Anda di halaman 1dari 65

DIREKTOMTBINAPROGMMJALAN

DIREKTORAT
JENDERALBINAMARGA
DEPARTEMEN PEKERJAANUMUM

STANDAR
BANGUNAN
ATAS
JIMBATAN
GETAGAR
BITON
PRATIKAN
TipeT-KelasA
CPI/T-A
BABI uiruil
Umum
KritedaPerencanaan - 5
DasardasarPerencanaan
-4
Dasar{asar Pelaksanaan

BAB II PERSYARATANMATERIAL
-1
2 . ' 1 . Beton
Baja Tulangan
-1
Kabel Prategang |-2
-5
2.4. Perletakan
-5
2.5. ExpansionJoint

BAB III PERSYARATANPELAKSANAAN

3.'1. PenjelasanUmum t-1


GelagarBetonPratekan l-1
3.2.'l PemasanganBekisting t-1
3.2.2 PemasanganKabel
-2
3.2.3 PemasanganTulangan |t-2
3.2.4 PengecoranBeton l -3
3.2.5 Penaikan Kabel t-4
SistemPelaksanaan l -5
a. Cor di Tempat t-5
b. Cor di Plant t-6
3.4. PekerjaanPenyelesaianJembatan t-7
3.4.1 PemasanganPerletakan t-7
3.4.2 Lantai Kendaraandan Trotoar It-8
3.4.3 Expansion Joint t-9
3.4.4 Perkerasan t-10
5.5. V o l u me t- 11

BAB IV BANGUNAN BAWAH

4.1. PersiapanBangunanBawah tv- l


4.2. ReaksiPerletakandi KepalaJembatan tv-1
4.3. ReaksiPerletakandi Pilar t v- 2

BAB V GAMBAR
BAB I
U M U M

1 . 1 .U M U M
Tujuanpokokstandarisasiadalahmempermudahperencanadan pelaksanadalam
pembangunan jembatan sedemikan rupa guna tercapainya kelancatan
pembangunanjembatandi Indonesia.

Bangunanatasiembatandalamstandarini adalahbangunanatas tipe GELAGAR


BETON PRATEKANBALOK - T cara POST-TENSIONED.

Pada struKur beton bertulang,baja mengalamitegangantarik yang cukup besar


akibatadanyagaya-gayaluar Tegangantarikyangditimbulkanoleh gaya-gayaluar
tersebutditahanoleh tulangantadk yang ada pada strukturbeton bertulangatau
ditahanoleh suatu kabelyang disebuttendonyaitu sekelompokstrandyang diberi
teganganawalgunamenahantarikyangakanteriadi.StruKurbelon bertulangyang
mendapatteganganawai ini disebutBETON PRATEMN.

Bangunanatas standartipe GelagarBeton PratekanT ini direncanakanmenurut


k6las A denganpanjangdan lebarjembatansebagaiberikut:

PanjangBentang 22 m, m,
25 m, 37 m,
28 m, 40 m.
3 1m ,
Lebarlantaikendaraan 7,00m
Trotoar 1,00+ ,t,00m
Lebartotal 9,00m

1.1.1GELAGARBETONPRATEKANTIPE T
Berdasarkancara penegangankabel tendon,tipe gelagar beton pratekandapat
disebutjenis post-tensionbila beton dicor dulu, kemudiandipratekankansetelah
mencapaikuat desak yang cukup.

Pada gelagar beton tipe T ini lantai kendaraannyaterbentukdari flens gelagar


dengantebal 20 cm.
Bentang,tinggigelagar,tebalflens atas dan bawahsertatebal badandapat dilihat
padatabel1.

l - 1
L (m) 28 31 34 40

H (mm) 1500 1600 170Q i800 1900 2050 2150

h1(mm) 200 200 200 200 200 200 200


'100 100
h2(mm) 100 100 100 100 100

h3(mm) 150 150 150 150 150 150 150


'1050 1100
h4(mm) 650 750 850 800 900

h5(mm) 200 200 200 250 250 250 250


h6(mm) 200 200 200 300 300 300 300
'1600 1600 1600 1600 1600 1600
Ba(mm) 1600
Bb(mm) 600 600 600 650 650 700 700

tb(mm) 200 200 200 200 200 250 250


100 '100
b2(mm) 100 100 100 100 100

TabelI - Dimensigelagar

i a bI
Gambar1. PenampangGelagar

1 . 1 . 2D I A P H R A G M A
Diaphragma adalahbalokyangberadadiantaradua gelagaryang
beriungJisebagaipengikatantar gelagardan penyebaranbeban hidup
Tebal diaphragmauntuk semua bentangadalah200 mm.
Padadiaphragma ini dapatdipilihdenganmenggunakankabelatautulangansala
yang detailnyabisa dilihatpada gambarkeria
'I.1.3PERLETAKAN

Perletakanadalahbagiandarijembatanyang beradadiantarabangunanatas dan


banqunanbawahjembatanyang berfungsiuntukmeneruskanbebandan gerakan
antarabangunanatasdan bangunanbawah.
Perlelakanyang digunakandalam standarini adalahjenis pedetakanelastomer
laminasa.

!-
1.2. KRITERIAPERENCANAAN
Pembebanan : Pedomanperencanaanpembebananjembatan
jalan raya.
sKBt - 1.3.28.1987
VDC : 624.042 : 624.2'l

Lalu lintas Kelas A dan B, 100% beban D (beban garis


ditambahbebankejut) dan 100% bebanT.
'1,00 m
Trctoar Kelas A, 500 kg/m' dengan lebar
dikeduasisinyasertakelasB denganlebar0,50
m dikeduasisinya.

Pipasandaran : 100 Kg/m

SpesifikasiPerencanaan : Bridge ManagementSystem1992.

1.3. DASAR-DASARPERENCANAAN
Analisis Pembebanan

Strukturditinjausebagaidua perletakansederhana,dengantahapanpembebanan
sebagaiberikut:

a. Pembebananpada saat pengangkatangelagarbeton


Bebanyang bekerja : berat sendirigelagar
pEtegang

b. Pembebananpada saat konstruksi


Bebanyang bekerja : - berat sendirigelagar
- bebanmati tambahan
(platlantaikendaraan,aspal)
- pralegang

c. Pembebananpada saat layan


Bebanyang bekeria : beratsendirigelagar
tambahan
orehstruKur*liooTdT"'
Bebanhidupditahan
Pembebanantersebutditinjaudalam 2 kondisiyaitu :

- PembebananNominal, dimana pembebanansesuai dengan Pedoman


PerencanaanPembebananJembatanJalan Raya.
- PembebananRencana,merupakanpembebananNominalyang dikalikan
denganfaKor beban.Pembebanandihitungdalam kondisibebanterbatas'

t-3
Gaya P.ategang

KehilanganGaya Prategangyang terjaditerdiridari :


- KehilanganGaya PrategangSeketika
o AkibatgesekanJack Angker
o AkibatgesekanKelongsong
o AkibatPengangkeran
o Akibat PemendekanElastisBeton

- KehilanganGaya PrategangJangkaPanjang
o Akibat PenyusulanBeton
o Akibat RangkakBeton
o AkibatRelaksasiTendon

Pemeriksaan Lendutan

Pemeriksaanlendutanyang terjaditerdiridari dua tahap, yaitu :

a. LendutanJangkaPendek

Lendutanini di sebabkanoleh bebangelagarse.ta lawan lendulan elastis


yangterjadiakibatgayaprategang.Padalendulanjangkapendekini, momen
in.riianya memakai Momen Inertia EfeKif yang di sesuaikan dengan
peraturanperencanaanteknikjembatan

b. LendutanJangkaPanjang

Lendutanjangka panjang harus di perhitungkanpengaruh rangkak.dan


penyusutanbiton denganmengalihkanlendutanseketikayang di sebabkan
oleh bebantetap yang di pikuldenganfaKor pengaliKcs harus > 0,8

Lendutan akibat beban hidup daya layan termasuk kejut tidak boleh
melampauiU800.

1.4. DASAR.DASARPELAKSANAAN
JembatanbalokT ini dirancanguntuk dapatdiangkatdan dipasangkanpada pada
bentangjembatandengan sistem balok perbalok,atau dapat pula dirakit dengan
cara bekistingditempatyang menggunakanperancahsemenlara Penjelasanlebih
lanjutmengenaisistem pelaksanianjembatantersebutdapat dilihat pada bagian

Padagelagarini,flensbalokmerupakanpelatlantaikendaraanyang antarbaloknya
dihubungkandenganpenulanganstek.

l-4

!-
BAB II

PERSYARATAN MATERIAL

2.1. BETONBERTULANG
- Berdasarkankuat tekan karaKeristikbeton pada umur 28 hari, kuat tekan
untuk pelattelah mencapai250 kg/cm'dan pada baloktelah mencapai400
kg/cm' denganuji desak kubusbeton.
- Dlnsity (kepadatan)betonsebesar: 2500 kg/mr
- Tinggi slump diijinkan: 5 - 7 cm

Semua meterialyang dipakaidalam campuranbeton agar menghasilkankekuatan


sepertiyang disyaratkanharus :
- Semen - memenuhiketentuandan syaratyang ditentukaridalam Nl-8.
- Agregat halus (pasir) - harusberupabutiranhalus yang tajam 2dan keras
sertatidakpecahatauhancurolehpengaruh'pengaruh cuaca.Agregathalus
tersebutlidak bolehmengandung lumpurlebih dari 5% (ditentukanterhadap
berat kering)dan bahan-bahanorganik.
- Agregat kasar (kerikil dan batu Pecah)- harus berupa batu pecah yang
diperolehdari pemecahanbatu.Agregatkasar ini harus bersifatkeras dan
tidak berporiserta tidak mudahpecahatau hancuroleh pengaruhcuaca.
- Air - tidak boleh mengandungminyak,asam, alkali, garam, bahan-bahan
organikatau bahan-bahanlain yang merusakbetondan/ataubaja tulangan
- Bahan pembantu - untuk memperbaikimutu beton, sifat-sifatpengerjaan,
waktupengikatandan pengerasanataupununlukmaksud-maksudlain'dapat
dipakaibahan-bahan pembantu.Jenisdan jumlahbahan pembantuyang
dipakai harusdisetujuilebih dahuluoleh direksi.

2.2. BAJA TULANGAN


- Kuat lelehtulanganfsy untuk baja polosdan ulir dari kelas BJ-32,fsy = 320
MPa
- ModuluselastisitasEs = 2 x'los MPa
- Penulangananyamanbaja harusmengikutiAASHTO M55
- Kawat u;tuk mengikattulanganharus berupakawat ikat baja lunak sesuai
AASHTOM32-78
- Pembengkokantulanganharusdilakukandalam keadaandingin.

- 1

l-
2.3. KABEL PRATEGANG
Kabel

JenisKabel : Strands
- Jenisstrands : Uncoated7 wire superstrand
ASTMA-416,grade270
Low relaxation
- Diameternominal 12,7 mm.
- Luas penampangefektif : 100 mm'
- Kuat traik ultimate 1840MPa
- Teganganputus (fPY) 184 KN

b. Anchor Head(AngkerHidup)

Bagian dari angker yang berfungsi untuk mengikat atau mengunci baja
prestresedsetalahdilakukanpekedaanstressing.
Ukurananchorhead ini bervariasisesuaidenganbesargaya yang ditahan,
ukurandan mutubajaprestressedyangdigunakan.Kombinasilubangangker
untukstrandyaitu7 dan 12 denganukurandiameter0,5"dan 0,6".

Wedges

Terdiridari sepasangbaii berbentukkerucutterbelahdan bagiandalamnya


bergerigi.

d. Casting

Bagian dari angker yang tertanam dalam beton- Permukaanluar casting


berfungsiuntuk meneruskangaya prategangkedalambeton.Sama halnya
dengan anchor head, ukuran casting ini sesuai dengan besar gaya yang
ditahan. Pasangan anchor head dengan casting biasa dikenal sebagai
angkerhidup.

Bursting Steel

Beruparangkaiantulanganbesi dipasangdan tertanamdibelakangcasting.


Berfungsisebagaiperkuatanuntuk menahanpenyebarangaya arah radial
yang terjadiakibatgaya prategangyang bekerjapada casting.

