komite audit

yang secaralangsung mempengaruhi auditor independen adalah:

- Mencalonkan kantor akuntan publik untuk melaksanakan audit tahunan.

- Mendiskusikan lingkup audit dengan auditor.

- Mengundang auditor secara langsung untuk mengkomunikasikan masalah-

masalah besar yangdi jumpai selama pelaksanaan audit.

- Me-review laporan keuangan dan laporan auditor bersama auditor pada saat

penyelesaianpenugasan.

Akhirnya, karena dewan direksi juga berkepentingan dengan keahlian dan

pengetahuan auditor tentang faktorrisiko bisnis dan daya saing perusahaan, komite
audit akan memainkan peran penting dalammemperkuat kemampuan auditor

untuk menerapkan keraguan profesional secara tepat dalamperikatan.

AUDITOR INTERNAL

Manajemen dapat meminta auditor independen untuk me-review kegiatan auditor

internal yang telahdirencanakan untuk tahun berjalan serla melaporkan mutu kerja

mereka, auditor memiliki kepentingankepada auditor internal yang berkaitan dengan

struktur pengendalian intern klien, dan manajemeninternal juga di perbolehkan

membantu auditor independen dalam melaksanakan audit laporankeuangan. Pekerjaan

auditor internal tidak dapat di gunakan sebagai pengganti auditor independen,namun

pekerjaan auditor internal dapat menjadi pelengkap yang penting bagi auditor

independen.Untuk menentukan pengaruh pekerjaan audit internal terhadap audit,

auditor independen harus (1)mempertimbangkan kompetensi dan objektivitas auditor

internal dan (2) mengevaluasi mutu pekerjaanauditor internal.

PEMEGANG SAHAM

Auditor memiliki tanggung jawab yang penting kepada para pemegang saham sebagai

pengguna utamalaporan auditor, auditor tidak berhubungan langsung dengan para

pemegang saham yang bukanpejabat, pegawai kunci atau direktur perusahaan klien,

namun demikian auditor dapat di perbolehkanmengikuti rapat umum pemegang

saham serta memberikan tanggapan atas pertayaan-pertanyaan parapemegang saham.

KEYAKINAN YANG DISEDIAKAN OLEH AUDIT

pengguna laporan keuangan yang di audit mengharapkan auditor untuk:

- Melaksanakan audit dengan kompetensi teknis, integritas, independensi dan

objektivitas2.

- Mencari dan mendeteksi salah saji yang material, baik yang disengaja maupun

yang tidak.
- Mencegah penerbitan laporan keuangan yang menyesatkan.

INDEPENDENSI AUDITOR

Independensi merupakan dasar dari profesi auditing. Hal itu berarti auditor akan

bersifat netralterhadap entitas, dan oleh karena itu akan bersifat objektif. Publik dapat

mempercayai fungsi auditkarena auditor bersikap tidak memihak serta mengakui

adanya kewajiban untuk bersiikap adil. Entitasadalah klien auditor, namun CPA

memiliki tanggung jawab yang lebih besar kepada para penggunalaporan auditor yang

jelas telah diketahui. Auditor tidak boleh memposisikan diri atau pertimbangannyadi

bawah kelompok apapun dan siapapun. Independensi, integritas dan objektivitas

auditor mendorongpihak ketiga untuk menggunakan laporan keuangan yang tercakup

dalam laporan auditor dengan rasayakin dan percaya sepenuhnya.

KEYAKINAN YANG MEMADAI

Auditor bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan audit untuk

mendapatkankeyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah

saji yang material, akan tetapi,konsep keyakinan yang memadai tidak dapat

memastikan atau menjamin akurasi laporan keuangan.Konsep keyakinan yang

memadai menunjukkan bahwa dalam audit telah dilakukan sejumlah pengujian.Jarang

sekali auditor melakukan pemeriksaan 100 persen atas butir-butir yang ada dalam

suatukelompok akun atau transaksi. Yang lazim dilakukan auditor adalah memilih

beberapa butir danmenerapkan sejumlah prosedur atas butir-butir terpilih tersebut

guna membentuk suatu pendapat ataslaporan keuangan. Konsep keyakinan yang

memadai juga menunjukkan bahwa laporan keuanganmanajemen mencantumkan

adanya estimasi yang tidak pasti. Meskipun auditor telah memberikanperhatian penuh

guna memahami bisnis dan industri klien, namun cepatnya perubahan kondisi
ekonomimengubah keterbatasan penting pada audit laporan keuangan. Oleh kerena

itu, suatu audit tidak dapatmenjamin akurasi laporan keuangan.

