Anda di halaman 1dari 10

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

PENYALURAN ENERGI DI RUANG ELANG


RSJ PROVINSI JAWA BARAT

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa


Program Profesi Ners Angkatan 34

Disusun Oleh :
1. FATRIYANI DAHNIL 220112170086
2. RANGGA NUGRAHA 220112170036
3. MUTIARA SYAGITTA 220112170051
4. NENG TITA JUITA 220112170091
5. NURYANTI 220112170077
6. LAELA HASANAH 220112170040

PPN ANGKATAN XXXIV


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
PENYALURAN ENERGI DI RUANG ELANG
RSJ PROVINSI JAWA BARAT

A. Topik Kegiatan
Pokok Bahasan : Pelaksanaan terapi kelompok pada klien Isolsi Sosial,
Halusinasi, Risiko Perilaku Kekerasan, Harga Diri
Rendah
Sub Pokok Bahasan : Penyaluran energi dengan senam ceria jawa barat

B. Latar Belakang
Klien yang dirawat di rumah sakit jiwa atau ruang jiwa umumnya dengan
keluhan tidak dapat diatur dirumah misalnya amuk, diam saja, tidak mandi,
keluyuran, mengganggu orang lain dan sebagainya. Setlah berada dan dirawat di
rumah sakit, hal yang sama sering terjadi banyak klien diam, menyendiri tanpa ada
kegiatan. Hari-hari perawatan dilalui dengan makan, minum obat dan tidur.
Terapi kelompok adalah bentuk terapi modalitas yang didasarkan pada
pembelajaran hubungan interpersonal. Dengan bergabung dengan kelompok, klien
dapat saling bertukar pikiran, pengalaman, dan mengembangkan pola perilaku yang
sama. Terapi Aktivitas Kelompok dapat dilakukan pada berbagai karakteristik klien
dengan gangguan jiwa seperti pada klien dengan gangguan konsep diri: harga diri
rendah, perubahan sensori persepsi: halusinasi, resiko tinggi perilaku kekerasan dan
klien dengan isolasi sosial.
Penyaluran energi merupakan tehnik untuk menyalurkan energi secara
konstruktif dimana memungkinkan penembangan pola-pola penyaluran energi
seperti kataris, peluapan marah dan rasa batin secara konstruktif dengan tanpa
menimbulkan kerugian pada diri sendiri maupun lingkungan. Tujuan dari
menyalurkan energy destruktif ke konstruktif yaitu mengekspresikan perasaan dan
meningkatkan hubungan interpersonal.
Untuk mencapai hal tersebut diatas perlu dibuat suatu pedoman pelaksanaan
terapi aktivitas kelompok seperti terapi aktivitas penyaluran energi.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan Terapai Aktivitas Kelompok, diharapkan klien mampu
menyalurkan energinya dengan baik dan klien dapat sehat secara fisik.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan terapi kelompok, klien dapat :
a. Klien mampu melatih gerak tubuh
b. Klien dapat melatih konsentrasi dan meminimalkan penggunaan energy serta
emosional untuk aktivitas
c. Klien mampu mengeluarkan energinya untuk melakukan kegiatan positif
d. Klien mampu fokus mencontoh gerakan senam yang diajarkan perawat dan
fasilitator
e. Klien mampu menyelaraskan dan menyeimbangkan dengan melakukan
kegiatan positif

D. Karakteristik Anggota Kelompok


Kriteria klien yang akan mengikuti kegiatan ini antara lain:
a. Klien yang tidak mengalami gangguan kesehatan fisik yang dapat menganggu
proses terapi aktivitas kelompok
b. Kooperatif
c. Tenang dan perilaku terkontrol
d. Klien tidak sedang menjalani terapi lain.
2. Nama-nama klien
a. Tn. Da
b. Tn. Y
c. Tn.F
d. Tn. A
e. Tn. C
Nama peserta cadangan:
a. Tn I
b. Tn. Du

c. Persiapan
a. Proses Seleksi
i. Mengidentifikasi klien sesuai dengan karakteristik anggota kelompok
ii. Membuat kontrak waktu dengan klien sebelum terapi aktivitas kelompok
dilaksanakan
iii. Menjelaskan tujuan terapi, waktu dan tempat
iv. Menjelaskan bahwa klien akan bergabung dengan klien lainnya
b. Struktur Kelompok
i. Tempat
Terapi kelompok dilaksanakan di halaman Ruang Elang RSJ Bandung
ii. Setting Tempat

 s

 
 
 
 