Duct / Sheat ( Kelongsong )

Berbentuksepertipipaberfungsisebagaitempatkedudukanbajaprestressed
sehinggaposisisesuaidenganyang direncanakansetelahbetondicor,juga
untuk menjaga agar baja prestressedbebas dari ikatan dengan beton.
'105mm.
Diameterductyangbiasadigunakanadalah51, 66, 84 dan

Sambungan sambungan
antarabagiansaluranharusmerupakan logamdan
harus disegel dengan menggunakanpita tahan air untuk mencegah
kebocoranadukan.Sambunganharusbebasdari retak,dan salingmengikat
rapatdenganadukan.

|-2
9. Grout Vent

Pipauntuklobangmemasukan bahangroutataudapatjuga sebagailobang


ventilasipadasaatpekerjaan groutingdilakukanBiasanyadipasangpada
posisitertinggidan posisiterendah.

h. Dead End (AngkerMati)

Berbedadengan pasangananchorhead dan casting'bagian ini hanya


untukmenahangayastressing
berfungsi dan bukansebagaipengunciAda
beberapajenisangkermatidanpemakaiannya dengankeadaan
disesuaikan
angker'ductdenganbalaprategang
dan posisistrukturyangada.Pasangan
disebutcableatautendon
denganbagian-bagiannya'
balokprategang
Dibawahini digambarkan

Gambar2. Balok Prategang

Gambar3. Jenis Angker Hidup

l l- 3
@l.lr (_)
t
llrl ll
tf.-ore.-ll
':j 'J, (i
ll
l l i _ j o i i r o l -lrl

cr. ryper

b). Type I

c). Type Il
Gambar4. Jenis - ienis Angker Mati

Catatan Apabilajenis angkerhidupatau angkermati diatastidak tersedla'


bolehdigunakan yangsejenisdenganpersetujuan direksiatauyang
berwenang.

-4
2.4. PERLETAKAN
- JenisPerletakan
: Elastometer
Laminasi
- Bahan: karetalamdan pelatbajayang diikatbersatuselamavulkanisasi,
dengankekerasan IHRD53 i 5
- Selimutminimumuntukelastomeruntukmelindungi pelatbajabagianatas
dan bawahsebesar4 mm, dibagiansisisebesar6 mm-

2.5. EXPANSION JOINT

fe.dapal 2 altematifpenggunaan Jointyaitu:


Expansion

Jenis | : ExDansionJoint Terbuka


Menggunakan baja siku ukuran90 x 90 x 6 diameterangker1" dan diberispasi
maksimumsebesar3 cm denganbahanbajakelasA sesuaiAASHTOM 120

Jenis ll : ExpansionJoint Tertutup


Menggunakan plugdengandaerahmuaisekitar30 - 50 mm.
asphaltic

MaterialAsphalticPlug :
Bahanpengikat(binder)BJ 200 (Polymermodifiedbituminious
materjals)
dengan
spesifikasi
sebagaiberikut:

Sotteningpinl > 65 derajatcelcius


Flow resistance < 5 % (BS 2499)
Conepenetration < 40 dmm (pada25'C, 150g, 5 sec-ASTMD217)
ExtentionTest : Pass 3 cycle of extentionto 50%, rate 3,2 mm/h, -5 'C
(ASTMD '1190/BS 2499)

bahwaagregatyangdipakaiharussinglesize20 mm.
Agregat,untukinidisyaratkan
bahanpilihandari basalt,gabroataugranitdan
Jenisagregatini harusmerupakan
termasukdalamdaftarBS 812 dan mempunyai karakteristiksebagaberikut:

AggregatelmpactValue < 15
Aggregatecrush Value < 20
AggregateAbrasionValue <8
PolishedStoneValue > 55
Flakiness
index < 25
ShaDeand sizeindexoer BS 594 < 60

- 5
jr:t-+ Sltl

i;";;,I
! "lLl h.t*I

L:i*:i
!

l lllll-
It t-lll
D.noh

H <J Gcyoe.!.r

t\-
t-
-"i:--

,l____l__
+ +-/ \
t >-< R.96

?-5

d.F

Gambar 5. Perletakan Elastomer

- 6
BAB III

PERSYARATAN PELAKSANAAN

3 . 1 . P E N J E L A S A NU M U M
PersyaratanPelaksanaanmerupakansyarat-syaratyang harus dipenuhi oleh
pelaksanadalampembuatan jembatanse3arakeseluruhan.
Persyaratanpelaksanaanini secaragaris besarterbagidalam :
' Pelaksanaan pembuatan balokgelagar
' Sistemoelaksanaan
' Pelaksanaanpenyelesaianjembatan

3,2. GELAGARBETON PRATEKAN


pelaksanaanyang harus
Dalam pembuatanbalok gelagar,tahapan-tahapan
diperhatikan
adalahsebagai
berikut
:

- Persiapan-persiapan bahandan materialyang diperlukantermasukjuga


kabel-kabeldan komponennya.
- Persiapan-persiapan yaitupemotongan
pembesian danpembengkokan besi-
besitulangansesuaikeperluan.
- Pemasanganpelat bekistingdan baut-bautpengikatnyaserta sekur-sekur
yangdiperlukan.
- Perakitantulangandan kabel
- Pengecoran beton.
- Perawatanbetondan pembukaan bekistinggelagar.
- Penarikankabel/stressinq
- Grouting/finishing

3.2.1 PEMASANGANBEKISTING
a. Bekisting yangkedapterhadap
dibuatdaribaja,dengansambungan
adukan dan cukup kaku untuk mempertahankan posisi yang
diperlukanselamapengecoran,pemadatan
dan perawatan.

b. Bekistinguntukpermukaanyangterbukaharusditutupidengan papan
acuanpemisahsebagaimana diperlukandan disetujui.
Penutupandenganlogam keras yang cacat akan merusakkualitas
ermukaanakhirbeton.Tidakbolehdigunakanbentuklogamyang
menekukdan berkarat.
Bekistingharusditumpulkanpada semuatepi yang tajam dan harus
berbentuk siku-siku
dalamhal ketidakrataan.

l -1

^-
c. Semua beniuk haruslahdipasangdan diperlahankanbenar'benar
menurutgaris{aris yang ditunjukanhinggabetoncukupmengeras.

