Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian teripang
Teripang atau trepang atau timun laut adalah istilah yang diberikan untuk hewan
invertebrata Holothuroidea yang dapat dimakan. Ia tersebar luas di lingkungan laut di
seluruh dunia, mulai dari zona pasang surut sampai laut dalam terutama di Samudra
Hindia dan Samudra Pasifik Barat.

Nama ilmiah: Holothuroidea

Filum: Echinodermata

Kingdom: Animalia

Klasifikasi lebih tinggi: Echinozoa

Ordo: Synallactida

Tingkatan takson: Kelas
Teripang adalah salah satu hewan laut yang berjalan lamban dan memiliki nama
latin, yaitu holothuroidea. Hewan yang juga dijuluki sebagai “timun laut” karena
bentuknya seperti timun ini sering ditemukan di laut yang airnya jernih dan dangkal.
Teripang mudah ditemukan di laut Asia Pasifik, terutama di Indonesia.

Teripang juga adalah hewan laut yang bentuknya seperti cacing atau ulat, cukup besar, dan
lunak. Hewan laut ini bisa ditemukan secara liar di dasar laut dangkal atau bahkan
diternakkan di kolam buatan untuk dikonsumsi. Biota laut ini umumnya diambil dan dijadikan
obat China untuk berbagai macam penyakit.

Selain dijadikan obat, masyarakat umumnya mengonsumsi hewan laut ini dengan cara
dikeringkan, digoreng, diasamkan, atau bahkan dimakan mentah-mentah. Timun laut ini juga
punya rasa daging yang sedikit hambar. Itu sebabnya, hewan laut ini sering dicampur ke
dalam tumisan, sup, atau bahkan dicampur sumber makanan lain seperti daging sebagai
santapan sehari-hari.

B. Jenis-jenis teripang
Di Indonesia tidak banyak orang tahu tentang jenis teripang, karena
hewan laut yang satu ini keberadaannya sangat langka dan hanya di
temukan di air asin. Menurut penelitian yang pernah saya baca
terdapat
lebih dari seribu jenis teripang yang ada di seluruh dunia. Tidak
seperti binatang laut atau yang di knal bulu babi, tubuh teripang
ditutupi kulit lembut dan kasar bukan berduri keras. Adapun beberapa
jenis teripang yang bisa dijumpai di indonesia antara lain :
1. Teripang Emas

Teripang emas (Golden Stichopus variegatus) berwarna kuning


seperti
emas dan ditemukan di area pasir putih terumbu karang. Tak
hanya di
Indonesia, teripang emas juga banyak ditemukan di perairan
Indo-Pasifik lainnya. Hewan ini berwarna kuning dan menjadi
kecokelatan setelah dikeringkan.
Seperti jenis lain, teripang emas sangat kaya akan nutrisi, di
antaranya asam amino, omega 3,6, dan 9, DHA, zat antiseptik
alami, dan
chondroitin. Menariknya, teripang emas merupakan satu-
satunya jenis
yang punya kandungan gamapeptide, yaitu kandungan aktif
yang dapat
mengobati luka, mencegah inflamasi, mengurangi rasa sakit,
dan
lainnya. Karena memiliki banyak manfaat, teripang ini sering
digunakan
sebagai bahan pembuatan obat.
2. Teripang Duri/kasar

Teripang duri (Stichopus variegatus) memiliki ukuran 25-


35 cm dengan
permukaan kulit kasar seperti berduri. Dikenal juga
dengan nama gama,
jenis teripang ini berwarna cokelat tua dan menjadi
kehitaman setelah
dikeringkan. Teripang duri muda mudah ditemukan dalam
perairan
dangkal, tetapi yang sudah tua biasanya menempati
perairan lebih
dalam.
Dibandingkan dengan teripang emas, jenis duri memang
kalah populer.
Namun, seperti teripang lain, kandungan nutrisinya sangat
tinggi.
Kandungan protein teripang bisa mencapai 82% dan
menjadikan hewan laut
ini sebagai sumber protein hewani instan.
3. Teripang kapuk/batu

