Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum Pengukuran Listrik

Judul : HUKUM KIRCHOFF

Disusun oleh : Liza Mulyadiana

NIM : 1214020025

Partner Kerja :

 Monika Audiya Pratiwi


 Muhammad Ridho
 Yudha Prasetiyo
 Zahrah Nabila
Kelas : 2E

Tgl praktikum : 22 April 2015

Tgl penyerahan: 29 April 2015

Prodi : T. Konversi Energi

Jurusan : T. Mesin

Politeknik Negeri Jakarta

2015
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
Setelah menyelesaikan percobaan praktikum ini diharapkan mahasiswa :

 Menerangkan Hukum Kirchofff


 Memecahkan permasalahan dengan menggunakan Hukum Kirchoff

1.2 DASAR TEORI


1.2.1 Hukum Kirchoff I :

Jumlah aljabar dari arus yang menuju suatu sistem adalah sama dengan
jumlah aljabar arus yang keluar dari sistem tersebut. Dalam mempergunakan
hukum kirchoff untuk menyelesaikan rangkaian-rangkaian listrik, kita tetapkan
untuk arus yang masuk ke suatu system diberi tanda positif, sedangkan yang
keluar diberi tanda negatif.
Bila digambarkan dalam bentuk rangkaian bercabang maka akan diperoleh
sebagai berikut :

1.2.2 Hukum Kirchoff II :

Jumlah aljabar tegangan pada suatu rangkaian tertutup adalah nol. Dalam
mempergunakan hukum kirchoff II, kita memberikan tanda positif pada tahanan
di arah datangnya arus.

∑V = ∑IR

-V2 + IR1 + IR2 + V1 + IR3 = 0

V1 – V2 = IR1 + IR2 + IR3

V1 – V2 = I (R1 + R2 + R3)

Hukum Kirchoff II menjelaskan, bahwa arus mengalir dari potensial tinggi ke


potensial rendah.
BAB II

ALAT DAN BAHAN

1. 1 buah Power Supply


2. 3 buah Multimeter
a. SANWA YX 360 TRF DCA = 0,25 V, VDC = 20 KΩ/V
b. SANWA CX 506A DCA = 0,3 V, VDC = 50 KΩ/V
c. DIGITAL SANWA YX 360 TRF DCA = 0,25 V, VDC = 20 KΩ/V
3. 10 buah kabel penghubung
4. Resistor 47Ω/ 2W, 150Ω/ 5W, 470Ω

Gambar 2.1 Multimeter dan


Voltmeter Gambar 2.2 Resistor

Gambar 2.3 Kabel penghubung


Gambar 2.4 Power Supply
BAB III

PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 LANGKAH KERJA
1. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini

Ukur arus yang mengalir pada rangkaian diatas dengan Amperemeter, jika
tegangan V1 di naikkan dari 2 s/d 10 V dan V2 diturunkan dari 10 s/d 2 V, catat
arah arus dan batas ukur.

2. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini

Ukur arus yang mengalir pada rangkaian diatas dengan Amperemeter, jika
tegangan V1 di naikkan dari 2 s/d 10 V dan V2 diturunkan dari 10 s/d 2 V, catat
arah arus dan batas ukur.

3. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini


Ukur arus yang mengalir pada rangkaian diatas dengan Amperemeter, jika
tegangan V1 di naikkan dari 2 s/d 10 V dan V2 diturunkan dari 10 s/d 2 V, catat
arah arus dan batas ukur.

4. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini

Ukur arus yang mengalir pada rangkaian diatas dengan Amperemeter, jika
tegangan V1 di naikkan dari 2 s/d 10 V dan V2 diturunkan dari 10 s/d 2 V, catat
arah arus dan batas ukur.

