Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN DASAR KEBUTUHAN

CAIRAN DAN ELEKTROLIT

DOSEN PEMBIMBING : Ns, Rita Sari,M.Kep

KELOMPOK II :
1. Andrean Utama (142012018048)
2. Merta Reni (142012018068)
3. Mutahit (142012018024)
4. Venynda Sari (142012018042)

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt,yang telah memberikan
rahmat,hidayah serta kesempatan kepada kelompok kami,sehingga kelompok
kami dapat menyelesaikan LAPORAN KASUS RESUME “Diare” ini tepat pada
waktunya. Tidak lupa pula kami menyampaikan banyak-banyak terimakasih
kepada Dosen pembimbing kami yaitu: Ibu Ns Rita Sari,M.Kep yang telah
membimbing serta mengajarkan kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan kasus resume ”Diare” ini tepat pada waktunya. Seperti kata pepatah
“Tiada gading yang Tak Retak”,demikian pula dengan Laporan kasus resume
ini,tentu masih banyak kekurangan,maka dari pada itu,kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan Laporan kasus resume ini.
Akhir kata kami sampaikan,semoga laporan kasus resume ini dapat berguna dan
membantu proses pembelajaran bagi para mahasiswa,terutama bagi kami sebagai
penyusun.

PRINGSEWU, Mei 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan (umum dan khusus) ......................................................................... 1

BAB III TINJAUAN TEORI


A. DEFINISI .................................................................................................... 2
B. PATOFISIOLOGI ....................................................................................... 2
C. TANDA DAN GEJALA ............................................................................. 4
D. MASALAH KEPERAWATAN .................................................................. 4

BAB III TINJAUAN KASUS ........................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Cairan adalah volume air bisa berupa kekurangan atau kelebihan air. Air
tubuh lebih banyak meningkat tonisitus adalah terminologi guna
perbandingan osmolalitas dari salah satu cairan tubuh yang normal. Cairan
tubuh terdiri dari cairan eksternal dan cairan internal. Sedangkan Elektrolit
adalah substansi yang menyebabkan ion kation (+) dan anion (-).

B. Tujuan (umum dan khusus)


 Tujuan Umum
Tujuan dari penyusunan laporan pendahuluan tentang Diare ini agar
mahasiswa mampu secara kongnitif, efektif serta motorik dan
menyususun asuhan keperawatan pada klien Diare.

 Tujuan khusus
Mahasiswa mampu menyusun asuhan keperawatan diare pada Ny S.
dari pengkajian, diagnosa, intervensi keperawatan, inplementasi
keperawatan dan evaluasi keperawatan

1
BAB III
TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga
kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam
tubuh adalah salah satu bagian dari fisiologi homeostasis. Keseimbangan
cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai
cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari (pelarut) dan zat
tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan
partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam
larutan. Cairan dan Elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,
minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian
tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang
normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang
lainnya, jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang
lainnya.
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu: cairan
intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang
berada di dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan ekstraseluler adalah
cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu: cairan
intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler.
Cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena
metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap untuk melakukan
respons terhadap keadaan fisiologis dan lingkungan. (Tamsuri.2004).

B. PATOFISIOLOGI
 ETIOLOGI
Etiologi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit (Burner &
Sudarrth, 2002) :
(a) Ketidakseimbangan Volume Cairan

2
1. Kekurangan volume cairan (Hipovolemik)
 Kehilangan cairan dari system gastrointestinal
seperti diare, muntah.
 Keringat berlebihan, demam, penurunan asupan
cairan per oral, penggunaan obat-obatan diuretic.

2. Kelebihan volume cairan (Hipervolemik)


Gagal jantung kongestif, gagal ginjal, sirosis, asupan
natrium berlebih.
(b) Ketidakseimbangan Elektrolit
1. Hiponatremia
Penyakit ginjal insufisiensi adrenal kehilangan melalui
gastrointestinal pengeluaran diuretic.
2. Hipernatremia
Mengkonsumsi sejumlah besar larutan garam pekat,
Pemberian larutan salin hipertonik lewat IV secara
iatrogenic.
3. Hipokalemiagastrointestial
Penggunaan diuretic yang dapat membuang kalium,
diare, muntah atau kehilangan cairan lain melalui
saluran.
4. Hiperkalemia
Gagal ginjal, dehidrasi hipertonik, kerusakan selular
yang parah seperti akibat luka bakar dan trauma.
5. Hipokalsemia
Pemberian darah yang mengandung sitrat dengan cepat,
hipoalbuminemia, hopoparatiroidisme, difisiensi
vitamin D, penyakit-penyakit neoplastik, pancreatitis.
6. Hiperkalsemia
Metastase tumor tulang, osteoporosis, imobilisasi yang
lama.