 = Leader  = Fasilitator
s = Co-leader  = Observer

 = Klien
iii. Waktu Pertemuan
Hari / Tanggal : Sabtu, 13 Januari 2018
Jam : 07.00 WIB
Waktu : 30 menit
iv. Jumlah anggota
Banyaknya klien 5 orang, perawat 6 orang
v. Media
Media yang digunakan adalah HP dan Speaker portable
vi. Metode
Metode yang digunakan dalam Terapi Aktivitas Kelompok ini adalah:
Demonstrasi kelompok

d. Pembagian Tugas
a. Leader : Fatriyani Dahnil
Tugas :
1. Memimpin terapi aktivitas kelompok
2. Merencanakan, mengontrol, dan mengendalikan jalannya terapi kelompok
3. Mempengaruhi tingkah laku dan aktivitas klien
4. Memimpin dengan cara guiding
5. Membuka dan menutup acara terapi kelompok
b. Co-Leader : Muti
Tugas :
1. Mendampingi leader
2. Mengambil alih posisi leader pada saat tertentu, misal blocking
3. Memindahkan kembali posisi leader jika leader sudah tidak mengalami
blocking
c. Fasilitator :Laela Hasanah, Nuryanti, Neng Tita juita
Tugas :
1. Memfasilitasi anggota dalam kelompok
2. Mengarahkan anggota dalam kelompok
3. Memberikan motivasi pada klien untuk tetap aktif dalam kegiatan terapi
kelompok
d. Observer : Rangga Nugraha
1. Mengobservasi jalannya terapi kelompok mulai dari persiapan, proses dan
penutup
2. Mengobservasi perilaku semua anggota kelompok
3. Menyampaikan hasil terapi kelompok
4. Mengevaluasi klien secara individu di luar atau setelah terapi aktivitas
berlangsung

e. Tata Tertib
a. Anggota wajib hadir 5 menit sebelum terapi aktivitas kelompok dilaksanakan
b. Anggota wajib memberitahu leader jika tidak hadir
c. Anggota tidak diperkenankan menemui kelompok lain selama kegiatan terapi
berlangsung
d. Anggota tidak boleh makan, minum, dan melakukan aktivitas lain selama terapi
berlangsung
e. Jika ada pertanyaan, anggota mengacungkan tangan dan berbicara setelah
dipersilahkan oleh leader
f. Anggota harus memperhatikan terapi
g. Anggota harus melapor pada leader jika ada keperluan
h. Anggota diberi kesempatan untuk mengembangkan pendapatnya
i. Anggota diharapkan aktif dalam proses terapi
j. Anggota tidak meninggalkan acara sebelum selesai, bila ada anggota yang ribut
dikeluarkan
f. Strategi Pelaksanaan
a. Perkenalan (orientasi) :  5 menit
i. Leader mengucapkan salam
ii. Leader dan anggota memperkenalkan diri
iii. Penjelasan topik, tujuan dan proses jalannya terapi kelompok
iv. Melaksanakan kontrak waktu
v. Membacakan tata tertib
vi. Berdoa sebelum kegiatan inti di mulai
b. Fase Kerja :  20 menit
i. Leader mengumpulkan semua klien yang terjadwal ikut senam
ii. Leader mengevaluasi keadaan hari ini
iii. Atur posisi klien dalam barisan
iv. Hidupkan music dari HP
v. Motivasi klien untuk mengikuti gerakan senam seperti yang dicontohkan
instruktur senam
vi. Leader mencontohkan gerakan senam pada klien
vii. Membenahi gerakan klien untuk mengikuti senam seperti yang dicontohkan
instruktur senam
viii. Menekankan setiap gerakan klien yang sulit dengan kata missal “ ee aa”
supaya klien terlihat bersemangat
ix. Gunakan gerakan yang mudah ditiru klien
x. Observer mengevaluasi kegiatan TAK penyaluran energi
c. Terminasi :  5 menit
i. Leader menanyakan perasaan klien setelah terapi kelompok dilaksanakan
ii. Leader memberikan umpan balik positif kepada klien
iii. Leader meminta klien untuk mencoba melakukan senam secara teratur
setiap hari
iv. Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
v. Leader menutup terapi kelompok dan memimpin berdoa
vi. Leader mengucapkan salam
g. Program Antisipasi
a. Jika ada anggota membicarakan hal – hal di luar diskusi, maka leader harus
memfokuskan pembicaraan.
b. Jika ada anggota yang melakukan kekerasan fisik, maka leader menegaskan
bahwa hal tersebut tidak dikehendaki.
c. Jika ada anggota dalam diskusi diam, maka fasilitator harus berperan aktif.
d. Jika ada anggota kelompok yang ingin keluar dari kegiatan terapi kelompok
maka anggota yang bersangkutan harus membicarakannya dengan anggota lain.
e. Jika ada anggota kelompok lain yang ikut kegiatan terapi kelompok, maka
anggota lain yang bersangkutan harus membicarakannya dengan anggota
kelompok.
f. Jika ada hal di luar perencanaan maka libatkan perawat ruangan.

h. Penutup
Demikian proposal ini kami susun, atas perhatian dan dukungan dalam pembuatan
proposal ini, kami ucapkan terima kasih.
no Aspek yang dinilai Nama klien
yuda aji dudung franciscu dadang
s
1 Mengikuti kegiatan 4 4 4 4 4
dari awal sampai
akhir
2 Memberi respon 4 4 4 4 4
dengan ikut
melakukan senam
3 Memberi Pendapat 4 4 4 4 4
tentang kegiatan
yang dilakukan
4 Menjelaskan 4 4 4 4 4
perasaan Setelah
mengikuti senam
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, L. M. (2011). Keperawatan Jiwa Aplikasi praktik klinik. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Kelliat B A. (2004). Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Cara mengisi dengan membubuhkan angka

Anda mungkin juga menyukai