Anda di halaman 1dari 3

LO BENTUK PERUBAHAN PERILAKU

Bentuk perubahan perilaku terdiri dari 2 macam :


1. Natural Change / Perubahan Alami
Merupakan perubahan perilaku secara alami karena adanya perubahan pada
lingkungan fisik, sosial, budaya, ataupun ekonomi dimana ia beraktifitas.
Contoh :
 Lingkungan fisik : fisiologis karena usia
 Lingkungan sosial : lingkungan organisasi tempat tinggal memiliki
aktivitas olahraga rutin yang baru sehingga individu dapat merubah
perilaku aktivitas olahraganya
2. Planned Change / Perubahan Terencana
Adanya upaya seorang individu yang disengaja untuk membuat perubahan
dalam perilakunya untuk tujuan meningkatkan kualitas hidup.
Contoh :
Seseorang yang melakukan kontrol diet dalam tubuhnya, dapat dikarenakan
penyembuhan penyakit maupun meningkatkan kesehatan
3. Readiness to Change / Kesiapan untuk Berubah
Perubahan perilaku karena terjadinya proses internal pada diri yang
bersangkutan untuk merubah perilakunya dimana proses internal ini berbeda
pada setiap individu.
Contoh : Adanya peraturan/aktivitas baru di instansi tempat bekerja/bersekolah
namun setiap individu memiliki respon berbeda terhadapnya, ada yang positif
dapat mengikuti peraturan tersebut dengan baik dan cepat, ada yang perlu
penyesuaian dahulu, dan sebagainya.
(Notoadmodjo, 2003)
Ada 6 variabel yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan perubahan
perilaku dalam menyembuhkan penyakitnya :
1. Persepsi Kerentanan (perceived susceptibility) :
Persepsi seseorang terhadap resiko dari suatu penyakit
2. Persepsi Keparahan (perceived seriousness) :
Perilaku seseorang yang dalam pencarian pengobatan dan pencegahan
penyakit, karena keseriusan dari suatu penyakit yang dirasakan tersebut,
misalnya dapat menimbulkan kecacatan, kematian, atau kelumpuhan, dan
juga dampak sosial seperti dampak terhadap pekerjaan, kehidupan keluarga,
dan hubungan sosial.
3. Persepsi Manfaat (perceived benefits) :
Keefektifan dari tindakan yang dilakukan untuk mengurangi penyakit. Faktor
lainnya (meski tidak termasuk dalam perawatan) seperti, berhenti merokok
dapat menghemat uang.
4. Persepsi Hambatan (perceived barriers) :
Dampak negatif, rintangan, ataupun hambatan yang mungkin ditemukan
dalam melakukan tindakan tersebut.
5. Petunjuk untuk Bertindak (cues to action)
6. Efikasi Diri (self efficacy) :
Kepercayaaan seseorang terhadap kemampuannya dalam pengambilan
tindakan.
(Edberg, 2009)

Teori Motivasi
 Teori Dua Faktor (teori motivasi Herzberg atau teori hygiene-motivator)
Menyatakan bahwa ada faktor-faktor tertentu di tempat kerja yang
menyebabkan kepuasan kerja, sementara pada bagian lain ada pula faktor lain
yang menyebabkan ketidakpuasan
Dua faktor yang mempengaruhi tsb adalah : hygiene factors (faktor
kesehatan) dan motivation factors (faktor pemuas).
Hygiene Factors : adalah gambaran kebutuhan fisiologis individu yang
diharapkan untuk dipenuhi. Meliputi gaji, kehidupan pribadi, kualitas
supervisi, kondisi kerja, jaminan kerja, hubungan antar pribadi, kebijaksanaan
dan administrasi perusahaan.
Motivation Factors : faktor-faktor yang melekat dalam dan memotivasi untuk
sebuah kinerja yang unggul. Meliputi : keberhasilan, pengakuan, pekerjaan
yang menantang, peningkatan dan pertumbuhan dalam pekerjaan
(Herzberg, 1966)

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:


Rineka Cipta
Edberg, Mark. 2009. Buku Ajar Kesehatan Masyarakat, Teori Sosial dan Perilaku.
Jakarta: EGC
Herzberg, Foresman. (1966). Work And Nature of Man. Cleveland: Word
Publishing

Anda mungkin juga menyukai