Di antara jenis-jenis teripang yang bisa dikonsumsi,


teripang kapuk
(Actinopya lecanora) menjadi salah satu favorit para
koki karena
rasanya yang memang enak. Bahan makanan ini
sering dijumpai dalam menu
masakan Tiongkok. Berukuran lebih pendek
daripada jenis lain, teripang
kapuk kalau dikeringkan tampak lonjong atau bulat
seperti batu.
4. Teripang Bintik

Teripang bintik (Bohadschia argus), tecermin dari namanya,


memiliki
penampakan luar yang berbintik-bintik. Teripang ini juga dikenal
dengan nama tigerfish sea cucumber di luar negeri karena
bintik-bintik
kulitnya yang menyerupai harimau. Nama lain timun laut ini
adalah
teripang patola di Manado dan teripang ular mata di Maluku.
Teripang bintik yang ditemukan di Indonesia biasanya memiliki
kulit
luar berwarna kecokelatan dengan bintik berwarna keputihan
atau kuning
dengan titik cokelat di tengahnya. Ketika masih hidup, ukuran
rata-ratanya adalah 30 cm. Saat diperjualbelikan, teripang bintik
biasanya telah dikeringkan sehingga warnanya kusam.
5. Teripang Susu/Koro
Jenis berikutnya adalah teripang susu (Holothuria rigida) yang
berukuran besar dan berwarna putih. Terdapat bintik hitam pada
permukaan kulit teripang yang sering bersembunyi di bawah
pasir ini.
Karena ukurannya yang besar, kulit teripang ini cukup tebal.
Akibatnya, teripang susu ini sering dibeli oleh pengelola restoran
besar dan digunakan sebagai bahan masakan.
6. Teripang Lotong

Teripang lotong (Holothuria nobilis) banyak terdapat di


Kepualaun
Seribu dan daerah pasang surut lainnya di Indonesia. Teripang
berbentuk seperti silinder ini memiliki panjang rata-rata 25 cm
dan
berwarna abu-abu kehitaman. Meskipun ukurannya tidak terlalu
besar,
kulit teripang lotong cukup tebal. Hewan ini sering dimakan atau
dijadikan obat diabetes karena memiliki kandungan yang dapat
menurunkan gula darah.
7. Teripang Hitam/Polos

Teripang hitam atau polos (Holothuria atra) populasinya tinggi di


perairan Indonesia. Bahkan di beberapa daerah, timun laut ini
tidak
banyak dicari oleh para nelayan. Kandungan nutrisinya
sebenarnya
sangat tinggi, tetapi kulit teripang ini tipis sehingga di antara
jenis-jenis teripang yang diperjualbelikan, jenis satu ini dijual
dengan harga rendah dan kurang menguntungkan kalau
dibudidayakan.
8. Teripang Putih/Pasir/Gosok

Teripang pasir (Holothuria scabra) adalah jenis yang memiliki


nilai
ekonomis tinggi, dibudidayakan, dan laris. Timun laut jenis ini
hidup
di pasir dan memiliki panjang sampai 30 cm sebelum
dikeringkan.
Meskipun dikenal juga dengan nama teripang putih, warna kulit
timun
laut ini berwarna abu-abu dengan garis-garis melintang
berwarna
kehitaman. Setelah dikeringkan dengan pengasapan, warnanya
menjadi
abu-abu kehitaman dan bentuknya mengerut. Permukaan
kulitnya yang
memang kasar tampak seperti kerutan besar-besar setelah
kering.
9. Teripang Nanas
Teripang nanas (Stichophus ananas) disebut demikian karena
bentuknya
yang mirip buah nanas. Timun laut berwarna kecokelatan ini
memiliki
duri-duri kuning. Ketika teripang tersebut menjadi dewasa, duri-
duri
berubah menjadi bulatan-bulatan seperti sisik besar sehingga
permukaan
kulit teripang ini tampak seperti nanas. Timun laut jenis ini hidup di
perairan tenang dan agak dalam, khususnya di Indonesia bagian
timur.
10. Teripang Hitam

Teripang hitam (Holothuria edulis) memiliki warna yang tidak


sesuai
namanya. Dinamai hitam, warna teripang ini sebenarnya justru
indah dan
mudah dikenali. Bagian punggungnya berwarna ungu atau biru,
sedangkan
bagian perut berwarna kemerah-merahan. Banyak ditemukan di
area yang
ditumbuhi rumput laut, badan teripang ini akan langsung
berkerut
begitu diangkat dari air.
11. Teripang Olok-Olok
Tidak seperti banyak jenis lain yang berbentuk silinder dan
gemuk,
teripang olok-olok (Holothuria marmota) berbentuk memanjang
dengan
diameter kecil. Warnanya bervariasi antardaerah, tetapi
sebagian besar
kuning atau cokelat sehingga kadang disebut juga teripang
cokelat.
Permukaan kulit teripang olok-olok tertutup duri-duri berwarna
kuning.
Tubuhnya juga berbentuk sekat-sekat sehingga tampak seperti
berkerut,
bahkan ketika masih hidup. Saat menghadapi bahaya, timun laut
ini akan
mengeluarkan lendir putih sebagai cara mempertahankan diri.
12. Teripang Getah/Keling

Seperti teripang olok-olok, teripang getah (Holothuria


vacabunda)
mengeluarkan lendir putih ketika merasa sedang menghadapi
bahaya.
Lendir yang mirip getah inilah yang membuat timun laut satu ini
mendapat sebutan teripang getah. Badan timun laut jenis ini
panjangnya
20-30 cm dan warnanya cokelat tua atau cokelat kemerahan.
Jenis timun
laut ini banyak ditemukan di perairan Bangka, Lampung, Banten,
Kepulauan Seribu, dan Madura.
13. Teripang jepun (Stichopus chloramatus) hidup di karang yang
ada di
dasar perairan. Ukuran tubuh timun laut ini kalau sudah dewasa
sekitar
40 cm sehingga termasuk teripang berukuran besar. Tubuhnya
memiliki
empat lajur memanjang sepanjang badan, sedangkan
permukaan kulitnya
berwarna abu-abu atau cokelat tua.
14. Teripang Kasur/Kolong
Teripang terakhir yang sekarang ini banyak dimanfaatkan di
Indonesia
adalah teripang kasur atau kolong (Muelleria lecanora). Tubuh
timun
laut ini berukuran sekitar 25 cm dan berwarna cokelat kemerah-
merahan
atau abu-abu. Bagian anus dan mulut hewan ini berwarna
kuning.
Kulitnya juga memiliki bercak-bercak kecil berwarna cokelat.
Inilah jenis- jenis teripang yang sering ditemukan dan
diperjualbelikan di Indonesia. Sekadar informasi buat teman
teman
kalau satu jenis teripang bisa disebut berbeda dengan nama
berbeda
pula antara daerah satu dengan yang lainnya di Indonesia
ini….Dan
teripang sering diperjual belikan dalam keadaan segar maupun
kering
dengan kandungan garam berbeda beda pula tergantung daerah
pengolahannya. Kandungan nutrisi pada teripang sangat tinggi
sangat
bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan tubuh manusia dan
sudah
dibuktikan dibanyak penelitian baik di dalam maupun diluar
negeri.

C. Siklus hidup

Secara umum siklus hiddup teripang adalah Seekor teripang betina mampu


menghasilkan telur dalam jumlah yang sangat banyak hingga mencapai sekitar 1,9 juta butir
telur. Daur hidup  hewan ini dimulai dengan telur yang dibuahi yang akan menetas dalam
waktu sekitar 2 hari. Namun,adapun beberapa pendapat dari para ahli mengenai siklus
hidup teripang ini yaitu:

Menurut Bakus (1973), kehidupan teripang dialam mulai larva sampai teripang dewasa,
hidup sebagai plankton dan sebagai bentik. Pada fase larva yakni pada stadia auricularia
hingga doliolaria, hidup sebagai plankton, kemudian pada stadia pentactula hidup sebagai
bentik sampai menjadi teripang dewasa.

Menurut Hyman (1955), pada umumnya Holothuria adalah dicocious artinya, hewan


berkelamin jantan terpisah dengan yang berkelamin betina. Proses pembuahan terjadi di
luar tubuh dengan cara teripang jantan mengeluarkan sperma terlebih dahulu, dan kira-
kira 30 menit kemudian disusul oleh teripang betina yang mengeluarkan telurnya dengan
cara menyemprotkan ke air. Jumlah telur yang dikeluarkan oleh seekor induk betina
bekisar antara 4-5 juta butir.

