Anda di halaman 1dari 4

1.

FAKTOR-FAKTOR BETON MUTU TINGGI


Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menghasilkan sebuah beton yang bermutu tinggi, yaitu:

a. Keadaan Semen
Keadaan semen yang dimaksud di sini ialah semen yang digunakan apakah masih baru atau
sudah lama tidak digunakan (sudah terbuka terlalu lama). Untuk semen yang sudah terlalu
lama tidak digunakan tidak baik untuk bahan pembuatan beton, karena sudah terkontaminasi
dengan zat lain yang bisa mempengaruhi kekuatan beton.
b. Faktor Air Semen
Faktor air semen yang rendah, merupakan faktor yang paling menentukan dalam
menghasilkan beton mutu tinggi, dengan tujuan untuk mengurangi seminimal mungkin
porositas beton yang dihasilkan. Dengan demikian semakin besar volume faktor air-semen
(fas) semakin rendah kuat tekan betonnya. Agar beton tidak cepat rusak maka ditetapkan nilai
fas maksimum.
c. Kualitas agregat halus (pasir)
Kualitas agregat halus yang dapat menghasilkan beton mutu tinggi adalah :
a. Berbentuk bulat.
b. Tekstur halus.
c. Modulus kehalusan butir (MKB), menurut hasil penelitian menunjukan bahwa pasir
dengan modulus kehalusan 2,5 s/d 3,80 pada umumnya akan menghasilkan beton mutu tinggi
(dengan fas yang rendah) yang mempunyai kuat tekan.
d. Kandungan lumpur pada pasir 2,5%.
e. Bersih.
f. Gradasi yang baik dan teratur (diambil dari sumber yang sama).
d. Kualitas agregat kasar (batu pecah/krikil)
Kualitas agregat kasar yang dapat menghasilkan beton mutu tinggi adalah :
a. Porositas rendah.
Porositan rendah akan menghasilkan suatu adukan yang seragam, dalam arti mempunyai
keteraturan atau keseragaman yang baik pada mutu (kuat tekan) maupun nilai slumpnya.
b. Bentuk fisik agregat.
Batu pecah dengan bentuk yang tajam ternyata menghasilkan mutu beton yang lebih baik
dibandingkan dengan menggunakan kerikil bulat. Hal ini tidak lain adalah karena bentuk
yang tajam bisa memberikan daya lekat mekanik yang lebih baik antara batuan dan mortar.
c. Bersih dan kuat tekan hancur yang tinggi.
d. Gradasi yang baik dan teratur (diambil dari sumber yang sama).
e. Bahan tambah (admixture)
Yang dimaksud dengan bahan tambah untuk beton (concrete admixture) adalah bahan
atau zat kimia yang ditambahkan di dalam adukan beton pada tahap mula-mula sewaktu beton
masih segar.
Tujuan penggunaan bahan tambah untuk beton (admixture) secara umum adalah untuk
memperoleh sifat-sifat beton yang diinginkan, sesuai dengan tujuan/keperluannya.
f. Kontrol Kualitas
Untuk dapat menghasilkan beton yang bermutu tinggi faktor control terhadap kualitas proses produksi
beton pada saat pengambilan sample pengujian maupun proses penakaran sampai perawatan mutlak
menjadi perhatian penting. Pengawasan dan pengendalian yang tepat dari keseluruhan prosedur dari
pelaksanaan yang didukung oleh kordinasi operasional akan lebih meningkatkan kualitas mutu beton
yang dihasilkan.

2. Keadaan Agregat dalam campuran beton


Kadar air adalah banyaknya air yang terkandung dalam suatu agregat. Kadar air agregat dapat dibedakan
menjadi empat jenis, yaitu :
Kering tungku ;adalah kondisi ageregat benar-benar tidak berair secara penuh akan menyerap air .

Kering udara ;adalah kondisi agregat yang butir-butir kering permukaannya tetapi mengandung sedikit air dalam
pori-pori sehinga sedikit menghisap jumlah air .

Jenuh kering muka ; adalah kondisi agregat tidak ada air di pemukaan, tetapi butir-butirnya berisi sejumlah air yang
diserap sehingga butiran agregat tidak menyerap dan menambah jumlah air dalam campuran beton .

Basah ;adalah kondis agregat dengan butirannya banyak mengandung air baik di permukaan maupun didalam
butirannya, jika dipakai dalam campuran akan menambah air.

Dalam rancangan campuran beton kondisi agregat harus dalam keadaan kering permukaan atau jenuh (
Saturated Surface Dry Condition /SSD). Oleh karena itu, kadar air agregat harus diperiksa sebelum dipergunakan.
Jika agregatnya tidak jenuh air, maka agregat akan menyerap air campuran beton lebih banyak sehingga kekurangan
dalam pencampuran mortal pada beton.Begitupula dengan agregat yang terlalu basah menyebabkan pencampuran
mortal pada beton banyak mengeluarkan air.

3. Pengertian Getas dan daktail

a. Brittleness (kegetasan)

Menunjukkan tidak adanya deformasi plastis sebelum rusak. Material yang getas akan tiba-tiba rusak tanpa
adanya tanda terlebih dahulu. Material getas tidak mempunyai titik mulur atau proses pengecilan penampang
(necking down process) dan kekuatan patah = kekuatan maksimum. Material getas, misalnya : Besi cor, batu,
dan semen cor, yang umumnya lemah dalam uji tarik, sehingga penentuan kekuatan dengan menggunakan uji
tekan.

b. Daktail

Pertama kata daktail itu artinya kemampuan suatu struktur dalam berdeformasi inelastic tanpa kehilangan
kekuatan yang berarti. Bahasa gaulnya itu, udah digoyang-goyang tapi balik kebentuk awalnye. Dan kagak
kehilangan kemampuan struktur itu buat nahan beban dan laennya.
Struktur daktail adalah struktur yang mampu mengalami simpangan pasca elastis yang besar secara
berulang kali dan bolak-balik akibat gempa yang menyebabkan terjadinya pelelehan pertama, sambil
mempertahankan kekuatan yang cukup, sehingga struktur tetap berdiri, walaupun sudah berada di
ambang keruntuhan.
Nah maka dari itu,dalam perancagan kapasitas ya struktur gedung itu harus memenuhi syarat “ strong
collomn but week beam.” Yang artinye kolom kudu kuat, si balok mah boleh gak sekuat kolom, hal ini
membuat saat terjadi gempa besar, gedung tersebut akan mengalami kerusakan struktur, namun kolom
masih kuat untuk membuat struktur itu berdiri, meskipun si balok udah pada rusak.
4. Kurva Tegangan-Regangan Baja

 Pada umumnya kurva tegangan-regangan untuk baja berdasarkan pembebanan tarik


 Sumbu vertikan merupakan nilai tegangan dan sumbu horizontal merupakan nilai regangan
 Pada pembebanan awal, kurva berbentuk garis lurus(warna hijau). Terdapat hubungan linier antara tegangan
dan regangan
 Slope dari gari lurus tersebut dikenal dengan Modulus Young yang berkisar 200.000 MPa

Kelebihan dan Kekurangan Struktur Beton


Kelebihan Beton :

1. Mampu menahan gaya tekan serta bersifat tahan terhadap korosidan pembusukan.
2. Beton segar mudah di cetak sesuai keinginan dan cetakannya juga dapat di pakai lebih dari sekali tergantung dari
kualitas cetakan yang di buat.
3. Beton segar dapat di semprotkan pada permukaan beton lama yang retak atau di isikan pada beton dalam proses
perbaikan.
4. Beton segar dapat di pompa sehingga memungkinkan untuk di tuang pada tempat-tempat yang sulit.
5. Beton sudah pasti tahan aus dan tahan bakar.

Kekurangan Beton

1. Beton di anggap tidak mampu menahan gaya tarik sehingga mudah retak. Oleh karena itu perlu di berikan tulangan
baja sebagai penahan gaya tarik.
2. Beton keras masih mempunyai sifat mengembang atau menyusut jika terjadi perubahan suhu sehingga perlu di buat
dilatasi untuk mencegah terjadinya retakan retakan.
3. Untuk mendapatkan beton kedap air yang sempurna, harus di kerjakandengan teliti.
4. Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus di hitung dengan teliti agar setelah di kompositkan dengan baja
tulangan menjadi bersifat daktail, terutama pada struktur tahan gempa.

Kelebihan dan Kekurangan Struktur Baja

Kelebihan Baja

 Kuat tarik tinggi.


 Tidak dimakan rayap
 Hampir tidak memiliki perbedaan nilai muai dan susut
 Bisa di daur ulang
 Dibanding Stainless Steel lebih murah
 Dibanding beton lebih lentur dan lebih ringan
 Dibanding alumunium lebih kuat

Kekurangan Baja :

 Bisa berkarat.
 Lemah terhadap gaya tekan.
 Tidak fleksibel seperti kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profile
 Tidak kokoh
 Tidak tahan api

Anda mungkin juga menyukai