DETEKSI KECURANGAN

Kecurangan pelaporan keuangan(fraudulent financial reporting)terdiri dari

tindakan-tindakan seperti:

- Memanipulasi, pemalsuan atau pengubahan catatan akuntansi atau dokmen

pendukung yangmenjadi sumber penyusunan laporan keuangan.

- Representasi yang salah atau penghapusan yang disengaja atas peristiwa-peristiwa,

transaksi- transaksi, atau informasi signifikan lainnya yang ada dalam laporan

keuangan.

- Salah penerapan yang disengaja atas prinsip-prinsip akuntansi yang berkaitan

dengan jumlah,klasifikasi, cara penyajian atau pengungkapan.

Penyalahgunaan aset(misappropriation of assets)meliputi penggelapan atau

pencurian aset entitasdimana penggelapan tersebut dapat menyebabkan laporan

keuangan tidak disajikan sesuai prinsip-prinsip yang berlaku umum. Penyalahgunaan

tersebut dapat dilakukan dengan cara, antara lain:

- Menggelapkan penerimaan.

- Mencuri aset.

- Menyebabkan entitas membayar barang dan jasa yang tidak

diterimaPenyalahgunaan aset dapat disertai juga dengan pemalsuan atau

pengabaian catatan atau dokumen.

Tanggung jawab untuk mendeteksi kecurangan

Tangung jawab auditor untuk mendeteksi kecurangan ataupun kesalahan-

kesalahan yang tidakdisengaja, diwujudkan dalam perencanaan dan

pelaksanaan audit untuk mendapatkan keyakinan yangmemadai tentang


apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material yang disebabkan

olehkesalahan ataupun kecurangan. Secara spesifikasi SAS no. 82

memberikan pedoman bagaimana auditormenanggapi hasil penilaian risiko

dengan cara memikirkan urutan langkah-langkah audit, dan caramengevaluasi

hasil uji audit yang dikaitkan dengan risiko salah saji akibat kecurangan.Aspek

penting dalam pelaksanaan audit dengan kemahiran profesional yang cermat

dan seksama adalahsikap keraguan profesional auditor. Auditor harus

mengevaluasi semua bukti dan konsisi yang diamatiselama audit. Apabila

auditor mengamati indikator yang dikaitkan dengan risiko kecurangan yang

lebihtinggi, auditor harus meyakinkan bahwa pendekatan auditor yang

digunakan telah memiliki derajatkeraguan profesional yang tepat.

Tanggung jawab untuk melaporkan kecurangan

Auditor juga bertanggung jawab untuk mengomunikasikan temuan kecurangan

kepada manajemen danmungkin juga kepada pihak lainya. Tanggung jawab

kunci auditor dalam mengkomunikasikan temuankecurangan adalah sebagai

berikut:

- Apabila menemukan bahwa terdapat bukti adanya kecurangan maka hal itu

harus menjadiperhatian menajemen yang pada umumnya satu tingkat lebih

tinggi dimana kecurangan terjadi.

- Setiap kecurangan yang melibatkan manejemen senior, dan kecurangan

yang terjadi padatingkat manapun yang menyebabkan salah saji yang

material pada laporan keuangan, harusdilaporkan langsung oleh auditor ke

komte audit atau dewan direksi.


- Secara etis dan legal, pada umumnya auditor tidak dapat mengungkapkan

kecurangan yangterjadi di luar entitas, namun auditor dapat diminta

mengungkapkan dalam hal:

-Sebagai tanggpan atas dakwaan di pengadilan.

- Dikirimkan kepada SEC, apabila auditor mengundurkan diri

atau diberhentikan dari perikatan,atau bila auditor telah

melaporkan adanya tindakan melawan hukum kepada komite

auditatau dewan direksi dan komite maupun dewan tidak

mengambil langkah tindak lanjut yangtepat.

- Kepada auditor pengganti yang mengajukan pertanyaan sesuai

dengan standar profesional.

- Kepada badan pembiayaan atau badan lainnya sesuai dengan

persyaratan audit bagi entitasyang menerima bantuan keuangan

dari pemerintah

TINDAKAN MELAWAN HUKUM YANG DI LAKUKAN OLEH KLIEN

Tindakan melanggar hukum(ilegal act)meliputi pembayaran suap, mengambil bagian

dari kegiatanpolitik yang melanggar hukum, pelanggaran ketentuan pemerintah dan

hukum tertentu lainnya.

