d. Menebar larva
Sistem Pendederan
Kolam pendederan benih ikan nila sebelumnya dilakukan
D. Pendederan IV
pengolahan kolam seperti mengeringkan, mencangkul, memperbaiki
Merupakan kolam pemeliharaan benih nila P3 atau pendederan
dasar kolam, merapikan pematang, memupuk dan mengairi kembali.
terakhir. Dilakukan selama 20 hari. Pendederan tahap ini
A. Pendederan I
menghasilkan benih P4 atau benih gelondongan ukuran 8-12 cm.
Tahap pemeliharaan larva sampai berumur 20 hari dan
menghasilkan benih nila dengan ukuran 2-3 cm. Dari pendederan
Teknik Pembesaran
hingga panen umumnya menghasilkan benih dengan tingkat
mortalitas 30%. Benih ikan nila diberi pakan sebanyak 3x sehari
Pembesaran ikan nila biasanya dilakukan selama 3-8 bulan. Lamanya
berupa pelet halus sebanyak 20% dari biomassa perhari. Untuk
waktu pemeliharaan ini dilakukan untuk mendapatkan ukuran ikan
pemanenan benih sebaiknya yang berukuran 2-3 cm saja.
yang sesuai permintaan pasar.
B. Pendederan II
A. Pembesaran di Karamba Jaring Apung
Dilakukan untuk pembesaran benih P1 (benih hasil pendederan
Merupakan pola pembesaran ikan nila yang banyak dilakukan
1), dengan padat tebar 75 ekor/m2. Kemudian diberi pakan pelet halus
di danau atau waduk. Jaring yang digunakan untuk pemeliharaan
dengan kadar protein 20-30% sebanyak 10% dari biomassa.
diapungkan di danau atau waduk dengan bantuan pelampung berupa
Pemeliharaan dilakukan selama 10 hari dan menghasilkan benih P2
drum plastik atau drum baja.
dengan ukuran 3-5 cm, memiliki tingkat mortalitas sekitar 20%.
Syarat perairan untuk pemeliharaan nila di KJA antara lain :
C. Pendederan III
- Kondisi air tidak tercemar
Dilakukan pembesaran benih P2. Diberi pakan 3x sehari
- Kedalaman air minimum 5m dari dasar jaring pada saat surut
berupa pelet halus sebesar 5% dari biomassa setiap hari. Hasilnya
terendah
benih P3 yang berukuran 5-8 cm.
- Suhu air 23-300C dan pH 6,5-8,5
- DO/ oksigen terlarut lebih dari 5 mg/liter, amonia (NH3<
0,02 mg/liter), dan kecerahan yang diukur dengan Secchi disk> 3m
a. Persiapan jaring apung Sebelum digunakan, sebaiknya dibiarkan dulu beberapa hari agar
1. Kerangka bau plastiknya hilang. Jika jaring yang digunakan merupakan jaring
Berbahan dasar dari kayu, bambu atau besi yang antikarat. bekas pemeliharaan ikan lai, sebaiknya diperiksa dahulu. Jaring
Ukuran jaring apung yang biasa dibuat pembudidaya KJA adalah berisiko rusak setelah digunakan selama 5 tahun, jadi perlu diganti.
7x7m b. Penebaran benih
2. Pelampung Padat tebar pembesaran nila di KJA umumnya 10 ekor/m3.
Terbuat dari drum plastik atau drum baja berukuran 200 liter Misalnya, luas KJA berukuran 7x7m dengan kedalaman 3m, maka
berbentuk silindris. Untuk ukuran karamba 7x7m2 dibutuhkan dapat diisi benih sebanyak 1470 ekor. Semakin dalam KJA berguna
pelampung sebanyak 8 buah. untuk menambah populasi ikan nila.
3. Tali jangkar c. Pemberian pakan
Berbahan PE dengan panjang 1,5 kali dari kedalaman perairan. Bulan pertama, diberi pakan sebanyak 5% dari biomassa.
Jumlah tali jangkar idealnya sebanyak 5 buah dengan diameter 0,75 Setelah itu, pakan cukup diberikan 3%. Periode pemberian pakan
inchi. sebanyak 3x dalam sehari. Ikan nila strain unggulan memiliki FCR
4. Jangkar sekitar 0,8-1,2, artinya diperlukan konsumsi pakan sebanyak 0,8-1,2 kg
Terbuat dari blok beton yang dibungkus karung. Bentuknya segi untuk menghasilkan daging ikan nila sebanyak 1 kg.
empat dengan berat masing-masing 200 kg. 1 unit KJA dibutuhkan
B. Pembesaran di Karamba Bambu
minimum 5 unit.
5. Jaring - Persiapan Karamba
Bahan jaring sebaiknya terbuat dari PE (PE 210 D/12) Biasanya digunakan untuk membesarkan ikan nila di perairan
berukuran mata jaring 1 inchi. Idealnya jaring berwarna hijau agar dangkal atau di aliran sungai. Konstruksi karamba dibuat rapat dan
sama dengan warna air. Ukuran jaring memiliki lebar 7m, panjang 7m memiliki pintu di bagian atas untuk masuk keluar ikan dan
dan kedalaman 3m. memberikan pakan. Beberapa syarat lokasi perairan untuk karamba
bambu:
Perairan tidak tercemar serta telah memenuhi persyaratan pencemaran, tekstur tanah lempung/liat berpasir, pH 5-8 dan
minimal baku mutu kualitas dan baku mutu budidaya ketinggian lahan berada di 0-1000mdpl.
