DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 2 CIBINONG
Komplek Perkantoran UPT SKB (Sanggar Kegiatan Belajar)
Jl. SKB. No. 1 Kelurahan Karadenan-Cibinong Kab. Bogor
NOMOR: ......................................................
TENTANG
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
PENYUSUNAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYUSUNAN
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
Pasal 1
1. POS ini mengatur tata cara penyusunan dan penetapan KKM di SMK Negeri 2
Cibinong
2. POS KKM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Keputusan ini.
Pasal 2
1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam POS ini akan diatur lebih lanjut oleh Tim
kerja Penyusunan KKM SMK Negeri 2 Cibinong, Setelah mendapat persetujuan
Kepala SMK Negeri 2 Cibinong.
Pasal 3
1. Keputusan Kepala Sekolah ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Cibinong
Pada tanggal 1 Juli 2017
Kepala SMK Negeri 2 Cibinong
JUNIARTINI, S.Pd
NIP.197106162000032005
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA SMK NEGERI 2 CIBINONG
NOMOR: ..............................................
I. LINGKUP
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan satuan Pendidikan Pada Pendidikan
Dasar dan Menengah, pendekatan penilaian dilasanaan dengan menggunakan penilaian
acuan kriteria atau penilaian acuan patokan (PAK). Penilaian didasarkan pada ukuran
pencapaian kompetensi yang ditetapkan yang dibandingkan dengan kriteria di tetapkan.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) merupakan batasan minimal nilai yang
dipersyaratkan untuk menyatakan siwa telah tuntas/kompeten dalam mempelajari satu
mata pelajaran atau kompetensi. Berdasar hal tersebut sangat penting untuk menetapkan
nilai KKM semua mata pelajaran dalam satu semester sebelum pembelajaran
dilaksanakan. Likup penyusunan KKM meliputi:
1. Membentuk Tim penyusun KKM
2. Rapat persiapan
3. Penyusunan/menghitung KKM mata pelajaran sesuai ketentuan
4. Rapat penetapan Nilai KKM
5. Menetapkan nilai KKM
I I. TUJUAN
POS penyusunan KKM di SMK Negeri 2 Cibinong Kabupaten Bogor berjalan sesuai
dengan aturan yang dapat dipertanggungjawabkan.
I I I. ACUAN
POS ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun
2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan satuan Pendidikan Pada
Pendidikan Dasar dan Menengah dan Panduan Penilaian pada Sekolah Menengah
Kejuruan yang diterbitkan oleh Dirjen Dikdasmen Kemendikbud tahun 2017.
V. PENANGGUNGJAWAB
1. Kepala SMK bertanggung Jawab terhadap seluruh kegiatan penyusunan KKM;
mengesahkan susunan Tim kerja penyusunan KKM; memimpin rapat dan
mengesahkan KKM hasil rapat
2. Ketua Tim mengkoordinir kegiatan penyusunan KKM
3. Guru menyusun/menghitung KKM mata pelajaran yang diampunya
V I . WAKTU
Penyusunan KKM diselenggarakan setiap awal tahun pelajaran, antara bulan Juni-Juli.
V I I . KETENTUAN
KKM minimal diperluan untuk mengetahui pencapaian kompetensi yang harus dikuasai
oleh siwa sehingga dinyatakan tuntas. Pencapain kompetensi yang kurang optimal oleh
siswa dapat segera diperbaiki. Penentuan KKM minimal dilaksanakan dengan
memperhatikan ketentuan berikut:
1. Penentuan KKM minimal ditetapkan pada awal tahun pelajaran melalui
musyawarah oleh satuan pendidikan
2. Kriteria Ketuntasan Belajar untuk mata pelajaran muatan umum ditentukan oleh
Satuan Pendidikan dengan memperhatikan intake, kompleksitas dan kemampuan
daya dukung.
Intake, yaitu kemampuan nilai rata-rata siswa dalam skala 100 yang ditentukan
sebagai berikut;
1) Kelas X
a) Intake untuk kelas X menggunakan nilai hasil ujian nasional untuk mata
pelajaran yang sama (Bahasa indonesia, Bahasa inggris, Matematika dan
IPA)
b) Untuk mata pelajaran lain termasuk kejuaruan intake menggunaan rata-
rata 4 (empat) mata pelajaran UN
2) Kelas XI dan XII
Intake untuk kelas XI dan XII menggunaan nilai rata-rata mata pelajaran yang
sama di semester sebelumnya. Apabila mata pelajaran yang sama tidak
dipelajari maka intake menggunaan mata pelajaran pendukung, misalnya mata
pelajaran kejuruan kelas XI C3: Teknik pemesinan bubut menggunaan nilai
rata-rata mata pelajaran C2: Teknologi mekanik.
Kompleksitas, nilai kompleksitas ditetukan melalui identifikasi indikator yang
menjadi penanda tercapaiknya kompetensi dasar, indikator tersebut menggunakan
tingkat kesulitan isi materi yang akan dipelajari, yang diberikan rentang skor
sebagai berikut:
Sangat Sulit : ≤ 55
Sulit : 56 - 70
Sedang : 71 - 85
Mudah : 86 - 100
Daya dukung berorientasi pada suber belajar yang melputi
1) Guru: linieritas kompetensi dan pengalaman guru mengajar mata pelajaran
diampunya. Pemenuhan kompetensi dan pengalaman guru tersebut diberikan
skor;
Sangat bai k dan berpengalaman : 86 - 100
Baik dan berpengalaman : 71 - 85
Cukup bai k dan berpengalaman : 56 - 70
kurang dan belum berpengalaman: ≤ 55
Sumber belajar siswa dan media; Modul/ Lks yang disusun guru, buku
sumber di perpustakaan, sarana praktik dan lainnya. Pemenuhan sumber
belajar tersebut diberikan skor;
Sangat lengkap : 86 - 100
Lengkap : 71 - 85
Cukup lengkap : 56 - 70
Tidak lengkap : ≤ 55
3. Khusus untuk SMK, standar nasional nilai ketuntasan belajar kompetensi pada
mata pelajaran wajib A, B dan C1 atau kelompok normatif adaptif adalah minimal
60.
4. Nilai ketuntasan mata pelajaran C2 dan C3 standar nasional untuk belajarnya
adalah minimal 70 dengan menyesuaikan karakteristik program maupun paket
keahlian.
5. Mata Pelajaran Muatan Kejuruan Ditentukan Oleh Satuan Pendidikan Bersama
Dengan DUDI Dan/Atau Lembaga Terkait.
6. Capaian siswa dalam kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan
ditulis dalam bentuk angka, predikat dan deskripsi untuk masing-masing mata
pelajaran; Predikat ditulis dalam bentuk huruf sesuai kriteria;
7. wali kelas wajib menerangkan konsekuensi kriteria kenaikan kelas/ ketuntasan
belajar tersebut kepada siswa dan orang tua/wali;
8. nilai KKM merupakan batas bawah predikat C. Rentang predikat capaian
kompetensi dapat dihitung dengan cara :
9. Kategori hasil penilaian aspek pengetahuan dan keterampilan adalah sbagai berikut
Lebih Kecil Dari 70 Kurang Belum Mampu Melakukan Prosedur Kerja Yang
(Belum Mencapai KKM) Menghasilkan Produk/Jasa Yang Konkret Atau Abstrak
Dan Memenuhi Kriteria
86 s.d 100 Sangat Baik Mampu melakukan prosedur kerja yang menghasilkan
(Melampaui KKM) produk/jasa yang konkret atau abstrak dan melebihi
kriteria
V I I I . LANGKAH
X. DIAGRAM ALIR
Penyusun KKM
Oleh
Guru Mapel
perbaikan Tidak
Verifka
si
Ya
Rapat penetapan
Nilai KKM
Penetapan
Nilai KKM
Selesai
Ditetapkan di Cibinong
Pada tanggal 1 Juli 2017
Kepala SMK Negeri 2 Cibinong
JUNIARTINI, S.Pd
NIP.197106162000032005