Tanggung jawab untuk mendeteksi dan melaporkan tindakan hukum yang

dilakukan klien

Dua karakteristik tindakan melanggar hukum yang mempengaruhi tanggung jawab

auditor untukmendeteksi adalah:

- Penentuan apakah suatu tindakan dikatakan menggar hukum atau tidak,

bergantung padapertimbangan hukum yang pada umumnya di luar kompetensi

profesional auditor.
- Tindakan melanggar hukum dalam kaitan dengan laporan keuangan sangat

beragam jenisnya.Beberapa ketentuan dan peraturan, seperti hukum pajak

penghasilan, memiliki akibat langsungdan material terhadap laporan keuangan.

Namun beberapa ketentuan yang berkenaan dengankesahatan dan keselamatan

kerja perlindungan lingkungan hanya memiliki pengaruh tidaklangsung pada

laporan keuangan.

Ketentuan dalam AU 317.05 Ilegal Acts By Clients, menunjukkan bahwa

tanggung jawab auditor atassalah saji yang berasal dari tindakan melanggar

hukum yang memiliki pengaruh langsung dan materialpada penentuan jumlah

laporan keuangan adalah sama dengan tanggung jawab auditor atas

kesalahandan kecurangan. Auditor mengembangkan perencanaan audit

berdasarkan indikator risko. Indikatorberikut ini dapat menunjukkan adanya

peningkatan risiko tindakan melanggar hukum, yaitu (1) transaksidi luar

kewenangan , (2) investigasi yang dilakukan oleh pejabat kantor pemerintah,

dan (3) kegagalanmengarsipkan formulir-formulir perpajakan. Apabila auditor

mencurigai adanya tindakan melanggarhukum, ia harus membahasnya dengan

manajemen pada tingkat yang tepat serta mengadakankonsultasi dengan

penasehat hukum klien. Apabila dipandang perlu, auditor harus menerapkan

jugasejumlah prosedur tambahan untuk memperoleh pemahaman atas tindakan

tersebut dan pengaruhnyaterhadap laporan keuangan.

Tanggung jawab untuk melaporkan tindakan melanggar hukum

Tanggung jawab utama auditor adalah menyatakan pendapat atas kewajaran penyajian

suatu laporankeuangan. Apabila suatu tindakan melanggar hukum berpengaruh

material terhadap laporan keuangan,auditor harus mendesak manajemen untuk

melakukan revisi atas laporan keuangan tersebut. Apabilarevisi atas laporan keuangan
tersebut ternyata kurang tepat, auditor bertanggung jawab untukmenginformasikan

kepada para pengguna laporan keuangan melalui pendapat wajar denganpengecualian

, atau pendapat tidak wajar bahwa laporan tersebut tidak di sajikan sesuai dengan

GAAP.Tanggung jawab auditor untuk mengkomunikasikan kepada pihak luar tentang

tindakan melanggarhukum yang dikaitkan dengan klien, sama halnya dengan

tanggung jawab auditor terhadap kecuranganyang material. Selain itu Private

Securities Ligitation Reform Act 1995 mengharuskan adanya suatupersyaratan

kondisi tertentu yang dihadapi auditor independen atas perusahaan yang dimiliki

publiksesuai dengan Securities Exchange Act tahun 1934. Undang-undang mengatur

lebih jauh bahwa tidaksatu auditor pun wajib mengambil langkah pribadi atas setiap

temuan, kesimpulan atau pernyataanyang diberikan dalam laporan kepada SEC.

Keyakinan tentang kelangsungan usaha klien

AU 341,The Auditor’s Consideration Of An Entity’s Ability To Continue As A Going

Concern(SAS 59), menyatakan bahwa auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi

apakah terdapat keraguansubstansial atas kemampuan entitas dalam mempertahankan

kelangsungan hidupnya(going concern)dalam periode waktu yang memadai, tidak

melampaui waktu satu tahun setelah tanggal laporankeuangan diaudit. Konsep tentang

keraguan substansial atas kemampuan entitas dalammempertahankan

kelangsungan hidupnya(substansial doubt about an entity’s ability to continue as

agoing concern), bukan hanya sekedar keraguan.Apabila auditor menyimpulkan

bahwa terdapat keraguan substansial tentang kemampuan entitas

dalammempertahankan kelangsungan hidupnya selama periode tahun setelah tanggal

pelaporan keuangan,keraguan tersebut harus dinyatakan dalam laporan audit. Apabila

manajemen mencantumkanpengungkapan yang memadai tentang kemampuan

etantitas dalam mempertahankan kelangsunganhidupnya dalam laporan keuangan,


auditor akan menerbitkan pendapat wajar tanpa pengecualiandengan paragraf

tambahan yang menjelaskan ketidakpastian kelangsungan usaha.