3
C. TANDA DAN GEJALA
o Kelelahan
o Kram otot dan kejang
o Mual
o Pusing
o Pingsan
o Lekas marah
o Muntah
o Mulut kering
o Denyut jantung lambat
o Kejang
o Palpitasi
o Tekanan darah naik turun
o Kurangnya koordinasi
o Sembelit
o Kekakuan sendi
o Rasa haus
o Suhu naik
o Anoreksia
o Berat badan menurun

D. MASALAH KEPERAWATAN
1. Hipovolemik.
Adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan
ekstra seluler (CES) dan dapat terjadi karena kehilangan melalui
kulit, ginjal, gastrointestinal, pendarahan sehingga menimbulkan
syok hipovolemik. Mekanisme nya adalah peningkatan rangsangan
saraf simpatis (peningkatan frekuensi jantung, kontraksi jantung
dan tekanan vaskuler), rasa haus, pelepasan hormone ADH dan
adosteron. Gejala: pusing, lemah, letih, anoreksia, mual muntah,
rasa haus, gangguan mental, konstipasi dan oliguri, penurunan TD,
HR meningkat, suhu meningkat, turgor kulit menurun, lidah terasa

4
kering dan kasar, mukosa mulut kering. Tanda-tanda penurunan
berat badan dengan akut, mata cekung, pengosongan vena
jugularis. Pada bayi dan anak adanya penurunan jumlah air mata.

2. Hipervolemik
Adalah penambahan/kelebihan volume CES dapat terjadi
pada saat:
a. Stimulasi kronis ginjal untuk menahan natrium dan air.
b. Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium
dan air.
c. Kelebihan pemberian cairan.
d. Perpindahan cairan interstisial ke plasma.
e. Gejala: sesak napas, peningkatan dan penurunan TD, nadi
kuat, asites, adema, adanya ronchi, kulit lembab, distensi vena
leher, dan irama gallop.

5
PATHWAY

6
BAB III
TINJAUAN KASUS

KASUS

Pada tanggal 15 Mei 2019, pukul 11.30 WIB Ny.S datangdari UGD RS
Mitra Husada ruang perawatan UGD dengan keluhan diare selama 2 hari. Klien
berumur 35th dan mengatakan sudah diare selama 2 hari. BAB encer berlendir
dengan frekuensi 6-7 kali setiap harinya. Menurut hasil observasi perawat badan
klien panas, warna dan bau feses khas. Setelah ditanya kembali klien mengatakan
sebelumnya makan makanan pedas. Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan
Tanda-tandavital :
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 38 º C
Keadaan umum : Lemah
Mukosa bibir kering, turgor kulit kurang elastis

PENGKAJIAN DATA KEPERAWATAN

No. Register : 2019


Ruang : UGD
Tgl/ jam MRS : 15 Mei 2019, jam 11.30 WIB
Tgl pengkajian : 15 Mei 2019
Dignosa medis : Diare

I. IDENTITAS
a. Biodata Klien
Nama : Ny.S

7
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Bumiratu, RT 01/05

b. Penanggung Jawab
Nama : Tn.A
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 50 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
hubungan dengan klien : Anak klien
alamat : Bumiratu, RT 01/05

II. RIWAYAT KESEHATAN


a. Keluhan Utama
Klien menyatakan diare 2 hari.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien menyatakan sudah diare ± 2 hari yang lalu sejak tanggal 15 Mei 2019.
Klien BAB encer,dengan frekuensi 6-7x setiap harinya ( ± 300cc),warna dan
bau khas feses. Klien menyatakan sebelumnya mengkonsumsi makanan pedas.
Klien juga mengatakan badannya panas.
c. Riwayat Penyakit dahulu
Klien mengatakan sebelumnya Klien tidak pernah sakit seperti ini. Klien juga
tidak pernah MRS sebelumnya.
d. Riwayat Penyakit Keluarga

8
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami DM,
Hipertensi, dan penyakit menurun lainnya.

