Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 2 CIBINONG
Komplek Perkantoran UPT SKB (Sanggar Kegiatan Belajar)
Jl. SKB. No. 1 Kelurahan Karadenan-Cibinong Kab. Bogor

KEPUTUSAN KEPALA SMK NEGERI 2 CIBINONG

NOMOR: ......................................................

TENTANG
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
PENYUSUNAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA SMK NEGERI 2 CIBINONG

Menimbang : Bahwa sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar
oleh Pendidik dan satuan Pendidikan Pada Pendidikan dasar dan
Menengah, perlu menetapkan Prosedur Operasional Standar yang
mengatur penyusunan kriteria ketuntasan minimal (KKM) Mata
Pelajaran di SMK Negeri 2 Cibinong Tahun Pelajaran 2017/2018
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 ahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian Pendidikan untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun
2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan
Dasar dan Menengah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar
oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan
Pendidikan.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53
Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan
satuan Pendidikan Pada Pendidikan dasar dan Menengah
12. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Nomor
4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan
Menengah Kejuruan.
13. Panduan Penilaian Hasil Belajar Pada SMK Direktur, Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah, 2017

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYUSUNAN
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) TAHUN
PELAJARAN 2016/2017

Pasal 1
1. POS ini mengatur tata cara penyusunan dan penetapan KKM di SMK Negeri 2
Cibinong
2. POS KKM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Keputusan ini.

Pasal 2
1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam POS ini akan diatur lebih lanjut oleh Tim
kerja Penyusunan KKM SMK Negeri 2 Cibinong, Setelah mendapat persetujuan
Kepala SMK Negeri 2 Cibinong.

Pasal 3
1. Keputusan Kepala Sekolah ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Cibinong
Pada tanggal 1 Juli 2017
Kepala SMK Negeri 2 Cibinong

JUNIARTINI, S.Pd
NIP.197106162000032005
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA SMK NEGERI 2 CIBINONG

NOMOR: ..............................................

TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR


PENYUSUNAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

I. LINGKUP

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan satuan Pendidikan Pada Pendidikan
Dasar dan Menengah, pendekatan penilaian dilasanaan dengan menggunakan penilaian
acuan kriteria atau penilaian acuan patokan (PAK). Penilaian didasarkan pada ukuran
pencapaian kompetensi yang ditetapkan yang dibandingkan dengan kriteria di tetapkan.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) merupakan batasan minimal nilai yang
dipersyaratkan untuk menyatakan siwa telah tuntas/kompeten dalam mempelajari satu
mata pelajaran atau kompetensi. Berdasar hal tersebut sangat penting untuk menetapkan
nilai KKM semua mata pelajaran dalam satu semester sebelum pembelajaran
dilaksanakan. Likup penyusunan KKM meliputi:
1. Membentuk Tim penyusun KKM
2. Rapat persiapan
3. Penyusunan/menghitung KKM mata pelajaran sesuai ketentuan
4. Rapat penetapan Nilai KKM
5. Menetapkan nilai KKM

I I. TUJUAN

POS penyusunan KKM di SMK Negeri 2 Cibinong Kabupaten Bogor berjalan sesuai
dengan aturan yang dapat dipertanggungjawabkan.

I I I. ACUAN

POS ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun
2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan satuan Pendidikan Pada
Pendidikan Dasar dan Menengah dan Panduan Penilaian pada Sekolah Menengah
Kejuruan yang diterbitkan oleh Dirjen Dikdasmen Kemendikbud tahun 2017.

IV. ISTILAH DAN DEFINISI

Dalam Prosedur Operasi Standar ini yang dimaksud dengan:


1. Kriteria Ketuntasan Minimal selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan
belajar yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar
kompetensi lulusan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik,
karateristik mata pelajaran, dan kondsi satuan pendidikan.
2. Satuan Pendidikan adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2
Cibinong
3. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan
tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan
yang dikembangkan.
4. Prosedur Operasi Standar selanjutnya disebut POS adalah Prosedur Operasional
Standar Penyusunan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
5. Panitia adalah Tim yang dibentuk berdasarkan SK Kepala SMK Negeri 2
Cibinong yang bertugas menyelenggarakan kegiatan penyusunan KKM di SMK
Negeri 2 Cibinong
6. Kepala Sekolah adalah Kepala SMK Negeri 2 Cibinong

V. PENANGGUNGJAWAB
1. Kepala SMK bertanggung Jawab terhadap seluruh kegiatan penyusunan KKM;
mengesahkan susunan Tim kerja penyusunan KKM; memimpin rapat dan
mengesahkan KKM hasil rapat
2. Ketua Tim mengkoordinir kegiatan penyusunan KKM
3. Guru menyusun/menghitung KKM mata pelajaran yang diampunya

V I . WAKTU
Penyusunan KKM diselenggarakan setiap awal tahun pelajaran, antara bulan Juni-Juli.

