Benar. Negara Indonesia dikenal dengan negara yang sangat kaya sekali akan keanekaragaman dan sumber daya alamnya. Keanekaragaman ini menjadi salah
satu faktor penyebab adanya kemajemukan masyarakat di Indonesia. Kemajemukan masyarakat Indonesia sendiri berarti bahwa adanya perbedaan warga
masyarakat ke dalam kelompok-kelompok secara horizontal. Struktur masyarakat yang majemuk ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Keadaan
geografis yang membagi Indonesia menjadi banyak pulau, misalnya, menjadikan Indonesia kaya akan kelompok etnik. Terdapat sekitar 300 kelompok etnik di
Indonesia yang tersebar ke 6000 pulau (Hefner, 2005: 79). Letak Indonesia yang strategis juga menyebabkan banyak orang dari berbagai latar belakang,
kebudayaan, dan agama masuk ke Indonesia. Hal ini menyebabkan kebudayaan dan agama tersebut diserap oleh penduduk lokal dan berkembang hingga
saat ini. Iklim juga menjadi satu faktor kemajemukan struktur masyarakat Indonesia. Perbedaan curah hujan di tiap daerah menyebabkan perbedaan
kesuburan lahan, memengaruhi dan menghasilkan perbedaan pada status ekonomi masyarakat Indonesia. Dari keadaan tersebut maka menyebabkan
Indonesia menjadi negara yang sangat rentan akan terjadinya perpecahan dan konflik. Hal ini disebabkan karena Indonesia adalah negara dengan
masyarakat majemuk (plural societies) yakni negara dengan keberagaman suku,etnik, budaya, agama serta karakteristik dan keunikan di setiap
wilayahnya. Indonesia merupakan negara yang memiliki keistimewaan keanekaragaman budaya, suku, etnik, bahasa, dan sebagainya dibandingkan dengan
negara lain. Kemajemukan tentu saja menimbulkan kerawanan akan konflik.
Sebagai ilustrasinya adalah konflik antar etnis. Etnik atau suku bangsa, biasanya memiliki berbagai kebudayan yang berbeda satu dengan lainnya. Sesuatu
yang dianggap baik atau sakral dari suku tertentu mungkin tidak demikian halnya bagi suku lain. Perbedaan etnis tersebut dapat menimbulkan terjadinya
konflik antar etnis. Konflik antar etnis ini terjadi karena benturan budaya, kepentingan, ekonomi politik, dan lain lain. Contohnya adalah sebagaimana yg
sering terjadinya konflik antar etnik atau suku yang terjadi dipapua.
2. Bagaimana cara Anda sebagai pendidik di SD menyiasati agar potensi konflik itu tidak tumbuh berkembang dihati para peserta didik?
Diantara cara menyiasati agar potensi konflik itu tidak tumbuh berkembang dihati para peserta didik adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan,
nilai kultural dan kemajemukan bangsa.
b. Pendidikan diselenggarakan sebgai suatu kesatuan yang sitemik dengan sistem terbuka dan multimakna.
c. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi.
d. Cepat dan tanggap saat konflik terjadi.
e. Menciptakan suasana yang harmonis.
f. Memberikan keteladanan yg baik bagi siswa.
g. Membentuk susunan jabatan di kelas.
h. Memberikan kesempatan kepada siswa menyelesaikan konflik secara mandiri.
i. Mengadakan pembinaan akan manajemen konflik