Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KELENGKAPAN

KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DI KLINIK BERSALIN


MENTARI PERIODE JANUARI SAMPAI JULI TAHUN 2017

Age And Parity Relationship Of Pregnant Women With Completion Of Antenatal Care (ANC)
Visits In Crossing Clinic Mentari Januari To July 2017 Period

Patrisia Agusta Dewi Sarumaha 1*, Afrahul padilah Siregar2, Tuti Hariani3
1
Mahasiswa D4 Kebidanan, Fakultas Farmasi Dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia, Medan, Indonesia
2
Dosen D4 Kebidanan, Fakultas Farmasi Dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia, Medan, Indonesia
3
Dosen D4 Kebidanan, Fakultas Farmasi Dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia, Medan, Indonesia
*Penulis Korespondensi

Abstrak
Pendahuluan: Antenatal care (ANC) asuhan yang diberikan oleh perawat atau tenaga medis
mulai dari konsepsi sampai persalinan. Asuhan diberikan berdasarkan keadaan fisik, emosional, dan
sosial ibu, janin, pasangan, serta anggota keluarga. Asuhan perawatan pada ibu hamil sangat
diperlukan untuk menjamin kesehatan ibu dan janin. Pemeriksaan Antenatal merupakan salah satu
tahapan penting menuju kehamilan yang sehat. Antenatal care (ANC) adalah pengawasan sebelum
persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Tujuan :
Mengetahui hubungan umur dan paritas dengan kelengkapan kunjungan antenatal care (ANC) di
Klinik Bersalin Mentari tahun 2017. Metode : Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah
cross sectional dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari rekam medik di Klinik Bersalin
Mentari Binjai tahun 2017. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu hamil yang melakukan
kunjungan antenatal care dengan sampel yang diambil pada periode januari sampai juli tahun 2017
sebanyak 34 ibu. Hasil : Hasil penelitian dengan menggunakan chi-square menunjukan ada hubungan
usia dengan kelengkapan kunjungan ANC dengan nilai sig-p (0,010)<a(0,05) dan menunjukan ada
hubungan paritas dengan kelengkapan kunjungan ANC dengan sig-p (0,037)<a(0,05). Kesimpulan :
dalam penelitian ini ada hubungan umur dan paritas ibu hamil dengan kelengkapan kunjungan
antenatal care (ANC) di Klinik Bersalin Mentari tahun 2017.
Kata Kunci : Umur, Paritas, Kelengkapan kunjungan Antenatal care

Abstract
Introduction: Antenatal care (ANC) care provided by nurses or medical personnel from conception to
delivery. Care is given based on the physical, emotional, and social conditions of the mother, fetus,
partner, and family members. Care for pregnant women is very necessary to ensure the health of the
mother and fetus. Antenatal examination is one of the important stages towards a healthy pregnancy.
Antenatal care (ANC) is a pre-labor monitoring primarily aimed at the growth and development of
the fetus in the womb. Objective: To determine the relationship of age and parity with the
completeness of antenatal care (ANC) visits at the Mentari Maternity Clinic in 2017. Method: The
design used in this study was cross sectional using secondary data from medical records at the
Mentari Binjai Maternity Clinic in 2017. The population in this study were all pregnant women who
took antenatal care visits with samples taken from January to July 2017 as many as 34 mothers.
Results: The results of the study using chi-square showed an association of age with completeness of
ANC visits with sig-p values (0.010) <a (0.05) and showed a relationship of parity with completeness
of ANC visits with sig-p (0.037) <a (0 , 05). Conclusion: in this study there was a relationship
between age and parity of pregnant women with complete antenatal care (ANC) visits at the Mentari
Maternity Clinic in 2017.
Keywords: Age, Parity, Completeness of Antenatal care visit

Alamat Korespondensi :
Patrisia Agusta Dewi Sarumaha : Desa Hiliamaeta niha, Luaha Gundre, Nias Selatan, Indonesia, Hp.
082375242840, Email : patrisiaagustadewisarumaha@gmail.com

1
PENDAHULUAN MDGs yaitu 102/100.000 kelahiran hidup pada
Kesehatan kehamilan pada ibu hamil tahun 2020 (3).
merupakan situasi yang perlu diperhatikan Menurut Profil Dinas Kesehatan Kota
untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Medan tahun 2014 yang terdapat 39
Masa ini memerlukan perhatian khusus, karena Puskesmas jumlah ibu hamil sebanyak 53.734
masa ini akan menentukan kualitas kehidupan jiwa dan terdapat jumlah ibu hamil yang
selanjutnya, khususnya bagi anak atau bayi paling banyak yaitu di Puskesmas Medan Deli
yang dikandung. Usaha yang perlu dilakukan sebanyak 3099 orang dimana terdapat jumlah
bagi para ibu untuk selalu menjaga dan ibu hamil yang risiko tinggi sebanyak 619
mengetahui kondisi kehamilanya adalah orang. AKI di Kota Medan adalah 9 orang
melakukan kunjungan kepada tenaga medis dimana 3 diantaranya terdapat di puskesmas
untuk memeriksa perkembangan janin yang Medan Deli. Studi pendahuluan yang telah
ada di dalam kandungannya atau lebih sering dilakuk (Kunjungan pertama) pada bulan
dikenal dengan kunjungan antenatal care Agustus sebesar 62,5%, sedangkan cakupan
(ANC). K4 (Kunjungan keempat) hanya 60,3% (2).
World Health Organization (WHO) pada Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
tahun 2014 memperkirakan bahwa ada tahun 2013 yang dilakukan Kementrian
500.000 kematian ibu melahirkan di seluruh Kesehatan memperlihatkan bahwa data
dunia setiap tahunnya. Adapun 99% terjadi di cakupan antenatal care (ANC) di Indonesia
negara berkembang. Berdasarkan angka selama periode 3 tahun terakhir pada tahun
tersebut, diperkirakan bahwa hampir satu 2010 – 2013 yaitu tahun 2010 sebesar 92.7 %
orang ibu setiap menit meninggal akibat dan tahun 2013 sebesar 95.2 %. Cakupan ANC
kehamilan dan persalinan. Angka kematian pertama pada trimester 1 selama periode 3
maternal di negara berkembang diperkirakan tahun terakhir pada tahun 2010 – 2013 yaitu
mencapai 100 sampai 1.000 lebih per 100.000 tahun 2010 sebesar 72.3 % dan tahun 2013
kelahiran hidup, sedangkan di negara maju sebesar 81.3 %. Cakupan K4 selama periode 3
berkisar antara 7 sampai 15 per 100.000 tahun terakhir pada tahun 2010 – 2013 yaitu
kelahiran hidup. Hal ini menunjukan bahwa di tahun 2010 sebesar 61.4 % dan tahun 2013
negara berkembang risiko kematian maternal sebesar 70.0 % (4).
adalah satu di antara 29 persalinan, sedangkan Berdasarkan hasil survei awal yang
di negara maju adalah satu di antara 29.000 dilakukan peneliti di Klinik Bersalin Mentari,
persalinan (1). dengan metode wawancara terhadap 10 ibu
Angka kematian ibu (AKI) tahun 2014 di hamil, 4 ibu hamil yang melakukan kunjungan
Negara maju dan berkambang, Malaysia 29 antenatal care (ANC) secara rutin melakukan
per 100.000 kelahiran hidup, Singapura 6 per kunjungan 4x sesuai jadwal yang ditentukan.
100.000 kelahiran hidup, Thailand 26 per Sedangakn 6 ibu hamil tidak kunjungan
100.000 kelahiran hidup dan Vietnam 49 per Antenatal care (ANC) kurang 4x tidak sesuai
100.000 kelahiran hidup AKI di Indonesia dengan jadwal ANC dengan alasan ibu lupa,
yang tertinggi di Negara Association South tidak ada waktu kesana kesehatan, kurangnya
Easth Asian Nation (ASEAN) yakni 190 per pengetahuan ibu tentang ANC, merasa ANC
kelahiran hidup (2). tidak perlu dilakukan
Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2014 di Berdasarkan latar belakang di atas, maka
Indonesia menduduki urutan ketiga tertinggi di peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara. mengenai hubungan usia dan paritas ibu hamil
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan dengan kelengkapan kunjungan antenatal care
Indonesia (SDKI) tahun 2014 AKI berjumlah (ANC) di Klinik Bersalin Mentari tahun 2017.
305/100.000 kelahiran hidup, jumlah ini jauh Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui
dari target Pembangunan Millenium atau hubungan usia dan paritas dengan kelengkapan

