Keterangan :
― : tidak menghantar arus listrik
+ : menghantar arus listrik
Berdasarkan data tersebut, kemungkinan senyawa A dan B memiliki ikatan ... .
senyawa A senyawa B
A ionik ionik
B ionik kovalen non polar
C ionik kovalen polar
D kovalen polar kovalen polar
E kovalen polar kovalen non polar
5. Sebanyak 80 mL gas elpiji (campuran gas propana dan butana) dibakar sempurna dengan 500
mL gas oksigen (berlebih). Setelah pembakaran selesai suhu diturunkan sampai suhu kamar
pada tekanan tetap dan diperoleh campuran gas 260 mL gas karbondioksida dan 70 mL gas
oksigen. Maka komposisi campuran dalam gas elpiji adalah ... .
propana butana
A 90% 10%
B 80% 20%
C 75% 25%
D 60% 40%
E 25% 75%
6. Pada suhu dan tekanan tetap, volume gas XO 2 dan gas XO3 sama besar. Ternyata
perbandingan massa kedua senyawa itu adalah 4 : 5. Jika massa atom relatif oksigen = 16,
maka massa molekul relatif unsur X adalah ... .
A. 12
B. 24
C. 32
D. 40
E. 56
Pretes MGMP-Kimia-IC-Indonesia/Kimia/2
7. Di antara gas-gas berikut pada suhu 621oC dan tekanan 1,50 atm, yang memiliki densitas
(kerapatan) sama dengan densitas gas oksigen pada suhu dan tekanan ruang (RTP), adalah ...
A. N2
B. NH3
C. SO2
D. SO3
E. CH3CH3
8. Fosforus merupakan unsur bukan logam yang cukup reaktif, sehingga tidak ditemukan di
alam dalam keadaan bebas. Unsur ini dapat bersinar dalam gelap, maka diberi nama
“fosforus” (bahasa Yunani = phosphorus = pembawa cahaya). Fosforus terdapat dalam dua
bentuk alotropi, yaitu fosforus putih dan fosforus merah. Fosforus putih dibuat melalui
proses Wohler, dengan bahan batuan fosfat , Ca3(PO 4)2(s) menurut reaksi :
I. 2Ca3(PO4)2(s) + 6SiO2(s) → 6CaSiO3(s) + P4O10(s)
II. P4O10(s) + 10C(s) → P4(g) + 10CO(g)
Uap fosforus yang terbentuk dipadatkan melalui kondensasi. Untuk mendapatkan fosfor
putih sebanyak 179,2 L pada STP, diperlukan batuan fosfat yang mengandung kalsium fosfat
(Mr = 310) 80% sebanyak .... (Ar P = 31)
A. 4,96 kg
B. 5,47 kg
C. 6,20 kg
D. 9,33 kg
E. 11,67 kg
Pretes MGMP-Kimia-IC-Indonesia/Kimia/3
10. Banyak reaksi enzim mengikuti hukum laju Michaelis Menten, seperti berikut : laju =
V[S]/(Km + [S]), dimana V dan Km adalah konstan dan [S] adalah konsentrasi substrat yang
mengalami reaksi katalisis. Dimana [S] << Km, berapakah order reaksi ini?
A. order nol
B. order setengah
C. order pertama
D. order kedua
E. order ketiga
12. Suatu basa lemah bervalensi 1 konsentrasinya b mol.dm-3. Jika tetapan kesetimbangan basa
Kb dan tetapan kesetimbangan ionisasi air Kw, maka besarnya [H+] adalah ... .
A. Kw - √(K b . b)
B. Kw + √(K b . b)
Kw
C.
√(Kb .b)
(Kb .b)
D. √
Kw
E. Kw √(K b . b)
13. Sebanyak 0,81 gram suatu asam berbasa dua membutuhkan 1,71 gram Ba(OH)2 Mr = 171
supaya dijadikan garam normal. Jika diketahui asam ini tidak mengandung oksigen, asam
yang dimaksud adalah …. (Ar S = 32 , Te = 128 , Po = 209 , O = 16 , Se = 79)
A. H2S
B. H2Te
C. H2Po
D. H2O
E. H2Se
Pretes MGMP-Kimia-IC-Indonesia/Kimia/4
14. Sebanyak 1,02 gram asam alkanoat dilarutkan dalam 100 mL, sehingga konsentrasinya
menjadi 0,1 M. Larutan asam tersebut memberikan warna yang sama dalam indikator
universal dengan larutan HCl 2 . 10ˉ3 M. Berdasarkan data di atas, perhatikan pernyataan
berikut ini :
1) asam alkanoat yang dimaksud adalah asam pentanoat
2) pH asam alkanoat tersebut = 2 – log 3
3) tetapan ionisasi asam alkanoat = 4 . 10ˉ5
4) derajat ionisasi asam alkanoat = 2 . 10ˉ4
5) jumlah keseluruhan isomer adalah 4 asam alkanoat dan 9 alkil alkanoat
Pernyataan yang benar adalah ….
