b. Misi
1) Berproduksi tinggi dengan kegiatan operasional yang efektif dan efisien untuk
mendapatkan biaya produksi yang ekonomis.
2) Senantiasa melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan
teknologi serta proses produksi.
3) Bertanggung jawab untuk melakukan praktik-praktik yang sehat dan
berkelanjutan dalam menjaga lingkungan hidup dan sosial didalam segala
aspek pengelolaan usahanya.
4) Meningkatkan nilai bagi stake holder secara berkesinambungan.
3. Struktur organisasi
Struktur organisasi yang terdapat di kantor PT. Mitra Inti Sejati Plantation
(MISP) Bengkayang, terdiri dari senior estate manager (SEM), kepala tata usaha
(KTU), asisten kepala (ASKEP), asisten divisi (ASDIV), asisten traksi, mandor
kepala, dan krani divisi. PT. Mitra Inti Sejati Plantation merupakan perusahaan
swasta dengan pola perkebunan PIR-Trans, dalam melakukan kegiatan sehari-hari
PT. Mitra Inti Sejati Plantation membagi tugas sesuai dengan tanggung jawab
masing-masing demi kelancaran kerja secara efektif dan efisien.
4. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana adalah salah satu hal yang sangat berperan penting
untuk kelancaran melakukan kegiatan perkebunan. Sarana dan prasarana yang
memadai akan mewujudkan suatu aktifitas dan hasil produksi yang baik, di PT.
MISP sarana dan prasarana yang dimiliki yaitu :
1) Jalan utama, Jalan blok dan Jembatan
2) Sarana bangunan fisik
3) Inventaris alat dan kendaraan
Tabel 1. Daftar Kendaraan dan Mesin PT. Mitra Inti Sejati Plantation (MISP)
No Kendaraan Jumlah Unit
1 Dump Truk 10
2 Farm Tractor 13
3 Exacavator 2
4 Wheel Back Hoe 2
5 Bus Sekolah 3
6 Genset Untuk Penerangan 9
7 Genset Verkin (pompa air) 4
8 Mobil Damkar 1
Sumber : Data invetaris PT. Mitra Inti Sejati Plantation
7
km2 atau sekitar 7,27% dari seluruh luas Kabupaten Bengkayang. Adapun batas-
batas wilayah Kecamatan Sanggau Ledo sebagai berikut :
1) Sebelah timur, berbatasan dengan Sungai Sambas.
2) Sebelah barat, berbatasan dengan PT. Rana Wastu Kencana, PT. Multi Daya
Fortuna, PT. Putra Lirik Domas.
3) Sebelah selatan, berbatasan dengan PT. Putra Lirik Domas.
4) Sebelah utara, berbatasan dengan Sungai Sambas, perkebunan kelapa sawit
PT. Agro Nusa Investama, PT. Wirata Daya Bangun Persada, PT. Multi Daya
Fortuna, PT. CERIA Prima.
8. Geografis Wilayah
Letak administratif perkebunan kelapa sawit PT. Mitra Inti Sejati
Plantation I yang terletak di Desa Danti, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten
Bengkayang, jarak dari Kota Pontianak kurang lebih 275 km dan dapat ditempuh
5-7 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum. Letak geografis
perusahaan 109°, 30 bujur timur sampai 109°, 40 bujur timur dan 1°00 Lintang
utara sampai 1°15 Lintang utara.
9. Tanah dan Topografi
Dilihat dari tekstur tanahnya sebagian besar wilayah Kecamatan Sanggau
Ledo memiliki tekstur tanah sedang, umumnya jenis tanah yang paling dominan
di wilayah Kecamatan Sanggau Ledo adalah jenis tanah Latosol dan sebagian
kecil Podsolik Merah Kuning (PMK), kondisi topografi wilayah Kecamatan
Sanggau Ledo terdiri dari dataran lereng yang berada pada ketinggian <500 mdpl.
10. Iklim
Iklim di wilayah Kecamatan Sanggau Ledo pada umumnya sama dengan
kecamatan lainnya yang ada di wilayah Kabupaten Bengkayang yaitu beriklim
tropis yang masih dipengaruhi oleh musim kering. Curah hujan rata-rata pertahun
adalah 343 hari hujan dan umumnya musim hujan terdiri antara bulan oktober
sampai maret, curah hujan pada bulan april sampai agustus agak rendah, kondisi
iklim di wilayah Kecamatan Sanggau Ledo sangat dipengaruhi oleh kondisi
wilayah yang pada dasarnya merupakan daerah dataran tinggi yang berbukit-
bukit.