2
kunjungan antenatal care (ANC) di Klinik kunjungan ANC). Pada hasil perhitungan
Bersalin Mentari tahun 2017. statistik p value (0,05). Apabila hasil
perhitungan menunjukan nilai p < p value
METODE PENELITIAN (0,05) maka dikatakan hipotesa ditolak, artinya
Desain penelitian merupakan bagia dari kedua variabel secara statistic mempunyai
yang berisi uraian-uraian alur penelitian yang hubungan yang signitifkan. Kemudian unutk
menggambarkan pola pikir penelitian dalam menjelaskan adanya hubungan antara variabel
melakukan penelitian (20). terikat dan variabel bebas digunakan analisis
Pada penelitian ini menggunakan tabulasi silang.
desain penelitian survei analitik dengan
pendekatan cross sectional yaitu pendekatan HASIL
yang dilakukan untuk mempelajari dinamika Analisa univariat : Berdasarkan dari Tabel 1
korelasi antara Hubungan umur dan paritas dapat diketahui bahwa dari 34 ibu hamil yang
dengan kelengkapan kunjungan ANC di Klinik melakukan kunjungan ANC di Klinik Bersalin
Bersalin Mentari tahun 2017. Mentari, ibu hamil yang melakukan kunjungan
Lokasi penelitian ini adalah klinik ANC pada usia <20 tahun sebanyak 10
Bersalin Mentari Jln. T. Amir Hamzah Kel. responden (29,4%), 20-35 tahun sebanyak 13
Kwalat Begumit Kec. Binjai Kab. Langkat responden (38,,2%), dan umur > 35 tahun
Karena saat survei awal masih banyak di sebanyak 11 responden (32,4%). Berdasarkan
jumpai ibu hamil tidak melakukan ANC hasil dari Paritas dapat diketahui bahwa dari
dengan lengkap. Penelitian ini dilaksanakan 34 ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC
dari bulan Januari – Juni 2017. di Klinik Bersalin Mentari, paritas primipara
Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 9 ibu (26,5%), pada multipara
seluruh ibu hamil trimester III yang melakukan sebanyak 10 ibu (29,4%), dan grandemultipara
kunjungan antenatal care (ANC) ada 6 orang sebanyak 15 ibu (44,1%).
di klinik bersalin Mentari tahun 2017
berjumlah 34 orang. Tabel 1.
Sampel adalah sebagian dari populasi Distribusi Frekuensi Umur dan paritas ibu
yang melakukan kunjungan ANC di Klinik
yang mempunyai kualitas dan karekteristik
Bersalin Mentari Binjai tahun 2017
tertentu. Teknik pengambialan sampel dalam
penelitian ini yaitu total populasi dijadikan No Umur Jumlah
sampel berjumlah 34 orang.
f %
Data primer yaitu data yang di peroleh
1 <20 10 29,4
dari responden yaitu pasien yang datang dari
2 20-35 13 38,2
klinik bersalin Mentari tahun 2017 dengan
3 >35 11 32,4
kuesioner yang telah disediakan disebarkan
Jumlah
secara langsung dari responden. No Paritas
f %
Analisa univariat dilakukan untuk
1 Primipara 9 26,5
menjelaskan atau mendeskripsikan data yang
2 Multipara 10 29,4
dilakukan pada tiap variabel, dari hasil
3 Grandemultipara 15 44,1
penelitian data disajikan dalam tabel distribusi
frekuensi.
Analisa Bivariat : Berdasarkan tabel 2 dapat
Analisa bivariat yaitu analisa yang
diketahui dapat dilihat tabulasi silang antara
dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
umur frekuensi Kelengkapan Kunjungan ANC
berhubungan dan berkolerasi. Penelitian ini
di Klinik Bersalin Mentari dari 34 ibu hamil
menggunakan chi-square untuk menganalisi
pada umur <20 tahun sebanyak 10 responden
hubungan antara variabel bebas (usia dan
(29,4%), yang melakukan kunjungan ANC
paritas) dan variabel terikat (kelengkapan

3
lengkap yaitu sebanyak 7 responden lengkap sebanyak 8 responden (23,5%). Dan
(20,6%)dan yang tidak melakukan kunjungan pada kelompok paritas grandemultipara
ANC sebanyak 3 responden (8,8%). Pada sebanyak 15 responden (44,1%), yang
kelompok umur 20-35 tahun yang melakukan melakukan kunjungan ANC lengkap sebanyak
kunjungan ANC sebanyak 13 responden 3 responden (8,8%) dan yang tidak melakukan
(38,2%) yang melakukan kunjungan ANC kunjungan ANC lengkap sebanyak 12
lengkap sebanyak 2 responden (5,9%) dan responden (35,3%)
yang tidak melakukan kunjungan ANC Berdasarkan hasil uji statistik chi-
lengkap sebanyak 11 responden (32,4%). Dan square dengan tingkat kepercayaan 95%
pada kelompok umur >35 tahun sebanyak 11 didapatkan nilai P = 0,037 ( p<0,05), artinya
responden (32,4%), yang melakukan Ha diterima Ho ditolak, terdapat hubungan
kunjungan ANC lengkap sebanyak 2 yang bermakna yang bermakna antara paritas
responden (5,9%) dan yang tidak melakukan ibu dengan kelengkapan kunjungan ANC.
kunjungan ANC lengkap sebanyak 9
responden (26,5%). TABEL 3.
Berdasarkan hasil uji statistik chi- Tabulasi Silang Paritas Dengan Kelengkapan
square dengan tingkat kepercayaan 95% Kunjungan ANC di Klinik Bersalin Mentari
didapatkan nilai P = 0,010 ( p<0,05), artinya tahun 2017
Ha diterima Ho ditolak, terdapat hubungan Frekuensi Kelengkapan
Kunjungan ANC
yang bermakna antara umur ibu dengan No Paritas Tidak
Jumlah
Sig P
kelengkapan kunjungan ANC. Lengkap Lengkap
Tabel 2. f % f % F %
1 Primipara 6 17,6 3 8,8 9 26,5
Tabulasi Silang Umur Dengan Kelengkapan
0,037
Kunjungan ANC di Klinik Bersalin Mentari 2 Multipara 3 5,9 8 23,5 10 29,4

tahun 2017. 3 Grandemultipara 2 8,8 12 35,3 1 44,1


Total 11 32,4 23 67,6 34 100
Frekuensi Kelengkapan
Kunjungan ANC
Jumlah PEMBAHASAN
No Umur Tidak Sig P
Lengkap Lengkap Hubungan Umur Dengan
F % f % F %
1 <20 7 20,6 3 8,8 10 29,4
Kelengkapan Kunjungan ANC Berdasarkan
2 20-35 2 5,9 11 32,4 13 38,2 0,010 Tabel 2. dapat diketahui dapat dilihat tabulasi
3 >35 2 5,9 9 26,5 11 32,4 silang antara umur frekuensi Kelengkapan
Total 11 100 23 100 34 100
Kunjungan ANC di Klinik Bersalin Mentari
dari 34 ibu hamil pada umur <20 tahun
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui
sebanyak 10 responden (29,4%), yang
dapat dilihat tabulasi silang antara paritas
melakukan kunjungan ANC lengkap yaitu
dengan kelengkapan kunjungan ANC di Klinik
sebanyak 7 responden (20,6%) yang tidak
Bersalin Mentari dari 34 ibu hamil pada
melakukan kunjungan ANC lengkap sebanyak
paritas primipara sebanyak 9 responden
3 responden I(8,8%). Pada kelompok umur 20
(26,5%), yang melakukan kunjungan ANC
– 35 tahun yang melakukan kunjungan ANC
lengkap sebanyak 6 responden (17,6%) dan
sebanyak 13 responden (38,2%) yang
yang tidak melakukan kunjungan ANC
melakukan kunjungan ANC lengkap
lengkap sebanyak 3 responden (8,8%). Pada
sebanyhak 2 responden (5,9%) dan yang tidak
kelompok paritas multipara yang melakukan
melakukan kunjungan ANC lengkapa
kunjungan ANC sebanyak 10 responden
sebanyak11 responden (32,4%). Dan pada
(9,4%) yang melakukan kunjungan ANC
kelompok umur >35 tahun sebanyak 11
lengkap sebanyak 2 responden (5,9%) dan
responden (32,4%), yang melakukan
yang tidak melakukan kunjungan ANC
kunjungan ANC lengkap sebanyak 2

4
responden (5,9%) dan yang tidak melaukan dilakukan. Pada umur 20-35 cenderung lebih
kunjungan ANC lengkap sebanyak 9 teratur karena masih merasa bahwa
responden (26,5%). pemeriksaan kehamilan sangat penting
Berdasarkan hasil uji statistik chi- sedangkan umur <20 tahun cenderung belum
square dengan tingkat kepercayaan 95% terlalu mengerti tentang pentingnya melakukan
didapatkan nilai P = 0,010 ( p<0,05), artinya kunjungan antenatal secara teratur sedangkan
Ha diterima Ho ditolak, terdapat hubungan umur > 35 tahun cenderung acuh pada
yang bermakna yang bermakna antara umur kunjungan antenatal karena merasa telah
ibu dengan kelengkapan kunjungan ANC. memiliki pengalaman yang baik.
Umur yaitu usia individu yang terhitung Hubungan Paritas Dengan
mulai saat dilahirkan sampai saat dilahirkan Kelengkapan Kunjungan ANC Berdasarkan
sampai saat berulang tahun. Semakin cukup dari tabel 3. ini dapat diketahui dapat dilihat
umur maka tingkat kemantangan dan kekuatan tabulasi silang antara paritas dengan
seseorang akan lebih matang dalam berpikir kelengkapan kunjungan ANC di Klinik
dan bekerja. Dalam kurun waktu reproduksi Bersalin Mentari dari 34 ibu hamil pada
sehat dikenal bahwa usia aman untuk paritas primipara sebanyak sebanayak 9
kehamilan, persalinan, dan nifas adalah 20-35 responden (13,3%) dan paritas
tahun. Oleh sebab itu, yang sesuai dengan grandemultipara sebanyak 10 ibu (26,5%),
masa reproduksi sangat baik. Umur lebih dari yang melakukan kunjungan ANC lengkap
35 tahun dianggap berbahaya, sebab baik alat yaitu sebanyak 6 responden (17,6%) dan yang
reproduksi maupun fisik ibu sudah jauh tidak melakukan kunjungan ANC lengkap
berkurang dan menurun, selain itu bisa terjadi sebanyak 3 responden (8,8%). pada kelompok
risiko bawaan pada bayinya dan juga dapat paritas multipara yang melakukan kunjungan
meningkatkan kesulitan pada bayinya dan juga ANC sebanyak 10 responden (9,4%) yang
dapat meningkatkan kesulitan pada kehamilan, melakukan kunjungan ANC lengkap sebanyak
persalinan, dan nifas (19). 2 responden (5,9%) dan yang tidak melakukan
Berdaskan dari penelitian Cholifah 2015 kunjungan ANC sebanyak 8responden
“Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap (23,5%). Dan pada kelompok paritas
pencapaian K4 di desa Sumberojo Wonoayu grandemultipara sebanyak 15 responden
sidoarjo” Pada usia 20-35 cenderung lebih (44,1%), yang melakukan kunjungan ANC
teratur karena masih merasa bahwa lengkap sebanyak 3 responden (8,8%) dan
pemeriksaan kehamilan sangat penting yang tidak melakukan kunjungan lengkap
sedangkan usia < 20 tahun cenderung belum sebanyakl 12 responden (35,3%).
terlalu mengerti tentang pentingnya melakukan Berdasarkan hasil uji statistik chi-
kunjungan antenatal secara teratur sedangkan square dengan tingkat kepercayaan 95%
usia > 35 tahun cenderung acuh pada didapatkan nilai P = 0,037 ( p<0,05), artinya
kunjungan antenatal karena merasa telah Ha diterima Ho ditolak, sehingga terdapat
memiliki pengalaman yang baik padahal hubungan yang bermakna antara paritas ibu
seharusnya kedua kelompok usia ini rutin dengan kelengkapan kunjungan ANC.
memeriksakan kehamilan ke petugas Ibu hamil yang primigravida (paritas 1)
kesehatan karena berisiko tinggi terhadap lebih sesuai jadwal melakukan kunjungan
kehamilan dan persalinan (5). antenatal care dibandingkan ibu hamil yang
Menurut peneliti umur sangat multigravida (paritas 2-5) dan
menentukan suatu kesehatan ibu, ibu dikatakan grandamultigravida (paritas > 5). Ibu hamil
resiko tinggi apabila ibu hamil berusia primigravida lebih ingin kehamilanya selalu
dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun. Umur dalam keadaan baik dan sehat karena belum
berguna untuk mengantisipasi diagnosa mempunyai pengalaman tentang kehamilan
masalah kesehatan dan tindakan yang sehingga dalam perjalanan kehamilan dan

5
menuju persalinan selalu menjaga kehamilan kelengkapan kunjungan ANC. Dan
supaya aman dan nyaman. Ibu hamil dengan berdasarkan hasil uji statistik chi-square
jumlah anak lebih sedikit cenderung akan lebih dengan tingkat kepercayaan 95% didapatkan
baik dalam memeriksakan kehamilannya nilai P =0,037 (p<0,05), artinya ha diteriam ho
daripada ibu hamil dengan jumlah anak lebih ditolak, terdapat hubungan yang bermakna
banyak (21). antara paritas ibu dengan kelengkapan
Menurut hasil penelitian Hidayatun kunjungan ANC.
Mukaromah 2014 “Analisis Faktor Ibu Hamil
Terhadap Kunjungan Antenatal Care di SARAN
Puskesmas Siwalankerto Kecamatan 1. Bagi Ibu Hamil
Wonocolo Kota Surabaya” menunjukan bahwa Untuk menambah pengetahuan dan
dari 54 responden sebagian besar adalah wawasan lebih luas bagi ibu hamil agar
primigravida 19 ibu hamil (35,2%). Hasil dapat melakukan kunjungan Antenatal
analisis Chi-Square menunjukan pvalue = Care.
0,037 < α= 0,05 berarti ada hubungan antara 2. Bagi Klinik Bersalin Binjai
jumlah paritas terhadap kunjungan antenatal Hasil penelitian disarankan dapat
care di Puskesmas Siwalankerto Kota meningkatakan penetahuan dan
Surabaya. Ibu hamil yang primigravida mengembangkan bidan dalam menerapkan
(paritas 1) lebih sesuai jadwal melakukan standar pelayanan kebidanan untuk
kunjungan antenatal care dibandingkan ibu kelengkapan kunjungan Antenatal Care.
hamil yang multigravida (paritas 2-5) dan 3. Bagi Akbid Helvetia
grandamultigravida (paritas >5). Ibu hamil Hasil penelitian dapt digunakan sebagai
primigravida lebih ingin kehamilanya selalu sumber bacaan diperpustakaan di Akademi
dalam keadaan baik dan sehat karena belum Kebidan Helvetia Medan dan juga sebagai
mempunyai pengalaman tentang kehamilan bahan yang bermanfaat dalam proses belajar
sehingga dalam perjalanan kehamilan dan mengajar.
menuju persalinan selalu menjaga kehamilan 4. Bagi Penelitian Selanjutnya
supaya aman dan nyaman (3). Sebagai referensi untuk peneliti selanjunya
Menurut peneliti ibu hamil paritas 1 dan juga dapat menyempurnakan penelitian
lebih sesuai jadwal melakukan kunjungan yang telah dilakukan oleh peneliti serta
antenatal care dibandingkan dengan ibu hamil memperbaiki kesalahan- kesalahan peneliti
yang dalam paritas > 5. Ibu hamil sebelumnya.
primigravida lebih ingin kehamilanya selalu
dalam keadaan baik dan sehat karena belum UCAPAN TERIMA KASIH
mempunyai pengalaman tentang kehamilan. Terima kasih kepada Pimpinan
Ibu yang memiliki paritas > 5 cenderung acuh Rumah Klinik Mentari Binjai yang telah
merasa tidak perlu melakukan kunjungan memberikan izin untuk melakukan penelitian
antenatal care karena pengalaman yang di Rumah Sakit Columbia Asian Medan
dialami selama kehamilan sebelumnya, dan Tahun 2018.
hanya melakukan kunjungan antenatal care
jika ibu mengalami komplikasi. DAFTAR PUSTAKA

KESIMPULAN 1. Ronald HS. Pedoman dan Perawatan


Berdasarkan hasil uji statistik chi- Balita agar Tumbuh Sehat dan Cerdas.
square dengan tingkat kepercayaan 95 % di Bandung: CV Nasa Aulia. 2011.
2. Ardillah S. Hubungan Pengetahuan Dan
dapatkan nilai P = 0,010 (p<0,05), artinya ha
Sikap Terhadap Tindakan Ibu Hamil
diterima dan ho di tolak, terdapat hubungan Tentang Deteksi Dini Tanda-Tanda
yang bermakna antara umur ibu dengan

6
Bahaya Kehamilan Di Puskesmas Medan Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan
Deli Tahun 2015. 2015; Menggunakan Metode Ilmiah. Suroyo
3. Mukaromah H, Saenun. Analisis Faktor RB, editor. Bandung: Cipta pustaka
Ibu Hamil Terhadap Kunjungan Antenatal Media Printis; 2015.
Care Di Puskesmas Siwalankerto 21. Maryunani A. Buku Praktis Kehamilan
Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya. J dan Persalinan Patologis (Risiko Tinggi
Promkes. 2014;2(1):39–48. dan Komplikasi) dalam Kebidanan.
4. Badan Penelitian dan Pengembangan Jakarta: Trans Info Media; 2016.
Kesehatan KKR. Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS 2013). RISKESDAS.
2013.
5. Cholifah. Faktor-faktor yang Berpengaruh
terhadap Pencapaian K4 di Desa
Sumberejo Wonoayu Sidoarjo.
2015;1(4):111–23.
6. Wulandari EC. Hubungan Pendidikan dan
Umur Ibu Hamil Dengan Kelengkapan
Pemeriksaan Kehamilan (K4). J Obs Sci.
2015;2(2):108–27.
7. Hutahaean S. Perawatan Antenatal.
Jakarta: Salemba Medika; 2013.
8. Bartini I. Asuhan Kebidanan pada Ibu
Hamil Normal. Nuha Med. 2013;
9. Padila. Asuhan Keperawatan Maternitis
II. Yogyakarta: Nuha Medika; 2015.
10. Kusmiyati Y. Asuhan Ibu Hamil.
Yogyakarta: Nuha Medika; 2013.
11. Pudiastuti RD. Asuhan Kebidanan Pada
Ibu Hamil Normal dan Patologi.
Yogyakarta: Nuha Medika; 2015.
12. Nugroho T. Buku Ajar ASKEB I
Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika;
2014.
13. Walyani ES. Asuhan Kebidanan Pada
Kehamilan. Baturetno: Pustaka Baru
Press; 2015.
14. Farodis Z. Panduan lengkap manajemen
kebidanan. Yogyakarta: Penerbit D.
Medika; 2012.
15. Nugroho T. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta:
Nuha Medika. 2014.
16. Asrinah. Konsep Kebidanan. Yogyakarta:
Graha Ilmu; 2013.
17. Irianti B, Halida EM, Huhita F,
Prabandari F, Yulita N, Yulianti N, et al.
Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. F.
Husin, Penyunt.) Jakarta: Sagung Seto;
2015.
18. Rukiyah, Yeyeh A. Asuhan kebidanan I
Kehamilan. IV. DKI Jakarta: CV. Trans
Info Media; 2016.
19. Arini. Mengapa Seorang Ibu Hamil Harus
Menyusui. 2012.
20. Muhammad I. Panduan Penyusunan

7
HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN
KELENGKAPAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE
(ANC) DI KLINIK BERSALIN MENTARI
BINJAI TAHUN 2017

JURNAL

PATRISIA AGUSTA DEWI SARUMAHA


14151801237

AKADEMI KEBIDANAN HELVETIA


MEDAN
2017

Anda mungkin juga menyukai