Anda di halaman 1dari 24

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Keperawatan Maternitas
yang Dibimbing Oleh Ibu Hj. Santi Wahyuni,SKp,M.Kep,Sp.Mat

Disusun Oleh:
Kelompok 10
LIA AWALIAH (P2.06.20.2.17.059)
LINDAH MAHESYAH (P2.06.20.2.17.060)

2B Keperawatan

POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN CIREBON
Jl.Pemuda Nomor 38 Kota Cirebon
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan/Topik : Teknik Menyusui Yang Benar


Sub Pokok Bahasan/Sub Topik : 1. Pengertian teknik menyusui yang benar
2. Manfaat menyusui ASI
3. Persiapan pra-menyusui
4. Posisi menyusui yang benar
5. Upaya memperbanyak ASI
6. Masalah pemberian ASI
Sasaran : Ibu Hamil dan Menyusui di Desa Mekar Sari
Tempat : Balai Desa Mekar Sari
Hari/Tanggal : Kamis, 14 Maret 2019
Waktu : 09.00-09.45 WIB
Penyuluh/Pelaksana : Lia Awaliah
Lindah Mahesyah

I. Analisis Data
A. Latar Belakang
Menyusui adalah suatu proses alamiah. Berjuta-juta Ibu di seluruh dunia
berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang ASI, bahkan Ibu
yang buta hurufpun dapat menyusui anaknya dengan baik. Walaupun demikian
dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini melakukan hal yang alamiah tidaklah
selalu mudah (Roesli, 2000).
Keberhasilan menyusui harus diawali dengan kepekaan terhadap waktu yang
tepat saat pemberian ASI. Jika diperhatikan, sebelum sampai menangis bayi sudah
bisa memberikan tanda-tanda kebutuhan akan ASI berupa gerakan-gerakan
memainkan mulut dan lidah atau tangan dimulut. Kendala terhadap pemberian ASI
telah teridentifikasi, hal mencakup faktor-faktor seperti kurangnya informasi pada
pihak perawat kesehatan bayi, praktik-praktik rumah sakit yang merugikan seperti
pemberian air dan supplement bayi tanpa kebutuhan medis, kurangnya perawatan
tindak lanjut pada periode pasca dini, kurangnya dukungan dari masyarakat luas.
Seorang Ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai
masalah, seperti posisi bayi pada saat ingin menyusui, isapan yang mengakibatkan
putting terasa nyeri dan masih banyak lagi masalah lain. Dalam mengatasi masalah
tersebut, Ibu butuh seseorang yang membimbingnya dalam merawat bayi termasuk
dalam menyusui. Orang yang dapat membantunya terutama adalah orang yang
berpengaruh besar dalam hidupnya atau disegani seperti suami, keluarga atau
kerabat atau kelompok Ibu-Ibu pendukung ASI dan dokter atau tenaga kesehatan.
Oleh karena itu, untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan
mengenai teknik-teknik menyusui yang benar (Soetjingsih, 1997). Peran perawat
sebagai pendidik sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan Ibu hamil dalam
menyusui karena Ibu hamil membutuhkan pengetahuan tentang teknik-teknik
menyusui yang benar.

II. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengkuti kegiatan penyuluhan selama 35 menit tentang teknik menyusui di
Desa Mekarsari, sasaran yang mengikuti diharapkan dapat memahami tentang teknik
menyusui yang benar serta dapat mengaplikasikannya.

III. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan selama 35 menit tentang teknik menyusui di Desa
Mekar sari, sasaran diharapkan mampu:
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian teknik menyusui yang benar
2. Peserta dapat mengetahui manfaat dari menyusui
3. Peserta dapat menyebutkan posisi menyusui
4. Peserta dapat mempraktekkan cara menyusui yang benar
5. Peserta dapat menjelaskan upaya untuk memperbanyak pengeluaran ASI

IV. Materi (Terlampir)


A. Pengertian
B. Manfaat Menyusui ASI Eksklusif
C. Persiapan Pra-Menyusui
D. Posisi Menyusui Yang Baik Dan Benar
1. Teknik Menyusui pada Ibu Melahirkan dengan Bedah Cesar
2. Teknik Menyusui Bayi Kecil (Lahir Prematur atau dengan Berat Badan Lahir
Rendah)
3. Teknik Menyusui Bayi Kembar
E. Upaya Memperbanyak ASI
F. Masalah Pemberian ASI

