Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Hemodinamika berasal dari istilah Yunani haima yang berarti darah dan dynamis yang
berarti tenaga atau kekuatan. Hemodinamika menjelaskan tentang aliran darah atau sirkulasi di
dalam tubuh badan. Fungsi dari sirkulasi adalah untuk melayani kebutuhan jaringan tubuh, untuk
mengangkut nutrisi ke jaringan tubuh, untuk mengalirkan sisa-sisa pembuangan dari sel, untuk
mengangkut hormon dari satu bagian tubuh ke bagian lain, serta mempertahankan lingkungan yang
tepat di setiap cairan jaringan tubuh demi kelangsungan hidup dan fungsi sel yang optimal.

Aliran darah di dalam tubuh dikendalikan berdasarkan kebutuhan nutrisi jaringan. Pada
beberapa organ, misalnya ginjal, terdapat fungsi tambahan dari sirkulasi. Aliran darah ke ginjal
jauh melebihi kebutuhan metabolisme karena berhubungan dengan fungsi ekskretoris yang
memerlukan volume darah yang banyak disaring setiap menit. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, jantung dan pembuluh darah bekerja secara sistematis untuk menyediakan cardiac output
dan tekanan arterial yang mencukupi untuk memastikan aliran darah ke jaringan cukup. Fungsi
hemodinamika yang paling penting adalah untuk memastikan aliran oksigen ke setiap jaringan
atau oxygen delivery ke jaringan dapat terjadi secara optimal.

Hemodinamika dari tubuh sangat penting karena pemantauan daripada hasil hemodinamika
tubuh badan dilakukan bagi memastikan kondisi pasien stabil dan tidak memerlukan perawatan
kritis. Tekanan dan variasi pada aliran darah dalam kompartemen vena berpotensi mengakibatkan
perubahan pada kompartemen arterial dan sebaliknya. Pengukuran hemodinamika bukanlah suatu
perhitungan absolut tentang keadaan norma pada suatu jaringan, malah ia merupakan perubahan
tekanan dan variasi aliran darah yang berlangsung secara terus menerus dalam dan antara
kompartemen-kompartemen pembuluh darah dari menit ke menit.

Secara umumnya, terdapat tiga prinsip yang mendasari fungsi dari sistem sirkulasi
sehingga dapat memberi akibat terhadap hemodinamika sistem sirkulasi:

a) Aliran darah ke setiap jaringan dalam tubuh selalu dikendalikan sehingga berkorelasi
secara langsung dengan kebutuhan nutrisi jaringan.
b) Cardiac output dikendlikan oleh jumlah aliran darah ke semua jaringan.
c) Regulasi tekanan arterial secara umumnya bersifat independen dan tidak bergantung pada
aliran darah lokal maupun pengendalian cardiac output.

Sirkulasi sendiri dipertahankan oleh jaringan pembuluh darah yang luas di tubuh dan
tekanan darah yang dapat dikendalikan oleh volume darah di dalam tubuh. Aliran darah di dalam
tubuh dikendalikan oleh dua faktor:
a) Perbedaan tekanan pada dua hujung pembuluh darah atau juga dikenal sebagai daya yang
mendorong darah di dalam pembuluh darah.
b) Penghalang aliran darah yang juga dikenal sebagai resistensi vaskuler.

Konsep-konsep yang harus diketahui karena berhubungan secara langsung hemodinamika


termasuklah cardiac output (yang terdiri dari heart rate, preload, afterload, dan kontraktilitas),
hukum Frank-Starling, komplians, konten oksigen arterial, pengantaran oksigen, konsumpsi
oksigen, dan saturasi oksigen gabungan pada vena dan yang paling penting adalah anatomi serta
fisiologi jantung dan pernapasan. Refrat ini akan mendiskusikan konsep hemodinamika serta
menerangkan semua konsep yang berhubungan dengan hemodinamika serta cara hemodinamika
dapat dipergunakan dalam pemantauan pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai