Anda di halaman 1dari 12

APLIKASI LOGIKA FUZZY MAMDANI UNTUK PREDIKSI KUAT GESER

BALOK BETON BERTULANG

ARTIKEL

OLEH
NURUL THAHRINA
NIM 150523603750

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
JUNI 2019
Artikel penelitian ini dengan judul “Aplikasi Logika Fuzzy Mamdani Untuk Prediksi
Kuat Geser Balok Beton Bertulang” oleh Nurul Thahrina telah disetujui untuk
disertakan dalam pengumpulan naskah skripsi.

Pembimbing I

Drs. Bambang Djatmiko, S.T., M.T


NIP 19600401 198203 1 004

Pembimbing II

Drs. N. Bambang Revantoro, S.T., M.T


NIP 19641208 198812 1 001
APLIKASI LOGIKA FUZZY MAMDANI UNTUK
PREDIKSI KUAT GESER BALOK BETON BERTULANG
Nurul Thahrina1, Bambang Djatmiko2, N. Bambang Revantoro3
1
Universitas Negeri Malang, email : nurulthahrina97@gmail.com
2
Universitas Negeri Malang, email : bambang.djatmiko.ft@um.ac.id
3
Universitas Negeri Malang, email : nemesius.bambang.ft@um.ac.id

Abstrak : Salah satu dari penyebab kegagalan konstruksi adalah ketidakmampuan struktur dalam
menahan beban gaya geser yang memiliki sifat keruntuhan yang tiba-tiba, sehingga diperlukan
perhitungan perencanaan kuat geser balok yang akurat. Untuk mempermudah perhitungan kuat geser
balok yang masih menggunakan metode konvensional digunakan metode prediksi. Metode prediksi yang
ada sampai sekarang ini masih memiliki berbagai kekurangan, sehingga digunakan metode baru yaitu
logika fuzzy Mamdani untuk memprediksi kuat geser balok beton bertulang menggunakan metode logika
fuzzy Mamdani dengan sistem kerja Multiple Input Single Output (MISO). Metode logika fuzzy Mamdani
bertujuan untuk mempermudah dalam memperoleh nilai kuat geser balok beton bertulang tanpa harus
melakukan pengujian di laboratorium. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan variabel multiple
input dan single output aplikasi logika Fuzzy Mamdani, menyusun himpunan Fuzzy Mamdani, menyusun
perhitungan cara manual Fuzzy Mamdani, menyusun perhitungan cara komputasi Fuzzy Mamdani,
mengetahui tingkat validasi, dan mengetahui hasil simulasi dari prediksi kuat geser balok beton bertulang
dengan software fuzzy MATLAb R2015a. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental aplikatif
sehingga dapat dipraktekan (aplikatif) menggunakan bantuan software MATLAB R2015a. Data yang
digunakan sebanyak 40 yang berupa data sekunder yang diperoleh dari penelitian-penelitian terdahulu,
dari 40 data tersebut dikelompokkan menjadi 2 yaitu kelompok data aplikatif yang digunakan untuk
menyusun semesta pembicaraan dan data empiris yang di gunakan untuk uji validitas. Tahapan yang perlu
dilakukan adalah pengumpulan data, penyusunan himpunan fuzzy, dan dilanjutkan dengan membuat
aturan fuzzy. Selanjutnya, dilakukan perhitungan dengan cara manual dan komputasi. Hasil tersebut di uji
validasi dengan cara membandingkan output cara manual dengan komputasi, uji linearitas dan uji beda.
Setelah dinyatakan valid, selanjutnya dilakukan 5 simulasi sehingga menghasilkan output. Hasil dari
penelitian menunjukkan bahwa output cara manual sama dengan output cara komputasi yaitu 240 kN.
Pada uji linieritas diperoleh nilai R2= 0,9524 serta persamaan y = 0,2869x + 147,71 dan uji beda
menghasilkan nilai Sig. (2-tailed) = 0,318 > 0,05. Berdasarkan 3 cara tersebut prediksi kuat geser balok
beton bertulang dengan menggunakan logika fuzzy Mamdani dikatakan tidak valid dan belum layak
digunakan. Selanjutnya dilakukan 5 simulasi yang masing-masing diperoleh output sebesar 228 kN, 221
kN, 211 kN, 204 kN, dan 196 kN.

