Anda di halaman 1dari 8

Hipertensi ringan, tanda dan gejalanya

terjadi sakit kepala, pusing atau


m
i
graine, gangguan penglihatan, rasa
berat ditengkuk, mudah lelah,
mudah m
a
rah, cem
as dan sulit tidu
r
. (Noegroho, 1996).
2.
Hipertensi sedang, tanda dan gejalanya
terjadi rasa sakit pada dada dan
m
e
njalar kerahang, lengan, punggung atau perut bagian atas, m
e
njadi
tanda perm
ulaan angina. (Tom
Sm
ith 1991).
3.
Hipertensi berat, tanda dan gejalanya
terjadi kegagalan or
gan seperti susah
bernapas sehingga anda m
e
rasa m
udah dengan tidak berbaring datar,
dengan gembung pada kaki dan perg
elangan kaki, ,
gagal ginjal,
retinophaty, myocardial infark. (Noegroho, 1996).
4.
hipertensi terisolasi, tanda dan geja
lanya terjadi kelum
puhan pada anggota
badan, terutam
a
salah satu anggota badan atau salah satu bagian m
u
ka,
atau salah satu tangan, atau kem
a
mpuan berbicara turun,menjadi tanda
peringatan adanya stroke. (Tom
Sm
ith 1991)

Pengertian hipertensi atau tekananan darah tinggi merupakan gangguan pada sistem
peredaran darah yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal, yaitu
melebihi 140 / 90 mmHg. Hipertensi dalam bahasa inggrisnya adalah Hypertension,
Hypertension berasal dari dua kata yaitu Hyper yang berarti tinggi, dan Tension yang berarti
tegangan.

Ketika dilakukan pemeriksaan tekanan darah menghasilkan dua angka, yaitu angka yang lebih
tinggi dan angka yang lebih rendah. Angka yang lebih tinggi didapat ketika jantung
berkontraksi (sistolik), sedangkan angka yang lebih rendah didapatkan ketika jantuk
berelaksasi (diastolik).

4. Etiologi
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik (idiopatik). Hipertensi
terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer. Namun
ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:
a. Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na.
b. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah
meningkat.
c. Stress Lingkungan.
d. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran pembuluh
darah.

Hipertensi primer (esensial)

Untuk kebanyakan orang dewasa, tidak terdapat identifikasi penyebab dari tekanan darah
tinggi. Tipe tekanan darah tinggi ini, disebut hipertensi “essential” atau hipertensi primer,
cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun.

Hipertensi sekunder
Beberapa orang mengalami hipertensi karena kondisi/gangguan yang merupakan penyebab
utama (underlying conditon). Tipe tekanan darah tinggi ini, disebut tekanan darah tinggi
sekunder, cenderung muncul tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah lebih tinggi dari pada
hipertensi primer. Berbagai kondisi dan pengobatan dapat menyebabkan hipertensi sekunder,
termasuk di antaranya :

Masalah ginjal

 Tumor “adrenal gland”


 Pengobatan tertentu, seperti pil KB, obat-obat pilek, dekongestan, pereda nyeri dan
beberapa resep obat.
 Kelainan tertentu pada pembuluh darah yang didapat sejak dilahirkan (congenital)
 Obat-obatan illegal, seperti kokain dan “amphetamines”

Tanda dan gejala

 Sakit kepala
 Jantung berdebar-debar
 Sulit bernapas setelah berkerja keras atau mengangkat beban berat
 Mudah lelah.
 Penglihatan kabur
 Wajah memerah
 Hidung berdarah
 Sering buang air kecil, terutama di malam hari
 Telinga berdening (tinnitus)
 Dunia aterasa berputar (vertigo)
 Pemeriksaan Penunjang
 Pe
 m
 e
 riksaan penunjang pada klien dengan hi
 pertensi adalah sebagai berikut :
 1.
 Hem
 a
 tokrit
 pada penderita hipertensi kadar he
 matokrit dalam darah m
 e
 ningkat seiring
 dengan m
 e
 ningkatnya kadar natrium dalam
 darah. Pe
 m
 e
 riksaan hem
 a
 tokrit
 diperlukan juga untuk mengikuti pe
 rkem
 bangan pengobatan
 hipertensi.
 2.
 Kalium
 serum
 Peningkatan kadar kalsium serum
 da
 pat m
 e
 ningkatkan hipertensi
 3.
 Kreatin
 in se
 rum
 Hasil yang didapatkan dari pem
 e
 riksaan
 kreatinin adalah kadar kreatinin
 dalam
 darah m
 e
 ningkat sehingga berdam
 pak pada fungsi ginjal.
 4.
 Urinalisa
 Darah, protein, glukosa m
 e
 ngisyarat
 kan disfungsi ginjal dan / adanya
 diabetes.
 5.
 Elektrokardiogram
 Peam
 besaran ventrikel kiri dan gamb
 aran kar
 d
 iom
 e
 gali d
 a
 pat d
 i
 detek
 s
 i
 dengan pem
 e
 riksaan ini.
 Dapat juga
 m
 e
 ngga
 m
 b
 arkan apakah hipertensi
 telah lam
 a
 berlangsung.
 (Tom
 Sm
 ith, 1991)
 penatalaksanaan medis
 a)
 Diuretik seperti : tiazid, furosem
 i
 a, spironokiktan,
 t
 rriam
 t
 eren,
 anillorid.
 -
 Hipertensi ringan dim
 u
 la
 i dari dosis yang a
 m
 at rendah (contoh 12,5
 mg perhari).
 -
 Hipertensi sedang, dosis m
 a
 ksim
 um 25 m
 g
 per hari
 -
 Hipertensi berat, dosis 25-50 m
 g
 tiap tengah hari.
 b)
 Obat antiadrinergik seperti klonid
 in, guonabenz, guanfasin, trim
 etafan,
 reserp
 in, gu
 antid
 in, f
 e
 ntolam
 in prapanol, tim
 o
 lolol dan la
 in-
 l
 ain.
 -
 Hipertensi ringan, diberikan pada
 permulaan 0,1 mg m
 a
 la
 m
 hari
 -
 Hipertensi sedang diberika
 n dengan dosis 125 mg per
 haridianokzid, nitropusid
 -
 Hipertensi berat, dosis 250 m
 g
 dau kali sehari
 c)
 Vasodilator seperti hidralazin, m
 i
 naksidil, dianoksid, nitropusid.
 Pada hipertensi penggunaan dosis
 dibatasi sam
 p
 ai 300m
 g/hari.
 d)
 Inhibitor en
 zim
 pengubah angio
 tisin, seperti : kaptoril,
 Benezebril,
 ram
 i
 pril, ena
 l
 apr
 il, dan la
 in-lain.
 -
 Hipertensi seadng diberikan dengan dos
 is 2,5-10 m
 tiap tengah har
 i
 / 2 kali sehari.
 -
 Hipertensi sedang diberikan dengan dos
 is 0,5 mg tab. Tiap hari / 2
 kali sehari
 -
 Hipertensi berat diberikan 6,2 m
 g
 tab tiap tengah hari/2 kali sehari.
 e)
 Antagonis saluran kalsium
 seperti : ni
 fedem
 i
 n, diltiazom
 ,
 verapam
 il,
 dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai