Anda di halaman 1dari 6

KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENAMBANG DI DESA

HULAWA KECAMATAN BUNTULIA KABUPATEN POHUWATO.

Socio-Economic Conditions of the Mining Community in Hulawa Village,


Buntulia Sub-District, Pohuwato Regency
oleh
Parjun Mohi1),Fitryane Lihawa2), Sri Maryati3)
1,2,3)
Program Studi S1 Pendidikan Geografi, Jurusan Ilmu dan Teknologi Kebumian,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Gorontalo
Email : Parjunmohi@gmail.com

Abstract. Mohi, Parjun. 2018. Socio-economic conditions of the mining community in Hulawa Village,
Buntulia Sub-District, Pohuwato Regency. Undergraduate Thesis. Department of Earth Sciences and
Technology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Gorontalo. Principal
Supervisor: Dr, Fitriyane Lihawa, M.Si. Co-Supervisor: Dr. Eng Sri Maryati, S.Si
This study aims to determine the socio-economic conditions of the mining community in Hulawa Village,
Buntulia Sub-District, Pohuwato Regency. The variable in this study was the socio-economic of the mining
community and the population amounted to 508 families. The sampling method used Slovin Formula with a
tolerance value of 10%. Moreover, the total number of samples was 85 respondents who were proportionally
distributed to the people in the Hulawa Village. The data collection technique involved observation and
questionnaires; furthermore, the instruments used were socio-economic indicators. In addition, a qualitative
descriptive method was employed in this study. The results of the socio-economic conditions of the mining
community in Hulawa Village are: a) social: the dominating situation of the community is 88%; education
community is 47% of uneducated people; the condition of residence is 94% owning permanent house;
environmental sanitation (public bathing, washing, and toilet facilities) is 76% owning private facility; the
source of clean water is 53% from PDAM; garbage facilities are 16% private trash tubs; information and
communication techniques are 93% using mobile phone; energy used is 62% gas fuel; community lighting is
82% electricity; private transportation is 88%; public transportation is 94% taxi bike; b) economy: the status
of the main job is a 100% miner and the side job is 65% farmers. Therefore, the basic income of miners is >
IDR 1.500.000 or 41% and the side income of farmers > IDR 1,500,000 or 60%.

Keywords: Social, Economy, Mining Community.

Diterima: xx-xx-20xx Disetujui: xx-xx-20xx

PENDAHULUAN dari 7 Desa dengan luas wilayah 375,64 (Km2)


Pertambangan merupakan salah satu salah satunya Desa Hulawa yang memiliki
sumber daya alam (SDA) yang terkandung di potensi emas yang menjadi tempat pencarian
dalam bumi. Salah satu sektor yang masyarakat yang ada di kawasan pertambangan
menyumbang devisa negara yang dominan emas yakni desa hulawa kecamatan buntulia
adalah sektor pertambangan. Sektor ini kabupaten pohuwato.
menyumbang 36% dari pendapatan negara Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk
pada tahun 2008 (Kementerian ESDM, 2009) mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat
Indonesia merupakan negara yang memiliki penambang di Desa Hulawa Kecamatan
potensi pertambangan yang sangat baik dan Buntulia Kabupaten Pohuwato”. Manfaat
melimpah, dengan keberadaan sumber daya dalam penelitian ini yaitu , Sebagai bahan
alam yang melimpah ini pengeloaan secara pembelajaran untuk menambah wawasan ilmu
optimal perlu dilakukan untuk di manfaatkan pengetahuan khususnya untuk pertambangan
semaksimal mungkin bagi perbaikan ekonomi emas rakyat yang ada di Desa Hulawa
dan taraf hidup masyarakat. Kecamatan Buntulia Kabupaten Pohuwato.
Kecamatan Marisa merupakan kecamatan Lokasi penelitian dilakukan di di Desa Hulawa,
induk dari beberapa kecamatan yang ada di Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato,
Kabupaten Pohuwato Kecamatan Buntulia Provinsi Gorontalo.
yang dimekarkan pada tahun 2008 yang terdiri