9
B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Waktu dan Tempat
Pelaksanaan kegiatan praktek magang berlangsung selama dua bulan
dimulai pada tanggal 20 Maret sampai dengan tanggal 20 Mei 2017, yang
bertempat di PT. Mitra Inti Sejati Plantation Kecamatan Sanggau Ledo,
Kabupaten Bengkayang. Adapun anggota yang mengikuti kegiatan pelaksanaan
magang berjumlah tiga orang, yang melakukan kegiatan secara bersama-sama
mulai dari kebun, pabrik kelapa sawit sampai dengan di kantor GM, untuk
mendapatkan data dan informasi dalam rangka menyusun laporan magang.
2. Penyusunan jadwal kegiatan magang
Sebelum melakukan kegiatan praktek di lapangan perlu di lakukan
penyusunan jadwal kegiatan magang yang dibuat oleh asisten kepala agar
kegiatan yang dilakukan secara berurutan dan terarah, dari mulai pembibitan,
perawatan tanaman kelapa sawit belum menghasilkan, perawatan tanaman
menghasilkan, panen, sampai ke pabrik dan kantor.
3. Kegiatan di lapangan
1. Pembibitan
Kegiatan lapangan pertama kali dilakukan di pembibitan yaitu pembibitan
di tahap main nursery pada tahap ini tanaman kelapa sawit umumnya berumur 3 –
4 bulan atau memiliki 4 – 5 helai daun. Pada pembibitan hanya dilakukan
perawatan tahap Main Nursery. Lokasi pembibitan bertempat di divisi sebelas
jarak antara pembibitan dengan kantor General Manager ± 9 km, luas lahan 3,7ha
yang di tanam bibit sebanyak 50.000 bibit. Tanaman berumur 34 bulan atau
memasuki umur 3 tahun, tinggi tanaman sekitar 2 – 3 meter.
a) Penyiraman
Penyiraman pada pembibitan dilakukan dengan sistem sumi sansui yaitu
penyiraman dengan menggunakan selang berlubang – lubang kecil untuk
menyemburkan air di setiap bibit tanaman sehingga penyiraman tanaman dapat
dilakukan secara merata. Air untuk penyiraman bibit bersumber dari kolam yang
dekat dengan pinggir sungai mas, pada saat musim kemarau kolam tidak kering
karena sebagian aliran sungai langsung masuk ke kolam. Mesin yang digunakan
untuk penyiraman yaitu mesin dengan tipe TS230 R (4 silinder) dan pompa air
100 MS, setiap baris tanaman diberikan satu selang dengan sistem sumi sansui.
10
piringan, jalan panen dan TPH, rotasi penyemprotan dilakukan 4 bulan sekali,
kegiatan tersebut dilakukan agar piringan, jalan panen dan TPH bebas dari gulma
sehingga mempermudah pemupukan, pemanen dan pemungut brondolan.
berat tandan setelah panen di lapangan. Kegiatan panen yang dilakukan di divisi
V dengan jumlah total pemanen sebanyak 32 orang, pemanen dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok 1 untuk pemanen khusus sawit besar berjumlah 24
orang dan kelompok 2 untuk sawit kecil berjumlah 9 orang. Kegiatan panen yang
diikuti selama di lapangan, yaitu :
a) Pengawasan panen
Pengawasan panen dilakukan oleh krani produksi yang bertugas
menghitung, memeriksa dan mencatat semua hasil panen di TPH. Penemuan hasil
panen dengan kualitas tidak sesuai dengan standar seperti buah mentah dan
tangkai panjang maka pemanen akan diberikan sanksi denda. Pada area yang
bermasalah (panen perdana, banjir dan selesai libur panjang) maka tandan kosong
tetap dikeluarkan ke TPH dan diperhitungkan tetapi tidak diangkut ke PKS.
Kegiatan pemanen yang dilakukan bertempatan di divisi 5, pada blok Z0 (tahun
tanam 2010) . Kegiatan panen berlangsung dengan di ikuti krani panen dan
mandor panen.
