DIREKTORAT
JENDERALBINAMARGA
DEPARTEMEN PEKERJAANUMUM
STANDAR
BANGUNAN
ATAS
JIMBATAN
GETAGAR
BITON
PRATIKAN
TipeT-KelasA
CPI/T-A
BABI uiruil
Umum
KritedaPerencanaan - 5
DasardasarPerencanaan
-4
Dasar{asar Pelaksanaan
BAB II PERSYARATANMATERIAL
-1
2 . ' 1 . Beton
Baja Tulangan
-1
Kabel Prategang |-2
-5
2.4. Perletakan
-5
2.5. ExpansionJoint
BAB V GAMBAR
BAB I
U M U M
1 . 1 .U M U M
Tujuanpokokstandarisasiadalahmempermudahperencanadan pelaksanadalam
pembangunan jembatan sedemikan rupa guna tercapainya kelancatan
pembangunanjembatandi Indonesia.
PanjangBentang 22 m, m,
25 m, 37 m,
28 m, 40 m.
3 1m ,
Lebarlantaikendaraan 7,00m
Trotoar 1,00+ ,t,00m
Lebartotal 9,00m
1.1.1GELAGARBETONPRATEKANTIPE T
Berdasarkancara penegangankabel tendon,tipe gelagar beton pratekandapat
disebutjenis post-tensionbila beton dicor dulu, kemudiandipratekankansetelah
mencapaikuat desak yang cukup.
l - 1
L (m) 28 31 34 40
TabelI - Dimensigelagar
i a bI
Gambar1. PenampangGelagar
1 . 1 . 2D I A P H R A G M A
Diaphragma adalahbalokyangberadadiantaradua gelagaryang
beriungJisebagaipengikatantar gelagardan penyebaranbeban hidup
Tebal diaphragmauntuk semua bentangadalah200 mm.
Padadiaphragma ini dapatdipilihdenganmenggunakankabelatautulangansala
yang detailnyabisa dilihatpada gambarkeria
'I.1.3PERLETAKAN
!-
1.2. KRITERIAPERENCANAAN
Pembebanan : Pedomanperencanaanpembebananjembatan
jalan raya.
sKBt - 1.3.28.1987
VDC : 624.042 : 624.2'l
1.3. DASAR-DASARPERENCANAAN
Analisis Pembebanan
Strukturditinjausebagaidua perletakansederhana,dengantahapanpembebanan
sebagaiberikut:
t-3
Gaya P.ategang
- KehilanganGaya PrategangJangkaPanjang
o Akibat PenyusulanBeton
o Akibat RangkakBeton
o AkibatRelaksasiTendon
Pemeriksaan Lendutan
a. LendutanJangkaPendek
b. LendutanJangkaPanjang
Lendutan akibat beban hidup daya layan termasuk kejut tidak boleh
melampauiU800.
1.4. DASAR.DASARPELAKSANAAN
JembatanbalokT ini dirancanguntuk dapatdiangkatdan dipasangkanpada pada
bentangjembatandengan sistem balok perbalok,atau dapat pula dirakit dengan
cara bekistingditempatyang menggunakanperancahsemenlara Penjelasanlebih
lanjutmengenaisistem pelaksanianjembatantersebutdapat dilihat pada bagian
Padagelagarini,flensbalokmerupakanpelatlantaikendaraanyang antarbaloknya
dihubungkandenganpenulanganstek.
l-4
!-
BAB II
PERSYARATAN MATERIAL
2.1. BETONBERTULANG
- Berdasarkankuat tekan karaKeristikbeton pada umur 28 hari, kuat tekan
untuk pelattelah mencapai250 kg/cm'dan pada baloktelah mencapai400
kg/cm' denganuji desak kubusbeton.
- Dlnsity (kepadatan)betonsebesar: 2500 kg/mr
- Tinggi slump diijinkan: 5 - 7 cm
- 1
l-
2.3. KABEL PRATEGANG
Kabel
JenisKabel : Strands
- Jenisstrands : Uncoated7 wire superstrand
ASTMA-416,grade270
Low relaxation
- Diameternominal 12,7 mm.
- Luas penampangefektif : 100 mm'
- Kuat traik ultimate 1840MPa
- Teganganputus (fPY) 184 KN
b. Anchor Head(AngkerHidup)
Bagian dari angker yang berfungsi untuk mengikat atau mengunci baja
prestresedsetalahdilakukanpekedaanstressing.
Ukurananchorhead ini bervariasisesuaidenganbesargaya yang ditahan,
ukurandan mutubajaprestressedyangdigunakan.Kombinasilubangangker
untukstrandyaitu7 dan 12 denganukurandiameter0,5"dan 0,6".
Wedges
d. Casting
Bursting Steel
Berbentuksepertipipaberfungsisebagaitempatkedudukanbajaprestressed
sehinggaposisisesuaidenganyang direncanakansetelahbetondicor,juga
untuk menjaga agar baja prestressedbebas dari ikatan dengan beton.
'105mm.
Diameterductyangbiasadigunakanadalah51, 66, 84 dan
Sambungan sambungan
antarabagiansaluranharusmerupakan logamdan
harus disegel dengan menggunakanpita tahan air untuk mencegah
kebocoranadukan.Sambunganharusbebasdari retak,dan salingmengikat
rapatdenganadukan.
|-2
9. Grout Vent
l l- 3
@l.lr (_)
t
llrl ll
tf.-ore.-ll
':j 'J, (i
ll
l l i _ j o i i r o l -lrl
cr. ryper
b). Type I
c). Type Il
Gambar4. Jenis - ienis Angker Mati
-4
2.4. PERLETAKAN
- JenisPerletakan
: Elastometer
Laminasi
- Bahan: karetalamdan pelatbajayang diikatbersatuselamavulkanisasi,
dengankekerasan IHRD53 i 5
- Selimutminimumuntukelastomeruntukmelindungi pelatbajabagianatas
dan bawahsebesar4 mm, dibagiansisisebesar6 mm-
MaterialAsphalticPlug :
Bahanpengikat(binder)BJ 200 (Polymermodifiedbituminious
materjals)
dengan
spesifikasi
sebagaiberikut:
bahwaagregatyangdipakaiharussinglesize20 mm.
Agregat,untukinidisyaratkan
bahanpilihandari basalt,gabroataugranitdan
Jenisagregatini harusmerupakan
termasukdalamdaftarBS 812 dan mempunyai karakteristiksebagaberikut:
AggregatelmpactValue < 15
Aggregatecrush Value < 20
AggregateAbrasionValue <8
PolishedStoneValue > 55
Flakiness
index < 25
ShaDeand sizeindexoer BS 594 < 60
- 5
jr:t-+ Sltl
i;";;,I
! "lLl h.t*I
L:i*:i
!
l lllll-
It t-lll
D.noh
H <J Gcyoe.!.r
t\-
t-
-"i:--
,l____l__
+ +-/ \
t >-< R.96
?-5
d.F
- 6
BAB III
PERSYARATAN PELAKSANAAN
3 . 1 . P E N J E L A S A NU M U M
PersyaratanPelaksanaanmerupakansyarat-syaratyang harus dipenuhi oleh
pelaksanadalampembuatan jembatanse3arakeseluruhan.
Persyaratanpelaksanaanini secaragaris besarterbagidalam :
' Pelaksanaan pembuatan balokgelagar
' Sistemoelaksanaan
' Pelaksanaanpenyelesaianjembatan
3.2.1 PEMASANGANBEKISTING
a. Bekisting yangkedapterhadap
dibuatdaribaja,dengansambungan
adukan dan cukup kaku untuk mempertahankan posisi yang
diperlukanselamapengecoran,pemadatan
dan perawatan.
b. Bekistinguntukpermukaanyangterbukaharusditutupidengan papan
acuanpemisahsebagaimana diperlukandan disetujui.
