Askep Kejang Demam
Askep Kejang Demam
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : An. B
TTL : Cilacap, 17 Desember 2018
Usia : 5 bulan
Pendidikan :-
Alamat : Kepudang RT 02/02, Binangun, Cilacap
Agama : Islam
Nama Ayah/Ibu : Tn. TS
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Ayah : SMK
Pendidikan Ibu : SMK
Agama : Islam
Alamat : Kepudang RT 02/02, Binangun, Cilacap
Suku Bangsa : Indonesia
No RM : 88-11-87
Keterangan:
: PEREMPUAN MENINGGAL
: LAKI-LAKI : GARIS
: SERUMAH KETURUNAN
: KLIEN : GARIS
PERKAWINAN
2. Nutrisi-Pola Metabolik
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya hanya minum ASI (ASI ekslusif)
dengan frekuensi lebih dari 10 kali / 24 jam. Anak tidak diberikan
makanan atau minuman lain selain ASI. Anak menghisap dengan kuat.
BB saat lahir adalah 3100 gram, dan BB saat ini 7500 gr dengan TB 51
cm. Tidak ada masalah nutrisi dalam keluarga.
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit, BAB pasien lunak, berwarna kuning, berbau khas,
frekuensi BAB 2 kali sehari. Ibu pasien mengatakan mengganti diapers >
3 kali sehari.
Saat sakit, pasien BAB > 6 kali dalam sehari dengan konsistensi cair dan
terdapat darah di feses serta berlendir. Ibu pasien mengatakan anaknya
selalu rewel apabila ingin BAB.
Tidak ada masalah eliminasi pada orang tua pasien.
4. Aktivitas-Pola Latihan
Ibu pasien megatakan jika anaknya mandi 2 kali sehari di rumah
menggunakan sabun bayi. Biasanya ibu pasien mengganti pakaian
anaknya dua kali sehari atau lebih jika terlihat kotor. Saat di rumah, ibu
pasien mengatakan anaknya jarang rewel. Saat ini anak sudah bisa
membalikkan badannya dan mencoba untuk merangkak.
5. Pola Istirahat-Tidur
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya tidak ada gangguan tidur.
Biasanya anak tidur pukul 20.00 dan sesekali bangun utuk minum ASI
namun anak tidak rewel. Anak juga sering tidur di siang hari. Ibu pasien
mengatakan bahwa tidak ada gangguan dalam tidur, hanya sedikit
terganggu ketika saat malam hari memberi ASI namun siangnya ibu dapat
tidur.
6. Pola Kognitif-Persepsi
Saat dilakukan pengkajian, anak terlihat tenang dan berespon terhadap
suara, terbukti ketika diberi stimulus suara, anak tersenyum. Saat diberi
mainan, anak terlihat ingin menggapai mainan kemudian menangkap
mainan tersebut. Anak belum bisa mengucapkan kata-kata. Ibu pasien
mengatakan bahwa anak akan menangis apabila merasa haus, lapar
ataupun tidak nyaman.
Ibu pasien mengatakan bahwa tidak ada gangguaan dalam penglihatan,
pendengaran, sentuhan, penciuman atau pengecapan. Apabila ada
masalah, biasanya orang tua pasien akan berdiskusi bersama untuk
menyelesaikan masalah.
7. Persepsi Diri-Pola Konsep Diri
Saat pengkajian, anak terlihat tenang dan mengatuk. Anak akan menangis
jika merasa tidak nyaman. Ibu pasien mengatakan anak akan menangis
saat BAB.
Ibu pasien mengatakan bahwa dirinya merupakan ibu yang harus menjaga
dan menyayangi anaknya, sehingga akan selalu berusaha yang terbaik
agar anakya dapat sembuh.
8. Pola Peran Hubungan
Ibu pasien merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara. Hubungan
dengan keluarga baik, terbukti saat pasien dirawat di RS, orangtua serta
nenek dan kakeknya selalu bergantian menjenguk pasien.
9. Seksualitas
Pasien merupakan anak pertama perempuan sehingga memperloleh
perhatian lebih dari orangtuanya. Orangtua mengatakan bersyukur
mempunyai anak perempuan. Kedua orangtua pasien mengatakan bahwa
tidak ada riwayat penyakit reproduksi seperti IMS dan lain sebagaianya.
10. Koping-Pola Toleransi Stress
Saat pengkajian, anak terlihat tenang, namun saat akan dilakukan
tindakan seperti injeksi obat, pasien menangis ketakutan.
11. Nilai-Pola Keyakinan
Orangtua pasien beragama islam dan meyakini bahwa keadaan saat ini
merupakan ujian dari Allah. Orangtua selalu berdoa agar anaknya dapat
sembuh dan sehat seperti sedia kala.
X. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
a. Kesadaran : compos mentis
b. GCS : E4 M6 V5
2. Tanda Vital
a. N : 147 kali/menit
b. RR : 55 kali/ment
c. TD : 120/80 mmHg
d. Suhu: 380C
3. TB/BB
a. TB: 69 cm
b. BB: 7500 gr
4. Kepala :
a. Inspeksi
Setelah di inspeksi didapatkan hasil: bentuk kepala simetris, rambut
berwarna hitam tidak rontok, kulit kepala bersih, tidak ada lesi.
Wajah terlihat kemerahan.
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
c. Lingkar kepala: 45 cm
5. Mata:
a. Inspeksi
Mata simetris antara kanan dan kiri. Sklera berwarna putih tidak
ikterik. Konjungtiva tidak anemis. Pupil berespon terhadap cahaya.
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan pada kedua mata pasien.
6. Hidung
a. Inspeksi
Kedua lubang hidung simetris, tidak ada peradangan, tidak ada nafas
cuping hidung, dan tidak ada polip.