Kata Kunci: Logika Fuzzy Mamdani, Kuat Geser Balok Beton Bertulang, Prediksi, MATLAB R2015a

1. PENDAHULUAN
Struktur beton bertulang harus kuat menahan beban-beban yang bekerja tanpa
mengalami perubahan bentuk yang melewati batas persyaratan. Salah satu struktur
tersebut adalah balok beton bertulang yang berfungsi menyangga beban yang
terdistribusi secara vertikal. Kegagalan gedung yang terjadi pada saat gempa Sumatera
Barat salah satunya diakibatkan oleh ketidakmampuan struktur dalam menahan gaya
geser pada hubungan balok dan kolom (Zaidir, dkk, 2018). Sehingga, diperlukan
perhitungan perencanaan kuat geser balok yang akurat. Kemampuan balok beton
bertulang dalam menahan gaya geser yang diakibatkan oleh gaya-gaya atau momen
yang vektornya tegak lurus sumbu batang disebut kuat geser balok beton bertulang.
Kuat geser balok dapat diperoleh dari beberapa metode yang umum digunakan,
diantaranya : 1) SNI 2847:2013 menggunakan formula untuk menghitung kuat geser
dengan dipengaruhi parameter kuat tekan beton, lebar balok, ratio tulangan, tinggi
efektif, luas tulangan geser, mutu tulangan geser, dan jarak antar tulangan geser. 2) Uji
geser balok digunakan untuk memperoleh kuat geser balok beton bertulang secara
eksperimental. 3) Metode Strut and Tie Model dapat digunakan untuk menghitung kuat
geser balok dimana terdapat daerah-daerah yang tidak dapat diterapkan teori balok.
Selain metode yang umum digunakan, terdapat metode komputasi yang dapat
digunakan untuk memprediksi kuat geser balok beton bertulang, yaitu : 1) Penelitian
Gandomi, et. al. (2013) menggunanakan Gene Expression Programming (GEP), 2)
Penelitian Jaafer (2013) menggunakan logika fuzzy, 3) Nasrollahzadeh & Basiri (2013)
menggunakan Fuzzy Inference System (FIS), 4) Penelitian Chowdhury, et. al. (2016)
menggunakan pendekatan regresi, 5) Penelitian yang dilakukan oleh Jumaa & Yousif
(2018) menggunakan Artificial Neural Network (ANN), Gene Expression Programming
(GEP), dan Nonlinier Regresi Model (NRL).
Beberapa metode terdahulu yang sering digunakan, maupun komputasi masih
memiliki beberapa kelemahan seperti, penerapan metode ANN memerlukan tahap
pemodelan yang kompleks dan dinamis sehingga kurang efektif apabila diterapkan pada
jaringan yang besar dan komplek, serta metode GEP memiliki kesukaran dalam
menentukan penentuan aturan parameter dan hanya menggunakan satu fungsi
penghubung. Oleh karena itu dicoba cara lain yaitu, memprediksi kuat geser balok
beton bertulang menggunakan metode logika fuzzy Mamdani dengan sistem kerja
Multiple Input Single Output (MISO). Variabel multiple input terdiri dari kuat tekan
beton, tinggi efektif, lebar penampang, ratio tulangan longitudinal, perbandingan
bentang geser terhadap tinggi efektif penampang balok, luas tulangan geser, jarak antar
tulangan geser, dan tegangan leleh tulangan geser sedangkan single output berupa kuat
geser balok.
Penelitian prediksi kuat geser balok beton bertulang menggunakan logika fuzzy
Mamdani dipilih karena sejauh penelusuran peneliti belum pernah dilakukan.
Berdasarkan penelitian terdahulu logika fuzzy Mamdani mampu memberikan hasil yang
baik dalam memprediksi kuat ikatan tulangan baja pada beton (Golafshani, et. al, 2012).
Apabila penelitian ini memberikan nilai prediksi yang akurat, maka diharapkan dapat
membantu perencana konstruksi atau pihak terkait lainnya untuk diterapkan pada bidang
konstruksi struktur balok beton bertulang. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan
sebagai acuan studi dimasa mendatang agar penggunaan logika fuzzy Mamdani semakin
berkembang sehingga dapat diterapkan di semua bidang teknik sipil serta memperkaya
materi kuliah konstruksi beton, khususnya cara memprediksi kuat geser balok beton
bertulang.