1
METODE PENELITIAN (88 %) atau 75 KK dan kategori milik keluarga
Penelitian ini menggunakan metode (12 %) atau 10 KK.
deskriptif yang menggambarkan hasil secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- B. Tingkat Pendidikan
fakta dan sifat-sifat serta hubungan antara Berdasarkan hasil wawancara mengenai
fenomena yan dimiliki. tingkat pendidikan masyarakat penambang di
Variabel dalam penelitian ini yakni : Desa Hulawa, maka presentase tingkat
pendidikan ditunjukkan pada Gambar 2.
a. Indikator Sosial
Indikator sosial yaitu :

Persentase (%)
1) Tingkat pendidikan 50
2) Keadaan tempat tinggal
3) Kesejahteraan 0

b. Indikator Ekonomi
1) Jenis pekerjaan
2) Tingkat pendapatan

POPULASI DAN SAMPEL Gambar 2. Tingkat pendidikan masyarakat


Populasi dalam penelitian ini adalah penambang
seluruh masyarakat yang ada di Desa Hulawa Gambar 2. menggambarkan presentase
yang berjumlah 508 KK dengan menggunakan tingkat pendidikan masyarakat
rumus slovin dengan batas toleransi kesalahan penambang yang ada di kawasan pertambangan
10% sehingga jumlah sampel dalam penelitian rakyat menggambarkan bahwa tingkat
ini berjumlah 85 KK. pendidikan masyarakat dapat di kata gorikan
Teknik pengumpulan data yang digunakan cukup rendah yaitu tidak sekolah (47%), atau
peneliti yaitu menggunakan tehnik wawancara 40 KK lulus SD (29%) atau 25 KK, lulus
langsung kepada kepala keluarga dengan SMP/Sederajat (16%) atau 14 KK dan lulus
bantuan kuisioner yang berisikan pertanyaan- SMA/Sederajat (7.1%) atau 6 KK.
pertanyaan yang terkait dengan variabel-
variabel penelitian. C. Keadaan Tempat Tinggal
Keadaan tempat tinggal masyarakat
HASIL DAN PEMBAHASAN penambang yang menjadi sampel penelitian
dapat di lihat pada Gambar 3.
1. Kehidupan Sosial Masyarakat penambang
A. Kepemilikan Tempat Tinggal
Persentase (%)

Kehidupan sosial berdasarkan tempat


tinggal masyarakat penambang yang ada di 100
Desa Hulawa Kecamatan Buntulia Kabupaten 50
Pohuwato tahun 2018 dapat dilihat pada
Gambar 1. 0
Permanen Semi Non
Permanen Permanen
Persentase (%)

100 Kategori Rumah

Gambar 3. Keadaan tempat tinggal


masyarakat penambang
Keadaan tempat tinggal Gambar 3. Menunjukan bahawa masyarakat
yang ada di lokasi penelitian yang memiliki
Gambar 1. Keadaan tempat tinggal rumah permanen (94%) atau 80 KK dan semi
masyarakat penambang permanen 6% atau 5 KK.
Gambar 1. memperlihatkan bahwa keadaan
tempat tinggal masyarakat penambang yang
ada di lokasi penelitian milik sendiri sebanyak

2
D. Sanitasi Lingkungan Fasilitas MCK
Untuk menilai kehidupan sosial masyarakat

Persentase (%)
penambang salah satunya dapat kita lihat dari
100
kepelikan fasilitas MCK berikut hasil
penelitian di lapangan terlihat pada Gambar 4.4 0
.
Persentase (%)

