Askep Bu Rita (1) - 1
Askep Bu Rita (1) - 1
KELOMPOK II :
1. Andrean Utama (142012018048)
2. Merta Reni (142012018068)
3. Mutahit (142012018024)
4. Venynda Sari (142012018042)
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt,yang telah memberikan
rahmat,hidayah serta kesempatan kepada kelompok kami,sehingga kelompok
kami dapat menyelesaikan LAPORAN KASUS RESUME “Diare” ini tepat pada
waktunya. Tidak lupa pula kami menyampaikan banyak-banyak terimakasih
kepada Dosen pembimbing kami yaitu: Ibu Ns Rita Sari,M.Kep yang telah
membimbing serta mengajarkan kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan kasus resume ”Diare” ini tepat pada waktunya. Seperti kata pepatah
“Tiada gading yang Tak Retak”,demikian pula dengan Laporan kasus resume
ini,tentu masih banyak kekurangan,maka dari pada itu,kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan Laporan kasus resume ini.
Akhir kata kami sampaikan,semoga laporan kasus resume ini dapat berguna dan
membantu proses pembelajaran bagi para mahasiswa,terutama bagi kami sebagai
penyusun.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan (umum dan khusus) ......................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Cairan adalah volume air bisa berupa kekurangan atau kelebihan air. Air
tubuh lebih banyak meningkat tonisitus adalah terminologi guna
perbandingan osmolalitas dari salah satu cairan tubuh yang normal. Cairan
tubuh terdiri dari cairan eksternal dan cairan internal. Sedangkan Elektrolit
adalah substansi yang menyebabkan ion kation (+) dan anion (-).
Tujuan khusus
Mahasiswa mampu menyusun asuhan keperawatan diare pada Ny S.
dari pengkajian, diagnosa, intervensi keperawatan, inplementasi
keperawatan dan evaluasi keperawatan
1
BAB III
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga
kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam
tubuh adalah salah satu bagian dari fisiologi homeostasis. Keseimbangan
cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai
cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari (pelarut) dan zat
tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan
partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam
larutan. Cairan dan Elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,
minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian
tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang
normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang
lainnya, jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang
lainnya.
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu: cairan
intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang
berada di dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan ekstraseluler adalah
cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu: cairan
intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler.
Cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena
metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap untuk melakukan
respons terhadap keadaan fisiologis dan lingkungan. (Tamsuri.2004).
B. PATOFISIOLOGI
ETIOLOGI
Etiologi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit (Burner &
Sudarrth, 2002) :
(a) Ketidakseimbangan Volume Cairan
2
1. Kekurangan volume cairan (Hipovolemik)
Kehilangan cairan dari system gastrointestinal
seperti diare, muntah.
Keringat berlebihan, demam, penurunan asupan
cairan per oral, penggunaan obat-obatan diuretic.
3
C. TANDA DAN GEJALA
o Kelelahan
o Kram otot dan kejang
o Mual
o Pusing
o Pingsan
o Lekas marah
o Muntah
o Mulut kering
o Denyut jantung lambat
o Kejang
o Palpitasi
o Tekanan darah naik turun
o Kurangnya koordinasi
o Sembelit
o Kekakuan sendi
o Rasa haus
o Suhu naik
o Anoreksia
o Berat badan menurun
D. MASALAH KEPERAWATAN
1. Hipovolemik.
Adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan
ekstra seluler (CES) dan dapat terjadi karena kehilangan melalui
kulit, ginjal, gastrointestinal, pendarahan sehingga menimbulkan
syok hipovolemik. Mekanisme nya adalah peningkatan rangsangan
saraf simpatis (peningkatan frekuensi jantung, kontraksi jantung
dan tekanan vaskuler), rasa haus, pelepasan hormone ADH dan
adosteron. Gejala: pusing, lemah, letih, anoreksia, mual muntah,
rasa haus, gangguan mental, konstipasi dan oliguri, penurunan TD,
HR meningkat, suhu meningkat, turgor kulit menurun, lidah terasa
4
kering dan kasar, mukosa mulut kering. Tanda-tanda penurunan
berat badan dengan akut, mata cekung, pengosongan vena
jugularis. Pada bayi dan anak adanya penurunan jumlah air mata.
2. Hipervolemik
Adalah penambahan/kelebihan volume CES dapat terjadi
pada saat:
a. Stimulasi kronis ginjal untuk menahan natrium dan air.
b. Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium
dan air.
c. Kelebihan pemberian cairan.
d. Perpindahan cairan interstisial ke plasma.
e. Gejala: sesak napas, peningkatan dan penurunan TD, nadi
kuat, asites, adema, adanya ronchi, kulit lembab, distensi vena
leher, dan irama gallop.
5
PATHWAY
6
BAB III
TINJAUAN KASUS
KASUS
Pada tanggal 15 Mei 2019, pukul 11.30 WIB Ny.S datangdari UGD RS
Mitra Husada ruang perawatan UGD dengan keluhan diare selama 2 hari. Klien
berumur 35th dan mengatakan sudah diare selama 2 hari. BAB encer berlendir
dengan frekuensi 6-7 kali setiap harinya. Menurut hasil observasi perawat badan
klien panas, warna dan bau feses khas. Setelah ditanya kembali klien mengatakan
sebelumnya makan makanan pedas. Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan
Tanda-tandavital :
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 38 º C
Keadaan umum : Lemah
Mukosa bibir kering, turgor kulit kurang elastis
I. IDENTITAS
a. Biodata Klien
Nama : Ny.S
7
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Bumiratu, RT 01/05
b. Penanggung Jawab
Nama : Tn.A
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 50 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
hubungan dengan klien : Anak klien
alamat : Bumiratu, RT 01/05
8
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami DM,
Hipertensi, dan penyakit menurun lainnya.
- BAK 3x1 sehari berbau khas 5x1 sehari tidak berbau khas
3. Aktivitas Fisik Klien sebelum sakit Klien sesuda sakit tidak bisa
tidak ada hambatan dan melakukan pekerjaan sendiri
mampu bekerja dan
melakukan hal lain
sendri
Istirahat Tidur Sebelum sakit klien bisa Sesudah sakit klien tidur
tidur selama 6-7 jam/ selama 3-4 jam karena klien
hari sering terbangun pada malam
hari
4. Personal Hygiene
- Mandi Sebelum sakit klien Sesudah sakit klien mandi
mandi 3x1 Sehari 2x1 sehari dan tidak
membersihkan mulut membersihkan mulut dan
9
dan mencuci rambut memcuci rambut
5.- Ganti Pakaian Sebelum sakit klien bisa Sesudah sakit klien tidak
melakukan sendri dapat mekakukanya sendri
V. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV : - TD : 110/70 mmHg - N : 84x/ menit
- RR : 20x/ menit - Suhu : 38 º C
d. Kepala
- Ekspresi Wajah : Tenang
- Rambut : Rambut beruban, persebaran merata, berminyak.
- Wajah : Simetris, tidak ada luka
10
- Mata : Sklera putih, Konjungtiva merah muda, dapat
membuka mata secara spontan
- Hidung : Tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada Secret.
- Mulut : Tidak ada sariawan, simetris, mukosa kering
- Telinga : Simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik
- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembengkakan vena jugularis
e. Thorax
- Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan dan luka
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada dada
- Perkusi : Suara paru sonor, suara jantung dullnes
- Auskultasi : Tidak ada bunyi tambahan, irama jantung teratur
f. Abdomens
- Inspeksi : Bentuk perut datar
- Auskultasi : Bising usus 14x / menit
- Perkusi : Suara hipertimpani
- Palpasi : Tidak ada pembesaran hepar
g. Ekstermitas
- Atas : Jari lengkap, terpasang infus RA : D5 pada tangan kanan,
tonus otot 5 I 5
- Bawah : Jari lengkap, tonus otot 5I5
h. Genetalia : Tidak dikaji
VII. TERAPI
- Infus RA : RL 30 TMP
11
- Injeksi Cefotaxime 3 x 1
- Sanmol 3 x 1
- Antasid syrup 3 x 1
ANALISA DATA
Nama : Ny.S
Dx. Medis : Diare
12
sebelumnya.
DO :
Do:- Keadaan Umum Lemah
- Konsistensi fases cair dan
berlendir
- Mukosabibirkering
- Suara perut hipertimpani
- Tugor kulit menurun
2. Ds:
- Klien mengatakan badan Proses infeksi penyakit Peningkatan suhu
panas tubuh
Do: - Keluhan utama lemah
- S : 38OC
- N : 84 X/menit
- TD : 110/70 mmHg
- RR : 20 X/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : Ny.S
Dx. Medis : Diare
No DIAGNOSA MEDIS
13
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Ny.S
Dx.Medis : Diare
14
- Suhu tubuh 3.Membantu
normal 3. Anjurkan klien mengurangi
- Keluhan utama untuk memakai penguapan pada
kembali normal baju tipis dan tubuh.
- Demam klien dapat menyerap
turun keringat.
4. Menganti cairan
4. Anjurkan klien yang hilang.
minum sedikit tapi
sering.
5. Menentukan
5. Kolaborasi pemberian obat
dengan dokter secara tepat.
dalam pemberian
obat.
15
memasang infus pada Masalah I
klien. Ketidakseimbangan cairan dan
5.Mengkolaborasikan elektrolit berhubungan dengan
dengan dokter. kehilangan cairan sekunder
teratasi sebagian
Masalah II
1. Membina hubungan Hipertermi berhubungan dengan
saling percaya antara proses infeksi penyakit teratasi
perawat dengan klien. sebagian
2. Memberikan kompres P : lanjutkan intervensi 1-5
pada klien.
3. Membantu menggati
pakaian klien
4. Memberi klien minum
5. Mengkolaborasikan
2. 16/05/19 dengan dokter
10.00
16
sekunder teratasi
Masalah II
Hipertermi berhubungan
dengan proses infeksi
penyakit teratasi
P : Intervensi dihentikan
Klien sudah boleh pulang
17
DAFTAR PUSTAKA
18