2. METODE

Mulai

Studi Literatur

Pengumpulan Data Parameter Kuat


Geser Balok Beton Bertulang

A
A

Penyusunan Himpunan Linguistik Penyusunan Himpunan Linguistik


Variabel Multiple Input Untuk Prediksi Variabel Single Output Untuk Prediksi
Kuat Geser Balok Beton Bertulang Kuat Geser Balok Beton Bertulang

Kuat Geser
Kuat Tekan Beton Tinggi Efektif Rasio Bentang Jarak Tul. Balok Beton
(Mpa) (mm) Geser Geser (mm) Bertulang (Mpa)

Lebar Penampang Rasio Tulangan Luas Tul. Teg. Leleh Tul.


(mm) Longitudinal (mm) Geser (mm2) Geser (Mpa)

Aturan Fuzzy

Cara Manual Cara Komputasi

Tidak
Validasi

Ya
Simulasi

Hasil Output :
Kuat Geser Balok

Selesai

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

Metode penelitian yang dijelaskan pada Gambar 1 menggunakan metode eksperimental


aplikatif yang bertujuan untuk mengetahui nilai prediksi kuat geser balok beton
bertulang serta dapat dipraktekan (aplikatif) menggunakan logika fuzzy Mamdani
dengan bantuan software MATLAB R2015a.. Data yang digunakan merupakan data
sekunder yang berasal dari penelitian terdahulu sebanyak 40 sampel data. Data tersebut
dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing sebanyak 20 data yaitu, kelompok data aplikatif
untuk pembentukan semesta model fuzzy dan kelompok data empiris untuk uji
validitas.Untuk mengetahui tingkat validasi dari logika fuzzy Mamdani di perlukan 3
pengujian yaitu membandingkan hasil output perhitungan cara manual dan cara komputasi,
uji linieritas, dan uji beda. Setelah dilakukan uji validasi selanjutnya dilakukan simulasi
untuk mengetahui hubungan antar variabel input dan variabel output yang mempengaruhi
kuat geser balok beton bertulang.

3. HASIL
3.1 Variabel Multiple Input dan Single Output
Pemilihan variabel multipe input didasarkan oleh parameter-paramater yang
mempengaruhi kuat geser balok beton bertulang (single output). Parameter-parameter
yang mempengaruhi kuat geser balok beton bertulang diambil dari SNI 2847 : 2013
dan penelitian terdahulu. Variabel yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Variabel Multiple Input dan Single Output Pada Logika Fuzzy Mamdani
No Variabel Sub-Variabel Satuan
Kuat tekan beton Mpa
Lebar penampang balok mm
Tinggi efektif balok mm
Rasio tulangan longitudinal %
1 Input
Rasio bentang geser terhadap tinggi efektif -
Luas tulangan geser mm2
Jarak tulangan geser mm
Tegang leleh tulangan geser Mpa
2 Output Kuat geser balok beton bertulag kN

3.2 Susunan Himpunan Linguistik Logika Fuzzy Mamdani


Penentuan nilai semesta himpunan linguistik ditentukan berdasarkan nilai
minimum dan maksimum yang berlaku pada SNI 2847 : 2013 dan kelompok data
aplikatif. Sedangkan nilai domain ditentukan dari fungsi keanggotaan kurva trapesium.
Susunan himpunan linguistik fuzzy Mamdani dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Himpunan Linguistik Fuzzy Mamdani


Semesta
No Variabel Sub Variabel Domain
Pembicaraan
1 2 3 4 5 6
Kuat Tekan Min 1 17 [ 0 0 17 69 ]
Beton Max 1 69 [ 17 69 69 69]
Lebar Min 2 75 [ 0 0 75 305 ]
Penampang Max 2 305 [ 75 305 305 305 ]
1 Input
Min 3 204 [ 0 0 204 474,5 ]
Tinggi Efektif
Max 3 474,5 [ 204 474,5 474,5 474,5 ]
Rasio Tulangan Min 4 0,22 [ 0 0 0,22 3,45 ]
Longitudinal Max 4 3,45 [ 0,22 3,45 3,45 3,45 ]
Lanjutan Tabel 2. Himpunan Linguistik Fuzzy Mamdani

1 2 3 4 5 6
Rasio Bentang
Geser Terhadap Min 5 1,67 [ 0 0 1,67 1,67 ]
Tinggi Efektif
Luas Tulangan Min 6 13,98 [ 0 0 13,98 100,57 ]
Geser Max 6 226,29 [ 0 0 13,98 100,57 ]
Min 7 80 [ 0 0 80 775,84 ]
Jarak Tulangan
Geser [ 80 775,84 775,84
Max 7 1767,2
775,84 ]
Tegangan Leleh Min 8 234 [ 0 0 234 550 ]
Tulangan Geser Max 8 550 [ 234 550 550 550 ]
Min 83,25 [ 0 0 83,25 325 ]
Kuat Geser Max 321 [ 83,25 321 321 321 ]
2 Output
Balok
Max 5 4,84 [ 1,67 4,84 4,84 4,84 ]

3.3 Perhitungan Cara Manual Logika Fuzzy Mamdani


Perhitungan logika fuzzy Mamdani, dipilih nilai masing-masing variabel dalam
rentang Min-Max sebagai berikut kuat tekan beton = 60 Mpa, lebar penampang = 300
mm, tinggi efektif = 470 mm, ratio tulangan longitudinal = 3 %, rasio bentang geser
terhadap tinggi efektif = 2, luas tulangan geser = 190 mm2, jarak tulangan geser = 150,
dan mutu tulanga geser = 500 Mpa.
Pembentukan himpunan dan variabel multiple input fuzzy masing-masing variabel
yang direpresentasikan dalam fungsi keanggotaan kurva trapesium, menentukan
aplikasi operator fuzzy dengan menggunakan operator And dan diperoleh nilai α dari
setiap aturan yang diterapkan pada 2 aturan dengan output berpasangan. Aturan 1 [R1]
IF KTB max And LP max And TE max And RTL max And RBG min And LTG max
And JTG min And MTG max THEN KGB max dan aturan 2 [R2] IF KTB min And
LP min And TE min And RTL min And RBG max And LTG min And JTG max And
MTG min THEN KGB min. Hasil α-predikat yang diperoleh dari R1 dan R2 yang
diaplikasikan menggunakan fungsi implikasi Min. Tahap selanjutnya yaitu komposisi
semua output. Tahap akhir yaitu defuzzifikasi dengan menggunakan metode Center of
Area diperoleh nilai output kuat geser balok beton bertulang sebesar 240 kN.

3.4 Perhitungan Cara Komputasi Logika Fuzzy Mamdani


Perhitungan cara komputasi diawali dengan mengatur variabel multiple input dan
single output dalam sistem MISO, selanjutnya membuat fungsi keanggotaan
trapesium, mengatur himpunan linguistik dan mengatur params pada masing-masing
himpunan linguistik. Selanjutnya aturan yang digunakan diambil dari 186 aturan yang
telah dibuat sebelumnya yaitu dipilih 2 aturan (rules) yang paling berpengaruh dengan
perhitungan cara manual sebagai berikut : (1) IF KTB max And LP max And TE max
And RTL max And RBG min And LTG max And JTG min And MTG max THEN
KGB max. (2) IF KTB min And LP min And TE min And RTL min And RBG max
And LTG min And JTG max And MTG min THEN KGB min.
Setelah langkah-langkah pada proses komputasi selesai, maka akan didapatkan
single output yaitu nilai kuat geser balok beton bertulang sebesar 240 kN dengan
menampilkan rule viewer untuk memasukkan variabel input sebagai berikut: KTB =
60 Mpa , LP = 300 mm , TE = 470 mm, RTL = 3 %, RBG = 2, LTG = 190 mm2, JTG
= 150 mm, dan MTG = 500 Mpa .

