A DENGAN CHRONIC
HEART FAILURE (CHF) DI RUANG IGD RSUD BANYUMAS
ANIS KHOIRIYAH
I4B018049
A. PENGKAJIAN
Tanggal : Rabu, 3 Juli 2019
Jam : 09.10
I. Identitas Klien
Nama : Ny.A
Usia : 52 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku/Bangasa : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Limbasari, RT 01/01, Bobotsari
Diagnosa Medis : Chronic Heart Failure
No RM : 883320
F. Folley Cateter
Pasien membutuhkan folley cateter karena mendapat terapi furosemid
Pasien dapat BAK dengan lancar, pasien mengatakan tidak ada nyeri saat
BAK
G. Gastric Tube
Tidak terlihat tanda fraktur basis crani seperti ottorhea, battle sign dan
raccoon eyes
Pasien masih dapat makan dan minum melalui mulut
H. Heart Monitor
Pasien telah dilakukan EKG
I. Imaging
Pasien telah dilakukan rontgen thorax. Hasilya menujukkan bahwa
terdapat cardiomegali, bronkopneumonia dan susp effusi pleura
7. Punggung
Tidak terlihat adaya deviasi, fraktur, lesi, dan tumor. Tidak terdapat nyeri
di punggung
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Darah (1 Juli 2019)
No Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Darah Rutin
1. Hemoglobin 10 g/dL 12,00 – 16,00
2. Leukosit 4,72 103/uL 5,00 – 13,50
3. Trombosit 437 103/uL 150 - 450
4. Hematokrit 32,5 % 33 - 45
5. Eritrosit 3,93 106/uL 4,10 – 5,50
6. MCH 25,4 pg/cell 24,0 – 30,0
7. MCHC 30,7 % 31,8 – 35,4
8. MCV 82,7 fL 80-100
9. RDW 15,6 % 11,5-14,5
10. Limfosit 7,0 % 18,00 – 48,30
Kimia
11. SGOT 40 U/L 0-35
12. SGPT 19 U/L <31
13. Ureum 153 g/dL 15-40
2. EKG
Keterangan:
- Pelebaran interval QT
- Interior infraction
D. Therapi
1. Injeksi
Nama obat Dosis Kegunaan Rute pemberian
Omeprazole 2 x 40 mg Menurukan asam lambung IV
Furosemide 2 x 10 mg Diuretik, untuk IV
mengurangi penumpukan
cairan
Ceftriaxone 2 x 1 gr Antibiotik IV
Ketorolac 2 x30 mg Analgetik, utuk IV
menurunkan nyeri
2. Cairan
NaCl 0,9% 10 tpm
III. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
S : - pasien mengatakan Hiperventilasi Ketidakefektifan pola
sesak nafas nafas
O: - pasien terlihat sesak
nafas, RR 45 x/menit,
dispnea, pasien bernafas
menggunakan otot bantu
pernafasan
S: pasien mengatakan sesak Gangguan mekanisme Kelebihan volume
nafas regulasi cairan
O: terlihat edema pada
ekstremitas bawah, dispnea,
Hb 10 g/dL, Hematokrit
32,5%
V. RENCANA KEPERAWATAN
NO NOC NIC RASIONALISASI
DIAGNOSA Tujuan Intervensi
1 Ketidakefekt Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan nafas
ifan pola keperawatan selama 1x8
1. Posisikan pasien semi 1. Untuk memaksimalkan
nafas b.d jam, diharapkan
fowler. potensial ventilasi
hiperventilas ketidakefektifan pola nafas
2. Auskultasi suara nafas, 2. Memonitor kepatenan
i teratasi dengan indikator:
catat hasil penurunan jalan napas.
daerah ventilasi atau 3. Memonitor respirasi
tidak adanya suara dan keadekuatan
Status pernafasan
adventif oksigen.
Indikator A T
3. Monitor pernapasan 4. Menjaga keadekuatan
Frekuensi 2 4 dan status oksigen ventilasi
pernafasan yang sesuai 5. Meningkatkan
Irama 2 4 4. Mempertahankan jalan kebutuhan oksigen
pernafasan napas paten 6. Menjaga aliran
Kedalaman 2 4 5. Kolaborasi dalam oksigen untuk
inspirasi pemberian terapi mencukupi kebutuhan
Penggunaa 2 4 oksigen. oksigen pasien
n otot 6. Monitor aliran oksigen 7. Memonitor keadaan
bantu nafas 7. Monitor pola nafas: pernapasan klien.
bradypnea, tachypnea,
Keterangan:
1: deviasi berat dari hiperventilasi, respirasi
kisaran normal kussmaul, respirasi
2: deviasi cukup berat dari cheyne-stokes dll
kisaran normal
3: deviasi sedang dari
kisaran normal
4: deviasi ringan dari
kisaran normal
5: tidak ada deviasi
VI. IMPLEMENTASI
NO HARI/ JAM Dx IMPLEMENTASI EVALUASI RESPON
TANGGAL
1 Selasa, 25 09.20 Ketidake Memposisikan pasien semi S: pasien mengatakan lebih
Juni 2019 fektifan fowler. nyaman dan sesak berkurang
pola O: pasien terlihat ebih nyaman
nafas b.d
hipervent Auskultasi suara nafas O: terdengar suaran nafas
ilasi vesikuler
VII. EVALUASI
Hari/Tanggal:
JAM Dx EVALUASI
20.00 Ketidakefektif S : pasien mengatakan sesak nafas berkurang
an pola nafas O: RR 40 x/menit, pasien masih menggunakan otot bantu pernafasan
b.d A: masalah ketidakefektifan pola nafas belum teratasi
hiperventilasi
Status pernafasan
Indikator A T S
Frekuensi 2 4 3
pernafasan
Irama 2 4 3
pernafasan
Kedalaman 2 4 2
inspirasi
Penggunaa 2 4 2
n otot
bantu nafas
Keterangan:
1: deviasi berat dari kisaran normal
2: deviasi cukup berat dari kisaran normal
3: deviasi sedang dari kisaran normal
4: deviasi ringan dari kisaran normal
5: tidak ada deviasi
P: lanjutkan intervensi
- Memposisikan pasien semi fowler.
- Auskultasi suara nafas
- Memonitor pernapasan dan status oksigen
- Mempertahankan jalan napas paten
- Kolaborasi dalam pemberian terapi oksigen.
- Memonitor aliran oksigen
- Memonitor pola nafas
19.00 Kelebihan S:-
volume cairan O: edema di ekstremitas bawah berkurang, TD 150/90 mmHg, HT 32,5%
b.d ganguan A: masalah kelebihan volume cairan belum teratasi
mekanisme
regulasi Keseimbangan cairan
Indikator A T S
Tekanan darah 2 3 2
Edema perifer 2 3 2
Hematokrit 2 3 2
Keterangan:
1: sangat terganggu
2: banyak terganggu
3: cukup terganggu
4: sedikit terganggu
5: tidak terganggu
P: lanjutkan intervensi
- Memonitor hasil laboratorium yang relevan dengan retensi cairan
(peningkatan BUN, penurunan hematokrit)
- Memonitor tanda-tanda vital pasien
- Memonitor indikasi kelebihan cairan/retensi (edema)
- Memberikan terapi IV NaCl 0,9%
- Memberikan furosemide 10 mg