A. PENDAHULUAN
Siapa yang tidak kenal ikan lele. Orang indonesia sudah barang tentu akrab dengan nama
ikan lele. Ikan lele adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena
tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang
mencuat dari sekitar bagian mulutnya. Meski ikan lele dianggap sebagai musuh dikolam atau
sebagai predator,semua orang akan mengangguk setuju jika dikatakan daging lele enak dan
gueih, jarang tamu yang menolak jika disuguhi pecak lele atau lele goreng, hampir di setiap ruas
jalan perkotaan sudah banyak dijual makanan yang menggunakan bahan dari ikan yang satu ini,
bahkan yang agak unik bagi orang awam jika ada yang menemukan benih atau lele dewasa
berwarna putih atau belang pastilah akan dilibatkan pada cerita-cerita mistik.
Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antaralain: ikan kalang
(Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makasar), ikan
cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (JawaTengah). Sedang di negara lain dikenal dengan nama mali
(Afrika), plamond (Thailand), ikan keli (Malaysia), gura magura (Srilangka), ca tre trang
(Jepang). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Ikan
lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin. Habitatnya di sungai dengan arus air yang
perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air.
Dari sinilah kami akan mencoba membahas lebih jauh mengenai ikan lele. Dan rumusan
masalah yang akan kami bahas tersebut adalah:
Kingdom : Animalia
Sub-kingdom : Metazoa
Phyllum : Chordata
Sub-phyllum : Vertebrata
Ordo : Ostariophysi ( ikan yang dirongga perutnya sebelah atas ada tulang sebagai alat
keseimbangan / sebagai tulang weber )
Genus : Clarias
Tidak seperti ikan lainya, agak sulit untuk mengatakan bentuk badan lele secara tepat.
Tengah badanya mempunyai potongan membulat, dengan kepala pipih kebawah (depressed),
sedangkan bagian belakang tubuhnya berbentuk pipih kesamping (compressed), jadi pada lele
ditemukan tiga bentuk potongan melintang ( pipih kebawah, bulat dan pipih kesamping).
Kepala bagian atas dan bawah tertutup oleh pelat tulang. Pelat ini membentuk ruangan
rongga diatas insang. Disinilah terdapat alat pernapasan tambahan yang tergabung dengan busur
insang kedua dan keempat. Mulut berada diujung moncng (terminal), dengan dihiasi 4 pasang
sungut. Lubang hidung yang depan merupakan tabung pendek berada dibelakang bibir atas,
lubang hidung sebelah belakang merupakan celah yang kurang lebih bundar berada di belakang
sungut nasal. Mata berbentuk kecil dengan tepi orbitalyang bebas.
Sirip ekor membulat, tidak bergabung dengan sirip punggung maupun sirip anal. Sirip perut
berbentuk membulat dan panjangnya mencapai sirip anal. Sirip dada dilengkapi sepasang duri
tajam / patil yang memiliki panjang maksimum mencapai 400 mm. Patil ini beracun terutama
pada ikan ikan remaja, sedangkan padaikan yang tua sudah agak berkurang racunya.
Ikan ini memiliki kulit berlendir dan tidak bersisik (mempunyai pigmen hitam yang
berubah menjadi pucat bila terkena cahaya matahari, dua buah lubang penciuman yang terletak
dibelakang bibir atas, sirip punggung dan dubur memanjang sampai ke pangkal ekor namun tidak
menyatu dengan sirip ekor, panjang maksimum mencapai 400 mm.
Ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut Aborescen organ yang
merupakan menbran yang berlipat-lipat penuh dengan kapiler darah. Alat ini terletak didalam
ruangan sebelah atas insang. Dalam sejarah hidupnya lele lele harus mengambil oksigen dari
udara langsung, untuk itu ia akan menyembul kepermukaan air. Oleh karena itu jika pada kolam
banyak terdapat eceng gondok ikan ini tidak berdaya.
Pada ikan lele, gonad ikan lele jantan dapat dibedakan dari ciri-cirinya yang memiliki
gerigi pada salah satu sisi gonadnya, warna lebih gelap, dan memiliki ukuran gonad lebih kecil
dari pada betinanya. Sedangkan, gonad betina ikan lele berwarna lebih kuning, terlihat bintik-
bintik telur yang terdapat di dalamnya, dan kedua bagian sisinya mulus tidak bergerigi.
Sedangkan organ – organ lainya dari ikan lele itu sendiri terdiri dari jantung, empedu, labirin,
gonad, hati, lambung dan anus.
Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin, kecuali ikan lele laut yang
tergolong ke dalam marga dan suku yang berbeda. Habitatnya di sungai dengan arus air yang
perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air
yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan pembuangan.
Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada
siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele
memijah pada musim penghujan. Ada sedikit perbedaan dikalangan ilmuwan dalam
menggolongkan ikan lele ini. Ada yang memasukan ikan lele ini kedalam ikan pemakan daging
(karnivora). Adalagi yang memasukanya kedalam omnivora.
Keunggulan ikan lele dibandingkan dengan produk hewani lainnya adalah kaya akan
Leusin dan Lisin. Leusin (C6H13NO2) merupakan asam amino esensial yang sangat diperlukan
untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga keseimbangan nitrogen. Leusin juga berguna untuk
perombakan dan pembentukan protein otot. Sedangkan Lisin merupakan salah satu dari 9 asam
amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringnan. Lisin termasuk
asam amino yang sangat penting dan dibutuhkan sekali dalam pertumbuhan dan perkembangan
anak. Pasalnya, asam amino ini sangat berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang
pada anak, membantu penyerapan kalsium dan menjaga keseimbangan nitrogen dalam tubuh,
dan memelihara masa tubuh anak agar tidak terlalu berlemak. Lisin juga dibutuhkan untuk
menghasilkan antibody, hormone, enzim, dan pembentukan kolagen, disamping perbaikan
jaringan. Tak kalah pentingnya, lisin bisa melindungi anak dari cold sore dan virus herpes.
Peranan lainya yang menguntungkan dari ikan lele adalah: Sebagai bahan makanan Ikan
lele dari jenis C. batrachus juga dapat dimanfaatkan sebagai ikan pajangan atau ikan hias. Ikan
lele yang dipelihara di sawah dapat bermanfaat untuk memberantas hama padi berupa serangga
air, karena merupakan salah satu makanan alami ikan lele. Ikan lele juga dapat diramu dengan
berbagai bahan obat lain untuk mengobati penyakit asma, menstruasi (datang bulan) tidak
teratur, hidung berdarah, kencing darah dan lain-lain.
Selain peranan yang menguntungkan ikan lele juga dapat memiliki peranan yang
merugikan bagi manusia. Peranan yang merugikan tersebut diantaranya : Pada ikan lele yang
masih muda patilnya mengandung racun, sedangkan pada ikan lele yang agak tua racunya agak
berkurang. Ikan lele juga dapat memakan ikan-ikan lainya atau sebagai predator.
G. KESIMPULAN
Ikan lele (C. batrachus) adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali
karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang
mencuat dari sekitar bagian mulutnya. Morfologi ikan ini adalah tengah badanya mempunyai
potongan membulat, dengan kepala pipih kebawah (depressed), sedangkan bagian belakang
tubuhnya berbentuk pipih kesamping (compressed). Sedangkan organ – organ lainya dari ikan
lele itu sendiri terdiri dari jantung, empedu, labirin, gonad, hati, lambung dan anus.
Peranan yang menguntungkan dari ikan yang satu ini adalh sebagai bahan makanan
karena rasanya yang enak dan gurih, juga sebagai pemberantas hama padi yang berupa serangga
air, juga banyak mengandung Leusin dan Lisin untuk pertumbuhan anak –anak. Adapun peranan
yang merugikan dari ikan lele ini adalah pada ikan lele yang masih muda patilnya mengandung
racun, sedangkan pada ikan lele yang agak tua racunya agak berkurang. Ikan lele juga dapat
memakan ikan-ikan lainya atau sebagai predator.
H. DAFTAR PUSTAKA
Tugas 2
Tugas 3
Tugas
EBIH DEKAT
MENGENAL
IKAN
LELEPendahuluan
Nama ‘lele’ tidak
dikenal di negara
selain Indonesia.
Lele adalah nama
lokal untuk
menyebut ikan
yang tak bersisik,
hidup di perairan
tawar,
mempunyai barbel
(sungut),
berwarna hitam,
kecoklatan atau
abu-abu, serta
berkepala gepeng(
depressed).
Jika orang
Indonesia
menyebutnya
dengan ‘lele’
maka penduduk
dunia menamai
dengan
air breathing
catfish (catfish
yang dapat
bernapas diudara)
, walking catfish
(
catfish yang dapat
berjalan di
daratan), atau
labyrinthcatfish
(catfish
yang mempunyai
organ pernapasan
tambahan)
.
Ada pula
yangmenyebut
dengan
sharptooth catfish
karena
mempunyai gigi
halus yang
tajamdan sangat
banyak.
Catfish
sendiri adalah
julukan penduduk
dunia untuk
menyebut
seluruhkerabat
ikan lele yang
tergolong dalam
Ordo
Siluriformes,
termasuk ikan
yang
tak berkepala
gepeng
seperti ikan patin.
Ordo
Siluriformes
tediri dari
berbagai jenisikan
yang sangat
bervariasi mulai
dari ukuran yang
sangat besar
hingga
yangterkecil 22
inch.
Caftish
terbesar
dilaporkan hingga
mencapai 290 kg
dengan panjang
13m. Dilaporkan
terdapat 2200
species catfish di
dunia ini,
yangtergolong
dalam 34
famili(http://angle
rfish.com)Ikan
lele sendiri
termasuk dalam
family
Clariidae
, berkerabat
dengan 34 famili
lainnya dalam
anggota
OrdoSiluriformes
.Masyarakat di
beberapa daerah
menyebut ikan
lele dengan nama
lain,seperti
ikan kalang, ikan
keli
, atau
ikan limbat
(Sumatra Barat),
ikan
maut(Sumatra
Utara), ikan pintet
atau ikan kaleh
(Kalimantan
selatan), lele
kembangatau wiru
(Jawa Barat), ikan
kalang putih
(Padang), atau
ikan
penang(Kalimanta
n Timur). Namun
jika ditelusuri,
ternyata nama-
nama di atas
tidak semuanya
identik dengan
ikan lele yang
dikenal secara
umum, karena
berbedaspecies
atau
jenis.Meskipun
ikan lele
telahmenjadi
komoditas
populer, namun
pengetahuanmanu
sia tentang ikan
ini belum
tergolong
lengkap. Masih
banyak aspek
yangmasih perlu
digali, guna
pemanfaatan yang
lebih optimal.
Untuk itu semua
pihak,
Page
2
of
14
baik yang telah
terjun dalam busi
daya ikan maupun
pihak yang
berkeinginanmene
kuninya,
disarankan selalu
memeprbaharui
pengetahuan,
mengenali
lebih jauh tentang
ikan
ini.Pengenalan
ikan lele adalah
kunci awal
keberhasilan budi
daya ikan
lele.Pengenalan
kita tidak cukup
hanya tahu bahwa
ikan lele adalah
ikan
yang berkumis,
warnanya abu-abu
kecoklatan,
kulitnya tak
bersisik dan licin
karena berlendir
banyak. Itu adalah
pengetahuan
umum yang tidak
bisa dijadikan
bahan pengambila
n keputusan apa
pun tanpa
pendalaman lebih
lanjut. Ada apa di
balik absennya
sisik pada ikan
lele? Mengapa
kulit ikan lele
licin? Mengapa
warnaikan lele
dapat berubah?
Apa yang terjadi
ketika ikan tidak
bernafsu
makan?Kepala
yang gepeng dan
mata yang kecil,
apa gunanya?
Pertanyaan-
pertanyaantersebu
t seharusnya
menggelitik kita
untuk mengenal
lebih dalam
terhadap
ikan berkumis ini.
seperti ka
ta pepatah, “tak
kenal maka tak
sayang. Makin
mengenalmakan
makin sayang. “
Berbekal rasa
sayang kita akan
menemukan lebih
banyak
rahasia tentang
ikan lele sebagai
bekal pendukung
keberhasilan
usaha budi
dayakita.Anatomi
(struktur tubuh)
ikan lele dapat
dibedakan
menjadi dua
yaituanatomi
eksternal dan
anatomi internal.