A. 1) , 3) dan 4)
B. 1) , 3) dan 5)
C. 1) , 2) , 3) , 4) dan 5)
D. 2) dan 4)
E. 3) dan 5)
15. Jika Anda mencampurkan natrium hidroksida, NaOH dan asam asetat CH 3CO2H dalam
jumlah molar yang sama, maka spesi utama yang terdapat dalam larutan yang dihasilkan
adalah (Diketahui Ka CH3CO2H = 2 × 10–5)
A. Na+, CH3CO2–, OH–, dan H2O
B. Na+, CH3CO2H, OH–, dan H2O
C. Na+, CH3CO2–, H3O+, dan H2O
D. Na+, CH3CO2H, H3O+, dan H2O
E. Na+, CH3CO2–, CH3CO2H, OH–, dan H2O
16. Untuk membuat 400 mL larutan penyangga dengan pH = 5 – log 2, dengan Ka CH3COOH =
1 x 10ˉ5, maka komposisi volume larutan NaOH 0,1 M dan larutan CH3COOH 0,1 M yang
harus dicampurkan, berturut-turut, adalah … .
A. 350 mL dan 50 mL
B. 300 mL dan 100 mL
C. 200 mL dan 200 mL
D. 100 mL dan 300 mL
E. 50 mL dan 350 mL
20. Dalam fotografi, padatan AgBr yang tersisa dilarutkan dalam larutan Na 2S2O3. Ion Ag+
bereaksi dengan ion S2O32– membentuk senyawa kompleks [Ag(S2O3)2]3–, dengan persamaan
reaksi sebagai berikut:
AgBr(s) ⇌ Ag+(aq) + Br–(aq) Ksp= 5,4×10–13
Ag+(aq) + 2 S2O32-(aq) ⇌ [Ag(S2O3)2]3- (aq) Kf= 2,0×1013
Jumlah padatan AgBr yang dapat larut dalam 125 mL larutan Na2S2O3 1,20 M adalah:
A. 7,14 g
B. 12,22 g
C. 14,08 g
D. 16,72 g
E. 40,65 g
Pretes MGMP-Kimia-IC-Indonesia/Kimia/6
21. Dua gelas kimia, A dan B diisi dengan air suling sebanyak 100 mL, kemudian ke dalam gelas
kimia A dilarutkan 18 gram glukosa, C6H12O6, dan ke dalam gelas B dilarutkan 5,85 gram
serbuk garam dapur, NaCl. Untuk kedua larutan yang dihasilkan, perhatikan pernyataan-
pernyataan berikut:
1) Pelarut pada gelas A lebih mudah menguap daripada gelas B
2) Jumlah partikel terlarut pada gelas A sama dengan pada gelas B
3) Titik beku larutan pada gelas A lebih tinggi daripada pada gelas B
4) Tekanan osmotik larutan pada gelas A sama dengan pada gelas B
Pernyataan yang benar adalah … . (Ar H = 1, C = 12, O = 16, Na = 23, Cl 35,5)
A. 1) dan 2)
B. 1) dan 3)
C. 2) dan 3)
D. 2) dan 4)
E. 3) dan 4)
22. Kadar etanol dalam darah dapat dianalisis berdasarkan reaksi berikut ini (dengan asumsi
tidak ada gula pereduksi dalam darah):
C2H5OH(aq) + Cr2O72-(aq) + H+(aq) → CO2(g) + Cr3+(aq) + H2O(l) (reaksi belum setara)
Apabila 10,002 g sampel darah direaksikan dengan 8,76 ml larutan K2Cr2O7 0,0499 M, maka
% masa alkohol yang terkandung dalam darah adalah …
A. 0,01
B. 0,05
C. 0,08
D. 0,10
E. 0,12
Pretes MGMP-Kimia-IC-Indonesia/Kimia/7
24. Perhatikan pasangan struktur senyawa karbon, nama kimianya, serta pasangan isomernya
berikut!
1)
isomer posisi
3-metil butena
2)
isomer geometri
cis-2-pentena
3)
4)
1-pentena isomer posisi
Pasangan data yang benar ditunjukkan oleh ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
25. Bentuk geometri, bilangan oksidasi dan bilangan koordinasi tembaga, untuk ion kompleks
[Cu(NH3)4(OH2)2]2+, berturut-turut adalah ... .
A. tetrahedral, +2, dan 6
B. square planar, -2, dan 4
C. oktahedral, +2, dan 6
D. linear, +3, dan 2
E. trigonal planar, +1, dan 4
Pretes MGMP-Kimia-IC-Indonesia/Kimia/8