Penutupandenganlogam keras yang cacat akan merusakkualitas
ermukaanakhirbeton.Tidakbolehdigunakanbentuklogamyang
menekukdan berkarat.
Bekistingharusditumpulkanpada semuatepi yang tajam dan harus
berbentuk siku-siku
dalamhal ketidakrataan.
l -1
^-
c. Semua beniuk haruslahdipasangdan diperlahankanbenar'benar
menurutgaris{aris yang ditunjukanhinggabetoncukupmengeras.
Bekistingharusdikonstruksisedemikianrupa hinggasetiapbahan-
bahan aling dapat dibersihkan.SebelumpengecoEnbeton,kawat
pengikatyanglonggar,lanah,kotorandan semuabahan-bahanasing
lt"-s oikllra*an dari bekistingdan bekistingie6ebut harusdicuci
secarahati-hatimenyeluruhdenganalr'
e. Bekistingharusdikonstruksisedemikiansehinggadapatdibukatanpa
merusakbeton.
3.2,2 PEMASANGANKABEL
Pada dasamyapemasanganstrandmengikutipekerjaanpembesianbalok'
strandsecaragaris besar adalahsebagai
Pekeriaanin;talasi/pemasangan
berikut:
a. Pekeriaanperlamaadalahpemasanganpembesianarah memanjang
dan pemasanganbesi web (sengkang)'
Sebelumperaiitan,makapermukaanbajaprategangharusdiperiksa
jarak
Kemudiandipasangsupportbar sebagaidudukanduct dengan
1.00meter.Posisiordinatsesuaidengangambarkerjapelaksanaan
Diatassupporlbar ini diletakankelongsongdan diikatdengankawat
beton.SambunganantaE dua batangkelongsongdigunakancoupler
sepanjang20 cm yaitu kelongsongdengan diameter.lebih besar
sedikiida-ridiameteikelongsongtetpasangsambunganinidibungkus
denganlapisanpenutup(maskingtape)'
3.2,3 PEMASANGANTULANGAN
-a. Tulangan harus segera dibersihkansebelum penempatanuntuK
mengiilangkankotoian,lumpurminyak.cat. karatdan kerakpabdk'
percikanaidukanatau bahan asing yang dapat mengurangiatau
merusakPelekatandenganbeton.
b. TulanganharusditempatkansecaratepatsesuaidenganGambardan
dengJn persyaratansetimutminimumyang ditetapkan'
t-2
Tulanganharus diikat kuat dengan menggunakankawal ikat baja,
sehingga tidak dapat bergeser oleh operasi pengecoranbelon.
Pengelasandaribatangmelintangataubegelpadatulanganbajataik
utamatidak akan diperkenankan.
e. Simpuldarikawatpengikat
harusdiarahkan permukaan
meninggalkan
betonyang terbuka.
3.2.4PENGECORAN
BETON
Segerasebelumbetondicor,maka bekistingharusdibasahidengan
air atau dilapisidisebelahdalam dengansuatu minyak mineraltak
akan membekas.
t-3
3.2.5 PENARIKANKABEL
Sebelum penarikandimulai, lerlebih dahulu dipasangangker hidup atau
angker mati. Bagian angker hidup yang lertanam dalam beton (casting)
dipasangsesuaidenganordinatpada gambarkeda, dibaut pada bekisting
dan bagian tepi sambunganditutupdengan maskingtape yang bertujuan
untuk mencegahmasuknyaair semenke dalam angker.
Adapuntahapanpelaksanaanpekerjaanstressingadalah :
a. PemasanganKepalaAngker(AnchorHead)
Anchorhead inidipasangdengancara memasukkanujungstressing
length ke lobang pada angker dan mendorongnyakearah casting
sedekat mungkin. Selanjutnyawedges dipasang sesuai dengan
jumlah strandyang ada.
c. Selamastressingdicatatpembacaanmanometerdan perpanjangan
strandyang terjadipada formulirstressing.
Datayangtercatatdibandingkan denganperhitunganteoritisdan ada
batasanbahwa deviasiterhadapteoritistidak boleh lebih (+) atau
kurangC) dari 5 prosen.
Jika teriadideviasi(-) 5 prosen,maka langsungdiadakanpenarikan
ulangtanpa melepas/menghilangkan gaya yang sudah ada.
Dan jika terjadi deviasi lebih besar dari (+) 5 prosen maka hasil
slressing akan digambarkanpada sebuah gratik untuk melihat
penyebabierjadinyapenyimpangan tersebut.
e. Pekerjaanselanjutnyaadalahmemolongsisa perpanjanganstrand
diluar anchor head dan menulupnyadengan adukan semen untuk
persiapanpekerjaangrouting.
l -4
Pekerjaangroutingini adalah mengisirongga udara anlara strand
dengankelongsongdan ronggapada bagiandalam castingdengan
bahan grout. Tujuannyaadalahuntuk meniagabahaya korosijuga
untuk mengikatstranddenganbeton disekelilingnyamenjadisuatu
kesatuan.
Digunakan campuran semen dengan air dan ditambahkan non
shrikageadditives.Bahangrout ini dimasukankedalamkelongsong
dengan menggunakanpompagroutingyang bertekanansebesar5
kg/cm! dari salah satu titik angker sampai keluar diujung angker
lainnya.
3,3. SISTEMPELAKSANAAN
Caia Cor di tempat (bekisting di tempat)
Pada kepalajembatanataupilaryangdibuatpadasistefnbekistingditempat
ini, back wall-nyaiidak dibuat dahulu.Karenatempatnyadigunakanuntuk
tempat penarikankabel (stressing).
Kepalajembatanpilar-pilardiatas berfungsisebagaipenunjangdisamping
perancah-perancah yang dipe.lukan. Perancah-perancah ini harus
direncanakanuntuk mendukungbebanyang dipedukandan beban-beban
tanpa lenturanatau deformasiyang berartijuga dapat mencegahkeretakan
pada beton dan dibentuk sedemikian rupa sehingga gelagar akan
mempunyailawanlendutsepertidiisyaratkan.
Setelahperancahsiapdipasangkan, pekerjaanselanjutnyasecaraberurutan
yaitu pemasanganbekisting,perakitantulangandan kabel,pengecorandan
penarikankabel prategangsepertitelah diuraikandiatas (Bagian3.2.1 s/d
3.2.5).
l-5
Setelah beton mencapai mutu yang disyaratkan, mulai dilaksanakan
pemasanganperletakanpermanen menggantikanpenunjangsementara
sepertidiuraikanpada bagian3.4.1
dilakukanpersiapanpembuatangelagardenganmenyiapkanalat
Selanjutnya
dan materialyang diperlukanantara lain bekistingbeserta baut-bautdan
skur-skuryang diperlukan,besi tulangan,triplek dan oli khusus Oli ini
dioleskanpada sisi dalam bekistinguntuk memudahkanmelepas balok
gelagardari bekistingnya.
Berikutnyapekerjaanpembersihandenganmenggunakankompresoruntuk
membuangsisa-sisapemotongantulanganpadasaat perakitanatau kotoran
lainyangmenempelpadarakitantersebut.Dandilaniutkandenganpekerjaan
pengecoranbetonsepertiditerangkanpadabagian3.2.4diatas. Dan setelah
beton mencapai umur 28 hari dilakukan pekerjaan penarikan kabel
(stressing).
Pada gelagar dipasang kabel untuk mengikat cincin gantung dari alat
pengangkat(crane).
t-6
Kemudiansetelahgelagarsiap, persiapkanuniuk pengangkalangelagarke
atas kepalakepalaiembatandan pilar.
Pada balok kepala,kepalajembaianatau pilar ini telah dipasangpenumpu
perletakansementaradari kayu, seperlidiuraikanpada bagian3.4.1.
L (m) 28 3't 34 40
w(r) 27.4 50.2 67.8 87.8 100.'l
Setelahujung-ujungbenlangmencapaikepalajembatanatau pilar,bentang
harus ditumpu dengan ganjal kayu s€bagai penumpu sementara.
Penempatangelagar harus dilakukansecermatmungkinsehinggagelagar
dapat diletakanpada posisiyang telah ditenlukan.
3,4. PEKERJAAN
PENYELESAIAN
JEMBATAN
Setelahpelaksanaangelagar belon selesai,dilanjutkandengan pelaksanaan
jembatanyangterdiridari :
- PemasanganPerletakan
- Pekerjaan
LantaiKendaraan dan Troloar
- Pekerjaan
Expansion Joint
- Pekerjaan
Perkerasan
3.4.I PEMASANGAN
PERLETAKAN
Pemasanganelastomer sebagai perletakandilakukansetelah pekerjaan
pengecoranlantai.
Sebelumnyasebagaiperletakandigunakanperletakanpenumpusementara.
Perletakan penumpu sementara ini menggunakanganjal kayu untuk
menumpubentangutama yang akan menahanbeban vertikalyang besar
dan mungkinjuga beban horizontalyang berupa angin, sehingga harus
terbuatdari kayu keras dengankuat tekan tidak kurangdari 100 kg/cmr.
t-7
OperasikankeduadongkEk(iack)secarabersamaan,naikkanujung
bentangsedikitf 2 cm untukmelepaskanperletakansementara,dan
bersihkandaerah perletakanjuga bagian bawah p€detakanserta
keringkan.
Ulangilangkah-langkah
diatasuntuk ujung bentanglainnya.
Pengecorantrotoardilakukansetelahselesaipengecoransambunganlantai
jembatan. Permukaanatas beton harus dibentuksesuai profll dan diben
kemiringansesuai dengangambarpengerjaanbeton.
t-8
3.4.3 EXPANSIONJOINT
Cara pelaksanaanjenis expansionjoint ini adalahsebagaiberikut:
Penyelesaian:
t-9
Tahap3 : Campurkanagregatdenganbinderdalammixingsesuaidengan
peEyaratan digelarsampaipenuh(Eta denganpermukaan
untukkemudian
jalan).
3.4.4 PERKERASAN
Jembataninitelah direncanakanuntukmemakailapisanaspalsetebal5 cm
dan penambahanlapisanaspal (overlay)setebal5 cm.
Apabila lapisanaspal dipertinggi,maka beberapadetail akan terpengaruh
dan harus disesuaikantermasukdisini :
- delail pipa drainase
- elevasiexpansionjoint
- kerlc
3,5V
. OLUME
DibawahinidibeikanvolumebetonmutuK-400danK-250untuktiapbentangserta
be|attulangandan kabelprategang.
BETON LAPISAN
BENTANG PERKERASAN
K-250 K-400
(M) (M") (M1 (M1
22 25.464 99.560 154.2
25 28.580 115.279 179.2
28 31.697 132.910 200.2
31 34.805 162.127 221.2
37.911 182.466
37 41.037 217.714
40 44.153 239.843 244.2
T a b e3l - V o l u m e
- 10
PIPA
BENTANG TULANGAN KABEL SANDARAN
PRATEGANG JEMBATAN
(M) (KG) (KG) (M)
22 14270.45 2205.99 90.4
25 20545.64 300t17 't02.4
2A 39'18.96 114.4
31 26032.44 5606.12 '126.4
u 28582.53 6649.91 138.4
3123s.O2 10554.55 150.4
40 33630.69 13358.65 162.4
BANGUNAN BAWAH
4.I. PERSIAPANBANGUNANBAWAH
Kepalajembatan atau pilar harus diselesaikansebelum pekerjaanpemasangan
balokgelagardilaksanakan.Bangunan inilahyangmenahangaya{aya yangtimbul
padajembatan.
Padakepalajembatandan pilarharusdisiapkantempatuntukperletakan.Ketinggian
perletakanpada pilar untuk bentangbesar (37 dan 40 m) harus ditentukanlebih
tinggidari ketinggiankepalajembatanuntukmemperoleh camber(lawanlendut)
yangdiperlukan.
Reaksiperletakantersebutuntuksetiapbentangadalahsebagaiberikut :
Tabel 5 - ReaksiPerletakanPadaKepalaJembatan
tv-1
DI PILAR
4.3. REAKSIPERLETAKAN
seperli halnyapadakepalajembatan, pilar-pilarmenahanbebandari bangunanatas
yang terdiridari berat sendirigelaga( bebanmati dan bebanhidup diatasnya.
Di bawah ini dapat dilihat reaksi-reaksiyang terjadi pada pilar dari kombinasi2
bentangyang diakibatkanoleh beban mati, beban hidup dengan kejut dan tanpa
kejut serta reaksitotal akibatbebanhidupdan mati.
BENTANG 2A 31 u 37 40
(M)
329.29 353.76 378.99 421.75 450.10 499.00 531.63
25 353.76 378.23 403.45 446.22 474.47 523.47 556.10
28 375.99 403.45 428.68 471.44 499.79 548.69 58t.33
31 421.75 446.22 471.44 514.20 u2.55 591.45 624.094
u 450.10 474.57 499.79 542.55 570.91 6't9.81 652.44
37 499.00 523.47 548.69 591.45 6 1 9 . 8 1 668.71 70't.u
40 531.63 556.10 581.33 624.09 652.34 701.U 733.97
BENTANG 25 28 31 u 40
(M)
174.15 147.15 196.'t 5 203.47 209.06 214.25 219.46
' 1 8 7 . 1 5 1 9 6 . 1 5 205.15 212.47 2 t8.06 223.25 228.46
2a 196.'t5 205.15 214.87 221.47 227.06 232.25 237.46
31 203.47 212.47 221.87 229.60 2U.79 239.98 245.18
u 209.06 2'18.06 227.06 2U.78 239.97 245.'17 250.37
37 214.25 223.25 239.98 245.17 255.57
40 219.46 224.46 237.46 245.14 250.37 255.57 260.77
Tabel 7 - Reaksi Pada Pilar Akibat Beban Hidup Tanpa Keiut (Ton)
tv-2
BENTANG 25 2A 3'1 34 37 40
(M)
22 191.89 201.O7 210.23 218.10 223.43 224.75 234.08
201.O7 210.07 219.23 227.10 232.43 237.75 243.08
2A 210.23 219.23 224.23 236.10 241.43 246.75 252.08
3t 218.'tO 227.10 236.10 243.43 249.15 254.35 2s9.55
u 223.43 232.43 241.43 249.15 2U.U 26/..87
37 224.75 237.75 241.75 254.35 2U.46 270.18
40 234.08 243.O8 252.05 264.87 270.14 275.39
BENTANG 28 31 40
(M)
521.14 554.83 589.21 639.85 727.75 765.71
25 554.83 588.29 622.68. 706.99 761.22 799.18
2A 589.21 622.68 656.90 707.54 741.22 795.44 833.40
639.85 673.32 707.54 758.03 791.71 845.80 883.64
u 706.99 741.22 791.71 825.24 879.47 917.31
37 76't.22 795.44 845.80 479.47 933.57 971.52
40 765.71 799.18 833.40 833.64 917.31 971.52 1009.36
Tabel 9 - Reaksi Pada Pilar Akibat Beban Mati dan Beban Hidup (Ton)
tv-3
DAFTAR GAMBAR
1. GPt.22TA1t4 Denah,TampakPotonganJembatanBentang22 M
GPt.22rAA4 Penulangan BalokGelagsrBentang22 M.