Telur teripang berbentuk bulat dan berwarna putih. Ukuran telur bervariasi antara
160-180 µm . Telur yang telah dibuahi akan mengendap beberapa saat di dasar perairan.
Sedangkan telur yg tidak dibuahi akan mengendap di dasar perairan (Notowinarto dan
Putro, 1991).
D. Habitat

Teripang ditemukan hampir di seluruh perairan pantai mulai dari daerah pasang
surut yang dangkal sampai perairan yang dalam (Nontji, 1993). Habitat spesies teripang
yaitu paparan terumbu karang, tempat berpasir, tempat berbatu dan pasir lumpur
(Martoyo dkk., 2007). Menurut Suwarni (1987) dalam Nuraini dkk.,  (1995), teripang dapat
dijumpai pada dasar perairan yang berpasir, sedikit berlumpur atau pada pecahan karang
bercampur lumpur laut.

Teripang lebih suka hidup di perairan yang jernih dan relatif tenang, habitat yang
spesifik untuk teripang pasir adalah daerah yang berpasir atau pasir yang bercampur
lumpur yang mempunyai kedalaman kurang dari 1 – 40 meter atau perairan dangkal yang
banyak di jumpai  lamun (Martoyo dkk., 2007), selanjutnya Barnes dalam Suprapto dkk.,
(1994), menyatakan bahwa teripang muda biasa berada pada perairan dangkal (2-5 meter)
hal ini terjadi karena larva hewan ini bersifat planktonis sehingga akan terbawa arus dari
peraiaran dalam ke arah pantai dan beberapa saat kemudian menjad individu muda yang
hidup di perairan dangkal.

Menurut  Conand dan Sloan (1989), teripang ditemukan pada habitat yang selalu
berada di bawah garis surut terendah. Topografi dan tingkat kekeringan dari rataan
terumbu pada lokasi setempat sangat berpengaruh terhadap distribusi teripang yang ada
pada lokasi tersebut. Habitat dengan dasar pasir karang yang ditumbuhi
lamun (seagrass) merupakan tempat hidup teripang.

Teripang yang banyak dijumpai di daerah pasang surut hingga laut dalam lebih
menyukai hidup pada habitat-habitat tertentu. Beberapa kelompok teripang hidup di
daerah berbatu yang dapat digunakan untuk bersembunyi, sedangkan teripang lain hidup
pada rumput atau lamun dan ada juga yang membuat lubang dan lumpur atau pasir.
Teripang pada umumnya berada pada tempat yang airnya tenang, teripang tidak tahan
terhadap suatu kondisi yang sedikit ekstrim. Ada beberapa jenis tertentu jika mengalami
gangguan, mereka akan mengeluarkan isi perutnya yang  mempunyai daya lekat tinggi
(Kastoro dan Surjadinoto dalam Winanto, 1987). Teripang biasanya bersembunyi dalam
lubang atau celah batu dan koral, atau membenamkan diri dalam lumpur atau pasir laut,
dan hanya bagian posteriornya saja yang tampak (Suwignyo dkk., 2005).

Pada perairan Wori, Kima Bajo dan Tiwoho yang termasuk dalam wilayah
Kecamatan Tuminting, Kabupaten Minahasa Utara, Propinsi Sulawesi Utara teripang hampir
dijumpai di seluruh perairan pantai dari kedalaman 1 meter sampai kedalaman 30 meter.
Di perairan ini jenis teripang komersial yang termasuk dalam kategori utama
adalah Holothuria scabra, Holothuria nobilis dan Thelenota ananas, yang bernilai ekonomi
menengah adalah Bohadschia marmorata, Bohadschia. argus, Holothuria atra,
Actinopygalecanora sp dan Actinopygalecanora. mauritiana, sedangkan jenis lainnya
termasuk dalam kategori rendah. Kelompok jenis biota ini dapat hidup di berbagai macam
habitat, seperti daerah rataan terumbu, pertumbuhan alga dan padang lamun (Yusron,
2007).
E. Kebiasaan makan

Pada umumnya teripang adalah pemakan deposit pasir yang penting di daerah coral reef.

Sedangkan sumber utama makanannya adalah plankton, potongan serasah karang atau detritus

yang terdapat dalam lumpur pasir. Selain itu teripang juga memakan organisme-organisme kecil,

seperti diatom, protozoa, nematode, copepoda, ostracoda, algae filament dan rumput laut.

