Anda di halaman 1dari 17

BLOK COMPLEMENTARY NURSING,

EVA RAHAYU
Mohon perhatiannya bahwa slide ini
dikembangkan khusus untuk
kepentingan pengajaran di Jurusan
Keperawatan Unsoed.

Dilarang mempublikasikan di blog/


website/ file sharing website tanpa seijin
penulis.
• Practice setting
• Educational setting
• Research
• DASAR HUKUM: UU 38 2014 PASAL 30 AYAT (2) HURUF m:
“dalam menjalankan tugas sebagai pemberi asuhan
keperawatan di bidang upaya kesehatan masyarakat, perawat
berwenang melakukan penatalaksanaan keperawatan
komplementer dan alternatif”
1. Provider: Identifikasi kebutuhan  pilih CAT
yang sesuai  berikan terapi atau rujuk pada
mereka yang memenuhi syarat evaluasi
(proses keperawatan)
CAT sebagai bagian integral dari praktik
keperawatan yang berdasarkan pada fakta
ilmiah (evidence-based practice)
• Acupressure, Aromatherapy, Cutaneous Stimulation
(Acupuncture), Heat/ cold application, Healing touch, Massage,
Progressive muscle relaxation, Reiki, Therapeutic touch, Animal-
assisted therapy, Art therapy, Music therapy, Therapeutic play,
Bibliotherapy, Journaling, Memory training, Reality orientation,
Reminiscene therapy, Humor, Recreation therapy, Autogenic,
Biofeedback, Guided imagery, Hypnosis, Meditation
facilitation, Relaxation therapy, Self-hypnosis therapy
• Pencegahan primer
• Pencegahan sekunder
• Pencegahan tersier
2. Educator: perawat memberikan informasi tentang terapi
komplementer yang tersedia
3. Conselor: perawat dapat menjadi tempat bertanya, konsultasi,
dan diskusi apabila klien membutuhkan informasi ataupun
sebelum mengambil keputusan
4. Advocate: perawat berperan untuk memenuhi permintaan
kebutuhan perawatan komplementer yang mungkin diberikan
termasuk perawatan alternatif
• Inclusion of CAT into nursing curricula (Gaydos, 2001)

• The issues:
1. Different paradigm
• Biomedical science vs. holistic
• Influence curriculum design and development of content
2. Lack of research  less knowledge development
3. Ethic  challenge religious beliefs & scientific values
• Standard & core curriculum
• Learning strategies
• Continuing education
• Conducting research  build scientific knowledge

• The issues:
- Limited number of research
- Inappropriate research methodology  didn’t use the gold
standard of research (double-blind study)
• Nurses and scientists develop ongoing program of research
related to complementary therapies
• Terapi kiropraksi terbukti dapat menurunkan nyeri haid dan level
plasma prostaglandin selama haid (Fontaine, 2005).
• Minyak lemon thyme mampu membunuh bakteri streptokokus,
stafilokokus dan tuberkulosis (Smith et al., 2004).
• Tanaman lavender dapat mengontrol minyak kulit, sedangkan teh
dapat membersihkan jerawat dan membatasi kekambuhan (Key,
2008).
• Dr. Carl menemukan bahwa penderita kanker lebih cepat sembuh
dan berkurang rasa nyerinya dengan meditasi dan imagery (Smith et
al., 2004).
• Hipnoterapi meningkatkan suplai oksigen, perubahan vaskular dan
termal, mempengaruhi aktivitas gastrointestinal, dan mengurangi
kecemasan (Fontaine, 2005).
• Gaydos, H.L., (May 31, 2001). "Complementary and Alternative Therapies in
Nursing Education: Trends and Issues". Online Journal of Issues in Nursing. Vol.
6 No. 2, Manuscript 5. Available:
www.nursingworld.org/MainMenuCategories/ANAMarketplace/ANAPeriodi
cals/OJIN/TableofContents/Volume62001/No2May01/TrendsandIssues.asp
x
• Lyndquist, R., Snyder, M. & Tracy, M.F. (2013). Complementary and
Alternative Therapies in Nursing. Springer Publishing Company.
• Thank you

Anda mungkin juga menyukai