Anatomi eksternal
meliputi bentuk
tubuh,warna,
morfologi, dan
organ-organ tubuh
bagian luar baik
organ gerak,
organsensor,
maupun organ
reproduksi).
Anatomi internal
meliputi seluruh
organ tubuhyang
terbalut kulit,yang
bekerja dalam
suatu sistem
fisiologis tertentu.
Sistemtersebut
meliputi sistem
pencernaan,
sistem respirasi,
sistem
urogenitalia,
sistemotot, sistem
peredaran darah,
dan sistem
rangka.Selain
anatomi aspek
kebiasaan ikan
lele juga harus
dikenali
untuk mencegah
stress
. Sama seperti
manusia, ikan lele
juga bisa
stres
s. Ikan yang
stress
akan
menunjukkan
perilaku
menggantung di
lapisan
permukaan air,
nafsumakan
menurun, gerak
lambat, dan pada
jenis-jenis tertentu
warnanya
berubah.Kondisi
stress
tersebut selain
menghabiskan
energi ikan juga
menyebabkan pert
umbuhan menjadi
terhenti.
Akibatnya ikan
menjadi lemah,
kurus, dan
rentanterserang
penyakit atau
serangan
parasit.Begitu
pentingnya
pengenalan
terhadap
kebiasaan ikan
lele maka
harusdilakukan
oleh pembudi
daya ikan lele
sehingga dapat
diberikan
pemeliharaan
Page
3
of
14
Page
4
of
14
akhir dari kepala
hingga lubang
genitalia,
sedangkan bagian
ekor adalah
daerahmulai titik
lubang genital
tersebut hingga
akhir dari ekor
(Stoskopf,
1986).Pada kepala
ikan lele terdapat
organ sensor
berupa sepasang
mata sebagaialat
penglihatan dan
sepasang lubang
hidung (nostril)
sebagai alat
pembauan.Organ
sensor berfungsi
menerima
rangsangan atau
informasi yang
diterima
danmeneruskan
rangsangan
tersebut ke otak.
Selanjutnya otak
akan mengolah
danmerespons
rangsangan
tersebut. Organ
mata ikan sangat
kecil dibanding
ukurantotal ikan
itu sendiri. Pada
Gambar. Tampak
organ mata yang
ukurannya
kecilsekali, pada
ikan lele dumbo
seberat 3kg.
Organ mata pada
ikan lele
kurang berfungsi
karena secara
alamiah mereka
adalah binatang
nokturnal yaitu
binatangyang
lebih aktif pada
malam hari. Pada
malam hari ketika
tidak ada cahaya
kuatsama sekali,
dan perairan
menjadi gulita,
maka ikan lele
mengandalkan
organ pembauan
untuk mengenali
rangsangan.Organ
lain yang
berfungsi
memperkuat daya
pembauan nostril
yaitu
empat pasang
barbel yang
terletak di bagian
maxilla (rahang
atas), nasal (dekat
lubanghidung),
dan bagian dagu.
Barbel adalah
organ sensor yang
berfunsgi
untuk memperkua
t kemampuan
organ penciuman
ikan lele,
mengingat organ
matanyasangat
kecil dan kurang
berfungsi.Gambar
. Ukuran organ
sensor (mata) ikan
lele relatif
terhadap
panjangtotal ikan
lele seberat
3kgPada bagian
badan terdapat
alat-alat gerak
berupa lima jenis
sirip yaitusirip
dorsal, sirip
pektoral, sirip
ventral, siri anal,
dan sirip caudal.
Ada
yang berjumlah
sepasang yaitu
sirip pektoral
(sirip dada) dan
sirip ventral (sirip
perut)sedangkan
sirip lainnya tidak
berpasangan.Keli
ma jenis sirip
tersebut
mempunyai
Mata ikan lele
Tugas
KESIMPULAN
Ikan lele (C. batrachus) adalah sejenis ikan yang hidup di
air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak
pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang
mencuat dari sekitar bagian mulutnya. Morfologi ikan ini adalah
tengah badanya mempunyai potongan membulat, dengan kepala pipih
kebawah (depressed), sedangkan bagian belakang tubuhnya
berbentuk pipih kesamping (compressed). Sedangkan organ – organ
lainya dari ikan lele itu sendiri terdiri dari jantung, empedu,
labirin, gonad, hati, lambung dan anus.
Peranan yang menguntungkan dari ikan yang satu ini adalh sebagai
bahan makanan karena rasanya yang enak dan gurih, juga sebagai
pemberantas hama padi yang berupa serangga air, juga banyak
mengandung Leusin dan Lisin untuk pertumbuhan anak –anak. Adapun
peranan yang merugikan dari ikan lele ini adalah pada ikan lele
yang masih muda patilnya mengandung racun, sedangkan pada ikan
lele yang agak tua racunya agak berkurang. Ikan lele juga dapat
memakan ikan-ikan lainya atau sebagai predator
Bandeng
BAB II
PEMBAHASAN
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Pisces
Subclass : Teleostei
Ordo : Malacopterygii
Family : Chanidae
Genus : Chanos
Spesies : Chanos chanos
Tubuh ikan bandeng memanjang agak gepeng, mata tertutup lapisan lemak
(adipase eyelid), pangkal sirip punggung dan dubur tertutup sisik, tipe sisik cycloid lunak, warna
hitam kehijauan dan keperakan bagian sisi, terdapat sisik tambahan yang besar pada sirip dada
dan sirip perut. Bandeng jantan memiliki ciri-ciri warna sisik tubuh cerah dan mengkilap
keperakan serta memiliki dua lubang kecil di bagian anus yang tampak jelas pada jantan dewasa
(Hadie, 2000). Morfologi ikan bandeng dapat dilihat pada Gambar 2.
Ikan bandeng hidup di Samudra Hindia dan menyeberanginya sampai Samudra Pasifik,
mereka cenderung bergerombol di sekitar pesisir dan pulau-pulau dengan koral. Ikan yang muda
dan baru menetas hidup di laut untuk 2 - 3 minggu, lalu berpindah ke rawa-rawa bakau, daerah
payau, dan kadangkala danau-danau. Bandeng baru kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa
berkembang biak (Anonim, 2009).