Disamping itu juga memakan foraminifera, radiolaria dan cangkang-cangkang hewan lainnya.

Berdasarkan kebiasaan makannya, teripang dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama

adalah golongan Aspidochirotida yang makan terus-menerus sepanjang hari dan biasa hidup di atas

permukaan pasir sedangkan kelompok yang kedua adalah golongan Stichopus  yang biasa makan

selang 2 sampai 3 hari (Sutaman, 1993).


F. Morfologi dan Anatomi

Rangka kapur teripang tidak dapat di lihat dengan mata telanjang, karena bentuknya
sangat kecil dan hanya dapat di lihat dengan bantuan miksroskop (Martoyo dkk., 2007).

Teripang dalam ekosistem laut termasuk dalam katagori benthos yang mendiami
dasar perairan pantai dan dapat digunakan sebagai indikator untuk menunjukan keadaan
lingkungan dimana komunitas tersebut berada (Krebs, 1972). Teripang adalah salah satu
anggota hewan berkulit duri (Echinodermata). Tubuh teripang lunak, berdaging dan
bentuknya silindris memanjang seperti buah ketimun, itulah sebabnya hewan ini
dinamakan ketimun laut. Gerakannya sangat lambat sehingga hampir seluruh hidupnya
berada di dasar laut. Warnanya pun bermacam – macam mulai dari hitam, abu – abu,
kecoklat – coklatan, kemerah – merahan, kekuning – kuningan, sampai putih (Martoyo,
2007).

            Teripang umumnya berbentuk bulat panjang atau selindris sekitar 10-30 cm.
Mulutnya dikelilingi oleh tentakel-tentakel atau lengan peraba yang kadang-kadang
bercabang-cabang, mulut terdapat pada salah satu ujungnya dan dubur pada ujung
lainnya. Tubuhnya berotot, tipis dan tebal, lembek atau licin serta kulitnya dapat kasar
atau berbintil bintil (Nontji, 1993).
            Berdasarkan kedudukan mulut dan anus, tubuh teripang dibagi menjadi dua yaitu
anterior dan posterior. Sekeliling mulut terdapat 10-30 tantakel yang dapat dijulurkan dan
ditarik kembali karena adanya kontraksi otot refraktor tantakel dan refraktor mulut
(Fechter, 1974). Tantakel ini berguna untuk mengambil makanan, yaitu detritus dan
plankton yang berada di sekitarnya (Barnes, 1963).

Tubuh teripang yang bulat memanjang dengan garis oral sebagai sumbu yang
menghubungkan anterior dan posterior, sepintas tidak diduga bahwa kelompok ini
termasuk filum binatang berkulit duri karena penampakannya tidak demikian, duri-duri
terisebut merupakan butir-butir kapur mikroskopik yang terletak tersebar di dalam lapisan
dermis (Hyman, 1995).         

Teripang termasuk jenis hewan diocius. Artinya hewan yang berkelamin jantan


terpisah dengan yang berkelamin betina. Untuk membedakan jenis kelamin tersebut
secara morfologis sangat sulit sekali dan harus dilakukan pembedaan gonad untuk diambil
organ kelamin (Martoyo dkk., 2007). Alat kelamin atau reproduksi teletak pada bagian
mulut atau sebelah dorsal anterior yang berbentuk  tubulus memanjang
sifatnya diocious (Notowinarto, 1994).

Menurut Johnson et al., (1977), teripang memiliki dua macam sistem pernafasan,
yaitu pernafasan berbentuk saluran yang bercabang-cabang seperti pohon sehingga dikenal
dengan nama pohon pernapasan (respiratory tree) yang berfungsi menghisap oksigen dan
menyalurkan ke darah, dan pernapasan berbentuk kaki tabung (teube feet) yang terletak
di dinding tubuh berfungsi mengisap oksigen yang terlarut dalam air.
G. Budidaya Teripang
Budidaya teripang adalah budidaya yang modaalnya kecil namun memiliki keuntungan
yang besar karena teripang adalah sala satu biota laut yang memiliki ekonomis yang tinggi,
selain harganya yang mahal teripang memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai