Setiap keadaan yang mempengaruhi atau yang berpotensi mempengaruhi keselamatan pasien atau kualitas pelayanan saat dalam perawatan anastesi
Defini dari Kritis
Suatu keadaan sulit atau berbahaya ketika suatu keputusan yang sulit dan penting harus segera diambil. Pada anestesi pediatric, fase emergence dan periode postoperative sama pentingnya dengan periode induksi anestesi dan intraoperative.
Periode recovery terbagi kedalam 3 tahap
Tahap 1 : Emergence dari anestesi di ruang operasi Tahap 2 : Transport pasien dari ruang operasi ke ruang Postoperative care unit (PACU) atau ruang recovery Tahap 3: Pasien berada di PACU atau di Postoperative intensive care unit (PICU) Permasalahan umum di ruang Recovery Nyeri postoperasi Kecemasan dan agitasi Mual dan muntah Tidak respon atau keterlambatan emergence Insufisiensi respiratorik Obstruksi airway, hipoventilasi dan ketidakseimbangan ventilasi/perfusi Kelainan sistme kardiovaskular- disritmia, hipotensi, hipertensi Kejang
Kejadian kritis saat di ruang recovery
Keadaan kritis selama fase emergence lebih sering terjadi pada bayi / anak daripada dewasa. Pediatric perioperative cardiac Arrest Registry (POCA) 1998 menunjukkan 8% insiden cardiac arrest pada fase emergence dan transport. 5 dari 10 cardiorespiratori arrest di PACU terjadi akibat masalah respirasi pada anak dengan ASA 1. Cardiac arrest perioperative disebabkan oleh masalah respiratori, dimana hal ini 50% terjadi selama recovery Permasalahan Respiratori Anak-anak lebih sering mengalami insufisiensi respiratori akibat hipoventilasi, obstruksi airway dan ketidakseimbagan ventilasi/perfusi dibandingakan dengan dewasa. Hipoksemia lebih berat dan cepat terjadi pada anak-anak karena rate metabolic dan konsumsi oksigen mereka dua kali lebih besar dibandingkan dengan dewasa. Hiperkapnia terjadi dua kali lebih cepat akibat anesthesia yang menginduksi atelektasis yang terjadi akibat reduksi FRC dan obstruksi small airway pada bayi di usia 2 tahun pertama kehidupan. Ini dapat mengakibatkan intrapulmonary shunting. Obstruksi dari small airway akibat secret sangat mudah terjadi. Pengurangan sedikit saja diameter jalan napas berhubungan dengan peningkatan resistensi airway dibandingkan dengan dewasa. Abnormalitas kontrol pernapasan ditujukkan dengan episode obstruksi apnea dan penurunan dari respiratori rate. Ini terutama terjadi pada bayi-bayi premature atau expremature. Pasien-pasien beresiko terdiri dari neonatus/bayi dan pasien yang menjalani cleft palate repair. Penyebab hipoksia mungkin akibat multifactor seperti obstruksi upper airway, atelectasis dan laringospasme pada pasien dengan obstruksi sleep apnea yang sedang menjalani tonsilektomi dan adenidektomi. Hipoventilasi/ apnea selama Emergence dari Anestesia Keadaan ini terjadi ketika pemberian obat anestes dihentikan dan operasi selesai dan mengembalikan napas spontan- dilakukan atau tidak dilakukan ekstubasi. Anak lebih sering mengalami desaturasi selama emergence akibat hipoventilasi sentral akibat efek depresi pernapasan oleh agen anestesi dan opioid, depresi reflek pernapasan merespon dari keadaan hipoksia dan hiperkarbia pada bayi kecil, dan berhentinya pernapasan dapat mengakibatkan secara mendadak dan cepat desaturasi oksigen dan bradikardi hipoksik. Residu dari agen blockade neuromulkular dan nyeri juga berkontribusi dalam kejadian ini.