5. Kegiatan di Pabrik Kelapa Sawit (PKS)
PKS merupakan pabrik yang mengolah Tandan Buah Segar (TBS)
menjadi minyak mentah CPO (Crude Palm Oil) dan inti buah kelapa sawit
(Kernel). Proses pengolahan kelapa sawit sampai menjadi minyak sawit terdiri
dari beberapa tahapan yaitu :
a) Jembatan timbang
Jembatan timbang atau biasa disebut timbangan bruto yaitu suatu
timbangan berat kotor dari buah kelapa sawit yang akan diolah. Jembatan timbang
yang dipakai menggunakan sistem komputer untuk menimbang berat dari buah
kelapa sawit, prinsip kerja jembatan timbang yaitu truk yang melewati jembatan
timbang berhenti ± 5 menit, mesin mobil dalam keadaan mati, kemudian dicatat
berat truk awal sebelum TBS dibongkar, setelah dibongkar truk kembali
ditimbang, selisih berat awal dan akhir adalah berat TBS yang diterima pabrik.
b) Grading
Grading adalah proses sampling buah, untuk sawit inti penyamplingan
buah hanya dilakukan sekali dalam sehari, cukup 1 truk untuk mewakili 1 divisi,
sedangkan sawit plasma dilakukan sampling setiap saat truk buah datang,
15
pengambilan sampel dilakukan dengan melihat 50 tandan dalam 1 truk buah yang
dilihat dari 4 sisi mulai dari sisi kanan, kiri, depan dan belakang yang semuanya
berjumlah 50 tandan. Tujuan dari sampling agar dapat mengetahui kualitas dari
buah yang akan diolah dan berpengaruh terhadap kualitas CPO.
c) Loading Ramp
Buah yang telah di sampling dimasukan ke loading ramp dengan
menggunakan alat berat (unted tracktor) kemudian buah diturunkan ke lori yang
berkapasitas 3,5 ton.
d) Stasiun Rebusan (sterilizer)
Lori yang sudah terisi buah dimasukan kedalam sterilizer, 1 sterilizer
dapat memuat 9 lori kemudian akan dilakukan perebusan dengan sistem operasi
otomatis, lamanya perebusan tergantung dari keadaan buah, buah mentah direbus
selam 95 menit, buah masak direbus selama 90 menit dan buah lewat masak
direbus selama 85 menit. Tujuan perebuasan yaitu mengurangi peningkatan asam
lemak bebas, memudahkan proses perontokan buah dari tandan dan melunakan
daging buah.
e) Chamen
Mengeluarkan buah dari stasiun perebusan (sterilizer) dengan menarik
keluar lori yang berada di dalam sterilizer.
f) Auto feeder
Tempat penampungan buah yang telah direbus sebelum di lepaskan antara
buah dan tandan.
g) Tresser
Tresser adalah suatu alat yang berfungsi untuk membanting TBS yang sudah
direbus agar berondolan terlepas dari tandannya.
h) Conveyor under threser
Mengirim ke botem cros compeor agar di proses lebih lanjut.
i) Elevator
Berfungsi sebagai mesin pengantar brondolan yang sudah terlepas dari
tandan.
j) Distributing conveyor
Berfungsi untuk mengantar brondolan yang sudah lepas ke digister.
16
k) Digister
Berfungsi untuk mengaduk brondol sebelum dilakukan pengepresan.
l) Press
Adalah proses pemisahan antara minyak, Nut, dan Fiber.
m) Pengolahan Nut
Nut adalah cangkang dan kernel yang masih menyatu belum dipisahkan.
n) Sentraft
Tempat minyak yang sudah melalui proses pengepresan, sedangkan Nut
menuju ke stasiun kernel sedangkan fiber dilarikan keluar untuk bahan bakar
Boiler.
o) Klarifikasi
Berfungsi untuk memisahkan antaran air, serat, minyak dan kotoran.
p) Light tennera distributing seperator (LTDS)
Pemisahan cangkang dan kernel.
q) Storage Tank
Tempat penampungan minyak sebelum dijual.
r) Loading Shed
Berfungsi untuk mengalirkan CPO dari Storage Tank menuju ke dump oil
yang akan dibawa ke tongkang (kapal pengangkut CPO).
s) Boiler
Boiler adalah pembangkit listrik bertenaga uap yang memanfaatkan fiber
sebagai bahan bakar, serta uap yang dihasilkan berguna untuk merebus TBS.
6. Kegiatan di Kantor
Setelah kegiatan lapangan selesai, dilanjutkan kegiatan dikantor, yaitu
melakukan pengumpulan data tentang perusahaan yang masih kurang, salah
satunya meminta data sejarah dan gambaran umum terbentuknya PT. MISP I,
mengambil sertifikat penghargaan selama mengikuti kegiatan magang dan
mengerjakan laporan magang yang akan dikumpulkan.