Bekistingharusdikonstruksisedemikianrupa hinggasetiapbahan-
bahan aling dapat dibersihkan.SebelumpengecoEnbeton,kawat
pengikatyanglonggar,lanah,kotorandan semuabahan-bahanasing
lt"-s oikllra*an dari bekistingdan bekistingie6ebut harusdicuci
secarahati-hatimenyeluruhdenganalr'

e. Bekistingharusdikonstruksisedemikiansehinggadapatdibukatanpa
merusakbeton.

3.2,2 PEMASANGANKABEL
Pada dasamyapemasanganstrandmengikutipekerjaanpembesianbalok'
strandsecaragaris besar adalahsebagai
Pekeriaanin;talasi/pemasangan
berikut:

a. Pekeriaanperlamaadalahpemasanganpembesianarah memanjang
dan pemasanganbesi web (sengkang)'
Sebelumperaiitan,makapermukaanbajaprategangharusdiperiksa
jarak
Kemudiandipasangsupportbar sebagaidudukanduct dengan
1.00meter.Posisiordinatsesuaidengangambarkerjapelaksanaan
Diatassupporlbar ini diletakankelongsongdan diikatdengankawat
beton.SambunganantaE dua batangkelongsongdigunakancoupler
sepanjang20 cm yaitu kelongsongdengan diameter.lebih besar
sedikiida-ridiameteikelongsongtetpasangsambunganinidibungkus
denganlapisanpenutup(maskingtape)'

b. Selanjutnyastrand dimasukan kedalam kelongsongdengan cara


ditusukansatu Persatu

c. Setelah pekerjaaninstalasi selesai dilakukan pemeriksaanposlsl


ordinattiap ka'betapakahsudah sesuaidengansepertiyang tertera
dalam gambar kerja. Selanjutnyadapat dilaksanakanpekeqaan
pengecoranDeron
Fekir;aan penggetaranpada pengecoranbeton harus dilakukan
oengin trjtitriti untuk menghindari pergesaran kabel' kawat
kelongsongatau tulanganbaja.

3.2,3 PEMASANGANTULANGAN
-a. Tulangan harus segera dibersihkansebelum penempatanuntuK
mengiilangkankotoian,lumpurminyak.cat. karatdan kerakpabdk'
percikanaidukanatau bahan asing yang dapat mengurangiatau
merusakPelekatandenganbeton.

b. TulanganharusditempatkansecaratepatsesuaidenganGambardan
dengJn persyaratansetimutminimumyang ditetapkan'

t-2
Tulanganharus diikat kuat dengan menggunakankawal ikat baja,
sehingga tidak dapat bergeser oleh operasi pengecoranbelon.
Pengelasandaribatangmelintangataubegelpadatulanganbajataik
utamatidak akan diperkenankan.

d. Semua tulangan baja harus disediakandalam ukuran panjang


sepenuhnyayang ditunjukanpada gambar.Penyambunganbaiang
baja, kecualiterlihat pada gambar,tidak akan diizinkantanpa ada
persetujuandari engineer (PenanggungJawab ProyekfDireksi).
Setiapsambunganyang dapatdisetujuiharusdiselang-seling seiauh
mungkin dan harus terletak pada titik dengan tegangan tarik
minimum.

e. Simpuldarikawatpengikat
harusdiarahkan permukaan
meninggalkan
betonyang terbuka.

3.2.4PENGECORAN
BETON
Segerasebelumbetondicor,maka bekistingharusdibasahidengan
air atau dilapisidisebelahdalam dengansuatu minyak mineraltak
akan membekas.

b. Pengecoran beton harus diteruskan tanpa henti sampai suatu


sambungankontruksiyang sebelumnyadisetujuioleh Direksiatau
sampaipekerjaantersebutselesai.

c. Belon harus dicor dengan cara tertentu untuk menghindari


pemisahaanparlikelhalus dan kasardalamcampur:rn.Betonharus
dicor dalam bagian bekistingsedekatmungkinsampai posisi akhir
untuk menghindaripengalirandan tidak boleh mengalirlebih dari 1
meter setelahpengecoran.

Biladicorkedalamstrukturyang mempunyaibekistingyang sulitdan


fulangan baja yang rapat, maka beton harus dicor dalam lapisan
horizontalyang tidak lebih dari tebal 15 cm.

e. Beton dipadatkan dengan penggetar mekanis, yang digerakan


sedemikian rupa untuk mengerjakanbeton sepenuhnya sekitar
tulangandan peralatantetapyangtertanamsertapadatepidan sudut
bagianbekisting.

Konsistensi(slump)- diisyaratkansesuaidengancara pelaksanaan


slumptest. Tinggi slumpyang diijinkanadalahanlaG 20 - 60 mm.

t-3
3.2.5 PENARIKANKABEL
Sebelum penarikandimulai, lerlebih dahulu dipasangangker hidup atau
angker mati. Bagian angker hidup yang lertanam dalam beton (casting)
dipasangsesuaidenganordinatpada gambarkeda, dibaut pada bekisting
dan bagian tepi sambunganditutupdengan maskingtape yang bertujuan
untuk mencegahmasuknyaair semenke dalam angker.

Dibelakang angker dipasang pembesianbursting sesuai dingan gaya


stressingyang bekerja.Selanjutnyadilakukanpenarikankabel.Pekerjaanini
dilaksanakansetelahmuiu betonmencapaimulu sesuaiyang ditetapkan.

Segera sebelum penarikan.semua kabel prategangharus bebas untuk


bergerakantaratitik penegangandan bagianitu bebas untuk menampung
geserhorisontaldan vertikal yang disebabkanoleh pelaksanaanprategang.

Adapuntahapanpelaksanaanpekerjaanstressingadalah :

a. PemasanganKepalaAngker(AnchorHead)
Anchorhead inidipasangdengancara memasukkanujungstressing
length ke lobang pada angker dan mendorongnyakearah casting
sedekat mungkin. Selanjutnyawedges dipasang sesuai dengan
jumlah strandyang ada.

b. Stressingjack dipasangdan dirapatkankearah casting sehingga


posisi casting,anchor head dan stressinghead rapat. Selanjutnya
stressingdapatdilaksanakan.

c. Selamastressingdicatatpembacaanmanometerdan perpanjangan
strandyang terjadipada formulirstressing.
Datayangtercatatdibandingkan denganperhitunganteoritisdan ada
batasanbahwa deviasiterhadapteoritistidak boleh lebih (+) atau
kurangC) dari 5 prosen.
Jika teriadideviasi(-) 5 prosen,maka langsungdiadakanpenarikan
ulangtanpa melepas/menghilangkan gaya yang sudah ada.
Dan jika terjadi deviasi lebih besar dari (+) 5 prosen maka hasil
slressing akan digambarkanpada sebuah gratik untuk melihat
penyebabierjadinyapenyimpangan tersebut.

d. Setelahpengangkeran, tegangandalamkabelprategangtidak boleh


lebih dari 70% dari beban yang ditetapkan.Selama penegangan,
maka nilai tersebut tidak boleh melebihi 800/6.Hasil Dencatatan
stressingakan diserahkankepadapihakperencanauntuk dievaluasi
dan pekerjaanselanjutnyabarudapatdilaksanakan setelahpekerjaan
stressingdisetujuidan diterimaoleh perencana.

e. Pekerjaanselanjutnyaadalahmemolongsisa perpanjanganstrand
diluar anchor head dan menulupnyadengan adukan semen untuk
persiapanpekerjaangrouting.

l -4
Pekerjaangroutingini adalah mengisirongga udara anlara strand
dengankelongsongdan ronggapada bagiandalam castingdengan
bahan grout. Tujuannyaadalahuntuk meniagabahaya korosijuga
untuk mengikatstranddenganbeton disekelilingnyamenjadisuatu
kesatuan.
Digunakan campuran semen dengan air dan ditambahkan non
shrikageadditives.Bahangrout ini dimasukankedalamkelongsong
dengan menggunakanpompagroutingyang bertekanansebesar5
kg/cm! dari salah satu titik angker sampai keluar diujung angker
lainnya.

3,3. SISTEMPELAKSANAAN
Caia Cor di tempat (bekisting di tempat)

Cara ini merupakansuatusistempembuatanjembatansecarabertahapyang


dimulaidari pembuatankepaljembatandan pilar.Selanjutnyasetelahpilar
dan kepalajembatanselesaidibuatdan siap menerimabeban,barulah
dimulaipembuatan balokgelagar.

Pada kepalajembatanataupilaryangdibuatpadasistefnbekistingditempat
ini, back wall-nyaiidak dibuat dahulu.Karenatempatnyadigunakanuntuk
tempat penarikankabel (stressing).

Telapi untuk pembuatanbackwall ini telah dipersiapkantulangan-iulangan


yang merupakan terusan dari kepala jembatan atau pilamya, yang
dibengkokankeluaruntuk sementara,sehinggapekerjaanpenarikankabel
ini tidak terganggutulangan-tulangan
tersebut.

Sebelumnya diatas kepala jembatan/pilardiletakan penumpu-penumpu


sementara dari ganjalan kayu untuk menahan beban-beban selama
pembuatansampaipengecoranpelatlantaidan ditiap sisi kepalajembatan
dan pilar dipasangpelat perletakandari karet(rubberbearingstrip)dengan
ukuran 20 x 95 x 400 mm yang berfungsiuntuk menahan gesekan slsi
pilar/kepala jembatan dengan balok gelegar. Untuk lebih jelas
pemasangannya dapatdilihatpadagambar.

Kepalajembatanpilar-pilardiatas berfungsisebagaipenunjangdisamping
perancah-perancah yang dipe.lukan. Perancah-perancah ini harus
direncanakanuntuk mendukungbebanyang dipedukandan beban-beban
tanpa lenturanatau deformasiyang berartijuga dapat mencegahkeretakan
pada beton dan dibentuk sedemikian rupa sehingga gelagar akan
mempunyailawanlendutsepertidiisyaratkan.

Setelahperancahsiapdipasangkan, pekerjaanselanjutnyasecaraberurutan
yaitu pemasanganbekisting,perakitantulangandan kabel,pengecorandan
penarikankabel prategangsepertitelah diuraikandiatas (Bagian3.2.1 s/d
3.2.5).

l-5
Setelah beton mencapai mutu yang disyaratkan, mulai dilaksanakan
pemasanganperletakanpermanen menggantikanpenunjangsementara
sepertidiuraikanpada bagian3.4.1

Selanjutnya dilakukan pengerjaan pelat lantai yang dimulai dengan


pemasangan bekisting, perakitan tulangan, dan pengecoran kemudian
dilanjutkandenganperawatanbeton.

b. Cor di plant (dengan pengangkatan)

Pekerjaan persiapan yang harus dilakukan meliputi persiapan tempat,


pemadatantanah apabilatanah ditempattersebuttidak stabil atau mudah
terjadi penurunan sehingga harus dilakukan pemadatan tanah untuk
menghindari terjadinya penurunan tersebut. Sebaiknya dilakukan test
kepadatantanah sesuaidengankebutuhanbebanyang akan ditahannya
Setelahmendapatkankepadatantanah yang sesuai,selanjutnyadilakukan
persiapanpembuatancastingbed dan dudukannya.
Castingbed ini dimaksudkansebagaialas tempat menumpunyadudukan
tempatdibuatnyabalok gelagar.

Castingbed terbuatdari betonBo, sedangkandudukannyadari betonK-250


dan keduanyadihubungkandenganstek-stek.

dilakukanpersiapanpembuatangelagardenganmenyiapkanalat
Selanjutnya
dan materialyang diperlukanantara lain bekistingbeserta baut-bautdan
skur-skuryang diperlukan,besi tulangan,triplek dan oli khusus Oli ini
dioleskanpada sisi dalam bekistinguntuk memudahkanmelepas balok
gelagardari bekistingnya.

Pembuatangelagarini dimulaidenganmemasangtriplekyang telah diolesi


oli diatasdudukansebagaialas gelagardilanjutkandenganmemasangsatu
sisi bekistingdan merakittulangansesuai gambar rencana,pemeriksaan
letak sheet dan diafragma.Kemudianbekistingsisi lainnya dipasangkan
dengandiperkuatbaufbaut dan skur-skumya.

Berikutnyapekerjaanpembersihandenganmenggunakankompresoruntuk
membuangsisa-sisapemotongantulanganpadasaat perakitanatau kotoran
lainyangmenempelpadarakitantersebut.Dandilaniutkandenganpekerjaan
pengecoranbetonsepertiditerangkanpadabagian3.2.4diatas. Dan setelah
beton mencapai umur 28 hari dilakukan pekerjaan penarikan kabel
(stressing).

Pada saat setelah penarikan,akan terjadi lendutan(camber)yang besar,


dimana ujung-ujunggelagarmenekanalasnyayang bila kita biarkanakan
menyebabkan balok pecah. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut,
sebelumpenarikanbalok didongkraksetinggi camber sebelumdilakukan
oenarikan.

Pada gelagar dipasang kabel untuk mengikat cincin gantung dari alat
pengangkat(crane).

t-6
Kemudiansetelahgelagarsiap, persiapkanuniuk pengangkalangelagarke
atas kepalakepalaiembatandan pilar.
Pada balok kepala,kepalajembaianatau pilar ini telah dipasangpenumpu
perletakansementaradari kayu, seperlidiuraikanpada bagian3.4.1.

Alat pengangkatanyang dipedukanadalah crane dengan kapasitasyang


sesuai.Berikutdiberikandafrarbelat gelagarpada setiapbentang:

L (m) 28 3't 34 40
w(r) 27.4 50.2 67.8 87.8 100.'l

Tabel 2 - Berat Satu Gelagar Pada Tiap Bentang

Setelahujung-ujungbenlangmencapaikepalajembatanatau pilar,bentang
harus ditumpu dengan ganjal kayu s€bagai penumpu sementara.
Penempatangelagar harus dilakukansecermatmungkinsehinggagelagar
dapat diletakanpada posisiyang telah ditenlukan.

3,4. PEKERJAAN
PENYELESAIAN
JEMBATAN
Setelahpelaksanaangelagar belon selesai,dilanjutkandengan pelaksanaan
jembatanyangterdiridari :
- PemasanganPerletakan
- Pekerjaan
LantaiKendaraan dan Troloar
- Pekerjaan
Expansion Joint
- Pekerjaan
Perkerasan

3.4.I PEMASANGAN
PERLETAKAN
Pemasanganelastomer sebagai perletakandilakukansetelah pekerjaan
pengecoranlantai.

Sebelumnyasebagaiperletakandigunakanperletakanpenumpusementara.
Perletakan penumpu sementara ini menggunakanganjal kayu untuk
menumpubentangutama yang akan menahanbeban vertikalyang besar
dan mungkinjuga beban horizontalyang berupa angin, sehingga harus
terbuatdari kayu keras dengankuat tekan tidak kurangdari 100 kg/cmr.

Penggantiantumpuan sementaraharus dilakukansekaliguspada setiap


ujung,denganlangkahpelaksanaan
sebagaiberikut:
- Sisipkanpelat dongkrak(ack) pada kedua ujung gelagarmelintang
tepi dibawah titik pendongkrakandan letakan dongkrak diatas
abutment.

t-7
OperasikankeduadongkEk(iack)secarabersamaan,naikkanujung
bentangsedikitf 2 cm untukmelepaskanperletakansementara,dan
bersihkandaerah perletakanjuga bagian bawah p€detakanserta
keringkan.

Laburpermukaanalas perletakanpermanendan lemkaretyangtelah


disetuiuidan lekatkankebagianbawah pelat perletakan,tempatkan
perletakan kedalam daeEh f 0.2 cm dari titik pusat perletakan.
Ganjal perletakan-pedetakan tersebut pada tempatnya sampai
menger€ts.

Persiapanspesi (mortar)denganperbandingan 1(satu) bagian


semen dan 3 (tiga) bagian pasir belsih, aduk dengan air sampai
mencapaiplastis.
Ralakan permukaan spesi selebal 2 cm didalam daerah blok
landasanbetonyang telah dibasahisebelumnya.

Selanjutnyalepas ganjahanjal kayu dan lepaskankunci dongkrak


serta turunkanjembatan perlahan-lahansampai perletakansedikit
menahan permukaan morlar (spasi). Kedua perletakan harus
mempunyai elevasi yang sama,i 0,5 cm. Padatahap ini beban
masih bertumpupada dongkrek0ack).

Tempatkanganjal{anjal dibawahgelagardan dongkrakdikunci.

Rapikan kelebihanspesi sehinggaterbentuk |api. Setelah terjadi


pengikatanawal,tutupi spesidenganpasir basahsampaimencapai
kekuatanminimum200 kg/cm3(minimal3 hari)

Setelah kekuatanspesi tercapaibaru dilepaskanganjal€anjal dan


dongkrak{ongkrakyang ada.

Ulangilangkah-langkah
diatasuntuk ujung bentanglainnya.

3.4,2 LANTAI KENDARAANDAN TROTOAR


Sepertidisebutkandiatas,flenspadagelagarinimerupakanpelatlantaiyang
dihubungkandenganstek-stekyangtelahdirakitsebelumnyapada gelagar.
Setelahrakitantulangansiap dilanjutkandenganpengecoran,dimanamutu
beton penyambungansama denganmutu betgngelagar.
Pemberhentian pengecoran (constructionjoint) arah memanjang dan
melintangharus mengikutiPeraturanBetonlndonesia.

Perawatanbeton harus dilakukansegerasetelahte.jadi pengerasanawal


belon kemudianpengecorandilanjutkansetelahtujuh hari. Dalamkeadaan
ini bekistingsambunganlantaidibiarkanjangan diganggusampai umur 14
hari setelahpengecoran.

Pengecorantrotoardilakukansetelahselesaipengecoransambunganlantai
jembatan. Permukaanatas beton harus dibentuksesuai profll dan diben
kemiringansesuai dengangambarpengerjaanbeton.

t-8
3.4.3 EXPANSIONJOINT
Cara pelaksanaanjenis expansionjoint ini adalahsebagaiberikut:

Expansion ioint terbuka :

Jenis expansionjoint terbuka ini menggunakanbaja siku denganukuran


90 x 90 x 6 mm dengan angker berdiameter1 inch, Cara pemasangan
expansionjoint ini dapatdilihatlebih lanjutpada gambarkonstruksi.

Expansion ,oint tertutup :

Jenis expansion.iointtertutupadalahexpansionjoint denganjenis asphaltic


plug dengangap 3 cm - 5 cm.

Pelaksanaanjenis expansionjoint asphaltic plug ini memedukan alat


pembongkaryaitu concrete cutter, pneumatic atau hydraulic powered
breaker,alat pembersih,alat pencampurdan alat pemadat.

Selanjutnyapemasanganjenis expansionjoint ini dapat mengikutitahapan


sebagaiberikut:

Pembe.iantanda : tempatyangakandipasangexpansionjoint diberitanda


sesuaidenganlebardan ukurannya.

Pembongkarantpenggalian: aspal permukaanlantaijembatandipotong


dan dibongkarpada daerah yang akan dipasangiexpansionjoint sampai
kepermukaanlantai beton dan diusahakantidak ada kerusakan pada
permukaanlantaibeton.

Pembe6ihan : bersihkan permukaan daerah yang akan dipasangi


expansionjoint dengan baik dan keringkan dengan udara panas dari
kompresorsesaatsebelumdilakukanpelaksanaanpengisianexpansionjoint
padatempatnya.Bersihkankotoran-kotoran
yang ada padacelahexpansion
joint.

Penutup celah : penutupancelahexpansionjoint dilakukandengantali rami


atau tambang yang mempunyaiukuran sedemikianrupa sehingga dapat
menutupcelah tersebutdan ditekan sampai 3 cm atau 4 cm di bawah
Dermukaanlantai.

Penyelesaian:

Tahap 1 : lsi celah di atas tambangtersebutdenganbindersampaipenuh


di atas lantaidan kemudianpasanglahpelat baja denganpen.

Tahap2 : lsi bagianatas lantaiyang sudah disediakanuntukjoint te6ebut


dengan agregat yang mempunyaiukuran yang sama, agregat tersebut
digelar sampai ketebalankurang lebih 3 cm, lalu disiram dengan binder
sampaibindertersebutmengisisemua rongga.

t-9
Tahap3 : Campurkanagregatdenganbinderdalammixingsesuaidengan
peEyaratan digelarsampaipenuh(Eta denganpermukaan
untukkemudian
jalan).

Kemudian bagianinidipadatkandenganvibratordalamkeadaan panesuntuk


mendapalkan kepadatandan permukaan yang rata,Dan akhimyabagian
tersebutdilapisikembalidenganbinderdenganlebarmasingfiasingdiberi
tambahansebesar5 cm.

3.4.4 PERKERASAN
Jembataninitelah direncanakanuntukmemakailapisanaspalsetebal5 cm
dan penambahanlapisanaspal (overlay)setebal5 cm.
Apabila lapisanaspal dipertinggi,maka beberapadetail akan terpengaruh
dan harus disesuaikantermasukdisini :
- delail pipa drainase
- elevasiexpansionjoint
- kerlc

3,5V
. OLUME
DibawahinidibeikanvolumebetonmutuK-400danK-250untuktiapbentangserta
be|attulangandan kabelprategang.

BETON LAPISAN
BENTANG PERKERASAN
K-250 K-400
(M) (M") (M1 (M1
22 25.464 99.560 154.2
25 28.580 115.279 179.2
28 31.697 132.910 200.2
31 34.805 162.127 221.2
37.911 182.466
37 41.037 217.714
40 44.153 239.843 244.2

T a b e3l - V o l u m e

- 10
PIPA
BENTANG TULANGAN KABEL SANDARAN
PRATEGANG JEMBATAN
(M) (KG) (KG) (M)
22 14270.45 2205.99 90.4
25 20545.64 300t17 't02.4
2A 39'18.96 114.4
31 26032.44 5606.12 '126.4
u 28582.53 6649.91 138.4
3123s.O2 10554.55 150.4
40 33630.69 13358.65 162.4

Tabel 4 - Berat Tulangan dan Kabel


BAB IV

BANGUNAN BAWAH

4.I. PERSIAPANBANGUNANBAWAH
Kepalajembatan atau pilar harus diselesaikansebelum pekerjaanpemasangan
balokgelagardilaksanakan.Bangunan inilahyangmenahangaya{aya yangtimbul
padajembatan.

Padakepalajembatandan pilarharusdisiapkantempatuntukperletakan.Ketinggian
perletakanpada pilar untuk bentangbesar (37 dan 40 m) harus ditentukanlebih
tinggidari ketinggiankepalajembatanuntukmemperoleh camber(lawanlendut)
yangdiperlukan.

4.2. REAKSI PERLETAKANDIKEPALAJEMBATAN


Sebagai beban pada bangunanbawahjembatan,reaksi perletakanyang terjadi
dikepalajembatandiperhitungkandari berat sendiriserta beban mati dan beban
hidupdiatasnya.

Reaksiperletakantersebutuntuksetiapbentangadalahsebagaiberikut :

Bentang Beban BebanHidup BebanHidup BebanMati+


Mati TanpaKejut DenganKejut BebanHidup
(lvl) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
22 164.647 92.073 105.982 270.629
'189.114 '104.073 114.982 304.095
2A 214.334 1'13.073 123.982 338.320
31 257.102 120.799 131.708 388.809
34 285.453 125.984 136.894 422.346
334.353 '131.181 142.090 476.443
40 366.987 136.385 147.294 514.242

Tabel 5 - ReaksiPerletakanPadaKepalaJembatan

tv-1
DI PILAR
4.3. REAKSIPERLETAKAN
seperli halnyapadakepalajembatan, pilar-pilarmenahanbebandari bangunanatas
yang terdiridari berat sendirigelaga( bebanmati dan bebanhidup diatasnya.

Di bawah ini dapat dilihat reaksi-reaksiyang terjadi pada pilar dari kombinasi2
bentangyang diakibatkanoleh beban mati, beban hidup dengan kejut dan tanpa
kejut serta reaksitotal akibatbebanhidupdan mati.

