Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PUPUK

TERHADAP TANAH DAN TANAMAN

I. GOLONGAN PUPUK

Ada dua golongan pupuk. Pertama yaitu pupuk alam seperti pupuk hijau, pupuk kandang dan
kompos; kadang-kadang disebut juga sebagai pupuk organik. Sedangkan golongan yang kedua ialah
pupuk buatqn yang biasa disebut pupukan organik. Pupuk golongan kedua ini dibuat orang dan banyak
jenisnya.

A. Pupuk Alam
1. Pupuk hijauan.
Pupuk hijauan ialah tanaman atau bagian tanaman yang masih muda, yang dibenamkan ke
dalam tanah untuk menambah bahan-bahan organik dan unsur-unsur hara tanaman terutama unsur
hara Nitrogen.

Tanaman yang sering digunakan untuk keperluan pupuk hijau umumnyajenis tanaman kacang-
kacangan, karena jenis inilah yang banyak mengandung unsur hara Nitrogen. Jenis tanaman lain
yang bisa digunakan adalah rumput-rumputan dan paku-pakuan.

Beberapa fungsi pupuk hijau bagi kesuburan tanah, antara lain :


a. Menambah unsur hara N dan unsur lainnya.
Banyaknya unsure hara N yang dapat ditambahkan ke dalam tanah akan tergantung dari
banyaknya unsure hara yang sudah ada di dalam tanah semula, jenis tanaman yang
digunakan dan unsure dari tanaman itu. Bila unsure hara N sudah banyak terdapat dalam
tanah, maka penambahanakibat pemberian pupuk hijau ini hanya sedikit saja.
Selain dapat menambah unsure hara Nitrogen, pupuk hijau dapat juga merupakan gudang
dari Posfor dan Belerang.
b. Memberi pengaruh baik terhadap kehidupan organism dalam tanah.
Tanaman pupuk hijau yang dibenamkan ke dalam tanah akan menjadi sumber makanan bagi
jasad-jasad renik. Mereka akan menguraikan atau membuatnya busuk sehingga unsure-
unsur haranya dibebaskan dan dapat dijadikan makanan bagi tanaman. Tanpa adanya jasad
renik ini, gudang unsure hari itu tidak pernah dapat dibongkar dan unsure haranya tidak
akan dapat diserap oleh akar tanaman.
c. Memperkaya tanah dengan humus atau bahan organik tanah.
Dengan adanya humus dan bahan organic tanah yang lebih banyak, selain menambah
kesuburan tanah, juga beberapa sifat tanah bias diperbaiki. Sifat-sifat yang dimaksud antara
lain :
- Warnanya menjadi lebih hitam atau coklat tua.
- Perembesan airnya lebih cepat.
- Daya mengikat airnya bertambah tinggi.
- Tanahnya menjadi lebih mudah digarap.
- Daya mengikat kation (unsure hara tanaman) bertambah besar.
- Struktur tanahnya menjadi lebih mantap sehingga sukar terjadi erosi.

d. Mengembalikan unsur hara yang tercuci.


Tanaman pupuk hijau yang memiliki perakaran yang dalam, akan mampu mengembalikan
unsure hara yang telah tercuci jauh ke lapisan tanah bawah. Unsure hara ini diserap masuk
ke dalam akar, kemudian dibawa ke daun dan akhirnya dikembalikan ke atas permukaan
tanah melalui daun-daun yang gugur.

Dalam menggunakan pupuk hijau ini, ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu dengan
membenamkan dan dengan cara mulching. Untuk membenamkannya juga ada beberapa cara :
- Mula – mula tanaman direbahkan, lalu tanah dibajak. Pupuk dibenamkan bersama-sama
dengan tapal bajak. Cara ini baik untuk tanah kering dan sawah.
- Mula-mula tanaman pupuk hijau dicabut, dan diletakkan di dalam saluran-saluran tapal bajak
atau galian cangkul. Setelah itu ditimbun dengan bajakan atau cangkulan berikutnya. Sangan
baik dilakukan pada tanah tegalan dan lading.
- Mula-mula tanaman pupuk hijau dicabut, dipotong-potong dan dikumpulkan. Tanah dibaja,
lalu potongan-potongan tanaman itu disebar dan diinjak-injak sampai terbenam ke dalam
tanah. Cara ini dilakukan pada tanah sawah yang basah. Kalau pupuk hijau digunakan sebagai
mulching tanaman setelah dibabat dan dipotong-potong dihamparkan ke sekeliling tanaman
pokok dengan jarak 0,2 – 1 met3r dari batang.

Diantara tanaman pupuk hijau yang memenuhi persyaratan sebagai pupuk antara lain jenis
Crotalaria juncea, Crotaaliaria anagyroides dan Crotalaria usaramoensia, Tephrosia candida,
Desmodium giyroides dan Tephrosia maxima.

2. Pupuk kandang
Pupuk kandang ialah pupuk yang didapat dari kotoran padat dan cair dari ternak. Kotoran ini
dapat bercampur dengan sisa-sisa makanan, jerami alas kandang. Dapat juga merupakan kotoran itu
saja.

Beberapa fungsi pupuk kandang

a. Menambah unsure hara makanan tanaman.


Pupuk kandang merupakan pupuk yang lengkap, karena hamper seluruh unsure-unsur hara
yang diperlukan tanaman terdapat dalam pupuk kandang ini. Jika dibandingkan dengan pupuk
buatan kandungan unsure hara ini memang jauh lebih sedikit dari pupuk buatan. Bekerjanyapun
lebih lambat, karena memerlukan waktu untuk proses penguraiannya sebelum dapat diserap
oleh akar tanaman. Ppupuk kandang cair lebih cepat bekerjanya sehingga dapat lebih cepat
menambah kesuburan tanah bila dibandingkan dengan pupuk kandang padat. Menurut hasil
penelitian, dalam pupuk kdandang cair terkandung bermacam-macam hormone yang dapat
mendorong pertumbuhan tanaman.
b. Menambah kandungan humus atau bahan organik tanah.
Pupuk kandang yang diberikan ke dalam tanah, setelah diuraikan oleh jasad renik akan berubah
menjadi humus atau baqhan organic tanah. Dengan penambahan humus ini akan bertambahlah
persediaan makianan bagi tanaman yang secara berangsur-angsur akan diuraikan dan dimakan
oleh tanaman. Pupuk kandang karena itu dalam jangka waktu yang cukup lama masih dapat
memberikan hasil yang baik bila perlakuannya dilakukan secara teratur, dan terus menerus.

c. Memperbaiki struktur tanah.


Pupuk kandang yang telah menjadi humus, akan memperbaiki struktur tanah. Dengan demikian
susunan tanah akan menjadi baik, lebih tahan terhadap gaya-gaya perusak dari luar, misalnya
erosi.

d. Memperbaiki kehidupan jasad renik tanah.


Selain menjadi makanan bagi tanaman, pupuk kandang juga merupakan makanan bagi jasad
renik yang hidup di dalam tanah. Dengan semakin banyaknya pupuk kandang yang diberikan ke
dalam tanah, akan semakin banyak pula makanan bagi jasad renik yang terdapat yang nantinya
akan menambagh jumlah unsure hara tanaman hasil dari proses pembusukan atau peragian
yang dilakukannya.
Akan halnya susunan hara pupuk kandang ini sangat tergantung dari beberapa hal yaitu, jenis
hewan, umur hewan, mutu makanan hewan, jerami yang dipergunakan dan cara penyimpanan.

Susunan hara beberapa kotoran ternak yang masih segar.

Jenis Kotoran Zat Lemas Zat Posfor Zat Kalium Air (%)
N (%) P (%) K (%)
Kuda :
- Padat 0,55 0,30 0,40 75
- Cair 1,40 0,02 1,60 90
Kerbau
- Padat 0,60 0,30 0,34 85
- Cair 1,00 0,15 1,50 92
Sapi
- Padat 0,40 0,20 0,10 85
- Cair 1,00 0,50 1,50 92
Kambing
- Padat 0,60 0,30 0,17 60
- Cair 1,50 0,13 1,80 85
Biri-biri
- Padat 0,75 0,50 0,45 60
- Cair 1,35 0,05 2,10 85
Babi
- Padat 0,95 0,35 0,40 80
- Cair 0,40 0,10 0,45 97
Ayam
- Padat dan cair 1,00 0,80 0,40 55
Pemupukan dengan pupuk kandang dalam bentuk padat, harus dengan cara disebar merata
dan keudian dibenamkan ke dalam tanah. Pemberian pupuk kandang dengan cara hanya
meletakkan saja sebagai tumpukan-tumpukan kecil akan tidak membawa hasil yang baik, karena
amoniaknya akan segera menguap terutama bila ada terik matahari atau dihanyutkan oleh air
hujan.
Pemberian pupuk kandang cair dilakukan dengan jalan menyiramkan pupuk tersebut ke atas
tanah secara merata dan dekat pada batang tanaman. Lebih baik lagi bila setelah disiram segera
dicampurkan dengan tanah. Pupuk kandang cair kurang baik bila diberikan sebelum menanam,
karena mungkin akan terjadi penguapan atau pencucian oleh air hujan terutama pada tanah ringan.
Pupuk kandang cair dapat dipakai untuk memupuk bermacam-macam tanaman yang banyak
memerlukan unsure hara N dan k, karena di dalamnya banyak terkandung kedua unsure itu.

3. Pupuk kompos
Pupuk kompos ialah pupuk alam yang telah mengalami proses sedemikian rupa sehingga
mengalami perubahan menjadi bahan yang mempunyai perbandingan C/N yang rendah sehingga
mendekati C/N tanah. Yang dimaksud dengan C/N ialah perbandingan kandungan C dengan
kandungan N.
Pengkomposan dilakukan pada bahan-bahan organic yang kandungan C/N nya tinggi, misalnya
jerami, batang jagung dan daun-daun kering. Bagi bahan organic yang kandungan C/N nya rendah
seperti bungkil kapuk, daun Tephrosia muda dan daun dadap yang muda dapat langsung
dibenamkan ke dalam tanah.
Bahan organic yang telah dikomposkan dengan baik, bukan saja akan memperkaya bahan
makanan untuk tanaman, tetapi terutama berperan besar terhadap perbaikan sifat-sifat tanah.
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, ternyata bahan organic yang dikomposkan
memiliki kandungan hara tanaman yang lebih tinggi daripada bahan kering biasa.

Susunan hara bahan organic yang dikomposkan


Kandungan cairan Dari kompos Dari bahan kering
Bahan kering (%) (%)
C 41 -
N 59 14,0
P2O5 8,2 0,62
K2O 0.36 0,15
C/N 0,09 1,36

Petunjuk umum pembuatan Kompos

- Bahan yang akan dikomposkan sebaiknya dipotong-potong menjadi bagian yang lebih kecil.
- Sebagai aktifator, pakailah bahan yang mengandung jasad-jasad renik seperti pupuk kandang
atau humus.
- Bahan yang C/N nya tinggi perlu ditambah pupuk N buatan, misalnya Urea atau Z.A.
- Bahan yang akan dikomposkan ditumpuk berlapis-lapis di atass tanah. Tiap lapisan tebalnya 30
cm dan telah dicampur dengan kapur atau abu dapur. Luas lapisan 2 x 3 meter yang merupakan
hasil tumpukan selama 1 – 3 hari. Tinggi tumpukan ± 1,5 meter yang sebaiknya harus
diselesaikan proses penumpukannya dalam waktu 10 hari.
- Tumpukan harus dalam keadaan basah, karena itu perlu dikontrol setiap hari.
- Beri pelindung dari atap untuk melindungi tumpukan dari hujan atau panas matahari.
- Agar perubahan yang terjadi dalam tummpukan merata, setiap bulan tumpukan dibongkar untuk
dibalik dan ditumpuk kembali. Setelah 3 atau 4 kali pembongkaran, pembalikan dan
penumpukan kembali, akan diperoleh kompos yang sudah masak. Jadi jangka waktu pembuatan
kompo9s yang baik ± 3 bulan.

4. Keburukan pupuk alam


Pupuk alam seperti pupuk hijau, kandang dan kompos memang banyak keuntungan atau
manfaatnya baik bagi tanah maupun tanaman. Meskipun demikian ada juga beberapa kelemahan
atau keburukannya.
- Pada umumnya mengandung sedikit unsure hara mineral, sehingga dalam penggunaanya
diperlukan jumlah yang cukup banyak. Kalau dihubungkan dengan keadaan pemilikan trnak yang
umumnya berjumlah kecil, dikhawatirkan pupuk ini sulit didapat.
- Dapat membawa biji-biji tanaman pengganggu, terutama pada pupuk kandang karena biji
tersebut ikut termakan oleh ternak. Kalau biji ini dibiarkan, akan tumbuh dan dapat bersaing
dengan tanaman pokok. Lagi pula untuk membersihkannya diperlukan tenaga dan biaya
sehingga biaya produksi suatu jenis tanaman yang dipupuk dengan pupuk alam terutama pupuk
kandang ini akan lebih tinggi.
- Kadang-kadang mengandung bibit hama dan penyakit yang dapat membahayakan tanaman
pokok.
- Karena proses penguraiannya yang lambat, diperlukan waktu yang agak lama dalam
perlakuannya dan manfaatnya terhadap tanamanpun akan menjdi lebih lama.

B. Pupuk Buatan
Pupuk buatan umumnya berwarna. Warna-warna ini tergantung pada kandungan zat makanan atau
unsur hara di dalamnya dan bagaimana cara membuatnya. Partikel pupuk buatan bisa bermacam-
macam ukuran dan bentuknya. Ada yang berupa biji-bijian, butiran besar atau kecil, Kristal atau tepung
yang kasar dan halus. Ada juga yang berbentuk cairan.
Pupuk buatan yang hanya mengandung satu zat makanan utama disebut pupuk buatan murni atau
pupuk tunggal. Sedangkan yang mengandung dua atau tiga unsure zat makanan disebut pupuk buatan
majemuk atau pupuk buatan ganda.
Kalau dibandingkan dengan pupuk alam, pupuk buatan mempunyai beberapa kebaikan tetapi ada
juga keburukannya. Kebaikan pupuk buatan antara lain :
- Dapat diberikan kepada tanaman dalam jumlah yang dianggap perlu.
- Zat-zat makanan tanaman dapat diberikan dalam perbandingan yang sesuai dengan kebutuhan yang
mudah tersedia.
- Dapat diberikan pada saat yang tepat.
- Pemakaian dan pengangkutannya lebih mudah, lebih murah karena konsentrasinya tinggi dan
dibutuhkan dalam jumlah yang tidak banyak.
Keburukan pupuk buatan antara lain :
- Umumnya membahayakan kesehatan manusia.
- Umumnya sedikit sekali mengandung unsure mikro yang juga dibutuhkan tanaman.

1. Pupuk Tunggal
Yang termasuk dalam pupuk tunggal ialah pupuk Nitrogen, Phospor, dan Kalium :
a. Pupuk Nitrogen dapat berupa ammonium sulfat (Z.A) Urea (Co (NH2)2), chili saltpeter (Na NO3),
ammonium Nitrat (NH4 NO3), kalsium ammonium nitrat dan kalsium cyananida (Ca CN2).
b. Pupuk Phosphor, a.l. ialah fosfat Cirebon, agrogus, superfosfat rangkap (DS), dan Fused
Magnesium phosphate ( F M P ).
c. Pupuk kalium seperti kalium sulfat ( Z, k ), kalium chloride (kcl) dan kalium magnesium sulfat
(Paten kali).

2. Pupuk Majemuk
Yang termasuk pupuk majemuk adalah NP, NK, PK dan NPK.

3. Prinsip Pemberian Pupuk Buatan


Dalam menggunakan pupuk buatan ini ada beberapa hal umum yang perlu diperhatikan agar
memupuk benar-benar dilakukan secara efektif.
- Pupuk yang tak larut dalam air dan yang bagian utamanya terikat secara kimiawi, harus disebar
serata-ratanya dan kemudian dibenamkan. Penyebarannya dapat dilakukan dengan tangan dan
pembenaman dilakukan dengan cangkul atau bajak. Membenamkannya jangan lebih dalam dari
lapisan tanah untuk bertanam.
- Pupuk-pupuk yang mudah larut yang agak mudah terlepas dari ikatan kimiawinya, misalnya ZA,
harus lebih dangkal dibenamkan daripada pupuk-pupuk yang tak larut dan kurang mobil sseperti
jenis fosfat.
- Pupuk yang larut dalam air, bisa dibiarkan dipermukaan tanah dan peresapannya dibantu oleh air.
Kalau hendak dibenamkan jangan terlalu dalam.
- Pada padi sawah, pupuk yang disebarkan cukup dicampur dengan lapisan atas dari lumpur sawah.
- Pada tanah tegalan atau tanah kering, pupuk buatan yang dimaksudkan untuk pupuk dasar
seringkali diberikan setempat (lokal). Pada pemupukan setempat ini harus dijaga agar ada jarak
yang cukup antara pupuk dengan barisan tanaman. Sebagai patokan, jaraknya 5 – 7,5 cm.
- Bila pemupukan dimaksudkan sebagai persediaan, pupuk harus dicampur dengan tanah dan
kemudian dimasukkan ke dalam lubang tanaman. Pupuk-pupuk yang diberikan selanjutnya,
disebarkan di bawah pohon dalam bentuk lingkaran dengan jarak 0,5 – 1 meter.

4. Mencampur Pupuk Buatan


Mencampur pupuk tunggal pada umumnya dilakukan bila pemberian pupuk tersebut bersama-
sama. Dalam mencampur kita harus agak hati-hati karena mungkin akan terjadi nilai pupuk itu justru
menjadi berkurang ataupun akan timbul gejala-gejala yang merugikan. Pupuk-pupuk yang mengandung
amoniak jangan dicampur dengan pupuk yang mengandung zat-zat alkalis, karena N nya mudah hilang.
Pupuk – pupuk P yang mengandung monofosfat jangan dicampur dengan pupuk yang banyak
mengandung Ca,karena kelebihan Ca dapat menekan larutnya asam fosfat.
Gejala yang merugikan misalnya terjadi pengerasan. Agar dalam mencampur dapat berhasil baik,
diagaram berikut ini dapat dijadikan pegangan.

DIAGRAM DALAM MENCAMPUR PUPUK BUATAN


Z.A Urea ASN Fosfat Super FMP Z.K KCl Paten
alam fosfat kali
Z.A 1 2 1 3 1 2 1 1 1
Urea 2 1 3 2 3 1 1 4 1
ASN 1 3 1 3 2 2 1 2 2
Fosfat alam 3 1 3 1 3 3 2 2 2
Super fosfat 1 3 2 3 1 2 1 1 1
FMP 2 1 2 3 2 1 2 1 1
ZK 1 1 1 2 1 2 1 1 1
KCl 1 4 2 2 1 1 1 1 1
Paten kali 1 1 2 2 1 1 1 1 1

Keterangan :
1. Dapat dicampur dan disimpan lama.
2. Dapat dicampur, tetapi tidak dapat disimpang lebih lama dari 1 – 2 hari.
3. Tidak dapat dicampur.
4. Dapat dicampur dan kalau disimpan lama akan menjadi basah.

II. Pengaruh Pupuk Terhadap Tanaman


Pupuk akan berguna bagi tanaman bila dapat mempercepat perkembangan tanaman dan
memperkuat tanaman (akar). Walaupun demikian sering juga terjadi, pemupukan akan mengurangi daya
tahan tanaman terhadap hama dan penyakit tertentu. Bahkan dapt juga terjadi, pejupukan justru
menambah daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit tertentu. Misalnya tanaman teh dan kina
terhadap serangan Helopeltis. Pada tanaman teh, ternyata serangan menjadi lebih hebat bila banyak
diberikan pupuk N, sedangkan bila diberikan pupuk phosphor serangan berkurang. Pada tanaman kina,
kapur justru mempertinggi resistensinya terhadap serangan Helopeltis.

A. Apa Yang Dibutuhkan Tanaman.


Tanaman tidak ubahnya seperti manusia yang jika tidak mendapatkan cukup makanan akan menjadi
lapar dan pertumbuhan anak-anak menjadi kurang baik. Demikian pula halnya dengan tanaman. Tetapi
tanaman tidak bisa bergerak seperti manusia atau mengais seperti ayam. Kita harus menyediakan kondisi
yang memenuhi persyaratan agar tanaman itu tumbuh baik. Untuk dapat memenuhi persyaratan yang
dimaksud, kita harus mengetahui apa yang dibutuhkan tanaman itu.
Ada enam belas unsure atau makanan yang dibutuhkan tanaman yang diperolehnya dari udara, air,
tanah dan garam-garam mineral atau unsure-unsur organic. Unsure makanan yang berasal dari udara dan
air tanah ialah, karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (zat asam = O). Sedangkan unsure makanan yang
berasal dari tanah adalah, nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Sulfur (S), besi
(Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Boron (Bo), Molibdenum (Mo) dan Klorin (Cl).
Nitrogen, Fosfor dan Kalium merupakan unsure makanan yang utama dan dibutuhkan dalam jumlah
yang besar. Kalsium, Mangan dan Sulfur yang disebut sebagai unsure sekunder dibutuhkan dalam jumlah
sedang atau sedikit saja. Tetapi tetap memegang peranan penting dalam pembentukan jaringan-jaringan
tanaman. Unsure yang lainnya dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil dan disebut sebagai unsure
makanan mikro.
Nitrogen diambil dari dalam tanah dalam bentuk nitrat atau ammonium, lalu dengan persennyawaan
karbon di dalam tanaman membentuk asam amino dan protein.
Fosfor yang umumnya tidak banyak terdapat di dalam tanah, sangat penting untuk pembagian sel-sel
dan pertumbuhan jaringan tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman.
Kalium berkumpul dalam bagian tanaman tempat terjadi proses pembagian sel dan pertumbuhan aktif.
Unsure ini memeganang peranan penting dalam pemanfaatan unsure-unsur makanan lainnya dan dalam
sintesa protein dan lemak.
Bila kesemua unsure terutama nitrogen, fosfor dan kalium ini cukup terdapat dalam tanah dan sesuai
dengan kebutuhan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi jelas tidak ada masalah apa-apa. Tetapi
sebaliknya, bila unsure-unsur tersebut terdapat dalam jumlah yang kurang maka tanaman akan tumbuh
merana dan mempunyai akibat-akibat lainnya.

B. Apa Yang Terjadi Jika Unsur Yang Dibutuhkan Terdapat Dalam Jumlah Yang Kurang.
Jika di dalam tanah keadaan bagian unsure-unsur makanan yang dibutuhkan oleh tanaman terdapat
dalam jumlah yang kurang, maka tumbuhnya tanaman akan kurang sempurna dan hasilnyapun akan
merosot. Tiap-tiap unsure makanan mempunyai fungsi tersendiri dan mempengaruhi proses-proses
tertentu dalam perkembangan pertumbuhan tanaman. Jadi jika ada kekurangan salah satu unsure, maka
fungsi dan proses-proses terebut akan terganggu pula.
Gejala kekurangan ini cepat atau lambat akan terlihat pada tanaman, tergantung pada jenis dan sifat
tanaman itu. Ada tanaman yang cepat sekali memperlihatkan tanda-tanda kekurangan atau sebaliknya ada
yang lambat. Pada umumnya, pertama-tama akan terlihat pada bagian-bagian tanaman yang terdapat
kegiatan-kegiatan fisiologis yang terbesar, yaitu pada bagian-bagian yang ada di atas tanah terutama pada
daun-daunnya.
Bila tidak ada organism-organisme lain yang menyebabkan, maka tanda-tanda kekurangan unsure
makanan terlihat sebagai berikut :
1. Kekurangan Nitrogen :
Warna daun menjadi hijau muda, kemudian menjadi kuning, jaringan-jaringannya mati, kering dan
berwarna merah coklat. Tanaman kerdil. Perkembangan buahnya tidak sempurna atau tidak baik,
masak belum waktunya.

2. Kekurangan Phosfor :
Warna daun hijau tua, lebih hijau dari biasanya, sering terlihat mengkilap kemerah-merahan. Tangkai
daun lancip-lancip. Daun yang tua kadang-kadang menjadi kekuning-kuningan. Pembentukan buahnya
menjadi jelek dan ini merugikan hasil biji. Pada tanaman kentang, daunnya menjadi hijau tua dan tidak
mengkilap. Tanaman tumbuhnya kerdil.

3. Kekurangan kalium :
Daun mula-mula mengkerut-kerut dan mengkilap. Setelah itu pada ujung dan tepi-tepi daun mulai
terlihat warna kekuning-kuningan yang menjalar diantara tulang-tulang daun, kemudian tampak
bercak-bercak merah coklat dan mati. Bercak coklat ini sering jatuh sehingga daun-daun terlihat
bergerigi. Pada tanaman kelapa dan jeruk, buahnya mudah gugur. Pada kentang, pinggir daun
menggulung dan mengkerut pada permulaan warnanya hijau tua kemudian kuning dengan titik-titik
coklat. Tanaman sebangsa padi akan mempunyai batang yang lemas dan pendek.

4. Kekurangan kalsium :
Kecuali perubahan warna, tenunan-tenunan daun dibeberap tempat mati. Pada ujung dan tepi daun
yang mudah terjadi warna kekuning-kuningan (chlorose) dan menjalar diantara tulang-tulang daun.
Kuncup-kuncup yang tumbuh kembali menjadi mati. Kekurangan kapur mengakibatkan pula perakaran
kurang sekali. Pada umumnya tanaman menjadi lemah.

5. Kekurangan magnesium :
Gejalanya terlihat pada daun-daun yang tua. Mula-mula terlihat setempat-setempat. Chlorose mulai
kelihatan diantara tulang-tulang daun yang menjalar dengan teratur. Warna daun tua itu berubah
menjadi kuning dan berbercak-bercak merah coklat, sedangkan tulang daun tetap hijau. Daun-daun
pada umumnya menjadi lemah. Pembakaran oleh sinar matahari mudah terjadi karena daun tidak
memiliki lapisan “lilin”. Pada tanaman biji-bijian, bila kekurangan Mg, tumbuhnya biji menjadi kurang
kuat.

6. Kekurangan mangan :
Gejala terlihat pada daun muda. Kecuali perubahan warna, pada beberapa tempat jaringan daun mati.
Antara tulang daun terjadi chlorose di mana warnya dari kuning menjadi putih. Pada tanaman gandum,
bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian patah. Pembentukan bijipun menjadi jelek.

7. Kekurangan besi :
Gejala terlihat pada daun muda. Tenunan tidak mati. Mula-mula di antara tulang daun terjadi chlorose.
Tulang daunnya yang semula tinggal hijau warnanya tetapi kemudian menjadi kuning sampai putih.

8. Kekurangan belerang :
Gejala terlihat pada seluruh helai daun muda. Warna daun menjadi hijau muda, kadang-kadang tidak
merata, tetapi mengkilap keputih-putihan. Warnanya dapat juga menjadi kuning sama sekali.

9. Kekurangan cuprum :
Gejala terlihat pada daun muda. Tanda-tanda kelainan mula-mula terjadi setempat-setempat pada
daun. Di mulai pada ujung-ujung daun yang menjadi layu. Jaringan tidak ada yang mati. Kadang-kadang
pada daun yang muda terjadi chlorose.

10. Kekurangan Zinc :


Geja terlihat pada daun tua. Chlorose terjadi diantara tulang daun, kemudian daun cepat mati dan
gugur.

11. Kekurangan molibden :


Pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal, terutama pada tanaman sayuran. Daun berkeriput,
mengering, mati pucuk yang dapat menyebabkan matinya tanaman.
Jelaslah kekurangan unsure makanan pada tanaman akan menyebabkan terganggunya pertumbuhan
tanaman. Akibat akhirnya, produksi tanaman itu menjadi merosot, kita merugi karena gagalnya penanaman.
Untuk itulah kita perlu mengadakan pemupukan yang tujuannya untuk menambah unsure makanan di
dalam tanah. Pemupukan akan berhasil bila kita mengetahui apa yang kurang terdapat di dalam tanah
dengan cara melihat tanda-tanda tersebut. Kalau kita sudah mengetahui apa yang kurang, selanjutnya kita
harus dapat menentukan jenis pupuk apa yang dibutuhkan.

III. Waktu Dan Dosis Pemupukan

Jika hasil panen rendah, sedangkan persediaan air cukup, ini merupakan salah satu pertanda tanaman
perlu dipupuk. Untuk mengetahui pupuk apa yang digunakan atau yang dibutuhkan tanaman dan tanah, ada
dua hal yang harus kita pelajari yaitu :
- Zat makanan apa yang dibutuhkan dalam pupuk.
- Berapa banyak masing-masing zat makanan itu dibutuhkan untuk memperoleh hasil yang tinggi.

Untuk mengetahuinya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain :
1. Menyelidiki tanda-tanda kekurangan pada tanaman yang sedang tumbuh.
2. Menganalisa tanah untuk mendapat kepastian pupuk apa dan berapa banyak dibutuhkannya.
3. Analisa tanaman
4. Melakukan percobaan pemupukan.

1. Menyelidiki tanda-tanda kekurangan pada tanaman yang sedang tumbuh.


Petunjuk tentang tanda-tanda kekurangan zat makanan pada tanaman yang sedang tumbuh yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya dapat dijadikan pegangan. Hanya saja harus diingat, jangan
mencampur adukan antara gejala kekurangan makanan dengan tanda-tanda serangan penyakit atau
kerusakan tanaman akibat serangga. Bila gejala-gejala yang nyata sudah jelas terlihat, untuk
memastikannya diadakanlah analisa tanah dan tanaman atau percobaan pemupukan.

2. Analisa tanah.
Analisa tanah bertujuan untuk menentukan pupuk yang mana yang akan memperbaiki hasil pnen, dan
berapa kadar pemakaiannya untuk pertumbuhan tanaman di daerah kita. Analisa tanah ini tidak dapat
kita lakukan sendiri. Kita bisa meminta bantuan Dinas Pertanian setempat, perguruan tinggi yang ada
atau Balai Penelitian Tanah. Anda tinggal mengirim contoh tanahnya saja.

3. Analisa tanaman.
Analisa tanaman adalah analisa secara kimia terhadap tanaman-tanaman kering atau bagian-bagian
tanaman di laboratorium. Keuntungan metode ini ialah banyaknya zat makanan yang diperlukan dapat
ditentukan dan juga kecermatannya terjamin.
Analisa tanaman ini juga tidak dapat dilakukan oleh kita, sebab harus dilakukan di laboratorium.

4. Melakukan percobaan.
Cara ini merupakan yang terbaik karena dapat diketahui secara jelas pupuk apa dan berapa
jumlahnhya, yang diperlukan suatu lahan. Percobaan ini dapat dilakukan secara sederhana atau yang
agak mendalam dengan suatu rancangan percobaan yang teliti.
A. Waktu Pemupukan.
Pengambilan unsure makanan selama pertumbuhan yaitu dari mulai berkecambah hingga matinya
tanaman tidaklah sama banyaknya, karena selama itu terjadi berbagai proses yang intensitasnya berbeda-
beda. Ada waktu yang tumbuhnya tanaman sangat giat dan cepat sehingga pertukaran zatnyapun intensif.
Misalnya pada tanaman padi, pertumbuhan yang cepat ialah pada saat pembentukan anakan, sedangkan
pada tanaman teh pada waktu mengeluarkan tunas-tunas baru. Ada juga tanaman yang setelah berbunga
mengalami proses pertumbuhan yang cepat, misalnya mentimun, nanas dan sebagian tanaman yang
menghasilkan biji yang banyak mengandung protein. Jelaslah, tingkatan banyaknya unsure makanan yang
diserap tanaman tergantung pada kepentingannya untuk berbagai proses fisiologis. Dengan demikian,
kapankah saat pemupukan yang tepat? Secara garis besarnya, saat pemupukan yang tepat tergantung pada
:
1. Keadaan iklim, terutama hujan atau pengairan. Sebelum unsure makanan yang terkandung dalam
pupuk itu tersedia untuk tanaman, unsure tersebut harus melarut terlebih dahulu karena itu perlu
adanya air yang cukup.
2. Keadaan dan unsure tanaman. Tanaman yang tumbuhnya merana, akan memerlukan pemupukan yang
lebih tepat dan lebih banyak daripada tanaman yang tumbuhnya subur. Tanaman yang berumur
pendek, seperti sayuran dan lain-lainnya memerlukan pemupukan yang perlu dijaga jangan sampai
terlambat. Kemudian juga pada saat-saat pertumbuhan cepat (bertunas, berbuah dan lain-lain),
diperlukan pupuk yang lebih banyak.
3. Macam pupuk yang diberikan. Ada pupuk yang sukar atau lambat tersedia untuk tanaman dan ada
yang cepat dan mudah tercuci oleh air yang meresap di dalam tanah.
Pupuk dapat diberikan sebelum atau pada waktu tanaman sebagai pupuk dasar dan dapat juga sesudah
bertanaman sebagai pupuk susulan.
Berikut ini diberikan beberapa contoh waktu pemberian pupuk pada berbagai macam tanaman.
1. Untuk tanaman semusim.
a. Bila pupuk yang digunakan lambat tersedia bagi tanaman pemberian pupuk kandang, pupuk hijau
atu kompos dilakukan sebelum penanaman. Pupuk kandang yang masih baru dan banyak berisi
jerami atau sisa-sisa makanan yang masih mentah diberikan 2 – 4 minggu sebelumnya. Sedangkan
pupuk kandang yang sudah matang diberikan 1 – 2 minggu sebelumnya. Bila tanahnya ringan dapat
juga beberapa hari sebelum tanam. Pupuk hijau yang sudah tua dan batangnya sudah layu
diberikan 3 – 4 minggu sebelumnya. Bila masih muda, 1 – 3 minggu sebelum tanam. Pupuk buatan
seperti fosfat Cirebon harus diberikan 2 – 4 minggu sebelum penanaman atau penaburan.
b. Bila pupuk yang digunakan mudah larut dan dapat diikat secaara adsorbtif tetapi mudah dilepaskan
kembali sebaiknya diberikan 1 – 3 hari sebelum tanam sebagai pupuk dasar. Pupuk-pupuk yang
demikian antara lain fertifos, superfosfat atau double superfosfat dan garam-garam kalium.
c. Bila menggunakan pupuk yang cepat berubah menjadi persenyawaan yang tidak diadsorbsi oleh
koloid-koloid tanah (mudah terbilas ke dalam tanah), sebaiknya diberikan bersama-sama dengan
penanaman atau sebagai pupuk susulan sesudah penanaman.
Pupuk – pupuk yang terpenting antara lain :
- Garam-garam ammonium yang cepat dirubah menjadi nitrat, misalnya ammonium sulfat dan
ammonium chloride.
- Persenyawaan-persenyawaan N organik, misalnya Urea.
- Garam-garam nitrat misalnya, natrium, calcium, ammonium dan kalium nitrat.

Anda mungkin juga menyukai