3.5 Validasi Hasil Output Fuzzy


3.5.1 Hasil Ouput Cara Manual dan Cara Komputasi
Hasil prediksi triple output cara manual dan komputasi sama, yaitu diperoleh
output berupa nilai kuat geser balok beton bertulang sebesar 240 kN.

3.5.2 Uji Linieritas


Hasil uji linieritas pada Gambar 2 yang terdiri dari kelompok data empiris yang
terdiri dari 20 data diperoleh nilai koefisien determinasi, R2 = 0,9524 dan persamaan y
= 0,2869x + 147,71.
350

300

250
Prediksi
200
y = 0.2869x + 147.71
150 R² = 0.9524

100
100 150 200 250 300 350
Empiris

Gambar 2. Grafik Uji Regresi Linier Hubungan Hasil Prediksi dengan Data Empiris

3.5.3 Uji Beda


Hasil analisis pada Gambar 3 diperoleh dengan menggunakan SPSS,
menampilkan harga rerata kedua kelompok (mean 218,14 dan 210,3), harga korelasi
(correlation = 0,976), harga standar deviasi selisih (Std. Deviation of Paired
Differences = 34,191), harga t (1,025), dan harga signifikansi (Sig (2-tailed = 0,318)).

Gambar 3. Hasil Uji T Untuk Kuat Geser Balok Beton Bertulang


3.6 Simulasi Prediksi Kuat Geser Balok Beton Bertulang
Simulasi dilakukan sebanyak 5 kali untuk mengetahui hubungan antara variabel
multiple input dan single output. Hasil dari kelima simulasi dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Prediksi Kuat Geser Balok Beton Bertulang Logika Fuzzy Mamdani
KTB LP TE RTL LTG JTG MTG KGB
No. RBG
(Mpa) (mm) (mm) (%) (mm) (mm) (Mpa) (kN)
60 250 360 2,2 1,8 190 200 500 228
1
40,4 180 300 3,27 2,5 157,14 200 492 221
2
40,4 180 300 3,27 4 157,14 200 492 211
3
42 200 270 2,5 2,5 100,57 200 363 204
4
42 200 270 1,6 2,5 100,57 200 363 196
5

Gambar 4. Tampilan Hasil Simulasi 1 Prediksi Kuat Geser Balok Beton Bertulang

4. PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Variabel Multiple Input dan Single Output
Variabel yang digunakan terdiri dari 8 multiple input dan 1 output. Hal tersebut
sesuai dengan persamaan kuat geser balok beton bertulang pada SNI 2847 (2013)
bahwa kuat geser dipengaruhi oleh variabel multiple input kecuali rasio bentang geser
terhadap tinggi efektif yang didukung oleh Triwindaningrum (2016).
4.2 Susunan Himpunan Linguistik Logika Fuzzy Mamdani
Penentuan himpunan fuzzy Mamdani dipilih dengan menggunakan fungsi
keanggotaan kurva trapesium sehingga terbentuk domain himpunan linguistik. Hasil
penentuan susunan himpunan linguistik dijelaskan pada Tabel 2 sebelumnya.

4.3 Perhitungan Cara Manual Logika Fuzzy Mamdani


Aplikasi operator yang digunakan adalah AND dengan 2 aturan yaitu [R1] IF
KTB max And LP max And TE max And RTL max And RBG min And LTG max And
JTG min And MTG max THEN KGB max dan [R2] IF KTB min And LP min And TE
min And RTL min And RBG max And LTG min And JTG max And MTG min THEN
KGB min. Komposisi aturan menggunakan metode Max. Tahap akhir yaitu
defuzzifikasi (penegasan) dengan menggunakan metode Centroid atau Center of Area
dengan cara mencari titik tengah daerah solusi fuzzy, sehingga diperoleh nilai output
kuat geser balok beton bertulang sebesar 240 kN.

4.4 Perhitungan Cara Komputasi Logika Fuzzy Mamdani


Perhitungan cara komputasi diawali dengan mengatur variabel multiple input dan
single output, selanjutnya membuat fungsi keanggotaan trapesium, mengatur
himpunan linguistik dan mengatur params pada masing-masing himpunan linguistik.
Aturan yang digunakan diambil dari 186 aturan yang telah dibuat sebelumnya yaitu
dipilih 2 aturan (rules) yang paling berpengaruh. Hasil single output yaitu nilai kuat
geser balok beton bertulang sebesar 240 kN.

4.5 Validasi Hasil Output Fuzzy


4.5.1 Hasil Ouput Cara Manual dan Cara Komputasi
Perhitungan cara manual diperoleh nilai kuat geser balok beton bertulang
sebesar 240 kN. Sedangkan dengan cara komputasi diperoleh nilai kuat geser balok
beton bertulang sebesar 240 kN. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil perhitungan
prediksi kuat geser balok beton bertulang cara manual dan komputasi adalah sama

4.5.2 Uji Linieritas

350

y=x
300 R² = 1
Hasil Penelitiaan
250
Prediksi Ideal
200 y = 0.2869x + 147.71
R² = 0.9524 Linear (Hasil
Penelitiaan)
150
Linear (Ideal)
100
100 150 200 250 300 350
Empiris

Gambar 5. Grafik Uji Regresi Linier Hasil Penelitian dan Hasil Ideal
4.5.3 Uji Beda
Uji beda menghasilkan nilai beda rerata data empiris = 218,14 sedangkan
prediksi fuzzy = 210,3, dan di dapatkan hasil Sig. (2-tailed) sebesar 0,318 seperti pada
Gambar 3, nilai tersebut memenuhi syarat validitas uji beda rerata yaitu Sig. (2 tailed)
> 0.05 = 0,318 > 0,05 yang berarti Ho diterima sehingga ada perbedaan signifikan
antara data empiris dengan hasil output fuzzy
Dari ketiga uji di atas dapat disimpulkan bahwa logika fuzzy Mamdani untuk
prediksi kuat geser balok beton bertulang tidak valid dan tidak layak digunakan.
Model perlu diperbaiki, agar dapat dinyatakan valid. Dalam tahap pemodelan dapat
diperbaiki dengan merubah fungsi keanggotaan fuzzy atau menambah himpunan
linguistik. Menurut Yasin, dkk (2017) penggunaan fungsi keanggotaan dan jumlah
himpunan linguistik yang berbeda dapat menghasilkan hasil output yang berbeda.

4.6 Simulasi Prediksi Kuat Geser Balok Beton Bertulang


Pada simulasi 2 dan 3 menunjukkan bahwa rasio bentang geser terhadap tinggi
efektif berbanding terbalik dengan kuat geser balok beton bertulang. Semakin kecil
nilai rasio bentang geser terhadap tinggi efektif maka, nilai kuat geser balok akan
semakin besar. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan
Triwindaningrum (2016). Pada simulasi 4 dan 5 menunjukkan bahwa rasio tulangan
longitudinal berbanding lurus dengan kuat geser balok beton bertulang. Semakin besar
rasio tulangan longitudinal maka, nilai kuat geser balok beton akan semakin besar. Hal
tersebut didukung oleh persamaan SNI 2847 (2013) bahwa rasio tulangan longitudinal
berbanding lurus terhadap kuat geser balok beton bertulang.

