Anda di halaman 1dari 6

Jenis Mekanisme kerja Contoh obat

OBAT Antikoagulan digunakan untuk mencegah pembekuan darah Heparin levenox


ANTIKOAGULAN dengan jalan menghambatpembentukan atau menghambat
fungsi beberapa faktor pembekuan darah. Atas dasar ini
antikoagulan diperlukan untuk mencegah terbentuk dan
meluasnya trombus dan emboli, maupun untuk mencegah
bekunya darah di luar tubuh pada pemeriksaan laboratorium
atau tranfusi. Antikoagulan oral dan heparin menghambat
pembentukan fibrin dan digunakan sebagai pencegahan untuk
mengurangi insiden tromboemboli (masuknya udara pada aliran
darah) terutama pada vena.

Kedua macam antikoagulan ini juga bermanfaat untuk


pengobatan trombosis arteri karena mempengaruhi
pembentukan fibrin yang diperlukan untuk mempertahankan
gumpalan trombosit. Antikoagulan dapat dibagi menjadi 3
kelompok :
1. Heparin,
2. Antikoagulan oral, terdiri dari derivat 4 -
hidroksikumarin misalnya : dikumoral, warfarin dan
derivat indan-1,3-dion misalnya : anisindion;
3. Antikoagulan yang bekerja dengan mengikat ion
kalsium, salah satu faktor pembekuan darah.
1. Heparin
Heparin merupakan satu-satunya antikoagulan yang
diberikan secara parenteral dan merupakan obat
terpilih bila diperlukan efek yang cepat misalnya
untuk emboli paru-paru dan trombosis vena dalam,
oklusi arteri akut atau infark miokard akut. Obat ini
juga digunakan untuk
pencegahantromboemboli vena selama operasi dan
untuk mempertahankan
sirkulasiekstrakorporal selama operasi jantung
terbuka. Heparin juga diindikasikan untuk wanita hamil yang
memerlukan antikoagulan. Pelepasan heparin ke dalam darah
yang tiba-tiba pada syok anafilaksis menunjukkan heparin
mungkin berperan dalam imunologik. Heparin
dikontraindikasikan pada pasien yang sedang atau cenderung
mengalami perdarahan misalnya: pasien hemofilia,
permeabilitas kapiler yang meningkat, aborsi, perdarahan
intrakranial. Obat ini hanya digunakan untuk wanita hamil bila
benar-benar diperlukan. Hal ini disebabkan insidens perdarahan
maternal, lahir mati dan lahir prematur yang dilaporkan
meningkat pada penggunaan heparin.

Mekanisme kerja heparin dengan mengikat antitrombin III


membentuk kompleks yang yang berafinitas lebih besar dari
antitrombin III sendiri, terhadap beberapa faktor pembekuan
darah aktif, terutama trombin dan faktor Xa. Oleh karena itu
heparin mempercepat inaktivasi faktor pembekuan darah.
Sediaan heparin dengan berat molekul rendah (< 6000)
beraktivitas anti Xa kuat dan sifat antitrombin sedang,
sedangkan sediaan heparin dengan berat molekul yang tinggi
(>25000) beraktivitas antitrombin kuat dan aktivitas anti Xa
yang sedang. Heparin diberikan secara IV atau SC. Pemberian
secara SC memberikan masa kerja yang lebih lama tetapi
efeknya tidak dapat diramalkan. Efek antikoagulan akan segera
timbul pada pemberian suntikan bolus IV dengan dosis terapi,
dan terjadi setelah 20-30 menit setelah suntikan SC. Heparin
cepat dimetabolisme di hati, masa paruh tergantung dari dosis
yang digunakan. Metabolit inaktif diekskresi melalui urin.

Antikoagulan oral
Seperti halnya heparin, antikoagulan oral berguna untuk
pencegahan dan pengobatan tromboemboli. Untuk pencegahan,
umumnya obat ini digunakan dalam jangka panjang. Terhadap
trombosis vena, efek antikoagulan oral sama dengan heparin,
tetapi terhadap tromboemboli sistem arteri, antikoagulan oral
kurang efektif. Antikoagulan oral diindikasikan untuk penyakit
dengan kecenderungan timbulnya tromboemboli, antara lain
infark miokard, penyakit jantung rematik, serangan iskemia
selintas, trombosis vena, emboli paru. Antikoagulan oral
berguna untuk pencegahan dan pengobatan tromboemboli. Efek
toksik yang paling sering adalah perdarahan. Kontraindikasi
pada penyakit-penyakit dengan kecenderungan perdarahan.
Contoh obat: Natrium warfarin, dikumarol, anisendion.
Mekanisme kerja antikoagulan oral adalah antagonis vitamin K.
Vitamin K adalah kofaktor yang berperan dalam aktivasi faktor
pembekuan darah II, VII, IX dan X. Selain diberikan per oral,
warfarin juga dapat diberikan IM dan IV. Absorpsi dikumarol
di saluran cerna lambat dan tidak sempurna, sedangkan warfarin
diabsorpsi lebih cepat dan hampir sempurna. Masa paruh
warfarin 48 jam, sedangkan masa paruh dikumarol 10-30 jam.
Dikumarol dan warfarin dimetabolisme di hati menjadi bentuk
tidak aktif. Ekskresi dalam urin terutama dalam bentuk
metabolit, anisindion dapat menyebabkan urin berwarna merah
jingga.

Antikoagulan pengikat ion kalsium


Natrium sitrat dalam darah akan mengikat kalsium menjadi
kompleks kalsium sitrat. Bahan ini banyak digunakan dalam
darah untuk transfusi, karena tidak tosik. Tetapi dosis yang
terlalu tinggi umpamanya pada transfusi darah sampai 1.400 ml
dapat menyebabkan depresi jantung. Asam oksalat dan senyawa
oksalat lainnya digunakan untuk antikoagulan di luar tubuh
(in vitro), sebab terlalu toksis untuk penggunaan in vivo (di
dalam tubuh). Natrium edetat mengikat kalsium menjadi
kompleks dan bersifat sebagai antikoagulan. Contoh obat:
Natrium sitrat, Asam oksalat dan senyawa oksalat lainnya,
Natrium edetat.

Anti thrombosis ntitrombosit adalah obat yang dapat menghambat Aspilet,


copidrogel,
agregasi trombosit sehingga menyebabkan terhambatnya ticoplidin
pembentukan trombus yang terutama sering ditemukan pada
sistem arteri. Contoh obat: Aspirin, sulfinpirazon, dipiridamol,
dekstran.
Aspirin merupakan salah satu obat golongan NSAID,
yang mekanisme kerjanya dengan menghambat pembentukan
tromboksan A2 melalui penghambatan secara ireversibel enzim
siklooksigenase. Sehingga terjadi pengurangan agregasi
trombosit. Indikasi untuk mencegah kambuhnya infark miokard
akut yang fatal maupun non fatal, mengurangi kekambuhan
TIA, stroke karena penyumbatan dan kematian akibat gangguan
pembekuan darah. Sebagai antitrombosit, dosis yang paling
banyak disarankan adalah 325 mg/ hari.
Dipiridamol menghambat ambilan dan metabolisme
adenosin oleh eritrosit dan sel endotel pembuluh darah dengan
demikian meningkatkan kadarnya dalam plasma. Adenosin
menghambat fungsi trombosit dengan merangsang adenilat
siklase dan merupakan vasodilator. Dipiridamol juga
memperbesar efek antiagregasi prostasiklin. Dipiridamol sering
digunakan bersama heparin pada penderita dengan katup
jantung buatan, digunakan bersama aspirin pada pasien infark
miokard akut, untuk prevensi sekunder dan pada pasien TIA
untuk mencegah stroke.
Sulfinpirazon menghambat bersaing sintesis
prostaglandin yang lebih lemah. Sulfinpirazon tidak efektif
untuk mencegah infark miokard akut pada penderita angina tak
stabil. Sedangkan dekstran menghambat adesi trombosit dan
mencegah bendungan pada pembuluh darah dengan
mempengaruhi aliran darah. Dekstran dengan berat molekul
rendah telah digunakan sebagai profilaksis pada penderita yang
cenderung mengalami komplikasi tromboemboli pada
pembedahan.

TROMBOLITIK Streptokinase
Trombolitik melarutkan trombus yang sudah terbentuk. Streptokinase dan
anistreplase
Agar efektif trombolitik harus diberikan sedini mungkin. digunakan pada
Indikasi golongan obat ini ialah untuk infark miokard akut, infark miokardial
akut, thrombosis
trombosis vena dalam dan emboli paru. Contoh obat: vena dan aterial,
streptokinase dan urokinase. dan embolisme
paru. Ikatan ini
Streptokinase berasal dari Streptococcus C. antigenik karena
diturunkan dari
Hemolyticus dan berguna untuk pengobatan fase dini emboli bakteri
paru akut dan infark miokard akut. Streptokinase mengaktivasi streptokokus.
plasminogen dengan cara tidak langsung yaitu dengan
Streptokinase alami
bergabung terlebih dahulu dengan plasminogen untuk (SK) bekerja kurang
membentuk kompleks aktivator. Selanjutnya kompleks spesifik sehingga
kurang diminati
aktivator tersebut mengkatalisis perubahan plasminogen bebas sebagai obat
menjadi plasmin. Masa paruhnya bifasik, fase cepat 11-13 menit trombolitik daripada
tPA karena
dan fase lambat 23 menit. menyebabkan
banyak
Urokinase diisolasi dari urin manusia. Berbeda dengan
fibrigenolisis.
streptokinase, urokinase langsung mengaktifkan plasminogen.
Selain terhadap emboli paru, urokinase juga digunakan untuk Anistreplase
(Eminase) adalah
tromboemboli pada arteri dan vena. Seperti streptokinase obat kompleks SK dan
ini tidak bekerja secara spesifik terhadap fibrin sehingga plasminogen.
Anistreplase lebih
menimbulkan lisis sistemik (fibrigenolisis dan destruksi faktor memiliki spesifitas
pembekuan darah lainnya). Penggunaan urokinase bersama bekerja pada fibrin
dan aktivitas yang
heparin menyebabkan insiden perdarahan yang lebih besar lebih lama daripada
dibandingkan dengan heparin saja. Sebaiknya tidak SK alami. Namun,
menyebabkan
diberikan pada penderita emboli paru yang berumur lebih dari fibrigenolisis.
50 tahun, penderita dengan riwayat penyakit kardiopulmonal
atau dengan gangguan hemostasis berat.