V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi

VI. Media/Alat Pengajar dan Sumber


1. Laptop dan LCD (Power Point)
2. Leaflet
3. Alat Demonstrasi (Matras, bantal, samping/tapih, boneka bayi)

VII. Kegiatan Belajar Mengajar


No Tahapan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran Wakt
u
1. Pembukaan a. Memberi salam a. Menjawab salam 5
b. Perkenalan b. Mendengarkan dan menit
memperhatikan
c. Membagikan leaflet
c. Menerima leaflet
d. Menjelaskan TIU dengan antusias
dan TIK d. Mendengarkan dan
memperhatikan
e. Menanyakan
e. Sasaran mengatakan
pemahaman sasaran sedikit memahami
tentang materi yang tentang materi yang
akan diberikan
akan diberikan
(apresiasi)
f. Menyebutkan f. Menyimak

materi yang akan


diberikan
2. Inti a. Menjelaskan a. Mendengarkan/ 20
pengertian teknik Memperhatikan menit
menyusui yang
benar
b. Menjelaskan b. Mendengarkan/
manfaat menyusui Memperhatikan
ASI eksklusif
c. Menjelaskan c. Mendengarkan/
persiapan pra- Memperhatikan
menyusui
d. Menjelaskan dan d. Mendengarkan/
mendemontrasikan Memperhatikan
posisi menyusui
yang baik dan benar
e. Menjelaskan upaya e. Mendengarkan/
memperbanyak ASI Memperhatikan
f. Menjelaskan f. Mendengarkan/
masalah pemberian Memperhatikan
ASI dan
penanganannya
3. Evaluasi a. Memberikan a. Menjawab 15
beberapa pertanyaan sesuai menit
pertanyaan kepada pemahaman
sasaran sebagai
bentuk evaluasi
hasil
b. Meberikan b. Mempraktikan
kesempatan kepada teknik menyusui
sasaran untuk yang telah penyuluh
mempraktikan demonstrasikan
teknik menyusui
yang telah penyuluh
demonstrasikan
4. Penutup a. Menyimpulkan a. Mendengarkan/ 5
materi yang telah memperhatikan menit
disampaikan
b. Mengucapkan b. Menjawab ucapan
terimakasih atas terimakasih
peran serta sasaran
c. Mengucapkan c. Menjawab salam
salam penutup

VIII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Sasaran hadir di tempat penyuluhan sesuai waktu yang dijadwalkan.
b. Penyelenggaraan sesuai tempat yang direncanakan.
c. Pengorganisasian penyelenggaraan dilaksanakan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai acara
berakhir.
c. Sasaran dapat mengajukan pertanyaan.
3. Evaluasi Hasil
No Evaluasi Lisan dan Demonstrasi Respons Audiens Nilai
1. Jelaskan pengertian dari teknik
menyusui yang benar!
2. Apa manfaat dari memberikan ASI
eksklusif?
3. Sebutkan dan jelaskan posisi
menyusui yang baik dan benar!
4. Bagaimana cara agar
memperbanyak ASI?
5. Memperagakan ulang
Jawaban evaluasi lisan.
1. Pengertian:
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan
perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar

2. Manfaat ASI:
a. Melindungi bayi dari kuman karena ASI mengandung protein yang
berfungsi untuk melindungi bayi dari infeksi kuman.
b. Menyediakan nutrisi lengkap karena ASI mengandung air, karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, sel-sel darah putih, enzim dan amino.
c. Jaminan asupan higienis dan aman, bayi akan mendapatkan ASI langsung
dari sumbernya (payudara ibu) sehingga tidak membuat bayi tercemar oleh
bakteri. Berbeda dengan susu kemasan yang mudah tercemar bakteri.
d. Membuat bayi tumbuh sehat dan cerdas, karena kebutuhan nutrisi bayi akan
terpenuhi oleh ASI selain itu ASI mengandung antibody dan enzim yang
melindungi bayi dari infeksi.
e. Mencegah diare dan malnutrisi, karena pemberian ASI eksklusif akan
menghindari bayi dari penyakit yang berkaitan dengan kondisi kebersihan.
f. Memperkuat ikatan, karena Ibu menyusui juga cenderung lebih sering
menyentuh, membelai dan menatap bayinya lebih lama sehingga ikatan ibu
dan bayi lebih erat.
g. Mengurangi risiko kanker, sebab ibu menyusui memiliki kadar eksterogen
yang rendah akibat berkurangnya frekuensi menstruasi sehingga dapat
memperkecil ibu terkena kanker payudara dan kanker rahim.
h. Membantu memberi jarak pada kelahiran, karena jika Ibu belum menstruasi
dan bayi hanya diberi ASI saja maka selama 6 bulan setelah melahirkan,
Ibu tidak akan hamil lagi.
i. Menghemat biaya, Ibu tidak perlu membeli susu formula.
j. Menjaga lingkungan, ASI tidak memerlukan kemasan yang dapat mencemar
lingkungan.