V I I . KETENTUAN

KKM minimal diperluan untuk mengetahui pencapaian kompetensi yang harus dikuasai
oleh siwa sehingga dinyatakan tuntas. Pencapain kompetensi yang kurang optimal oleh
siswa dapat segera diperbaiki. Penentuan KKM minimal dilaksanakan dengan
memperhatikan ketentuan berikut:
1. Penentuan KKM minimal ditetapkan pada awal tahun pelajaran melalui
musyawarah oleh satuan pendidikan
2. Kriteria Ketuntasan Belajar untuk mata pelajaran muatan umum ditentukan oleh
Satuan Pendidikan dengan memperhatikan intake, kompleksitas dan kemampuan
daya dukung.
Intake, yaitu kemampuan nilai rata-rata siswa dalam skala 100 yang ditentukan
sebagai berikut;
1) Kelas X
a) Intake untuk kelas X menggunakan nilai hasil ujian nasional untuk mata
pelajaran yang sama (Bahasa indonesia, Bahasa inggris, Matematika dan
IPA)
b) Untuk mata pelajaran lain termasuk kejuaruan intake menggunaan rata-
rata 4 (empat) mata pelajaran UN
2) Kelas XI dan XII
Intake untuk kelas XI dan XII menggunaan nilai rata-rata mata pelajaran yang
sama di semester sebelumnya. Apabila mata pelajaran yang sama tidak
dipelajari maka intake menggunaan mata pelajaran pendukung, misalnya mata
pelajaran kejuruan kelas XI C3: Teknik pemesinan bubut menggunaan nilai
rata-rata mata pelajaran C2: Teknologi mekanik.
Kompleksitas, nilai kompleksitas ditetukan melalui identifikasi indikator yang
menjadi penanda tercapaiknya kompetensi dasar, indikator tersebut menggunakan
tingkat kesulitan isi materi yang akan dipelajari, yang diberikan rentang skor
sebagai berikut:
Sangat Sulit : ≤ 55
Sulit : 56 - 70
Sedang : 71 - 85
Mudah : 86 - 100
Daya dukung berorientasi pada suber belajar yang melputi
1) Guru: linieritas kompetensi dan pengalaman guru mengajar mata pelajaran
diampunya. Pemenuhan kompetensi dan pengalaman guru tersebut diberikan
skor;
Sangat bai k dan berpengalaman : 86 - 100
Baik dan berpengalaman : 71 - 85
Cukup bai k dan berpengalaman : 56 - 70
kurang dan belum berpengalaman: ≤ 55
Sumber belajar siswa dan media; Modul/ Lks yang disusun guru, buku
sumber di perpustakaan, sarana praktik dan lainnya. Pemenuhan sumber
belajar tersebut diberikan skor;
Sangat lengkap : 86 - 100
Lengkap : 71 - 85
Cukup lengkap : 56 - 70
Tidak lengkap : ≤ 55

3. Khusus untuk SMK, standar nasional nilai ketuntasan belajar kompetensi pada
mata pelajaran wajib A, B dan C1 atau kelompok normatif adaptif adalah minimal
60.
4. Nilai ketuntasan mata pelajaran C2 dan C3 standar nasional untuk belajarnya
adalah minimal 70 dengan menyesuaikan karakteristik program maupun paket
keahlian.
5. Mata Pelajaran Muatan Kejuruan Ditentukan Oleh Satuan Pendidikan Bersama
Dengan DUDI Dan/Atau Lembaga Terkait.
6. Capaian siswa dalam kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan
ditulis dalam bentuk angka, predikat dan deskripsi untuk masing-masing mata
pelajaran; Predikat ditulis dalam bentuk huruf sesuai kriteria;
7. wali kelas wajib menerangkan konsekuensi kriteria kenaikan kelas/ ketuntasan
belajar tersebut kepada siswa dan orang tua/wali;
8. nilai KKM merupakan batas bawah predikat C. Rentang predikat capaian
kompetensi dapat dihitung dengan cara :

Setelah dibulatkan maka rentang predikat ada pada 13 atau 14.


Maka rentang predikatnya :
Sangat Baik (A) : 88-100
Baik (B) : 74-87
Cukup (C) : 60-73
Kurang (D) : <60

9. Kategori hasil penilaian aspek pengetahuan dan keterampilan adalah sbagai berikut

Skala Kategori Deskripsi

Lebih Kecil Dari 70 Kurang Belum Mampu Melakukan Prosedur Kerja Yang
(Belum Mencapai KKM) Menghasilkan Produk/Jasa Yang Konkret Atau Abstrak
Dan Memenuhi Kriteria

70 S.D 85 Baik Mampu Melakukan Prosedur Kerja Yang Menghasilkan


(Mencapai KKM) Produk/Jasa Yang Konkret Atau Abstrak Dan Memenuhi
kriteria

86 s.d 100 Sangat Baik Mampu melakukan prosedur kerja yang menghasilkan
(Melampaui KKM) produk/jasa yang konkret atau abstrak dan melebihi
kriteria

V I I I . LANGKAH

1. Kepala sekolah membentuk Tim penyusun KKM


2. Ketua Tim mengkordinasikan setiap tahapan kegitan penyusunan KKM
3. Semua guru menghitung KKM mata pelajaran yang diampunya
4. Ketua Tim menyelenggarakan rapat penetapan Nilai KKM
5. Kepala sekolah menetakan KKM
6. KKM dituangkan dalam Buku 1 Kurikulum SMK Negeri 2 cibinong
I X. FORMAT/FORMULIR

1. Surat Tugas Tim penyusun KKM


2. Undangan rapat
3. Agenda Acara rapat
4. Daftar undangan rapat
5. Daftar hadir rapat
6. Notulen rapat
7. Format penyusunan KKM per mata pelajaran
8. Format rekap KKM per mata pelajaran per tingkat per program keahlian
9. Berita acara penetapan KKM

X. DIAGRAM ALIR

Mulai Pembentukan Tim Rapat


penyusun KKM persiapan

Penyusun KKM
Oleh
Guru Mapel

perbaikan Tidak
Verifka
si

Ya

Rapat penetapan
Nilai KKM

Penetapan
Nilai KKM

Selesai

Ditetapkan di Cibinong
Pada tanggal 1 Juli 2017
Kepala SMK Negeri 2 Cibinong

JUNIARTINI, S.Pd
NIP.197106162000032005

Anda mungkin juga menyukai