SURAT KETERANGAN KESEHATAN

Beberapa pengguna laporan keuangan menganggap laporan standar auditor sebagai

surat keterangankesehatan(bill of health).Para pengguna keuangan lainnya merasa

bahwa suatu audit akan memberikankeyakinan positif bahwa bisnis merupakan tempat

yang aman untuk berinvestasi, serta tidak akan gagal.Padahal tidak ada petunjuk yang

mengindikasikan tentang keraguan substansial dalam laporan auditormemberikan

keyakinan tentang kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan

hidupnya.Suatu audit dapat meningkatkan keyakinan para pengguna bahwa laporan

keuangan tidak mengandungsalah saji yang material. Karena auditor adalah seorang

ahli yang independen dan objektif yang jugamengetahui bisnis entitas serta

persyaratan pelaporan keuangan.

3.3. LAPORAN AUDITOR

Laporan audit adalah media formal yang di gunakan oleh auditor dalam

mengkomunikasikan kepadapihak yang berkepentingan tentang kesimpulan atas

laporan keuangan yang diaudit.

LAPORAN STANDAR

Laporan standar adalah laporan yang lazim diterbitkan laporan ini memuat pendapat

wajar tanpapengecualian(unqualitfied opinion)yang menyatakan bahwa laporan

keuangan menyajikan secarawajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan,

hasil usaha, dan arus kas entitas sesuai denganprisnsip akuntansi yang berlaku umum.

Kesimpulan ini hanya akan dinyatakan bila auditor telahmembentuk pendapat

berdasarkan audit yang dilaksanakan sesuai dengan GAAS,Pada tahun 1988, ASB

mengubah bentuk dan ini laporan standar dengen menerbitkan SAS no 58,Reports On
Audited Financial Statements (AU 508). Laporan baru tersebut dirancang agar

dapatberkomunikasi secara lebih baik dengan para pengguna laporan keuangan yang

telah di audit tentangpekerjaan audit yang telah dilaksanakan oleh auditor berikut sifat

dan keterbatasan audit, tujuan keduaadalah untuk membedakan dengan jelas tanggung

jawab manajemen dan tanggung jawab auditorindependen dalam audit laporan

keuangan.

PENYIMPANGAN DARI LAPORAN STANDAR

Penyimpangan dari laporan standar tergolong dalam salah satu dari dua kategori

berikut ini:

1.LAPORAN STANDAR DENGAN BAHASA PENJELAS

karakteristik berbeda yang ada dalam kategori jenis laporan ini adalah bahwa paragraf

pendapat tetapmenyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian, karena laporan

keuangan sesuai dengan GAAP namunterdapat beberapa kondisi yang mengharuskan

auditor menambah paragraf penjelas atau bahasapenjelasan lain pada laporan standar

AU 508 memeberikan pedoman lebih lanjut atas konsisi lain yangmemerlukan

penyimpangan jenis ini dari laporan standar. Biasanya informasi penjelas diletakkan

padaparagraf penjelas yang mengikuti paragraf pendapat, dalam bebrapa hal

diperlukan susunan kata-katapenjelasan dalam tiga paragraf standar, dan dalam hal ini

paragraf penjelas diletakkan sebelum paragraf pendapat.

2.JENIS-JENIS PENDAPAT LAIN

kategori kedua penyimpangan dari laporan standar adalah apabila terjadi salah satu

dari kondisi berikut:


- Laporan standar mengandung penyimpangan yang material dari GAAP.

- Auditor tidak mampu mendapatkan bukti kompeten yang cukup berkenaan

dengan salah satuatau lebih asersi manajemen, sehingga tidak memiliki

dasar yang memadai untuk memberikanpendapat wajar tanpa pengecualian

atas laporan keuangan secara keseluruhan

Dalam hal ini auditor akan menyatakan salah satu pendapat dari jenis

pendapat berikut:

- Pendapat wajar dengan pengecualian pengecualian(qualified

opinion)yang menyatakan bahwakecuali dampak dari hal-hal yang

berkaitan dengan pengecualian tersebut, laporan keuanganmenyajikan

secara wajar sesuai..... dengan GAAP.