BENTANG 2A 31 u 37 40
(M)
329.29 353.76 378.99 421.75 450.10 499.00 531.63
25 353.76 378.23 403.45 446.22 474.47 523.47 556.10
28 375.99 403.45 428.68 471.44 499.79 548.69 58t.33
31 421.75 446.22 471.44 514.20 u2.55 591.45 624.094
u 450.10 474.57 499.79 542.55 570.91 6't9.81 652.44
37 499.00 523.47 548.69 591.45 6 1 9 . 8 1 668.71 70't.u
40 531.63 556.10 581.33 624.09 652.34 701.U 733.97

Tabel 6 - Reaksi Pada Pilar Akibat Beban Mati (Ton)

BENTANG 25 28 31 u 40
(M)
174.15 147.15 196.'t 5 203.47 209.06 214.25 219.46
' 1 8 7 . 1 5 1 9 6 . 1 5 205.15 212.47 2 t8.06 223.25 228.46
2a 196.'t5 205.15 214.87 221.47 227.06 232.25 237.46
31 203.47 212.47 221.87 229.60 2U.79 239.98 245.18
u 209.06 2'18.06 227.06 2U.78 239.97 245.'17 250.37
37 214.25 223.25 239.98 245.17 255.57
40 219.46 224.46 237.46 245.14 250.37 255.57 260.77

Tabel 7 - Reaksi Pada Pilar Akibat Beban Hidup Tanpa Keiut (Ton)

tv-2
BENTANG 25 2A 3'1 34 37 40
(M)
22 191.89 201.O7 210.23 218.10 223.43 224.75 234.08
201.O7 210.07 219.23 227.10 232.43 237.75 243.08
2A 210.23 219.23 224.23 236.10 241.43 246.75 252.08
3t 218.'tO 227.10 236.10 243.43 249.15 254.35 2s9.55
u 223.43 232.43 241.43 249.15 2U.U 26/..87
37 224.75 237.75 241.75 254.35 2U.46 270.18
40 234.08 243.O8 252.05 264.87 270.14 275.39

Tabel 8 - Reaki PadaPila. Akibat Beban Hldup DenganKeiut (Ton)

BENTANG 28 31 40
(M)
521.14 554.83 589.21 639.85 727.75 765.71
25 554.83 588.29 622.68. 706.99 761.22 799.18
2A 589.21 622.68 656.90 707.54 741.22 795.44 833.40
639.85 673.32 707.54 758.03 791.71 845.80 883.64
u 706.99 741.22 791.71 825.24 879.47 917.31
37 76't.22 795.44 845.80 479.47 933.57 971.52
40 765.71 799.18 833.40 833.64 917.31 971.52 1009.36

Tabel 9 - Reaksi Pada Pilar Akibat Beban Mati dan Beban Hidup (Ton)

tv-3
DAFTAR GAMBAR

No. KodeGambar Keterangan


Gambar

1. GPt.22TA1t4 Denah,TampakPotonganJembatanBentang22 M
GPt.22rAA4 Penulangan BalokGelagsrBentang22 M.
GPt.22rA3t4 O€tail,Penulangan BalokG€lagarBentang22 M.'
GPt.22fA4t4 Dattar Tulangan (Bentang22 M)
GPr.25TA1/4 Denah.TampakPotonganJembatanBentang25 M
GPl.25rA2t4 Penulangan BalokGelaga.Bentang25 M.
7. GPt.25TA3/4 Detail,Penulangan BalokGelagarBentang25 M.
8. GPt.25TA4t4 Dattar Tulangan(g€ntang25 Ml
GPr.28TA1/4 Denah,TampakPotonganJembatanBentang28 M
1 0 . GP|.2AT A2I4 Penulangan BalokGelagarBentang28 M.
1 1 . GPt.28TA3/4 Detail,Penulangan BalokGelagarBentang28 M.
1 2 . GPI,2ATA414 Daftar Tulangan(Bentang28 M)
1 3 . GPt.31TA1/4 Denah,TampakPotongan JembatanBentang31 M
't4. GPr.31TA2/4
Penulangan BalokGelagarBentang31 M.
1 5 . GPr.31TA3/4 Detail,Penulangan BalokGelagarBentang31 M.
1 6 . GPr.31TA4/4 DaftarTulangan{Eentang31 M)
GPt.34TA1/5 Denah,TampakPotongan JembatanBentang34 M
1 8 . GPt.34TA2l5 Penulangan BalokGelagarBentang34 M.
1 9 . GPt.34TA3/5 Detail,Penulangan BalokGelagarBentang34 M.
GPt.34TA4l5 Detail,Penulangan BalokGelagarBentang34 M.
2 ' 1 . GPr.34TA5/5 DattarTulangan(Bentang34 M)
GPr.37TA1/6 Denah,TampakPetongan JembatanBeotang37 M
GPt.37TA2l6 Penulangan BalokGelagarBentang37 M.
GPt.37TA3/6 Penulangan BalokGelagarBentang37 M.
GPt.37T4416 Oetail,Penulangan BalokGelagarBentang37 M.
GPt.37TA5/6 Oetail,Penulangan BalokGelagarBentang37 M.
27. GPl.37TA6/6 Daftar Tulangan(Bentang37 M)
GPt.40TA1/6 Denah,TampakPotonganJembatangentang40 M
2 9 . GPt.40TA216 Penulangan BalokGelagarBentang40 M.
GPt.40TA3/6 Penulangan BalokGelagarBentang40 M,
GPt.40TA4/6 Detail,Penulangan BalokGelagarBentang40 M.
GPt.40TA5/6 Detail,Penulangan BalokGelagarBentang40 M.
GPt.40TA6/6 DaftarTulangan{Bentang 40 M)
34. GPI,TTAl /1 Denah,TampakPotonganTrotoar KelasA
GPI.BTAl/1 Denah,TampakPotonganElastomer
GPI.DTAl/1 Denah,TampakPotonganDiaphragma
GPI.ETAl/1 Denah,TampakPotonganExpansion Joint
No.
1. Tabel 1 DimensiGelagar
2. Tabel2 Beral Satu GelagarPadaTiap Bentang
3. Tabel 3 Volume
4. Tabel 4 BeratTulangandan Kabel
b. I aDet 5 ReaksiPerletakanPadaKepalaJembatan
6. Tabel 6 ReaksiPadaPilarAkibat BebanMati
'label7 R€aksiPadaPilarAkibat BebanHidupTanpa Keiut
7.
8. Tabel I ReaksiPadaPilarAkibat BebanHidup DenganKejut
9. Tabel 9 ReaksiPadaPilarAkibatBobanMati dan BobanHidup

Anda mungkin juga menyukai