GPt.22rA3t4 O€tail,Penulangan BalokG€lagarBentang22 M.'
GPt.22fA4t4 Dattar Tulangan (Bentang22 M)
GPr.25TA1/4 Denah.TampakPotonganJembatanBentang25 M
GPl.25rA2t4 Penulangan BalokGelaga.Bentang25 M.
7. GPt.25TA3/4 Detail,Penulangan BalokGelagarBentang25 M.
8. GPt.25TA4t4 Dattar Tulangan(g€ntang25 Ml
GPr.28TA1/4 Denah,TampakPotonganJembatanBentang28 M
1 0 . GP|.2AT A2I4 Penulangan BalokGelagarBentang28 M.
1 1 . GPt.28TA3/4 Detail,Penulangan BalokGelagarBentang28 M.
1 2 . GPI,2ATA414 Daftar Tulangan(Bentang28 M)
1 3 . GPt.31TA1/4 Denah,TampakPotongan JembatanBentang31 M
't4. GPr.31TA2/4
Penulangan BalokGelagarBentang31 M.
1 5 . GPr.31TA3/4 Detail,Penulangan BalokGelagarBentang31 M.
1 6 . GPr.31TA4/4 DaftarTulangan{Eentang31 M)
GPt.34TA1/5 Denah,TampakPotongan JembatanBentang34 M
1 8 . GPt.34TA2l5 Penulangan BalokGelagarBentang34 M.
1 9 . GPt.34TA3/5 Detail,Penulangan BalokGelagarBentang34 M.
GPt.34TA4l5 Detail,Penulangan BalokGelagarBentang34 M.
2 ' 1 . GPr.34TA5/5 DattarTulangan(Bentang34 M)
GPr.37TA1/6 Denah,TampakPetongan JembatanBeotang37 M
GPt.37TA2l6 Penulangan BalokGelagarBentang37 M.
GPt.37TA3/6 Penulangan BalokGelagarBentang37 M.
GPt.37T4416 Oetail,Penulangan BalokGelagarBentang37 M.
GPt.37TA5/6 Oetail,Penulangan BalokGelagarBentang37 M.
27. GPl.37TA6/6 Daftar Tulangan(Bentang37 M)
GPt.40TA1/6 Denah,TampakPotonganJembatangentang40 M
2 9 . GPt.40TA216 Penulangan BalokGelagarBentang40 M.
GPt.40TA3/6 Penulangan BalokGelagarBentang40 M,
GPt.40TA4/6 Detail,Penulangan BalokGelagarBentang40 M.
GPt.40TA5/6 Detail,Penulangan BalokGelagarBentang40 M.
GPt.40TA6/6 DaftarTulangan{Bentang 40 M)
34. GPI,TTAl /1 Denah,TampakPotonganTrotoar KelasA
GPI.BTAl/1 Denah,TampakPotonganElastomer
GPI.DTAl/1 Denah,TampakPotonganDiaphragma
GPI.ETAl/1 Denah,TampakPotonganExpansion Joint
No.
1. Tabel 1 DimensiGelagar
2. Tabel2 Beral Satu GelagarPadaTiap Bentang
3. Tabel 3 Volume
4. Tabel 4 BeratTulangandan Kabel
b. I aDet 5 ReaksiPerletakanPadaKepalaJembatan
6. Tabel 6 ReaksiPadaPilarAkibat BebanMati
'label7 R€aksiPadaPilarAkibat BebanHidupTanpa Keiut
7.
8. Tabel I ReaksiPadaPilarAkibat BebanHidup DenganKejut
9. Tabel 9 ReaksiPadaPilarAkibatBobanMati dan BobanHidup