Anda di halaman 1dari 2

SKRINING GIZI

No. Dokumen: No.Revisi : Halaman :

203/SPO/DIR/I/2018 - 1/2
RSIA Ananda
Ditetapkan:
Direktur RSIA Ananda Makassar

Tanggal Terbit:
SPO
(Standar Prosedur Operasional)
01 Januari 2018

Dr.dr.H. A. Alfian Zainuddin, M.KM

Sebuah tahapan awal dari pelayanan gizi rawat inap, dimana


PENGERTIAN dilakukan penapisan dan penetapan order diet awal pasien

Untuk mengidentifikasi pasien yang beresiko, tidak beresiko


TUJUAN malnutrisi, dan kondisi khusus

Surat Keputusan Direktur RSIA Ananda Makassar Nomor:


KEBIJAKAN 410/SK/RSIA-A/I/2018 tentang Panduan Terapi Gizi Terintegrasi

1. Dilakukan pengukuran status gizi (berat badan) oleh perawat


2. Ditanyakan tinggi badan pasien oleh perawat/petugas gizi
3. Dilakukan pengukuran status gizi (lingkar lengan atas) untuk
pasien ibu yang tidak bisa ditimbang, dengan prosedur:
-Lengan bawah sisi kiri pasien harus Ditekuk lengan bawah
sisi kiri pasien dengan ukuran 90 derajat terhadap siku dengan
lengan atas paralel di sisi tubuh. --Diukur jarak antara
tonjolan tulang bahu (akromion) dengan siku (olekranon).
-Ditandai titik tengahnya.
-Diperintahkan pasien untuk merelaksasikan lengan atasnya,
ukur lingkar lengan atas di titik tengah, pastikan pita
pengukur tidak terlalu menempel terlalu ketat.
4. Dihitung indeks Massa Tubuh (IMT) pasien dan diberi skor
PROSEDUR
oleh petugas gizi.
5. Dihitung nilai persentase kehilangan berat badan yang tak
direncanakan dengan indikator: BB hilang < 5%, BB hilang 5-
10% dan BB > 10%, dan diberikan skor oleh petugas gizi
6. Dihitung nilai adanya efek/pengaruh asupan pada pasien akut
dengan indikator: ada asupan gizi > 5 hari dan tidak ada
asupan gizi > 5 hari, serta diberikan skor (rentang antara 0 –
2) oleh petugas gizi
7. Dihitung nilai presentase LLA pada pasien ibu yang tidak bisa
ditimbang dengan indikator klasifikasi LLA: Skor 0 = >85%,
Skor 1 = 70,1 – 84,9 % dan Skor 2 = <70%, dan diberikan
skor oleh petugas gizi
SKRINING GIZI

No. Dokumen: No.Revisi : Halaman :

090/SPO/DIR/I/2018 - 2/2
RSIA Ananda
8. Ditambahkan skor yang diperoleh dan langkah 1, 2, dan 3 untuk
menilai adanya risiko malnutrisi.
 Skor 0 = risiko rendah
 Skor 1 ≤ 3 = risiko sedang
PROSEDUR
 Skor > 3 = risiko tinggi
9. Digunakan panduan tatalaksana untuk merencanakan strategi
gizi selanjutnya

1. Unit Rawat Inap


UNIT TERKAIT
2. Unit Gizi

Anda mungkin juga menyukai