Ikan bandeng mempunyai kebiasaan makan pada siang hari. Di habitat aslinya ikan
bandeng mempunyai kebiasaan mengambil makanan dari lapisan atas dasar laut, berupa
tumbuhan mikroskopis seperti: plankton, udang renik, jasad renik, dan tanaman multiseluler
lainnya. Makanan ikan bandeng disesuaikan dengan ukuran mulutnya (Purnomowati, dkk.,
2007).
Pada waktu larva, ikan bandeng tergolong karnivora, kemudian pada ukuran fry menjadi
omnivore. Pada ukuran juvenil termasuk ke dalam golongan herbivore, dimana pada fase ini juga
ikan bandeng sudah bisa makan pakan buatan berupa pellet. Setelah dewasa, ikan bandeng
kembali berubah menjadi omnivora lagi karena mengkonsumsi, algae, zooplankton, bentos
lunak, dan pakan buatan berbentuk pellet (Aslamyah, 2008).
Pemijahan bandeng berlangsung parsial, yaitu telur matang dikeluarkan sedangkan yang
belum matang terus berkembang didalam tubuh untuk pemijahan berikutnya. Dalam setahun, 1
ekor induk bandeng dapat memijah lebih dari satu kali. Jumlah telur yang dihasilkan dalam satu
kali pemijahan berkisar antara 300.000 - 1.000.000 butir telur (Murtidjo, 1989).
Indikator bandeng memijah adalah bandeng jantan dan bandeng betina berenang
beriringan dengan posisi jantan dibelakang betina. Pemijahan lebih sering terjadi pada pasang
rendah dan fase bulan seperempat. Menurut Ahmad (1998), dalam siklus hidupnya, bandeng
berpindah dari satu ekosistem ke ekosistem lainnya mulai dari laut sampai ke sungai dan bahkan
danau. Hal ini disebabkan karena bandeng memiliki kisaran adaptasi yang tinggi terhadap
salinitas.
BAB III
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa ikan bandeng termasuk kedalam
kingdom animalia dan berasal dari phylum chordata serta memiliki nama latin yaitu Chanos
chanos.
Seperti yang dikemukakan oleh Mudjiman (1998) bahwa ikan bandeng mempunyai ciri-
ciri morfologi bentuk tubuh langsing mirip terpedo, dengan moncong agak runcing, ekor
bercabang dan sisiknya halus. Warnanya putih gemerlapan seperti perak pada tubuh bagian
bawah dan agak gelap pada punggungnya.
Ikan bandeng umumnya hidup di laut, tetapi ikan ini dapat hidup di air tawar maupun air
payau. Pakan bandeng terutama terdiri dari plankton (Chlorophyceae dan Diatomae), lumut dasar
(Cyanophyceae), dan pucuk tanaman ganggang (Nanas dan Ruppia).
Reproduksi ikan bandeng dapat dilakukan dengan pemijahan secara alami dan pemijahan
secara buatan. Penyebaran ikan bandeng sangat luas yaitu dari pantai Afrika Timur sampai ke
Kepulauan Tua mutu, sebelah timur Tahiti, dan dari Jepang Selatan sampai Australia Utara. Ikan
ini biasanya terdapat di daerah Tropika dan Sub Tropika.
Ikan bandeng memiliki manfaat bagi manusia karena didalam ikan bandeng terdapat
protein yang sangat berguna. Selain bermanfaat bagi manusia, ikan bandeng juga bermanfaat
bagi hewan disekitarnya, salah satu manfaat ikan bandeng bagi hewan disekitarnya yaitu sebagai
komponen rantai makanan.
DAFTAR PUSTAKA
________ . 2013. Keunggulan dan Manfaat Ikan Bandeng. (Online). Tersedia: http://forpiko.com/berita-
325-keunggulan-dan-manfaat-ikan-bandeng.html : (18 Desember 2013).
Gabus
Ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan air tawar dan merupakan ikan konsumsi
yang populer dikalangan masyarakat Indonesia, ikan ini dikenal dengan nama latin
Ophiocephalus striatus, berikut klasifikasi ikan gabus secara umum,
Filum : Chordata
Klass : Pisces
Ordo : Labyrinthicea
Famili : Ophiochepalidae
Genus : Ophiocephalus
Secara morfologi ikan gabus ini memiliki ciri yaitu bentuk badan yang bulat di depan dan pipih di
belakang.
Mempunyai punggung yang berwarna coklat tua hampir hitam dengan perut putih kecoklatan.
Ukuran maksimal ikan ini dapat mencapai 90 cm. Ikan gabus dapat hidup di sungai, danau,
rawa air tawar dan air payau. Ikan gabus merupakan ikan karnivora yang makanannya antara
lain adalah udang, ikan kecil, kepiting, katak, cacing dan serangga air.
Didalam daging Ikan gabus terdapat albumin yaitu jenis protein yang mempercepat proses
penyembuhan luka dan pembentukan jaringan baru terutama bagi mereka pasca operasi dan
melahirkan. Selain membantu pembentukan jaringan baru, albumin yang berada di dalam darah
juga berfungsi untuk mengatur keseimbangan air di dalam sel, memberikan gizi di dalam sel,
dan membantu mengeluarkan produk buangan. Albumin juga berfungsi mempertahankan
pengaturan cairan di dalam tubuh. Sangat disarankan bagi mereka untuk mengkonsumsi
daging ikan gabus dengan cara dipanggang, direbus, dikukus, ataupun dibuat sup. Ikan gabus
goreng atau bakar memang lebih nikmat, tetapi nilai gizinya turun. Selain itu, menggoreng
biasanya dilakukan dengan minyak berlebih, sehingga dapat meningkatkan kadar lemak pada
ikan.
Dikarenakan kandungan kolagen yang rendah menyebabkan daging ikan gabus menjadi
lebih mudah dicerna bagi orang yang baru sembuh dari sakit,bayi dan kelompok usia lanjut.
Air (g) 77
Protein (g) 20
Selain dagingnya yang dapat dikonsumsi, ternyata kulit ikan gabus dari hasil proses
penyamakan kulit dapat dimanfaatkan untuk membuat berbagai kerajinan seperti tas dan
dompet dari kulit ikan gabus. Ikan gabus juga dapat diolah menjadi berbagai macam
olahan daging ikan seperti pempek, bakso ikan, abon ikan dan kerupuk ikan.
Nila
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini permintaan ikan air tawar naik cukup tinggi untuk kebutuhan domestic dan luar
negeri. Salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan pasar adalah Budidaya Ikan. Budidaya
Ikan Air Tawar salah satunya adalah Ikan Nila (Indhie, 2009).
Ikan nila memiliki factor penting yaitu rasa dagingnya yang vkhas dengan kandungan
omega pada patin dan gizi yang cukup tinggi, sehingga ikan nila sering dijadikan sumber protein
yang murah dan mudah didapat. Serta harga jualnya yang terjangkau oleh masyarakat (Dhewi,
2005).
Morfologi Ikan Nila adalah memiliki bentuk yang pipih kea rah vertical (kompres),
bertulang belakang (vertebrata). Habitatnya perairan, bernafas dengtan insang dan menjaga
keseimbangan tubuh menggunakan sirip. Sirip-sirip tersebut bersifat Poikilotermal (Dwisang,
2008).
Maksud dari praktikum ini adalah untuk mengetahui Sistematika, Anatomi, Fisiologi dan
Morfologi Ikan Nila.
Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat mengetahui Sistematika, Anatomi,
Fisiologi dan Morfologi Ikan Nila.
Praktikum Biologi Dasar tentang Sistematika, Anatomi, Fisiologi dan Morfologi Ikan Nila
dilaksanakan pada hari Kamis, 6 Oktober 2011 pada pukul 18.00-20.00WIB, bertempat di
gedung C lantai 1 Laboratorium Hidrologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Brawijaya, Malang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ikan Nila merupakan salah satub jenis ikan yang dapat dibudidayakan di kolam dan
memiliki nilai ekonomis yang cukup penting. Potensi Ikan Niloa sebagai Ikian Budidaya cukup
besar, karena memiliki kelebihan, yaitu :
Pertumbuhannya Cepat
Habitat lingkngan Ikan Nila, yaitu : danau, Sungai, Waduk, Rawa, Sawah, dan perairan
lainnya. Selain itu Ikan nila mampu hidup pada perairan payau, misalnya tambak dengan
salinitas maksimal 29% oleh karena itu masyarakat yang berada di daerah sekitar pantai dapat
membudidayakannya khusus kegiatan pembesaran Ikan Nila (Santoso,1996).
Menurut Dr. Trewavas (1982) klasifikasi lengkap Ikan Nila adalah sebagi berikut :
Fillum : chordate
Kelas : detoichtyas
Ordo : parcomorphi
Family : cichlidan
Genus : oreochromis
Spesies : niloticus sp
(Santoso, 1962)
Menurut Pratama (2009), ikan nila mempunyai nilai bentuk tubuh yang pipih kea rah
vertical (kompres) dengan profil empat persegi panjang kea rah anteroposterior, posisi mulut
terletak di ujung/termal.
Pada sirip ekor tampak jelas garis-garis yang vertical dan pada sirip punggungnya garis
terlihat condong lekuknya. Ciri ikan nila adalah garis-garis vertikal berwarna hitam pada sirip,
ekor, punggung dan dubur. Pada bagian sirip caudal/ ekor yang berbentuk membulat warna
merah dan biasa digunakan sebagai indikasi kematangan gonad (Pratama, 2009).
Pada rahang terdapat bercak kehitaman. Sisik ikan nila adalah tipe scenoid. Ikan nila
juga ditandai dengan jari-jari darsal yang keras, begitupun bagian awalnya. Dengan posisi siap
awal dibagian belakang sirip dada (abdormal) (Pratama, 2009).
Menurut wordpress (2010), adapun anatomi dari ikan nila adalah sebagai berikut :
1. Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lender dan sumber-
sumber pewarnaan
2. Sistem otot (Urat Daging) : penggerak tubuh, sirip-sirip, insang, organ listrik
3. Sistem rangka (tulang) : tempat melekatnya otot, pelindung organ-organ dalam dan penegak
tubuh
5. Sistem peredaran darah (sirkulasi) : organnya jantung dan sel-sel darah, mengedarkan O2,
nutrisi dan sebagainya
10. Sistem reproduksi dan Embriologi : Organnya Gonad Jantan dan Betina
Ada hubungan yang sangat erat antara kesepuluh sistem anatomi tersebut, misalnya :
Menentukan cara bergeraknya daging dan system rangka. System pernapasan dan peredaran
darah O2 dari perairan di tangkap oleh darah, dipertukarkan dengan CO2 dibawa ke seluruh
tubuh oleh darah (wordpress,2010.
Anatomi atau organ-organ internal ikan adalah bjantung, alat pencerna, Gonad kandung
kemih, dan Ginjal. Organ-organ tersebut biasanya diselubungi oleh jaringan pengikat yang
halus dan lunak yang disebut peritoneum. Peritoneum merupakan selaput atau membrane yang
tipis berwarna hitam y6ang biasanya dibuang joke ikan sedang disiangi (Pratama, 2009).
Sistem pencernaan pada ikan nila melalui proses sebagai berikut. Dari mulai anggota
mulut, esophagus/Kerongkongan, Lambung, usus dan terakhir anus (Dwisang,2008).
Proses penyedeerhanaan pada ikan nila melalui cara fisik dan kimia. Sehingga menjadi
sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus kemudian diedarkan ke seluruh organ
tubuh melalui system peredaran darah (Dwisang, 2008).
Sistem ekskresi dan reproduksi pada Ikan Nila adalah sebagai berikut
Nekanisme system Ekskresi pada ikan yang hidup di air tawar adalah : ikan tidak
banyak minum, aktif menyerap ion organic, melalui insang dan mengeluarkan urin yang encer
dalam jumlah yang besar (Dwisang, 2008).
Sistem Ekskresi melibatkan organ insang, kulit, Ginjal berfungsi mengekskresikan zat-
zat sisa metabolism yang mengandung Nitrogen (Pratama,2009).
Insang sebagai organ pernafasan ikan. Kulit sebagai organ ekskresi karena
mengandung kelenjar keringat yang mengeluarkan 5%, 10%dari seluruh metaydisme (Pratama,
2009).
Sistem reproduksi pada jantan mempunyai tistis. Pada ikan betina mempunyai indung
telur, keduanya terletak pada rongga perut. Sebelah kandung kemih dan kanan cili mentari
keadaan Gonad Ikan sangat menentukan kedewasaan ikan, meningkat dengan makin
meningkatnya fungsi Gonad. Ikan nila umumnya memiliki gonad, terletak pada bagian posterior
rongga perut disebelah bawah ginjal (Pratama, 2009).
