NIM : 1214020025
Partner Kerja :
Jurusan : T. Mesin
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
Setelah menyelesaikan percobaan praktikum ini diharapkan mahasiswa :
Jumlah aljabar dari arus yang menuju suatu sistem adalah sama dengan
jumlah aljabar arus yang keluar dari sistem tersebut. Dalam mempergunakan
hukum kirchoff untuk menyelesaikan rangkaian-rangkaian listrik, kita tetapkan
untuk arus yang masuk ke suatu system diberi tanda positif, sedangkan yang
keluar diberi tanda negatif.
Bila digambarkan dalam bentuk rangkaian bercabang maka akan diperoleh
sebagai berikut :
Jumlah aljabar tegangan pada suatu rangkaian tertutup adalah nol. Dalam
mempergunakan hukum kirchoff II, kita memberikan tanda positif pada tahanan
di arah datangnya arus.
∑V = ∑IR
V1 – V2 = I (R1 + R2 + R3)
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 LANGKAH KERJA
1. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini
Ukur arus yang mengalir pada rangkaian diatas dengan Amperemeter, jika
tegangan V1 di naikkan dari 2 s/d 10 V dan V2 diturunkan dari 10 s/d 2 V, catat
arah arus dan batas ukur.
Ukur arus yang mengalir pada rangkaian diatas dengan Amperemeter, jika
tegangan V1 di naikkan dari 2 s/d 10 V dan V2 diturunkan dari 10 s/d 2 V, catat
arah arus dan batas ukur.
Ukur arus yang mengalir pada rangkaian diatas dengan Amperemeter, jika
tegangan V1 di naikkan dari 2 s/d 10 V dan V2 diturunkan dari 10 s/d 2 V, catat
arah arus dan batas ukur.
BAB IV
V1 V2 I (mA) BU Keterangan
2 10 6 30 mA V2 ke arah V1
4 8 4,875 30 mA V2 ke arah V1
6 6 0 30 mA Tidak ada aliran
8 4 4,875 30 mA V1 ke arah V2
10 2 6 30 mA V1 ke arah V2
V1 V2 I (mA) BU Keterangan
2 10 16,875 30 mA V2 ke arah V1
4 8 17 30 mA V2 ke arah V1
6 6 17 30 mA V2 ke arah V1
8 4 16,5 30 mA V2 ke arah V1
10 2 16,25 30 mA V2 ke arah V1
V1 V2 I (mA) BU Keterangan
2 10 16,5 30 mA V1 ke arah V2
4 8 16,875 30 mA V1 ke arah V2
6 6 17 30 mA V1 ke arah V2
8 4 16,5 30 mA V1 ke arah V2
10 2 16,875 30 mA V1 ke arah V2
Berdasarkan teori pada Hukum Kirchoff 2, apabila terdapat dua sumber tegangan (Vs),
arus akan mengalir dari tegangan yang nilainya lebih besar ke tegangan yang nilainya
lebih kecil. Apabila kedua tegangan sumber (Vs) tersebut memiliki nilai tegangan yang
sama maka, tidak ada arus yang mengalir pada rangkaian tersebut atau nol. Dapat kita
lihat pada tabel percobaan pertama,arus yang dihasilkan dari multimeter yang dibaca
secara PNP (V2 kearah V1) dengan arus yang dihasilkan dari multimeter yang dibaca
secara NPN (V1 kearah V2) hasilnya mendekati ataupun sama. Berdasarkan Hukum
Kirchoff II dapat diketahui rumus sebagai berikut:
∑V=∑(I.R)
Pada saat V2 = 10 V dan V1 =2V
V2 – V1 = I (R1 + R2 + R3)
8 = I x 667
Dapat dilihat bahwa hasil arus yang diperoleh secara praktek maupun teori hasilnya
berbeda jauh. Dikarenakan adanya tahanan dalam pada kabel dan alat ukur yang
digunakan pada saat praktik.
Pada tabel percobaan kedua, diketahui bahwa tegangan satu (V1 ) bernilai positif dan
tegangan kedua (V2 ) bernilai negatif. Hal ini menyebabkan, berapapun besar nilai V 1,
maka arus akan tetap mengalir dari tegangan kedua ke tegangan pertama (V2 ke V1)
Dikarenakan ,V1 bernilai negatif maka nilai V 2 akan selalu lebih besar dari V1. Sedangkan
hasil arusnya dapat dihitung dari hasil ∑V yang sama pula. Berdasarkan hukum kirchoff II
dapat dilihat perhitungannya sebagai berikut:
∑V=∑(I.R)
V2 – V1 = I (R1 + R2 + R3)
12 = I x 667
Dari hasil perhitungan secara praktik dan teori didapat hasil yang nilainya
mendekati/hampir sama. Didapat hasil secara teori berkisar antara 16.5 – 17 mA.
Pada tabel percobaan ke tiga, V2 bernilai negative dan V1 bernilai positif. Jadi arah arus
yang mengalir pada rangkaian adalah dari V1 ke V2. Karena ,arus mengalir dari tegangan
yang bernilai positif ke tegangan yang bernilai negative. Sedangkan hasil arusnya dapat
dilihat dari hasil perhitungan ∑V. berdasarkan hukum kirchoff II sebagai berikut:
∑V=∑(I.R)
V2 – V1 = I (R1 + R2 + R3)
-12 = I667
I = -0.01799 A atau -17,9 mA (tanda minus (-) menunjukan arah arus dari V1
ke V2)
Dapat dilihat bahwa nilai pehitungan arus secara praktik maupun teori nilainya hampir
sama atau mendekati dan nilai arus yang didapat sama seperti tabel percobaan nomor
dua. Tetapi tanda arus pada tabel percobaan ketiga minus sehingga menyebabkan
pertukaran aliran arus dari tabel percobaan kedua dengan ketiga,dapat dilihat pada
keterangan dari multimeter yang dipakai bahwa pada tabel kedua keterangan pada
multimeter adalah jenis PNP (V2 kearah V1) sedangkan pada tabel ketiga adalah jenis
NPN (V1 kearah V2).
Pada tabel percobaan keempat, V1 dan V2 bernilai negatif, arus akan tetap mengalir dari
potensial tinggi ke potensial rendah. apabila kedua sumber tegangan memiliki tegangan
yang sama, maka tidak ada arus yang mengalir pada rangkaian. Dapat kita lihat dari Tabel
percobaan keempat, arus yang dihasilkan dari V 1 ke V2 dengan arus yang dihasilkan dari
V2 ke V1, nilainya sama atau hampir mendekati. Berdasarkan hukum kirchoff II dapat
dilihat sebagai berikut:
∑V=∑(I.R)
V2 – V1 = I (R1 + R2 + R3)
-8 = I 667
Dapat dilihat bahwa hasil arus secara teori dengan hasil praktik jauh besar nilaina. Itu
disebabkan karena adanya tahanan dalam pada kabel dan alat ukur yang digunakan
saat praktik.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 KESIMPULAN
Bedasarkan praktikum, dapat disimpulkan bahwa:
1. Arus mengalir dari tegangan yang tinggi ke tegangan yang rendah
2. Jika kedua tegangan sumber pada rangkaian bernilai sama, maka tidak ada arus yang
mengalir
3. Pada praktek ini membuktikan hukum kirchoff II sesuai dengan teori
4. Pada praktek ini, hasil perhitungan secara teori berbeda dengan hasil praktek. Hal ini
dikarenakan, adanya tahanan dalam yang besar yang menyebabkan arus yang
dihasilkan menjadi lebih kecil.
5.2 SARAN