ditemukan pada Yenti dkk (2016), hal ini disebabkan konsentrasi asam yang terlalu tinggi
mengakibatkan hidrolisis lanjutan sehingga sebagian gelatin turut terdegradasi. Konsentrasi asam
asetat optimum pada hidrolisis gelatin tulang ikan tenggiri yaitu pada konsentrasi 10%, sedangkan
pada gelatin tulang ikan patin konsentrasi optimum asam asetat pada 12%.
Tulang tenggiri 31 %