Nila berasal dari sungai nil, secara ilmiah/alamiah dapat berkembang biak sepanjang
tahun. Namun frekuensi pemijahan, banyak terjadi pada musim penghujan. Ikan ini mudah
berkembang biak tanpa perlakuan khusus (meitanisyah, 2010).
Sisik ikan mempunyai bentuk dan ukuran yang beraneka ragam yakni sisik Gonoid,
yang merupakan sisik besar dan kasar, berbentuk lempengan tunggal biasanya tersusun
genting. Sisik placoid berbentuk bundar sirkular tetapi tidak sebundar cosmoid. Sisik Stenoid
tekstur tajam pada permukaan. Cosmoid berbentuk bulat, halus. Clasoid ujungnya tajam disatu
sisi. Posterior dan anteriordiraba halus dan joke dibalik kasar (Saputra, 2007).
Ada beberapa jenis Ikan yang hanya ditemukan sisik pada bagian tubuh tertentu saja.
Seperti pada paddlefish. Ikan yang hanya ditemukan sepanjang literalis (Dwisang,2008.)
Ikan Sidat (angulla) yang terlihat seperti tidak bersisik tetapi sisiknya kecil yang berlapisi
lender yang tebal (Meitanisyah, 2010)
Menurut Seaworld (2011) adapun jenis dan bagian fungsi ekor adalah :
(Aquaviews.2011)
(Aquaviews.2011)
(Aquaviews.2011)
(Aquaviews.2011)
(Aquaviews.2011)
(Aquaviews.2011)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Fungsi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum Biologi Dasar tentang Sistematika, Anatomi,
Fisiologi dan Morfologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) adalah :
11. Sarung tangan :untuk melindungi tangan dari bahan agar tidak melukai tangan
PEMBAHASAN
Dalam Praktikum Biologi Dasar Ikan Nila, dapat dijelaskan sebagai berikut :
Dalam praktikum Biologi Dasar ikan nila, diketahui bahwa data-data Ikan Nila sebagai
berikut :
a. Rounded (Bulat) :
b. Forked :
c. Idented/Imargined :
d. Square (truncate) :
e. Lunate :
f. Pointed :
b. Plakoid : Ujung panjang tajam satu sisi, joke diraba posterior dan
Jadi, Ikan Nila termasuk ikan yang memiliki jenis sisik Stenoid.
= filament
a. Ikan Herbivora
Ususnya panjang, kecil, lembut => karena herbivora tumbuhan dan proses pencernaannya
lama
b. Ikan karnivora
Ususnya pendek, besar, kasar => karena untuk pross pencernaan ikan dengan proses yang
cepat
c. Ikan Omnivora
Ususnya ideal
Adapun hasil pengamatan yang dilakukan pada praktikum Biologi Dasar Ikan Nila adalah :
4.2 Analisa Prosedur
Adapun analisis prosedur dari praktikum Biologi dasar tentang Sistematika, Anatomi,
Fisiologi dan Morfologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) adalah :
Dalam pengamatan alat pencernaan dan sekresi adalah ambil Ikan Nila dengan Lap
basah dan jaring. Lap Basah digunakan untuk menetralisir keadaan ikan nila. Kemudian
letakkan ikan nila di nampan. Lalu ikan Nila ditusuk dengan penusuk pada bagian antara bola
mata ikan (meolula oblongata). Kemudian amati dan digambar bagian ikan nila. Setelah itu
dibuka bagian perut ikan nila mulai dari anus hingga rongga perut secara melintang dengan
seetroset agar lebih mudah membuka bagian dari ikan nila tidak sobek atau tergores. Joke
salah satu bagaian pencernaan terkena alat potong maka tidak akan terlihat bentuk-bentuk ikan
nila. Lalu amati dan digambar bagian pencernaan dan sekresi dari ikan nila setelah dapat
membuka bagian tubuh ikan nila, lalu amati hasilnya.
Dalam pengamatan sisik ikan nila yang sudah mati, diambil sisiknya dengan
menggunakan pinset agar lebih mudah mengambil sisiknya. Kemudian ditaruh di atas objek
glass. Tetesi dengan aquades agar bayangan objek dapat terlihat, tutup dengan cover glass
dengan sudut 45o agar tidak terjadi gelembung. Amati bagian sisik dengan mikroskop. Lalu
digambar hasil pengamatannya.
Pengamatan yang dilakukajn pada insang Nila adalah ambil insang yang ada dibagian
Kepala (Caput) Ikan Nila dengan menggunakan pinset. Lalu diamati dan digambar bagian
Insang.
4.3 Analisis Hasil
Adapun analisis hasil dari praktikum Biologi Dasar tentang Sistematika, Anatomi,
Fisiologi dan Morfologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) adalah : Pada percobaan ikan nila
setelah dibedah tampak bagian dalamnya yaitu insang, hati, lambung, usus, pancreas dan
gelombang renang. Gelombang renang berfungsi untuk mengatur naik turunnya ikan saat
berenang.
Selain organ dalamnya terdapat juga organ bagian ikan yaitu sirip dan sisik. Pada ikan
nila adalah catenoid, bentuknya sedikit bergerigi dan fungsi sisik yaitu untuk mengklarifikasi
ikan.
Fungsi sirip yaitu menyeimbangkan tubuh ikan dan mempermudah gerakan pada saat
berenang. Insang terletak di samping kepala ikan dan pada insang, oksigen dalam air ditangkap
oleh darah lalu ke pembuluh darah. System pencernaan dari mulut kerongkongan, lambung,
usus, dan berakhir ke anus,
Ikan nila memiliki sisik yang berjenis stenoid. Fungsi dari sisik ikan Nila sendiri adalah
untuk melindungi tubuh ikan. Bentuk dari sisik ikan nila yang terbentuk stenoid seperti cycloid
bundar, tetapi tekstur tajam di permukaan.
Ikan nila memiliki bentuk caudal bertipe Imargind, yang memiliki ekor yang kuat untuk
berenang. Ikan nila biasanya dapat berenang dengan cepat.
BAB V
PENUTUP
5.2 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Praktikum Biologi dasarc tentang Sistematika,
morfologi, Fisiologi dan Anatomi ikan Nila sebagai berikut :
Ikan nila termasuk ke dalam fillum chordate yang berarti tulang atau kerangka tubuh
Sistem Ikan Nila dalam ekskresi adalah : Ginjal, Uregenital, insang, kulit
2. Trunchus (Badan)
3. Ekor (Caudal)
5.2 Saran
Pada praktikum Biologi dasar tentang sistematika, morfologi, fisiologi dan anatomi ikan
nila, sebaiknya praktikum untuk memanfaatkan waktu seefektif mungkin dan perlunya
perlengkapan alat uhntuk menunjang kelancaran dalam praktikum
DAFTAR PUSTAKA
Putra, adriansyah, 2010. Macam-macam sisik ikan nila. Graha Ilmu: Jakarta
Ikan laut
Indian Threadfish ( Alectis indicus ) Istilah Indonesia: Kuwe Rambe, Lowang, Jebus Ciri-ciri
Kuwe Rambe, berwarna perak Dll
Ikan Kuwe (Caranx Sexfasciatus) atau yang lebih dikenal dengan nama blue fin treavllyu,
termasuk ikan dasar dari golongan predator. Sejatinya si Kuwe adalah ikan perairan berkarang
dangkal dan berbatasan dengan laut terbuka.
Ikan kuwe memiliki lingkup “pergaulan” yang unik. Seperti halnya manusia, ikan kuwe pun
gemar bercengkerama dengan teman sebayanya. Habitat ikan kuwe kecil lebih senang berada
di dekat karang. Adapun ikan kuwe besar kebanyakan menyebar lebih jauh dan sering pula
muncul ke permukaan.
Beberapa jenis ikan kuwe, seperti kuwe gerong, kuwe mata besar, kuwe rambut, dan kuwe sirip
biru. Ikan ini bermasuk tangguh dalam mempertahankan hidupnya. Kendati begitu, perlu
beberapa trik untuk memburunya. Para mania mancing menyarankan agar memburunya tidak
secara troling. Sebab ada, risiko umpan tersangkut karang. Namun bisa saja Kuwe dipancing
dengan troling bila memmakai umpan minow (Umpan tiruan berbentuk ikan).
Banyak jenis umpan yang bisa dipakai untuk memancing ikan kuwe. Seperti bentuong,
bandeng, kacang-kacang, cendero, ikan terbang. Bisa juga cumi-cumi. Bila memakai umpan
tyiruan, ada umpan minow, konahead (cumi-cumian dari plastik), umpan dari plastik lunak
(palstic jig). Apabila memakai umpan ikan hidup, timah bisa juga ditambahi pemberat agar
posisinya ada di bawah permukaan.
Untuk pemancing ikan kuwe gerong berukuran besar bisa juga menggunakan cara kasting dari
pantai (surf casting), dari tebing (rock casting), secara koncer (mancing di atas kapal yang
jangkarnya dilego dengan memakai umpan ikan hidup), atau bisa juga mancing di atas kapal
yang hanyut oleh arus (drifting).
Ikan kuwe termasuk ikan segala musim. Artinya, bisa dipancing sepanjang tahun. Meski begitu,
kan tersebu terbanyak pada awal musim hujan seperti November-Maret.
Ada beberapa tempat yang konon banyak ikan kuwenya, seperti Karang Kryoya, Karang
Kaimun, Karang berak, dan Karang Susuh yang berada di Teluk Jakarta. Bisa juga di
Tanjungan timur Pulau Sang Hyang di Anyer Jawa Barat. Jika di Muara binuangeun di Pulau
tinjil dan Pulau Deli. Kalau ke Ujung Kulon Jawa Barat di Daerah Batu Asin dan Tanjung Waton.
Jika di Pelabuhan Ratu di Karang Handap, Karang Bolong, atau Slodong Barat.
KUWE BATU
NAMA LAIN: Almaco Jack, Almaco
JENIS: Seriola Rivoliana
UKURAN: 7,5-15 kg, kadang melebihi 25 kg
REKOR DUNIA: 78 pounds
KARAKTER: Sangat kuat, merupakan petarung yang cukup me-nguras tenaga dan memiliki kekuatan
dikedalaman yang sanggup menahan pompaan joran. Berenang terus menerus juga dapat ditemui pada
awal pertarungan. Stamina yang prima akan sesuai dengan kekuatan ikan ini. Pemancing pemula akan
membutuhkan waktu satu jam atau lebih untuk memancing ukuran rata-rata.
KUWE LILIN
NAMA LAIN: Crevalle Jack, Jack Crevalle, Crevally
JENIS: Caranx Hippos
UKURAN: 6-10 kg, diperkirakan dapat mencapai 25 kg
REKOR DUNIA: 57 pounds
KARAKTER: Beberapa jenis ikan lain dapat mengalahkan kuwe lilin untuk ukuran yang sama. Bertarung
tidak begitu spektakuler tetapi juga keras kepala, pola umumnya akan berenang terus menerus. Jenis ini
akan memanfaatkan sisi tubuhnya yang pipih sebagai kelebihannya dalam tarik-menarik.
PERMIT
NAMA LAIN: Round Pompano, Great Pompano
JENIS: Trachinotus Falcatus
UKURAN: 10-15 kg, diperkirakan dapat mencapai 25 kg
REKOR DUNIA: 56 pounds
KARAKTER: Termasuk peringkat yang sangat baik dalam gamefish, berenang terus menerus dan sangat
kuat, petarung dikedalaman yang keras kepala. Juga merupakan jenis yang menantang untuk diperdayai,
terutama dengan menggunakan umpan tiruan.
SUNGLIR / SALEM
NAMA LAIN: Rainbow Runner, Spanish Jack, Rainbow Jack
JENIS: Elagatis Bipinnulata
UKURAN: 1-7,5 kg, diperkirakan dapat mencapai 20 kg
REKOR DUNIA: 37 pounds
KARAKTER: Merupakan petarung yang penuh semangat pada piranti ringan. Akan berenang lebih cepat
dibanding jeni Kuwe lainnya, dan kadang kala melakukan lompatan juga.