100

0 Sarana persampahan

Gambar 6. Sarana persampahan masyarakat


penambang
Gambar 6. memperlihatkan bahwa sarana
Fasilitas MCK persampahan yang digunakan oleh masyarakat
penambang dalam penelitian ini yakni
Gambar 4. Fasilitas MCK masyarakat menggunkan bak sampah pribadi (16%), atau
penambang 14 KK bak sampah komunal (12%), atau 10
Gambar 4. memperlihatkan bahwa sanitasi KK dibuang di kebun (7.1%), atau 6 KK
lingkungan kategori fasilitas MCK masyarakat dibuang di sungai (65%) atau 55 KK.
penambang berdasarkan hasil penelitian ini
diperoleh MCK sendiri (76%), atau 65 KK g) Sarana teknik informasi dan Komunikasi
MCK umum (18%), atau 15 KK menumpang Salah satu variabel untuk mengetahui
di tetangga (2.4%), atau 2 KK kebun (2.4) kondisi sosial masyarakat penambang yaitu
atau 2 KK dan sungai (1.2%) 1 KK. sarana komunikasi yang hasil penelitiannya
terdapat pada Gambar 7.
E) Sumber air bersih masyarakat
Hasil penelitian yang di lakukan peneliti
Persentase (%)

tentang sumber air bersih masyarakat penamba 100


ng yang ada di likoasi penelitian dapat di lihat
pada Gambar 5. 50

0
Telfon HP HP dengan
Persentase (%)

rumah fasilitas
100 internet

Sarana Komunikasi
0
PDAM Sumur Mata Sumur Sungai
gali air suntik
Gambar 7. Sarana komunikasi masyarakat
Sumber air
penambang
Gambar 7. memperlihatkan bahwa sarana
komunikasi yang digunakan oleh masyarakat
Gambar 5. Sumber air bersih masyarakat
penambang yakni Hp (93%), atau 79 KK HP
penambang
dengan fasilitas internet (7.1%) atau 6 KK.
Gambar 5. memperlihatkan sumber air
bersih yang digunakan oleh masyarakat
penambang dalam penelitian ini yakni yang h) Bahan bakar
menggunkan PDAM (53%), atau 45 KK sumur Kehidupan sosial berdasarkan penggunaan
gali (29%), atau 25 KK sumur suntik (18%). bahan bakar masyarakat penambang yang ada
Atau 15 KK . di Desa Hulawa Kecamatan Buntulia
Kabupaten Pohuwato tahun 2018 dapat dilihat
F) Sarana persampahan pada Gambar 8.
Untuk mengetahui kondisi sosial
masyarakat penambang peneliti mensurvei sara
persampahan masyarakat, yang hasil
penelitiannya dapat di lihat pada Gambar 6.

3
Persentase (%)

Persentase (%)
100 100

0 0
Gas Listrik Minyak Kayu Mobil Sepeda Bentor Sepeda
Tanah Motor

Bahan Bakar Milik Pribadi


Gambar 10. Sarana transportasi pribadi
Gambar . Penggunaan bahan bakar masyarakat penambang
masyarakat penambang Gambar 10 memperlihatkan penggunaan
Gambar 8. memperlihatkan penggunaan sarana transportasi transportasi milik pribadi
bahan bakar yang digunakan oleh masyarakat yang digunakan oleh masyarakat penambang
penambang yakni gas (62%) atau 53 KK yakni mobil (4%) atau 3 KK sepeda motor
minyak tanah (7.1%) atau 6 KK dan kayu (88%) atau 75 KK bentor (6%) atau 5 KK
(31%) atau 26 KK. sepeda (2.4%) atau 2 KK.
i) Penggunaan enrgi penerangan k) Sarana transportasi angkutan umum
Kondisi sosial masyarakat penambang Penggunaan Sarana Transportasi Kategori
mengenai penggunaan energi sebagai Angkutan Umum Masyarakat Penambang Desa
penerangan dapat kita lihat pada Gambar 9. Hulawa Kecamatan Buntulia Kabupaten
Pohuwato tahun 2018 dapat di lihat pada
Gambar 11.
Persentase (%)

Persentase (%)

100
100
0
0
Mobil Ojek Ojek
Mikrolet Motor Bentor

Penerangan Angkutan Umum


Gambar 9. Penggunaan energy peneranggan Gambar 11. Sarana transportasi umum
masyarakat penambang masyarakat penambang
Gambar 9. Memperlihatkan penggunaan Gambar 11. memperlihatkan penggunaan
energi penerangan yang digunakan oleh sarana transportasi kategori transportasi
masyarakat penambang dalam penelitian ini angkutan umum yang digunakan oleh
adalah listrik (82%) atau 70 KK masyarakat penambang dalam penelitian ini
generator/genset (18%) atau 15 KK. yakni mobil (4%) atau 3 KK sepeda motor
(88%) 75 KK ojek motor (94%) atau 80 KK
j) Sarana Transportasi milik pribadi ojek bentor (6%) atau 5 KK.
Kehidupan sosial berdasarkan sarana
transportasi milik pribadi masyarakat 2) Kondisi ekonomi masyarakat penambang
penambang yang ada di Desa Hulawa A. Pekerjaan pokok
Kecamatan Buntulia Kabupaten Pohuwato Untuk mengetahui kondisi ekonomi
tahun 2018 dapat dilihat pada Gambar 10. masyarakat penambang yang ada di desa
Hulawa ada dua variabel yang menjadi tolok
ukur peneliti yaitu pokok dan pendapatan serta
pekerjaan samping dan pendapatan. Pekerjaan
pokok responden di lokasi penelitian dapat di
lihat pada Gambar 12.

4
Persentase % 100

Persentase %
50
40
50 30
20
0 10
0

Pekerjaan Pokok
Gambar 12. Pekerjaan pokok masyarakat Pendapatan Pekerjaan Pokok
penambang
Gambar 12 memperlihatkan pekerjaan
Gambar 14. Pendapatan Pekerjaan pokok
pokok responden di lokasi penelitian adalah
masyarakat penambang
penambang, karena yang menjadi objek dalam
Gambar 14. memperlihatkan pendapatan
penelitian ini fokus pada masyarakat
pekerjaan pokok masyarakat penambang dalam
penambang yang ada di Desa Hulawa,
penelitian ini adalah Rp. < 1.500.000, (6%)
Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato.
atau 5 KK Rp. 1500.000- Rp. 2.500.000, (41%)
negeri.
atau 35 KK > Rp. 2.500.000- Rp. 3.500.000,
(27%) atau 23 KK >Rp. 3.500.000, (26%) 22
B. Pekerjaan sampingan
KK.
Berdasarkan hasil wawancara Pekerjaan
Sampingan Masyarakat Penambang Desa
D. Pendapatan pekerjaan sampingan
Hulawa dapat di lihat pada Gambar 13.
Kehidupan ekonomi masyarakat
penambang yang ada di lokasi penelitian
diukur dengan pendapatan pekerjaan
Persentase %

100
sampingan dapat dilihat pada Gambar 4.15.
Persentase %

0 100

0
Pekerjaan Sampingan

Gambar 13. Pekerjaan sampingan masyarakat


penambang
Gambar 13. Memperlihatkan pekerjaan
sampingan masyarakat penambang dalam
penelitian ini adalah petani (76%) atau 65 KK
Pedagang (6%) atau 5 KK buruh bangunan Pendapatan Pekerjaan Sampingan
(7%) atau 6 KK ojek (11%) atau 9 KK.
Gambar 14. Pendapatan pekerjaan sampingan
C. Pendapatan pekerjaan pokok masyarakat penambang
Kondisi ekonomi masyarakat penambang Gambar 14. Memperlihatkan pendapatan
dapat di lihat pada pendapatan pekerjaan pokok pekerjaan sampingan masyarakat penambang
yang di jelaskan pada Gambar 14. dalam penelitian ini adalah < Rp. 1.500.000,
(60%) atau 51 KK Rp. 1.500.000-
Rp.2.500.000, (25%) atau 21 KK Rp.
2.500.000-Rp.3.500.000, (15%) atau 13 KK.

5
PEMBAHASAN KESIMPULAN
Adanya kawasan pertambangan mampu Kehidupan masyarakat penambang yang
meningkatkan kondisi sosial ekonomi ada di Desa Hulawa Kecamatan Buntulia
masyarakat yang ada di lokasi penelitian yakni Kabupaten Pohuwato menggambarkan bahwa
Desa Hulawa Kecamatan Buntulia Kabupaten adanya lokasi pertambangan mampu
Pohuwato. Hal tersebut dapat di lihat dari meningkatkan kondisi kehidupan sosial
kehidupan sosial masyarakat penambang yang ekonomi masyarakat yang ada di kawasan
diperoleh sesuai hasil penelitian yang lokasi pertambangan emas. Kondisi sosial
menggunakan kuesioner dan wawancara serta masyarakat yang meliputi kepemilikan tempat
pengamatan peneliti ditemukan kehidupan tinggal, tingkat pendidikan, keadaan tempat
sosial seperti keadaan tempat tinggal yang tinggal, sanitasi lingkungan fasilitas MCK,
masuk kategori milik sendiri yang lebih banyak sumber air bersih, sarana persampahan, sarana
dibandingkan milik keluarga, dan jenis rumah komunikasi, bahan bakar, penggunaan energi
di tempati juga suda rata-rata permanen dan penerangaan, sarana transportasi milik pribadi,
suda di fasilitasi dengan MCK untuk sarana transportasi milik umum, sesuai dengan
penggunaan air bersih masyarakat yang ada di hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti
lokasi penelitian lebih banyak menggunakan memperlihatkan bahwa adanya kawasan
PDAM, adapun penggunaan energi sebagai pertambangan mampu meningkatkan kondisi
penerangan masyrakat lebih banyak sosial masyarakat ke strata yang lebih baik
menggunakan listrik PLN dan penggunaan lagi. Kondisi ekonomi masyarakat yang berada
bahan bakar untuk memasak masyarakat lebih di kawasan pertambangan emas yang meliputi
memilih kompor yang menggunakan gas pendapatan dari pekerjaan pokok dan
dengan alasan kompor gas simpel dan untuk pendapatan dari pekerjaan sampingan dari 85
gasnya masah terhitung mudah KK yang menjadi sampel penelitian
mendapatkannya, adapun untuk kepemilikan mengatakan bahwa adanya lokasi
kenderaan pribadi masyarakat yang ada di pertambangan mampu meningkatkan kondisi
lokasi penelitian lebih banyak memiliki ekonomi masyarakat yang berada di kawasan
kenderaan roda dua (motor) adapun masyarakat pertambangan emas hal ini dapat dilihat dari
yang belum memiliki kenderaan pribadi hasil perbandingan antara pendapatan
mereka menggunakan angkutan umum dengan pekerjaan pokok dan pendapatan dari pekerjaan
jenis angkutan yang paling diminati sampingan.
masyarakat yaitu ojek motor, untuk sarana
komunikasi masyarakat sudah memiliki HP DAFTAR PUSTAKA
akan tetapi lebih banyak yang menggunakan Badan Pusat Statistik (BPS). 2008. Analisis
HP tanpa fasilitas internet hal ini menjadi Perkembangan Statistik
pilihan masyarakat karena faktor jaringan. Ketenagakerjaan (Laporan Sosial
Kondisi ekonomi masyarakat penambang Indonesia 2007). Jakarta: Badan Pusat
yang terkait dengan jenis pekerjaan masyarakat Statistik.
yang ada di Desa Hulawa notabennya beragam
akan tetapi dalam penelitian ini hanya Dunne, T.,dan Leopold, L. B., 1978. Water in
memfokuskan pada masyarakat yang berstatus environmental Planning.W.H Freeman
penambang sehingga dari 85 sampel untuk and Company, San Fransisco.
jenis pekerjaan utama (pokok) yaitu
penambang dengan penghasilan yang rata-rata Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian
tinggi, sedangkan untuk jenis pekerjaan Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
sampingan masyarakat penambang berbeda-
beda ada yang bekerja sampingan sebagai ojek Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003.
motor, ada yang berdagan dan ada juga yang tentang Sistem Pendidikan Nasional,
bekerja sebagai buruh bangunan yang dari Jakarta: Pustaka Widyatama
setiap pendapatan dari jenis pekerjaan
sampingan tersebut hanya tergolong rendah.

Anda mungkin juga menyukai