III. POLA AKTIVITAS SEHARI – HARI

No Pola Aktivitas Sebelum sakit Saat sakit


1. Nutrisi 3x1 Sehari Nasi, lauk, 3x1 sehari nasi, lauk, sayur
- Makan sayur dan buah. Porsi dan buah porsi tidak habis
selalu habis
- Minum 1800 Ml 1600 mL

2. Pola Eliminasi 3x1 sehari konsintensi 5x1 sehari konsintensi cair


- BAB padat berwarna kuning tidak berlender dan tidak
kecoklatan dan berbau berdarah
khas

- BAK 3x1 sehari berbau khas 5x1 sehari tidak berbau khas

3. Aktivitas Fisik Klien sebelum sakit Klien sesuda sakit tidak bisa
tidak ada hambatan dan melakukan pekerjaan sendiri
mampu bekerja dan
melakukan hal lain
sendri

Istirahat Tidur Sebelum sakit klien bisa Sesudah sakit klien tidur
tidur selama 6-7 jam/ selama 3-4 jam karena klien
hari sering terbangun pada malam
hari
4. Personal Hygiene
- Mandi Sebelum sakit klien Sesudah sakit klien mandi
mandi 3x1 Sehari 2x1 sehari dan tidak
membersihkan mulut membersihkan mulut dan

9
dan mencuci rambut memcuci rambut

5.- Ganti Pakaian Sebelum sakit klien bisa Sesudah sakit klien tidak
melakukan sendri dapat mekakukanya sendri

IV. DATA PSIKOSOSIAL


a. Status Emosi
Klien tampak tenang saat dilakukan pengkajian
b. Konsep Diri
Klien menerima penyakitnya dengan ikhlas dan menganggapnya sebagai
cobaan dari Tuhan
c. Interaksi Sosial
Klien sangat kooperatif saat dilakukan pengkajian.
d. Spiritual
Klien beragama Islam.

V. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV : - TD : 110/70 mmHg - N : 84x/ menit
- RR : 20x/ menit - Suhu : 38 º C
d. Kepala
- Ekspresi Wajah : Tenang
- Rambut : Rambut beruban, persebaran merata, berminyak.
- Wajah : Simetris, tidak ada luka

10
- Mata : Sklera putih, Konjungtiva merah muda, dapat
membuka mata secara spontan
- Hidung : Tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada Secret.
- Mulut : Tidak ada sariawan, simetris, mukosa kering
- Telinga : Simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik
- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembengkakan vena jugularis
e. Thorax
- Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan dan luka
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada dada
- Perkusi : Suara paru sonor, suara jantung dullnes
- Auskultasi : Tidak ada bunyi tambahan, irama jantung teratur

f. Abdomens
- Inspeksi : Bentuk perut datar
- Auskultasi : Bising usus 14x / menit
- Perkusi : Suara hipertimpani
- Palpasi : Tidak ada pembesaran hepar
g. Ekstermitas
- Atas : Jari lengkap, terpasang infus RA : D5 pada tangan kanan,
tonus otot 5 I 5
- Bawah : Jari lengkap, tonus otot 5I5
h. Genetalia : Tidak dikaji

VI. DATA PENUNJANG


- HB : 11,56
- Leukosit : 10.000
- Trombosit : 154.000
- HT : 36

VII. TERAPI
- Infus RA : RL 30 TMP

11
- Injeksi Cefotaxime 3 x 1
- Sanmol 3 x 1
- Antasid syrup 3 x 1

DS : - klien mengatakan diare 2 hari


- klien mengatakan BAB klien encer dengan frekuensi 6 – 7 x / hari
- klien mengatakan feses berbau dan berwarna khas feses, cair tidak ada
ampas
- klien mengatakan sebelumnya mengkonsumsi makanan pedas
- klien mengatakan badannya panas

DO : - Keluhan utama Lemah


- Suhu : 38 º C - TD : 110/70 mmHg
- Nadi : 84 x / menit - RR : 20 x /menit
- Konsistensi feses cair
- Mukosa bibir kering
- Suara perut hipertimpani

ANALISA DATA

Nama : Ny.S
Dx. Medis : Diare

NO DATA PENYEBAB MASALAH


Ds:
1. DS : Kehilangan cairan sekunder Kurang volume cairan
- Klien mengatakan diare 2 hari akibat diare. dan elektrolit.
- Klien mengatakan saat BAB
feses klien encer dan berlendir.
- Klien mengatakan BAB 6-
7X dalam sehari.
- Klien mengatakan
mengonsumsi makanan pedas

12
sebelumnya.
DO :
Do:- Keadaan Umum Lemah
- Konsistensi fases cair dan
berlendir
- Mukosabibirkering
- Suara perut hipertimpani
- Tugor kulit menurun
2. Ds:
- Klien mengatakan badan Proses infeksi penyakit Peningkatan suhu
panas tubuh
Do: - Keluhan utama lemah
- S : 38OC
- N : 84 X/menit
- TD : 110/70 mmHg
- RR : 20 X/menit

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama : Ny.S
Dx. Medis : Diare

No DIAGNOSA MEDIS

1. Kurang volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan Kehilangan cairan


sekunder akibat diare.
2. Hipertermi brerhubungan dengan proses infeksi Penyakit.

13
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Ny.S
Dx.Medis : Diare

No DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


1. Ketidakseimbanga Setelah 1. Pantau tanda dan 1.Penurunan volume
n cairan dan dilakukan gejala dehidrasi. cairan dan elektrolit
elektrolit tindakan menyebabkan
berhubungan keperawatan dehidrasi jaringan.
dengan kehilangan dalam waktu 2. Pantau input dan 2.Dehidrasi dapat
cairan sekunder. 1X24 jam output. meningkatkan laju
diharapkan : filtasi glomerulus.
- TTV dalam 3. Bina hubungan 3.Mempermudah
batas normal saling percaya. melakukan intervensi
- Tidak ada selanjutnya.
tanda-tanda 4. Pemberian cairan 4.Pemberian cairan
dehidrasi parenteral sesuai secara cepat dapat
- Frekuensi dengan umur. sebagai penganti
BAB 1X / hari cairan yang hilang.
5. Kolaborasi 5.Menentukan
dengan dokter pemberian obat secara
dalam pemberian tepat.
obat.

2. Hipertermi Setelah 1.Mempermudah


berhubungan diberikan 1. Bina hubungan melakukan
dengan proses tindakan saling percaya. intervensi
infeksi penyakit. keperawatan selanjutnya.
dalam waktu 2.Membantu
1X24 jam 2. Berikan kompres menurunkan suhu
diharapkan : pada klien. tubuh klien.

14
- Suhu tubuh 3.Membantu
normal 3. Anjurkan klien mengurangi
- Keluhan utama untuk memakai penguapan pada
kembali normal baju tipis dan tubuh.
- Demam klien dapat menyerap
turun keringat.
4. Menganti cairan
4. Anjurkan klien yang hilang.
minum sedikit tapi
sering.
5. Menentukan
5. Kolaborasi pemberian obat
dengan dokter secara tepat.
dalam pemberian
obat.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Tgl/jam Implementasi Evaluasi ttd


dx
1. 16/05/19 1. Memantau TTV S : Klien mengatakan diare
08.00 2. Memantau intake dan berkurang dan panas sudah
output dengan mulai turun
memperhatikan tetesan O : Keadaan umum sedang, diare
infuse dan BAB, BAK berkurang 3-4x/hari, ampas
klien ada, panas mulai turun
3. Membina hubungan S : 37,6 C
saling percaya dengan Td : 110/70mmHg
klien N :80x/mnt
4. Memberikan cairan RR :20x/mnt
parenteral dengan A :

15
memasang infus pada Masalah I
klien. Ketidakseimbangan cairan dan
5.Mengkolaborasikan elektrolit berhubungan dengan
dengan dokter. kehilangan cairan sekunder
teratasi sebagian
Masalah II
1. Membina hubungan Hipertermi berhubungan dengan
saling percaya antara proses infeksi penyakit teratasi
perawat dengan klien. sebagian
2. Memberikan kompres P : lanjutkan intervensi 1-5
pada klien.
3. Membantu menggati
pakaian klien
4. Memberi klien minum
5. Mengkolaborasikan
2. 16/05/19 dengan dokter
10.00

S : Klien mengatakan diare sudah


jarang dan klien sudah tidak
panas
O : Keluhan utama hilang, diare
cair tapi berampas, frekuensi
1-2 x/hari, panas hilang,
T : 120/80 mmHg,
S : 36,5 C
RR : 20x/mnt
N : 80x/mnt
A : MasalahI
Ketidakseimbangan cairan
dan elektrolit berhubungan
dengan kehilangan cairan

16
sekunder teratasi
Masalah II
Hipertermi berhubungan
dengan proses infeksi
penyakit teratasi
P : Intervensi dihentikan
Klien sudah boleh pulang

17
DAFTAR PUSTAKA

- Lynda Juall Carpenito R.N., M.S.N., Rencana Asuhan & Dokumentasi


Keperawatan, Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1999
- Nurarif,amin huda dan Kusuma hardini 2015. Aplikasi asuhan keperawatan
berdasarkan diagnosis Nanda NicNoc
- Herman T. Herman dan Kamistsuru 2017 Diagnosa keperawatan berdasarkan
Nanda-1

18

Anda mungkin juga menyukai