KUWE KUNING
NAMA LAIN: Yellow Jack, Bar Jack, Cibi Amarillo
JENIS: Caranx Bartholomaei
UKURAN: 6-7,5 kg, dapat tumbuh hingga 10 kg
REKOR DUNIA: 19 pounds
KARAKTER: Seperti jenis Kuwe lainnya, petarung yang alot dan gigih.
TENGKEK
NAMA LAIN: Blue Runner, Hardtail Jack, Runner, Blue Jack
JENIS: Caranx Crysos
UKURAN: 0,5-1 kg, dapat tumbuh hingga 2 kg
REKOR DUNIA: 11 pounds
KARAKTER: Jenis ini bertarung dengan baik sesuai dengan ukurannya. Jenis ini umum juga digunakan
sebagai umpan untuk memancing di tengah laut.
KUWE FLORIDA
NAMA LAIN: Florida Pompano, Pompano, Carolina Pompano
JENIS: Trachinotus Carolinus
UKURAN: 0,5-1 kg, dapat tumbuh hingga 4 kg
REKOR DUNIA: 8 pounds
KARAKTER: Hebat. Akan mengalahkan perlawanan Kuwe Lilin untuk ukuran yang sama.
BAR JACK
NAMA LAIN: Skipjack, Bahamas Runner, Reef Runner, Cibi Mancho
JENIS: Caranx Ruber
UKURAN: Berkisar 0,5 kg, dapat tumbuh hingga 2,5 kg
REKOR DUNIA: 4 pounds (Rekor Florida)
KARAKTER: Cukup hebat, jika ukurannya dua kali atau lebih dari rata-rata.
LOOKDOWN
NAMA LAIN: Jorobado, Horse-head
JENIS: Selene Vomer
UKURAN: Sebesar telapak tangan sampai lebih dari 0,5 kg
REKOR DUNIA: 4 pounds
KARAKTER: Menyambar dengan agresif dan petarung yang penuh semangat untuk ukurannya.
Ikan nila
Ikan Nila Merah adalah bagian dari kumpulan gallery gambar pada Jenis Dan Kekerabatan Ikan Nila
Oreochromis niloticus dengan menggunakan tag deskripsi ikan nila,foto ikan nila,perkembang biakan
ikan nila. Silahkan download dibawah ini untuk Ikan Nila Merah
Download Ikan Nila Merah dalam Ukuran Asli di atas (1219 × 531 pixels)
IKAN NILA MERAH adalah satu dari beberapa contoh gambar atau foto wallpaper dari postingan Jenis
Dan Kekerabatan Ikan Nila Oreochromis niloticus yang ada di situs Iwak.Info, yakni website yang
membahas mengenai Foto dan Informasi Ikan Hias Terlengkap Di halaman ini anda dapat melihat secara
jelas Contoh Gambar Ikan Nila Merah.
Selain Wallpaper ikan nila merah tersebut, anda juga dapat memilih atau melihat-lihat beberapa koleksi
foto foto pembahasan rumusfisika lainnya yang bisa anda klik dan perbesar secara langsung. Harapan
kami, anda dapat terbantu dengan kumpulan gambar yang telah kami tampilkan dan sajikan secara
khusus untuk anda.
Ikan fatin
Morfologi
Patin merupakan salah satu jenis ikan dari kelompok lele-lelean. Panjang patin dewasa mencapai 120
cm. Ukuran tubuh seperti ini merupakan ukuran tubuh yang tergolong besar bagi ikan jenis lele-lelean.
Bentuk tubuhnya memanjang dengan warna dominan putih berkilauan seperti perak dan dibagian
pungungnya berwarna kebiruan. Kilau warna keperkan tubuhnya sangat cemerlang ketika masih kecil,
sehingga banyak orang yang memeliharanya di akuairum sebagai ikan hias. Warna keperakan ini akan
semakin memudar setelah patin semakin besar.
Sama seperti ikan lele-lelean lainnya, patin tidak memiliki sisik alias bertubuh licin. Bentuk kepalanya
relatif kecil. Mulutnya terletak di ujung kepala sebelah bawah. Di sudut mulutnya terdapat dua pasang
kumis yang berfungsi sebagai alat pencari pakan dan alat peraba saat berenang. Di bagian punggungnya
terdapat sirip dengan sebuah jari-jari keras yang dapat berubah menjadi patil. jari-jari lunaknya
berjumlah 6-7 buah.
bentuk sirip ekornya simetris bercagak. Di sirip dada terdapat 12-13 jari – jari lunak dan satu buah jari-
jari keras yang berfungsi sebagai patil. Sirip duburnya panjang, terdiri dari 30-33 jari-jari lunak.
Sementara itu, di sirip perut terdapat 6 jari-jari lunak.
kan patin adalah salah satu jenis ikan air tawar yang paling banyak di konsumsi oleh masyarakat
indonesia karena ikan patin ini memiliki banyak kandungan vitamin dan mineral yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Karena pertumbuhan nya yang sangat cepat, ikan patin ini banyak di budidaya dan di pelihara di
berbagai wilayah di Indonesia dan ikan patin ini di datang ke Indonesia dari Bangkok sekitar
tahun 1972 tepat nya ke daerah Bogor.
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Famili : Pangasidae
Kingdom : Animalia
Ordo : Ostariophysi
Filum : Chordata
Subordo : Siluroidea
Genus : Pangasius
Ciri dari ikan patin ini sangat jelas yaitu memiliki ukuran tubuh yang pipih dan ikan patin ini
tidak memiliki sisik, namun ikan patin ini memiliki patin di kedua sisi tubuh nya seperti ikan
lele, selain itu ikan patin juga memiliki sirip anal yang panjang sampai ke ekor nya.
Ikan patin juga mempunyai sirip punggung yang berduri dan bergerigi, mempunyai sirip ekor
yang bercagak, selain itu ikan patin juga mempunyai warna tubuh yang cenderung putih ke abu-
abuan dan kehitaman.
Ikan patin juga memiliki ciri yang khas yang terdapat pada insang nya, yaitu insang ikan patin
letak nya selalu berubah-ubah kadang bergerigi dan kadang-kadang ukuran nya mengecil,
sehingga ikan patin akan muncul sesekali ke permukaan untuk mengambil oksigen.
Nah itulah Sejarah Dan Klasifikasi Ikan Patin, semoga bermanfaat dan terimakasih atas
kunjungan nya.