5. SIMPULAN
Variabel yang digunakan terdiri dari 8 variabel multiple input dan 1 output.
Susunan himpunan logika fuzzy Mamdani untuk prediksi kuat geser balok beton
bertulang terdiri dari semesta pembicaraan dan domain pada tiap himpunan linguistik
(min-max) dengan fungsi keanggotaan trapesium. Hasil perhitungan cara manual untuk
prediksi kuat geser balok beton bertulang terdiri dari empat tahapan, sehingga diperoleh
nilai kuat geser balok sebesar 240 kN. Hasil perhitungan cara komputasi dilakukan
dengan cara mengatur variabel dalam sistem MISO, sehingga diperoleh nilai kuat geser
balok sebesar 240 kN yang ditampilkan dalam rule viewer. Validitas perhitungan
dilakukan dengan tiga cara sebagai berikut : (1) Hasil output fuzzy perhitungan cara
manual dan komputasi menunjukkan nilai yang sama sebesar 240 kN, (2) Uji linearitas
antara data empiris dan output fuzzy Mamdani menghasilkan nilai R2 = 0,9524 dan
persamaan y = 0,2869x + 147,71, (3) Hasil uji beda data empiris dan output fuzzy
Mamdani memberikan hasil nilai Sig(2-tailed) = 0,318 > 0,05 yang berarti ada
perbedaan signifikan antara hasil output prediksi dan data empiris. Berdasarkan 3 cara
diatas prediksi kuat geser balok beton bertulang dengan menggunakan logika fuzzy
Mamdani dikatakkan tidak valid dan belum layak digunakan. Berdasarkan 5 simulasi
diperoleh bahwa semua variabel input berbanding lurus dengan variabel output, kecuali
rasio bentang geser terhadap tinggi efektif dan jarak tulangan geser.
6. DAFTAR RUJUKAN
Badan Standardisasi Indonesia. 2013. Persyaratan Beton Struktural untuk
Bangunan Gedung. Jakarta: Badan Standardisasi Indonesia.
Chowdhury, Md. A., Zahid, Z.I., & Islam, Md.M. 2016. Development of Shear
Capacity Prediction Model for FRP-RC Beam without Web Reinforcement.
Advances in Materials Science and Engineering, 2016, 1‾19. DOI:
10.1155/2016/4356967.
Gandomi, A. H., Yun, G.J., & Alavi, A.H. 2013. An Evolutionary Approach for
Modeling of Shear Strength of RC Deep Beams. Materials and Structures,
46(12), 2109‾2119. DOI : 10.1617/s11527-013-0039-z.
Golafshani, E. M., Rahai, A. Sebt, M. H., & Akbarpour, H. 2012. Prediction of Bond
Strength of Spliced Steel Bars in Concrete Using Artificial Neural Network
and Fuzzy Logic. Construction and Building Materials, 36, 411‾418. DOI :
10.1016/j.conbuildmat.2012.04.046.
Jaafer, A. A. 2013. Prediction of Ultimate Shear Capacity of Reinforced Normal
and High Strength Concrete Beams Without Stirrups Using Fuzzy Logic.
American Journal of Civil Engineering and Architecture, 1(4), 75‾81. DOI:
10.12691/ajcea-1-4-2.
Jumaa, G.B. & Yousif, A.R. 2018. Predicting Shear Capacity of FRP-Reinforced
Concrete Beams without Stirrups by Artificial Neural Networks, Gene
Expression Programming, and Regression Analysis. Advances in Civil
Engineering, 2018, 1‾16. DOI: 10.1155/2018/5157824.
Nasrollahzadeh, K. & Basiri, M. M. 2013. Prediction of Shear Strength of FRP
Reinforced Concrete Beams Using Fuzzy Inference System. Expert Systems with
Applications, 41(4), 1006‾1020. DOI: 10.1016/j.eswa.2013.07.045.
Piegat, A. 2001. Fuzzy Model. Fuzzy Modeling and Control, 69, 157‾361. DOI :
10. 1007/978-3-7908-1824-6_5.
Triwindaningrum, B. 2016. Variasi Banding Bentang Geser Terhadap Tinggi
Efektif Untuk Menentukan Pola Retak dan Tipe Keruntuhan Pada Balok.
Skripsi tidak diterbitkan. Malang : Universitas Negeri Malang.
Yasin, M., Kuspambudi, S., Madja, M.S., & Oktaviana, L.T. 2017. Analisis dan
Perbaikan Fungsi Keanggotaan Linier dan Kurva-S Logika Fuzzy Metode
Tsukamoto. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan
Matematika, Universitas Negeri Malang, Malang, 8 April 2017.
Zaidir, Fauzan, Hakam. A., & Ismail, F. A., 2018. Perbaikan dan Perkuatan
Bangunan Pasca Gempa Sumatera Barat Tahun 2009. Makalah disajikan
dalam Seminar PIT ke-5 Riset Kebencanaan IABI, Universitas Andalas,
Padang, 2-4 Mei 2018.

Anda mungkin juga menyukai