3. Posisi menyusui yang baik dan benar:


a. Posisi bayi miring (Side Lying)
Teknik menyusui bayi miring (Side Lying):
1. Ibu miring kekiri atau kekanan
2. Kepala ibu diganjal oleh bantal
3. Letakkan tangan ibu di bawah kepala
4. Letakkan bayi di samping ibu mendatar diatas kasur dan beri
sanggahan di atas kepala bayi.
5. Buka bedong dan sarung tangan bayi
6. Posisikan bayi ibu miring dengan kepala menghadap payudara dan
badan bayi bersentuhan dengan badan ibu.
7. Posisikan tangan bayi yang satu dibawah dan satu lagi menyentuh
payudara ibu
8. Sangga punggung bayi di sepanjang lengan ibu. Jika dia masih belum
bisa menyusu stabil.
9. Bantu bayi untuk menjaga posisi tubuhnya

b. Posisi Perlekatan Menyusui (Cross Cradle)


Teknik menyusui Cross cradle:

1. Posisi ibu duduk dengan menaruh bantal di atas paha ibu dan
senyaman mungkin
2. Bila ibu ingin menyusui di payudara kiri
3. Pegang payudara kiri dengan tangan kiri membentuk C dengan jempol
di atas dan empat jari pada bagian bawah payudara
4. Gendonglah bayi dengan satu tangan saja ( tangan kanan)
5. Sanggah leher bayi bagian belakang dengan telapak tangan kanan dan
tubuh bayi di sepanjang tangan
6. Dekap ke tubuh ibu dan mulailah menyusui bayi ibu

c. Posisi Menimang Bayi (Cradle)

Teknik menyusui dengan posisi Cradle :


1. Posisi ibu duduk dengan menaruh bantal di atas paha ibu dan
senyaman mungkin
2. Bila ibu ingin menyusui dipayudara kanan
3. Dekap bayi dengan tangan kanan dan kepala bayi bersandar pada
pertengahan tangan kanan ibu
4. Bantu bayi untuk menangkap payudara dengan tangan kiri mencubit
sebagian payudara dengan jari telunjuk dan jari tengah
5. Bila sudah pas, bayi akan menghisap
6. Lepaskan tangan kiri dan dekap seluruh badan bayi ke badan ibu

d. Posisi Setengah Terlentang (Biological Nurturing)

Teknik menyusui dengan teknik Biological Nutruting:


1. Ibu berbaring setengah tidur di sofa atau di tempat tidur
2. Taruh bantal dipunggung belakang ibu untuk memberi kenyamanan
pada ibu
3. Letakkan bayi di atas badan ibu dengan posisi tengkurap

e. Posisi Football

Teknik menyusui dengan posisi Football :


1. Ibu duduk di tempat tidur atau sofa
2. Bila ibu ingin menyusui di payudara kanan, letakkan bantal dipaha
kanan ibu
3. Sanggah bayi dengan tangan kanan
4. Dekatkan mulut bayi ke payudara kanan
5. Bantu bayi dengan mencubit sebagian payudara kanan dengan tangan
kiri
6. Bila sudah pas, bayi akan menghisap dengan lembut dan melepaskan
payudara bila ia sudah kenyang

f. Menyusui Bersama PMK

Teknik menyusui bersama PMK:


1. Ukur tanda vital bayi, BB, PB, dan LK bayi kemudian mencatat
hasilnya dilembar observasi bayi dalam PMK
2. Posisikan bayi di dada ibu
3. Pertahankan posisi dengan menggunakan gendongan bayi
4. Tepi kaian gendongan kain bagian atas harus dibawah telinga bayi
5. Pakaikan topi bayi
6. Pakaikan kembali baju atas ibu
7. Minta ibu untuk mengendorkan ikatan kain/selendang dan arahkan
kepala bayi untuk dapat menyusu
8. Setelah selesai menyusu, eratkan lagi tali pengikat.
9. Observasi tanda-tanda vital dan keadaan umum bayi tiap 3 jam.
10. Minta ibu segera membawa bayi ke rumah sakit atau dirujuk ke
fasilitas pelayanan yang tepat bila ditemukan tanda bahaya

g. Posisi Double Football Haid

Teknik menyusui dengan posisi Football Haid :


1. Ibu duduk di kursi atau di tempat tidur
2. Letakkan bantal diatas pangkaun ibu
3. Minta bantuan suami untuk metakkan bayi pertama di payudara kanan,
dan bayi kedua dipayudara kiri
4. Bersandarlah, dekap kedua bayi ke badan ibu

h. Posisi Berbaring (Reclining)

Teknik menyusui dengan posisi Reclining :


1. Ibu bersandar setengah tidur dengan menggunakan bantal
2. Mintalah bantuan suami untuk meletakkan satu bayi dipayudara kanan
3. Bila sudah pas, kemudian letakkan bayi kedua di payudara yang lain
4. Tangan ibu bisa diganjal dengan guling atau bantal lain agar tidak
pegal
5. Sandarkan kepala ibu agar lebih nyaman
4. Memperbanyak ASI :
Biasakan ibu merangsang otot-otot payudara, melatih bayi untuk menghisap
payudara ibu serta menjaga kesehatan ibu dan mengkonsumsi makanan yang sehat
serta istirahat yang cukup untuk ibu
IX. Referensi
Adhyasasti, Menur. 2015. 10 Manfaat Menyusui Asi Ekslusif untuk Ibu dan Bayi.
https://skata.info/article/detail/226/10-manfaat-menyusui-asi-ekslusif-untuk-ibu-
dan-bayi, diakses 04 Februari 2019.
Perinasia. 1994. Melindungi, Meningkatkan, dan Mendukung Menyusui. Jakarta: Bina
Rupa Aksara.
Praborini,Asti, dan Wulandari, Ratih A.2018. Anti Stres Menyusui. Jakarta: PT. Kawan
Pustaka.
Roesli, Utami. 2000. Mengenal ASI Ekslusif. Jakarta: Niaga Swadaya.
Soetjiningsih. 1997. ASI: Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC.
Theasianparent.2018. Perawatan Payudara untuk Persiapan Menyusui.
www.google.com/amp/s/id.theasianparent.com/perawatan-payudara-untuk-
persiapan-menyusui/amp. diakses 10 Maret 2019.
Lampiran 1: Materi
A. PENGERTIAN
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan
perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. (Perinasia, 1994)

B. MANFAAT MENYUSUI ASI EKSKLUSIF


Menurut Adyasasti (2015) yang mengutip dari WHO, manfaat pemberian ASI adalah:
1. Melindungi bayi dari kuman
ASI mengandung protein yang berfungsi untuk melindungi bayi dari infeksi kuman
sehingga dapat mengurangi angka kematian bayi yang disebabkan oleh penyakit
seperti radang paru-paru serta mempercepat proses penyembuhan.
2. Menyediakan nutrisi lengkap
ASI mampu memenuhi 100% kebutuhan bayi akan nutrisi sangat lengkap sampai bayi
berusia 6 bulan. Kandungan dalam ASI memenuhi air, karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, sel;sel darah putih, protein dan asam amino sebagai pembentuk
protein. Selain tidak memerlukan tambahan makanan, kandungan ASI tersebut juga
bermanfaat untuk mencegah anak terkena penyakit seperti sesak napas, berat badan
berlebihan, kencing manis , hingga penyakit jantung saat dewasa.
3. Jaminan asupan higienis dan aman
Menyusui ASI secara langsung dan eksklusif menjamin kebersihan asupan yang
dikonsumsi bayi, ASI aman dikonsumsi secara langsung khususnya dalam keadaan
darurat. Berbeda dengan susu formula yang di produksi di pabrik dan memiliki rantai
penyabaran yang panjang, serta rentan tercemar oleh kuman dari air dan botol susu
yang tidak bersih.
4. Membuat bayi tumbuh sehat dan cerdas
Dalam ASI terkandung asam lemak yang penting manfaatnya bagi perkembangan
otak. Selain itu ASI juga dapat membantu perkembangan dan pertumbuhan pada bayi.
5. Mencegah diare dan malnutrisi
Bayi yang baru lahir rentan tertular penyakit karena daya tahan tubuhnya belum
sempurna. Pemberian ASI eksklusif akan menghindarkan bayi dari penyakit yang
berkaitan dengan kondisi kebersihan seperti diare, maupun mencukupi bayi dengan
nutrisi-nutrisi penting sehingga terhindar dari kekurangan gizi.
6. Memperkuat ikatan (Bonding)
Ibu yang menyusui ASI secara langsung lebih sensitive terhadap isyarat bayinya. Ibu
menyusui juga cenderung lebih sering menyentuh, membelai dan menatap bayinya
lebih lama sehingga bonding bayi dan ibu lebih erat. Pendekatan ini kelak bermanfaat
bagi pembentukan karakter anak ketika dewasa.
7. Tujuan mengurangi risiko kanker payudara
Dengan menyusui, sel-sel payudara rutin memproduksi ASI sehingga kecil
kemungkinan untuk terjadi penyimpangan kinerja sel. Ibu menyusui memiliki kadar
hormon sex yang rendah akibat berkurangnya frekuensi menstruasi sehingga
menyususi ASI dapat memperkecil ibu terkena kanker payudara juga kanker Rahim.
8. Membantu memberi jarak pada kelahiran
Jika ibu belum menstruasi dan bayi hanya diberi ASI saja secara langsung, maka
setidaknya selama 6 bulan setelah melahirkan ibu tidak akan hamil kembali.
9. Menghemat biaya
Dengan menyusui ASI eksklusif, ibu tidak perlu susu formula dan perlengkapan
menyusui lainnya.
10. Menjaga lingkungan
Berbeda dengan susu formula, ASI tidak memerlukan kemasan sehingga tidak
berkontribusi terhadap jumlah sampah dibumi.