- Pendapat tidak wajar(adverse opinion)yang menyatakan bahwa laporan

keuangan tidakmenyajikan secara wajar...... sesuai dengan GAAP.

- Menolak memberikan pendapat(disclaimer of opinion),yang

menyatakan bahwa auditor tidakmemberikan pendapat atas laporan

keuanganpenyimpangan dari GAAP meliputi prinsip akuntansi yang tidak

berlaku umum, penerapan GAAP yangsalah, kegagalan untuk membuat

pengungkapan yang diwajibkan GAAP. Dalam kondisi ini auditor

akanmenyatakan pendapat wajar dengan penecualian atau pendapat tidak

wajar, pendapat tidak wajarhanya digunakan pada penyimpangan yang

berdampak sangat material terhadap laporan keuangan.Pada kondisi

dimana auditor tidak mampu mendapatkan bukti kompeten yang

mencukupi untukmembuktikan apakah satu atau lebih asersi sesuai dengan

GAAP atau tidak dikenal dengan istilahpembatasan lingkup, dalam hal ini
auditor akan memberikan pendapat wajar dengan pengecualian

ataumenolak memberikan pendapat. Penolakan untuk memberikan

pendapat hanya digunakan apabilaterdapat pembatasan lingkup yang

berkaitan dengan masalah yang dapat memberikan dampak yangsangat

material terhadap laporan keuangan.Apabila dalah satu dari pendapat jenis

lain ini dinyatakan, pendapat tersebut harus diberikan penjelasandalam

satu atau lebih paragraf tepat sebelum paragraf pendapat. Paragraf

pendapat diawali denganreferensi paragraf penjelasan, akan diikuti dengan

susunan kalimat yang sesuaiu ntuk jenis pendapat.

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN MANAJEMEN

Manajemen yang bertanggung jawab atas semua keputusan berkenaan dengan bentuk

dan isi laporankeuangan. Untuk menyoroti lebih jauh tentang pembagian tanggung

jawab antara manajemen danauditor independen, banyak perusahaan menyertakan

laporan pertanggung jawaban manajemen dalamlaporan tahunan kepada pemegang

saham. Laporan tersebut mencantumkan komentar tentangpengendalian intern, audit

internal, serta akses auditor independen pada dewan direksi dan komiteaudit.

KECENDERUNGAN YANG MEMPENGARUHI TANGGUNG JAWAB

AUDITOR

TEKNOLOGI INFORMASI

Perubahan dalam teknologi informasi memberikan dua implikasi penting bagi

kegiatan auditPertama, dapatkah auditor melaksanakan audit yang bersifat real time

audit? Dapatkah auditormelakukan percepatan audit sehingga laporan keuangan yang

telah diaudit dapat di umumkan antaradua atau tiga hari setelah akhir tahun buku?

Informasi yang tepat waktu dan akurat untuk keperluanpengambilan keputusan sangat

penting bagi para pengguna laporan keuangan. Kantor-kantor akuntantelah menjajaki


bagaimana dapat menanggapi permintaan ini dengan cara meningkatkan

ketepatanwaktu hasli audit.Kedua, beberapa pengguna laporan keuangan mulai

meragukan apakah audit laporan keuangan telahmerupakan target yang tepat. Apabila

industri audit mulai bergerak ke arah era real time audit.Haruskah auditor menyatakan

pendapatnya bukan lagi atas laporan keuangan, tetapi atas sistem yangmenghasilkan

laporan keuangan?

ASSURANCE SERVICES

Assurance services ini sebagian besar di bangun di atas fakta pengakuan terhadap

objektivitas danketajaman bisnis yang dimiliki para auditor. Dewasa ini, audit telah

menjadi suatu komoditas. Apabilasuatu perusahaan mendapatkan suatu laporan audit

dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, hasiltersebut adalah benar-benar sama,

tanpa memandang siapa auditornya. Dewasa ini kantor-kantorakuntan telah

melakukan diferensiasi sendiri dipasaran dengan cara memasarkan jasa bernilai

tambahlainnya yang dapat ditawarkan kepada klien. Assurance service lain ini

menjadi bukti bagaimanatanggung jawab auditor dapat berkembang dan berubah

dalam waktu dekat ini. Pada saat auditormemasuki erabaru dalam layanan jasa

pertambahan nilai ini, akan terjadi juga tekanan yang meningkatuntuk melakukan

pendekatan atas setiap perikatan dengan interitas dan objektivitas tingkat tinggi.

Anda mungkin juga menyukai