Beta bloker β-bloker dengan prioritas MI; memiliki mekanisme Bisoprolol, concor,
kerja mengurangi kebutuhan oksigen jantung selama carvedilol
penggunaan dan stress dengan cara mengurangi
kecepatan dan kontraktilitas denyut jantun

Golongan obat ini menghambat adrenoseptor beta (beta bloker)


menghambat adrenoreseptor beta di jantung, pembuluh darah
perifer, bronkus, pankreas, dan hati.

Dengan mengurangi kerja jantung, beta bloker memperbaiki


toleransi terhadap aktivitas fisik dan mengurangi gejala-gejala
pada pasien angina. Sebagaimana halnya pada hipertensi,
superioritas salah satu beta bloker terhadap beta bloker lainnya
tidak terbukti, meskipun kadang-kadang seorang pasien akan
merespons lebih baik terhadap satu beta bloker daripada beta-
bloker lainnya. Pemutusan obat yang mendadak terbukti dapat
menyebabkan memburuknya angina. Karena itu, apabila
pemberian beta bloker akan dihentikan, lebih baik dilakukan
dengan cara pengurangan dosis sedikit demi sedikit. Ada risiko
timbulnya gagal jantung bila beta bloker dan verapamil digunakan
bersama pada penyakit jantung iskemik.
Ace inhibitor sebagai antagonis pelepasan mediator dari angiotensin Cvptoprl, Ramipril,
II pada sel otot polos, mencegah plak atherosclerotic Lisinopril
ruptur dengan mengurangi inflamasi, mengurangi
hipertropi ventrikel kiri jantung, dan memperbaiki
fungsi endotelial
Arbs obat-obat yang memblokir efek Angiotensin II pada reseptor Vasltran,telmisatran
Angiotensin II yang disebut Angiotensin Receptor Blocker.20
Statin Statin (atorvastatin, fluvastatin, pravastatin, rosuvastatin dan atorvastatin
simvastatin) menghambat secara kompetitif koenzim 3-hidroksi-3-
metilglutaril (HMG CoA) reduktase, yakni enzim yang berperan
pada sintesis kolesterol, terutama dalam hati.
Anti iskemik (senyawa nitrat, penghambat beta, penghambat kanal kalsium) Isdn
dan asetosal (Isselbacher, 2000). Senyawa nitrat bekerja
melalui dua mekanisme. Secara in vivo senyawa nitrat
merupakan pro drug yaitu menjadi aktif setelah
dimetabolisme dan menghasilkan nitrogen monoksida (NO).
Biotransformasi senyawa nitrat yang berlangsung intraseluler
ini dipengaruhi oleh adanya reduktase ekstrasel
dan reduced tiol (glutation) intrasel. Nitrogen monoksida akan
membentuk kompleks nitrosoheme dengan guanilat siklase
dan menstimulasi enzim ini sehingga kadar cGMP meningkat.
Selanjutnya cGMP akan menyebabkan defosforilasi miosin,
sehingga terjadi relaksasi otot polos. Mekanisme kerja yang
kedua yaitu akibat pemberian senyawa nitrat, endotelium akan
melepaskan prostasiklin (PGI2) yang bersifat vasodilator.
Berdasarkan kedua mekanisme ini, senyawa nitrat
dapat menimbulkan vasodilatasi, dan pada akhirnya
menyebabkan penurunan kebutuhan dan
peningkatan suplai oksigen (Gunawan,
2007).melebrkn pembuluh drh yg menyempit
Ca Chanel Bloker Calcium channel blockersadalah obat yang digunakan untuk  Norvasc
menurunkan tekanan darah. Mereka bekerja dengan (Amlodipine)
memperlambat gerakan kalsium ke dalam sel jantung dan
dinding pembuluh darah, yang membuat lebih mudah bagi
 Plendil
jantung untuk memompa dan memperlebar pembuluh darah. (Felodipine)
Akibatnya, jantung tidak harus bekerja keras, dan tekanan darah  DynaCirc
dapat turun. (Isradipin)
 Cardene
(Nicardipine)
 Procardia XL,
Adalat
(Nifedipine)
 Cardizem,
Dilacor, Tiazac,
Diltia XL
(Diltiazem)
 Sular
(Nisoldipin)
 Isoptin, Calan,
Verelan, Covera-
HS (Verapamil)

Furrosemid- sulfonmid Furosemide menghambat penyerapan kembali ion natrium dan


kalium di lengkung Henle ginjal dan mengeluarkannya dari dalam
tubuh melalui peningkatan output urin
Proton pump Inhibitor

Anda mungkin juga menyukai