C. PERSIAPAN PRA-MENYUSUI
Persiapan yang perlu disiapkan selama kehamilan adalah sebagai berikut (The Asian
Perent, 2018):
1. Pilihlah bra yang mampu menyangga payudara dengan baik
Pada saat hamil, payudara akan membesar 2 sampai 3 kali ukuran saat tidak
hamil. Payudara akan lebih terasa padat dan kencang. Guna menunjang perubahan
ukuran payudara, gunakan bra dengan ukuran yang lebih besar. Selain demi
kenyamanan, pemakaian ukuran bra yang tidak sesuai dapat menyebabkan infeksi
pada kelenjar susu.
2. Lakukan pijat payudara
Pijat payudara berguna untuk relaksasi dan membantu pengeluaran ASI nantinya.
Kompres air hangat sebelum melakukan pemijatan. Gunakan minyak kelapa atau
baby oil guna melakukan pijatan. Pijat payudara ini sebaiknya dilakukan pada
kehamilan 5 sampai 6 bulan. Jangan lakukan pijatan pada kehamilan 7 sampai 9
bulan karena dapat memicu timbulnya reaksi pada rahim
3. Kompres putting payudara
Membantu putting menadi lentur dan mencegah terjadinya sumbatan, serta putting
pecah-pecah. Caranya kompres putting menggunakan kapas yang telah dibasahi
baby oil selama 2-3 menit. Letakkan putting antara ibu jari dan jari telunjuk dan
putar keluar dengan perlahan sebanyak 20 kali. Lakukan sebanyak 2 kali sehari.
4. Latihan menyangga payudara
Silangkan kedua lengan didepan dada. Kedua tangan saling memegang siku
lengan lainnya. Tarik kedua lengan ke atas hingga terasa ada tegangan di bagian
bawah payudara. Latihan ini berfungsi untuk menjaga kelenturan dan kekuatan
otot-otot dada serta mempertahankan bentuk payudara setelah masa menyusui
nanti.

D. TEKNIK MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR


Berikut adalah beberapa teknik menyusui yang baik dan benar menurut Praborini dan
Wulandari.(2018)
1. Teknik Menyusui Pada Ibu Melahirkan Dengan Bedah Cesar
Bagi ibu yang melahirkan dengan bedah cesar, biasanya pasca operasi ibu
hanya boleh dalam posisi terlentang selama beberapa jam. Bila bayi ingin
menyusui, minta bantuan perawat atau bidan untuk dapat memposisikan bayi
menyusui tengkurap di dada ibu. Bayi tenang dengan posisi seperti ini, dan boleh
tidur didada ibu selama yang ibu dan bayi mau. Bayi tetap bisa bernapas dalam
posisi seperti ini. Bayi baru lahir sudah dapat mengangkat kepalanya bila ia tidak
nyaman. Bila bayi mau menyusu bayi mulai mencari putting, berliur, bantu bayi
untuk menemukan posisi nyamannya dan meraih payudara. Tali pusat bayi tidak
terganggu dalam posisi ini.
a. Posisi bayi miring (Side Lying)

Teknik menyusui dengan posisi bayi miring (Side Lying):


1. Ibu miring kekiri atau kekanan
2. Kepala ibu diganjal oleh bantal
3. Letakkan tangan ibu di bawah kepala
4. Letakkan bayi di samping ibu mendatar diatas kasur dan beri sanggahan di
atas kepala bayi.
5. Buka bedong dan sarung tangan bayi
6. Posisikan bayi ibu miring dengan kepala menghadap payudara dan badan
bayi bersentuhan dengan badan ibu.
7. Posisikan tangan bayi yang satu dibawah dan satu lagi menyentuh payudara
ibu
8. Sangga punggung bayi di sepanjang lengan ibu. Jika dia masih belum bisa
menyusu stabil.
9. Bantu bayi untuk menjaga posisi tubuhnya
Menyusui baring miring sangat nyaman dilakukan pasca bersalin dengan
operasi cesar atau persalinan normal, sehingga ibu bisa beristirahat dan tidur
bersama bayi. Hal ini aman dilakukan. Teruskan posisi menyusui sambil
berbaring miring di rumah. Tidurlah bersama bayi dalam satu tempat tidur.
Hal ini aman untuk dilakukan dan bayi lebih tenang tidur bersama ayah dan
ibu daripada diletakkan pada tempat tidur terpisah (box bayi).
Bila bayi mau menyusui, bayi akan membuka mulut dan memasukkan
payudara, bantu bayi untuk dapat menangkap payudara dengan ibu jari dan
telunjuk ibu sedikit menggepit areola (bagian coklat kehitaman pada
payudara). Bila payudara diisap bayi, maka akan merangsang Ibu menjadi
rileks dan mengantuk, ibu boleh tidur bersama bayi. Hal ini aman untuk
dilakukan.Apabila Ibu memiliki puting yang pendek atau datar, penggunaan
alat penarikan putting sebelum menyusui dapat membantu menarik putting
lebih panjang. Penarikan putting ini bisa di beli di apotik atau toko online
yang menjual peralatan menyusui
b. Posisi Perlekatan Menyusui (Cross Cradle)

Teknik menyusui Cross cradle:


1. Posisi ibu duduk dengan menaruh bantal di atas paha ibu dan
senyaman mungkin
2. Bila ibu ingin menyusui di payudara kiri
3. Pegang payudara kiri dengan tangan kiri membentuk C dengan jempol
di atas dan empat jari pada bagian bawah payudara
4. Gendonglah bayi dengan satu tangan saja ( tangan kanan)
5. Sanggah leher bayi bagian belakang dengan telapak tangan kanan dan
tubuh bayi di sepanjang tangan
6. Dekap ke tubuh ibu dan mulailah menyusui bayi ibu.
c. Posisi Menimang Bayi (Cradle)

Teknik menyusui dengan posisi Cradle:


1. Posisi ibu duduk dengan menaruh bantal di atas paha ibu dan
senyaman mungkin
2. Bila ibu ingin menyusui dipayudara kanan
3. Dekap bayi dengan tangan kanan dan kepala bayi bersandar pada
pertengahan tangan kanan ibu
4. Bantu bayi untuk menangkap payudara dengan tangan kiri mencubit
sebagian payudara dengan jari telunjuk dan jari tengah
5. Bila sudah pas, bayi akan menghisap
6. Lepaskan tangan kiri dan dekap seluruh badan bayi ke badan ibu
Bayi akan tetap bisa bernapas dan mengangkat kepalanya sedikit
untuk memperbaiki posisi bila ia perlu. Perlu diperhatikan, posisi yang
baik membuat kepala bayi akan sedikit menengadah dengan dagu
menyentuh payudara, tidak menunduk. Bila kepala bayi ada di
pertengahan tangan ibu, bukan didalam siku.
d. Posisi Setengah Terlentang (Biological Nurturing)

Teknik menyusui dengan teknik Biological Nutruting:


1. Ibu berbaring setengah tidur di sofa atau di tempat tidur
2. Taruh bantal dipunggung belakang ibu untuk memberi kenyamanan
pada ibu
3. Letakkan bayi di atas badan ibu dengan posisi tengkurap
Pada posisi ini, bayi dan ibu akan sangat merasa nyaman. Posisi ini
sangat baik bila ibu ingin santai saat menyusui, juga pada ibu yang over
supply atau kondisi ASI berlebihan sehingga bayi tidak mudah tersedak
aliran ASI
e. Posisi Football

Teknik menyusui dengan posisi Football :


1. Ibu duduk di tempat tidur atau sofa
2. Bila ibu ingin menyusui di payudara kanan, letakkan bantal dipaha
kanan ibu
3. Sanggah bayi dengan tangan kanan
4. Dekatkan mulut bayi ke payudara kanan
5. Bantu bayi dengan mencubit sebagian payudara kanan dengan
tangan kiri
6. Bila sudah pas, bayi akan menghisap dengan lembut dan
melepaskan payudara bila ia sudah kenyang
2. Teknik Menyusui Bayi Kecil (Lahir Prematur Atau Dengan Berat Badan Lahir
Rendah)
a. Perawatan Metode Kanguru (PMK)

Teknik menyusui dengan posisi PMK:


1. Ukur tanda vital bayi, BB, PB, dan LK bayi kemudian mencatat
hasilnya dilembar observasi bayi dalam PMK
2. Posisikan bayi didada ibu
3. Tertahankan posisi dengan menggunakan gendongan bayi
4. Tepi kaian gendongan kain bagian atas harus dibawah telinga bayi
5. Pakaikan topi bayi
6. Pakaikan kembali baju atas ibu
7. Minta ibu untuk mengendorkan ikatan kain/selendang dan arahkan
kepala bayi untuk dapat menyusu
8. Setelah selesai menyusu, eratkan lagi tali pengikat.
9. Observasi tanda-tanda vital dan keadaan umum bayi tiap 3 jam.
10. Minta ibu segera membawa bayi ke rumah sakit atau dirujuk ke
fasilitas pelayanan yang tepat bila ditemukan tanda bahaya

3. Teknik Menyusui Menyusui Bayi Kembar


Mempunyau bayi kembar adalah tantangan untuk seorang ibu.
Cobalah untuk selalu menyusui keduanya bersamaan. Hindari menyusui
secara bergantian dan penggunakan dot ASI perah. Dot walaupun berisi ASI
perah tidak akan memberikan ikatan batin antara ibu dan bayi tersebut.
Perkembangan bayi yang diberikan dot akan berbeda dengan bayi yang
disusui langsung. Selain itu, dot akan membuat bayi mengalami bingung
putting dan menolak menyusu lagi. Dengan demikian, ibu perlu berproses
dengan kedua bayi agat tercipta irama yang baik antara ibu dan kedua bayi.
a. Posisi Double Football Haid

Teknik menyusui dengan posisi Football Haid :


1. Ibu duduk di kursi atau di tempat tidur
2. Letakkan bantal diatas pangkaun ibu
3. Minta bantuan suami untuk metakkan bayi pertama di payudara
kanan, dan bayi kedua dipayudara kiri
4. Bersandarlah, dekap kedua bayi ke badan ibu
b. Posisi Berbaring (Reclining)

Teknik menyusui dengan posisi Reclining :


1. Ibu bersandar setengah tidur dengan menggunakan bantal
2. Mintalah bantuan suami untuk meletakkan satu bayi dipayudara
kanan
3. Bila sudah pas, kemudian letakkan bayi kedua di payudara yang
lain
4. Tangan ibu bisa diganjal dengan guling atau bantal lain agar tidak
pegal
5. Sandarkan kepala ibu agar lebih nyaman
E. UPAYA MEMPERBANYAK ASI
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan ASI meliputi (Praborini dan
Wulandari, 2018):
1. Rangsangan pada otot-otat payudara
Adanya rangsangan pada payudara dapat dilakukan dengan masase atau mengurut,
menyiram payudara dengan air hangat dan dingin secara bergantian.
2. Kereraturan bayi menghisap
Pengeluaran hormon yang lebih banyak akan mempengaruhi kuatnya otot polos
payudara dan uterus. Reaksi otot-otot polos payudara berguna mempercepat
pembentukan ASI, sedangkan kontraksi otot-otot polos payudara berguna untuk
mempercepat pembentukan ASI.
3. Kesehatan ibu
Memegang peran dalam produksi ASI. Bila Ibu tidak sehat, asupan makanannya
kurang atau kekurangan darah untuk membawa nutrisi yang akan diolah oleh sel-
sel yang menghasilkan ASI pada payudara. Hal ini menyebabkan produksi ASI
menurun.
4. Makanan dan istirahat ibu
Makanan diperlukan oleh Ibu dalam jumlah lebih banyak mulai dari hamil hingga
masa nifas. Istirahat berarti mengadakan pelemasan pada otot-otot dan saraf
setelah mengalami ketegangan karena beraktivitas

F. MASALAH PEMBERIAN ASI


Menurut Praborini (2018), masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah
putting lecet, payudara bengkak, saluran susu tersumbat, peradangan pada payudara, luka
pada payudara, kelainan bentuk putting, atau bayi enggan menyusu.
1. Putting lecet
Putting lecet dapat disebebkan oleh kesalahan dalam teknik menyusui, yaitu bayi
tidak menghisap putting sampai ke areola payudara. Juga disebabkan oleh infeksi
jamur pada mulut bayi yang menular pada putting susu Ibu. Pemakaian sabun,
alcohol, krim, atau zat iritan lainnya untuk mencuci putting susu. Keadaan ini juga
dapat terjadi dengan lidah yang pendek, sehingga menyebabkan bayi sulit
menghisap sampai areola payudara dan isapan hanyan pada putingnya. Rasa nyeri
ini juga dapat timbul apabila Ibu menghentikan proses menyusu dengan kurang
hati-hati.

 Penatalaksanaan
a. Bayi harus disusukan terlebih dahulu pada putting yang normal atau
yang lecetnya lebih sedikit.
b. Untuk menghindari tekanan local pada putting, posisi menyusui harus
sering diubah. Dianjurkan mengurangi frekuensi dan lamanya
menyusui pada putting yang nyeri. Disamping itu, Ibu harus yakin
bahwa teknik menyusui bayi telah benar, yaitu bayi harus menyusui
sampai areola payudara
c. Setelah selesai menyusui, sisa ASI tidak perlu dibersihkan, tetapi
diangin-anginkan sebentar agar klering dengan sendirinya. Sisa ASI
berfungsi sebagai anti infeksi. Putting susu dapat diolesi minyak
lanolin/minyak kelapa yang telah dimasak terlebih dahulu. Ibu harus
menyusui bayi lebih sering 8-12x/perhari sehingga payudara tidak
menjadi penuh.
d. Periksa apakah bayi menderita moniliasis yang dapat menyebabkan
lecet pada putting susu Ibu. Bila Ibu ditemukan gejala moniliasis
segera berikan pengobatan
pengobatan (nistatin).

 Pencegahan
a. Tidak membersihkan putting susu dengan sabun, alcohol, krim atau
zat-zat iritan lainnya
b. Sebaiknya biarkan bayi melepaskan sendiri putting susu dan isapannya
bukan memaksanya dengan menarik putting. Hal ini dapat dilakukan
dengan merangsang bayi, yaitu dengan menekan dagingnya atau
memasukkan jari kelingking yang bersih ke mulutnya
c. Posisi menyusui harus benar, yaitu bayi harus menyusu sampai ke
areola payudara dan menggunakan kedua payudara
2. Payudara Bengkak
Pembengkakan payudara terjadi karena ASI tidak dihisap oleh bayi secara
adekuat, sehingga sisa ASI tersisa pada system duktus yang mengakibatkan
pembengkakan. Payudara bengkak ini sering terjadi pada hari ketiga atau
keempat sesudah Ibu melahirkan. Hilangnya kelenturan pada pembuluh darah dan
limfa akan mengakibatkan meningkatnya tekanan intraduktal, yang
mempengaruhi berbagai segmen pada payudara, sehingga tekanan seluruh
payudara meningkat. Akibatnya, payudara sering terasa penuh, tegang, dan nyeri.
Bra yang ketat juga dapat menyebabkan pembengkakan pada payudara,
demikian pula putting yang sudah bersih dapat menyebabkan sumbatan pada
duktus.
Pembekan ini ditandai dengan bentuk areola payudara yang lebih menonjol dan
putting yang lebih mendatar, sehingga membuat payudara sukar dihisap oleh bayi
bila keadaaan sudah demikian. Kulit pada payudara tampak lebih mengkilat, Ibu
mengalami demam dan payudara terasa nyeri. Oleh karena itu, ASI harus diperas
dengan tangan terlebih dahulu agar payudara lebih lunak, sehingga bayi mudah
menyusu.

 Penatalaksanaan untuk payudara bengkak


a. Pijat payudara dan ASI diperas dengan tangan sebelum menyusui
b. Kompres dingin untuk mengurangi rasa nyeri. Dapat dilakukan secara
bergantian dengan kompres panas untuk melancarkan aliran payudara

Anda mungkin juga menyukai