Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah senantiasa
USAHA BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO
melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga Booklet dengan judul ”Usaha
Budidaya Ikan Lele Dumbo” ini dapat kami selesaikan dengan baik. Dalam
penyusunan Booklet dengan judul ”Usaha Budidaya Ikan Lele Dumbo” ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak sehingga dalam kesempatan ini penyusun
ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada rekan penyuluh pertanian
dan penyuluh perikanan atas segala bantuan yang telah diberikan.
Tak ada gading yang tak retak. Kami menyadari bahwa Booklet dengan judul
”Usaha Budidaya Ikan Lele Dumbo” ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami tunggu demi perbaikan
penyusunan booklet berikutnya. Semoga Booklet dengan judul ”Usaha Budidaya
Ikan Lele Dumbo” dapat memberikan manfaat bagi pembaca, khususnya para
pelaku utama di bidang perikanan.
Wassalammua’alaikum wr.wb.
DINAS PERTANIAN
Lele merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan tubuh memanjang Kingdom : Animalia
dan kulit licin. Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antara Sub-kingdom : Metazoa
lain: ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan
Phyllum : Chordata
Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah).
Sub-phyllum : Vertebrata
Sedang di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), ikan
keli (Malaysia), gura magura (Srilangka), ca tre trang (Jepang). Dalam bahasa Klas : Pisces
Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Sub-klas : Teleostei
Ikan lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin. Habitatnya di Ordo : Ostariophysi
sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang Sub-ordo : Siluroidea
air. Ikan lele bersifat noctural, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam
Familia : Clariidae
hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap.
Genus : Clarias
Di alam ikan lele memijah pada musim penghujan.
Di Indonesia ada 6 (enam) jenis ikan lele yang dapat dikembangkan:
1.2. Sentra Perikanan
a) Clarias batrachus, dikenal sebagai ikan lele (Jawa), ikan kalang (Sumatera
Ikan lele banyak ditemukan di benua Afrika dan Asia. Dibudidayakan di Barat), ikan maut (Sumatera Utara), dan ikan pintet (Kalimantan Selatan).
Thailand, India, Philipina dan Indonesia. Di Thailand produksi ikan lele ± 970
b) Clarias teysmani, dikenal sebagai lele Kembang (Jawa Barat), Kalang putih
kg/100m2/tahun. Di India (daerah Asam) produksinya rata-rata tiap 7 bulan (Padang).
mencapai 1200 kg/Ha.
c) Clarias melanoderma, yang dikenal sebagai ikan duri (Sumatera Selatan),
wais (Jawa Tengah), wiru (Jawa Barat).
d) Clarias nieuhofi, yang dikenal sebagai ikan lindi (Jawa), limbat (Sumatera
Barat), kaleh (Kalimantan Selatan).
e) Clarias loiacanthus, yang dikenal sebagai ikan keli (Sumatera Barat), ikan – 25 °C), pH 6,5 – 7,5, kandungan oksigen cukup (< 3 ppm) dan tidak tercemar
penang (Kalimantan Timur). berat. Ikan lele banyak ditemukan di benua Afrika dan Asia.
f) Clarias gariepinus, yang dikenal sebagai lele Dumbo (Lele Domba), King cat PEMBENIHAN
fish, berasal dari Afrika.
PEMILIHAN INDUK
1.4. Manfaat
Lele dumbo yang telah matang telur akan segera memijah bila dipindahkan dari
a) Sebagai bahan makanan kolam penampungan ke kolam lain yang berisi air segar dan jernih.
b) Ikan lele dari jenis C. batrachus juga dapat dimanfaatkan sebagai ikan Seleksi induk lele dumbo sebaiknya dilakukan secara cepat dan cermat agar
pajangan atau ikan hias.
induk tersebut tidak menderita stress.
c) Ikan lele yang dipelihara di sawah dapat bermanfaat untuk memberantas
hama padi berupa serangga air, karena merupakan salah satu makanan alami ikan
lele. Ciri-ciri induk jantan :
d) Ikan lele juga dapat diramu dengan berbagai bahan obat lain untuk Postur tubuh ramping
mengobati penyakit asma, menstruasi (datang bulan) tidak teratur, hidung Alat kelamin runcing dan menonjol, berwarna merah dan membengkak
berdarah, kencing darah dan lain-lain. Umur 8 – 24 bulan
Tidak cacat tubuh
Ikan lele dumbo termasuk ke dalam famili Clariidae, bentuk kepala pipih
dengan lempeng tulang keras sebagai batok kepala. Bersungut 4 pasang dan
memiliki patil yang tidak tajam dan tidak beracun. Kulit badannya terdapat Ciri-ciri induk betina :
bercak-bercak kelabu sedangkan kepala dan punggungnya berwarna gelap Postur tubuh gemuk dengan perut menggembung dan lembek
kehitaman atau kecokelatan. Alat kelamin bulat, tidak meonojol, merah dan membesar
Umur 1 – 2 tahun
Lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada
Tidak cacat tubuh
malam hari dan berdiam diri di tempat gelap pada siang hari. Lele dumbo
termasuk golongan ikan karnivora, yaitu jenis ikan yang menyukai protein
hewani sebagai makanan utamanya.
PENETASAN TELUR
larva. Sebelum ditebar, suhu air dalam wadah pengangkut larva disesuaikan demikian dapat dicapai dengan pemeliharaan yang baik dan intensif selama ± 5
PEMBESARAN
PENJARANGAN
PERSIAPAN KOLAM
Penjarangan adalah mengurangi padat penebaran yang dilakukan karena ikan
lele berkembang ke arah lebih besar, sehingga volume ratio antara lele dengan
kolam tidak seimbang. Kolam dikeringkan selama 3 – 5 hari
Pengapuran kolam yang bertujuan untuk meningkatkan pH dengan kapur
Cara penjarangan pada benih lele : pertanian sebanyak 100-200 g/m2
Pemupukan untuk menumbuhkan pakan alami dengan pupuk kandang
Minggu 1-2, kepadatan tebar 5000 ekor/m2
(kotoran ayam) sebanyak 500-700 g/m2
Minggu 3-4, kepadatan tebar 1125 ekor/m2
Pengisian air kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan digenangkan
Minggu 5-6, kepadatan tebar 525 ekor/m2
selama beberapa hari sampai ditimbuhi plankton berwarna hijau dan coklat
kemerahan
PEMBERIAN PAKAN
Hari ke 1-3 : makanan dari kantung telur (yolk sac) SELEKSI BENIH
Hari ke-4 sampai minggu ke-2 : zooplankton berupa Daphnia dan
Tubifek (cacing sutera) sebanyak 70 % dari biomassa setiap hari
Minggu ke-3 : 43 % dari biomassa Ukuran benih 7 – 8 cm dan harus seragam
Minggu ke-4 dan ke-5 : 32 % dari biomassa Sehat dan gerakannya gesit
Minggu ke-6 sudah dicoba dengan pelet terapung dan makanan Tidak terdapat luka atau kelainan fisik
tambahan lain yang mengandung protein hewani tinggi Permukaan kulit bersih dan berlendir tebal
Setelah masa produksi, kolam dibersihkan dan dikeringkan untuk
membunuh sisa patogen yang ada atau pemutusan siklus penyakit.
PENEBARAN BENIH
PERAWATAN BENIH
PEMANENAN