7. Mulut
a. Inspeksi
Warna bibir tidak pucat, tidak terdapat stomatitis, tidak ada bau
mulut, tidak ada pembesaran tonsil, dan membran mukosa berwarna
merah muda.
8. Telinga
a. Inspeksi
Letak kedua telinga simetris, bagian luar telinga bersih. Tidak ada
serumen dan luka, serta berespon terhadap suara.
9. Tengkuk
a. Inspeksi: warna sama dengan kulit lain, bentuk simetris, tidak ada
pembesaran kelenjar gondok, tidak ada nyeri, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid dan kelenjar limfe
10. Paru-paru
a. Inspeksi
Bentuk dada simetris, pergerakan dada simetris kanan dan kiri, tidak
ada retraksi dinding dada, tidak terpasang alat bantu pernapasan.
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan dan krepitasi.
c. Perkusi
Sonor pada kedua paru-paru,
d. Auskultasi
Suara nafas vesikuler pada kedua paru-paru
11. Jantung
a. Inspeksi
Iktus cordis tidak terlihat.
b. Palpasi
Point maksimal impuls teraba.
c. Perkusi
Terdengar bunyi pekak di setiap batas jantung.
d. Auskultasi
Bunyi jantung terdengar secara regular dan tidak ada suara jantung
tambahan (S1 & S2 / lup-dup).
12. Perut
a. Inspeksi
Tidak terlihat kemerahan, lesi atau benjolan di area perut
b. Auskultasi
Bising usus terdengar 31x/menit
c. Palpasi
Terdapat nyeri tekan di daerah perut bawah
d. Perkusi
Bunyi timpani.
13. Punggung
a. Inspeksi
Tidak ada lesi di punggung da tidak ada benjolan.
14. Genitalia
a. Inspeksi
Tidak terpasang kateter urin. Pasien tidak memiliki hemoroid
15. Ekstremitas
a. Inspeksi
Kedua ekstremitas bawah dan atas simetris, tidak terdapat edema
pada ekstremitas, dan tidak terlihat kemerahan pada ekstremitas atas
dan bawah. Tidak terlihat adanya varises. Akral teraba hangat, tidak
terdapat luka atau lesi, turgor kulit baik, kembali <2 detik.
XI. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS: Penyakit Hipertermia
- Ibu pasien mengatakan anak demam sebelum dibawa ke rumah sakit
- Ibu pasien mengatakan anak kejang setelah demam tinggi di rumah,
kejang terjadi selama 2 menit dan tidak berulang
DO:
- Suhu tubuh 380 C
- Wajah klien terlihat kemerahan
- Kulit teraba hangat
- N: 147 kali/menit, RR : 55 kali/ment, TD : 120/80 mmHg
Nyeri pada 2 4
saat BAB
Keterangan:
1=Berat
2=Cukup berat
3=Sedang
4=Ringan
5=Tidak ada
3. Resiko Setelah dilakukan asuhan Monitor cairan Monitor cairan
kekurangan keperawatan selama 3x24 jam
volume diharapkan kekurangan volume 1. Menentukan jumlah dan jenis 1. Untuk mengetahui keseimbangan
cairan intake cairan serta kebiasaan cairan agar tidak terjadi dehidrasi
cairan dapat dicegah dengan
eliminasi 2. Mengetahui secara dini tanda
indikator: 2. Menentukan apakah pasien dehidrasi untuk mencegah dehidrasi
mengalami kehausan atau gejala 3. Mencegah dehidrasi
perubahan cairan 4. Mencegah kehilangan BB karena
3. Memeriksa turgor kulit dehidrasi
4. Memonitor berat badan 5. Mengetahui keseimbangan cairan
Hidrasi: 5. Memonitor asupan dan 6. Mengetahui tanda awal dehidrasi
pengeluaran 7. Untuk mencegah dehidrasi
Indikator Awal Akhir
6. Memonitor tekanan darah, denyut 8. Memberikan cairan dengan tepat dapat
Haus 3 5 jantung dan status pernafasan mencegah dehidrasi
Diare 2 4 7. Memonitor membrane mukosa,
Peningkatan 2 4 turgor kulit, dan respon haus
suhu tubuh 8. Memberikan cairan dengan tepat
Keterangan:
1=Berat
2=Cukup berat
3=Sedang
4=Ringan
5=Tidak ada
XIV. IMPLEMENTASI
Termoregulasi
Keterangan:
1=Berat
2=Cukup berat
3=Sedang
4=Ringan
5=Tidak ada
P: hentikan intervensi
Diare b.d infeksi S: ibu pasien mengatakan anaknya BAB berampas 2 kali sehari, BAB tidak ada darah dan
bakteri lendir, anak tidak rewel saat akan BAB
O: tidak terdapat darah dan lendir dalam feses
A: masalah diare teratasi
Eliminasi usus:
Indikator Awal Akhir Sekarang
Darah 2 4 4
dalam feses
Mucus 3 5 5
dalam feses
Diare 2 4 4
Nyeri pada 2 4 4
saat BAB
Keterangan:
1=Berat
2=Cukup berat
3=Sedang
4=Ringan
5=Tidak ada
P: hetikan intervensi
Resiko kekurangan S: ibu pasien mengatakan anakya BAB amps 2 kali sehari, tidak rewel, menetek 11 kali
volume cairan selama 24 jam
O: suhu tubuh 36,50 C
A: masalah resiko kekurangan volume cairan teratasi
Hidrasi:
Indikator Awal Akhir Sekarang
Haus 3 5 5
Diare 2 4 4
Peningkatan 2 4 4
suhu tubuh
Keterangan:
1=Berat
2=Cukup berat
3=Sedang
4=Ringan
5=Tidak ada
P: hentikan intervensi