Kedalaman air minimum 1m dari dasar karamba pada saat surut - Penebaran Benih
terendah Benih yang digunakan biasanya berukuran 8-12 cm, populasi di
Panen dan Pengangkutan hidup dapat dilakukan menggunakan bantuan plastik packing/drum
plastik dengan menambahkan oksigen.
Sistem budidaya ikan nila di kolam tambak merupakan sistem ikan mati dalam perjalanan, maka ikan nila perlu dipuasakan/diberok.
perkembangan ikan nila yang dipelihara di perairan air tawar (kolam Untuk pengiriman jarak jauh, wadah yang digunakan berupa
air deras, kolam air tenang dan karamba jaring apung) selama 3 bulan drum plastik/ styrofoam. Drum plastik biasanya memiliki volume 200
akan menghasilkan bobot ikan 300 gram/ekor. liter, sedangkan styrofoam untuk mengemas bervolume satu kubik.
Perlakuan Selama Pengangkutan
Khusus untuk pengangkutan ikan nila dalam kondisi hidup
menggunakan box styrofoam dan drum plastik, petani biasanya
membawa tabung oksigen selama perjalanan. Berdasarkan pengalaman
petani, box styrofoam berukuran 1 kubik mampu diisi ikan sebanyak
350 kg dan diperlukan 2 tabung oksigen.
Risiko Budidaya Nila - Ukuran benih yang ditebar tidak
seragam
A. Masalah pada Pembenihan dan Solusinya - Sortasi dan tebar benih dalam
No Masalah Penyebab dan solusi ukuran yang seragam dalam satu
kolam
1 Pemijahan menghasilkan Jantanisasi dengan hormon methyl
benih jantan dan betina testosteron dengan perendaman
larva/pemberian pakan berhormon
2 Kualitas benih menurun - Umur produktif indukan B. Masalah pada Pemeliharaan dan Solusinya
setelah dipelihara biasanya hanya 2 tahun No Masalah Penyebab dan solusi
- Ganti indukan yang sudah tua 1 Pertumbuhan ikan lambat - Kandungan protein dalam pakan
3 Produksi larva - Pakan yang kurang sesuai dalam mencapai bobot ideal kurang tinggi
menurun/jumlahnya sedikit - Pilih pakan berupa pelet dengan - Jumlah pakan yang diberikan
kandungan protein 30% masih kurang
- Pisahkan induk pejantan setelah - Salah perhitungan sampel saat
pemijahan dan telur menetas menentukan berat ikan sebagai
patokan pemberian pakan
4 Larva banyak yang mati - Periksa kekeruhan air, pH dan - Cari benih strain unggul dan
kemungkinan tercemar limbah terjamin kualitasnya
- Tambahkan debit air 2 Tingkat kematian tinggi - Perairan telah tercemar
- Tambahkan kapur saat - Keracunan bahan organik dari
pengolahan lahan untuk dasar waduk/danau pada musim
menetralkan keasaman hujan
5 Kematian/kehilangan banyak - Periksa kemungkinan adanya - Terserang hama dan penyakit
benih ikan predator yang memangsa benih - Ambil sampel ikan nila yang
ikan nila
telah mati dan periksa penyebab ¼ dari volume air di dalam
kematiannya plastik packing
3 Harga pakan tinggi - Cari alternatif pakan lain/pakan - Lakukan pemberokan sehari
buatan sebelum pengiriman
- Menambahkan bekatul untuk 3 Suhu udara panas saat - Menempatkan es batu dalam
pakan pengiriman kotak pengiriman
- Memupuk kolam dengan pupuk - Lakukan pengiriman di malam
kandang untuk menumbuhkan hari
plankton
4 Mewabahnya penyakit yang - Menunda penebaran benih ikan
D. Masalah pada pemasaran dan Solusinya
disebabkan bakteri - Menghentikan sementara
budidaya ikan No Masalah Penyebab dan solusi
5 Keasaman air meningkat - Tambahkan kapur
1 Harga jual ikan relatif rendah - Membuat perjanjian dengan
6 Banjir pada saat musim hujan - Membuat tanggul penahan industri pengolahan ikan
- Lakukan efesiensi pakan,tenaga
kerja dan biaya produksi lainnya
C. Masalah pada Pengangkutan dan Solusinya. - Diversifikasi pasca panen
No Masalah Penyebab dan solusi 2 Ikan dihargai lebih murah - Ganti strain ikan sesuai
1 Ikan mati lemas dalam - Kurangnya oksigen selama dari jenis ikan lain permintaan pasar
pengiriman perjalanan
- Menggunakan oksigen dengan 3 Ukuran ikan hasil panen - Memanen ikan dengan ukuran
Lampiran SNI