BAB IV

DATA DAN ANALISA


4.1 DATA PENGUKURAN
Rangkaian 1 ( V1 dan V2 Positif )

V1 V2 I (mA) BU Keterangan
2 10 6 30 mA V2 ke arah V1
4 8 4,875 30 mA V2 ke arah V1
6 6 0 30 mA Tidak ada aliran
8 4 4,875 30 mA V1 ke arah V2
10 2 6 30 mA V1 ke arah V2

Rangkaian 2 (V1 Negatif dan V2 Positif)

V1 V2 I (mA) BU Keterangan
2 10 16,875 30 mA V2 ke arah V1
4 8 17 30 mA V2 ke arah V1
6 6 17 30 mA V2 ke arah V1
8 4 16,5 30 mA V2 ke arah V1
10 2 16,25 30 mA V2 ke arah V1

Rangkaian 3 (V1 Positif dan V2 Negatif)

V1 V2 I (mA) BU Keterangan
2 10 16,5 30 mA V1 ke arah V2
4 8 16,875 30 mA V1 ke arah V2
6 6 17 30 mA V1 ke arah V2
8 4 16,5 30 mA V1 ke arah V2
10 2 16,875 30 mA V1 ke arah V2

Rangkaian 4 (V1 dan V2 Negatif)


V1 V2 I (mA) BU Keterangan
2 10 6 30 mA V1 ke arah V2
4 8 4,875 30 mA V1 ke arah V2
6 6 0 30 mA Tidak ada aliran
8 4 4,875 30 mA V2 ke arah V1
10 2 6 30 mA V2 ke arah V1

4.2 ANALISA DATA


a. Tabel rangkaian pertama

Berdasarkan teori pada Hukum Kirchoff 2, apabila terdapat dua sumber tegangan (Vs),
arus akan mengalir dari tegangan yang nilainya lebih besar ke tegangan yang nilainya
lebih kecil. Apabila kedua tegangan sumber (Vs) tersebut memiliki nilai tegangan yang
sama maka, tidak ada arus yang mengalir pada rangkaian tersebut atau nol. Dapat kita
lihat pada tabel percobaan pertama,arus yang dihasilkan dari multimeter yang dibaca
secara PNP (V2 kearah V1) dengan arus yang dihasilkan dari multimeter yang dibaca
secara NPN (V1 kearah V2) hasilnya mendekati ataupun sama. Berdasarkan Hukum
Kirchoff II dapat diketahui rumus sebagai berikut:

∑V=∑(I.R)
Pada saat V2 = 10 V dan V1 =2V

V2 – V1 = I (R1 + R2 + R3)

10 – 2 = I (47 + 150 + 470)

8 = I x 667

I = 0.01199 A atau 11,9 mA

Dapat dilihat bahwa hasil arus yang diperoleh secara praktek maupun teori hasilnya
berbeda jauh. Dikarenakan adanya tahanan dalam pada kabel dan alat ukur yang
digunakan pada saat praktik.

b. Tabel rangkaian kedua

Pada tabel percobaan kedua, diketahui bahwa tegangan satu (V1 ) bernilai positif dan
tegangan kedua (V2 ) bernilai negatif. Hal ini menyebabkan, berapapun besar nilai V 1,
maka arus akan tetap mengalir dari tegangan kedua ke tegangan pertama (V2 ke V1)
Dikarenakan ,V1 bernilai negatif maka nilai V 2 akan selalu lebih besar dari V1. Sedangkan
hasil arusnya dapat dihitung dari hasil ∑V yang sama pula. Berdasarkan hukum kirchoff II
dapat dilihat perhitungannya sebagai berikut:

∑V=∑(I.R)

Pada saat V2 = 10 V dan V1 = -2 V

V2 – V1 = I (R1 + R2 + R3)

10 – (-2) = I (47 + 150 + 470)

12 = I x 667

I = 0.01799 A atau 17,9 mA

Dari hasil perhitungan secara praktik dan teori didapat hasil yang nilainya
mendekati/hampir sama. Didapat hasil secara teori berkisar antara 16.5 – 17 mA.

c. Tabel rangkaian ketiga

Pada tabel percobaan ke tiga, V2 bernilai negative dan V1 bernilai positif. Jadi arah arus
yang mengalir pada rangkaian adalah dari V1 ke V2. Karena ,arus mengalir dari tegangan
yang bernilai positif ke tegangan yang bernilai negative. Sedangkan hasil arusnya dapat
dilihat dari hasil perhitungan ∑V. berdasarkan hukum kirchoff II sebagai berikut:

∑V=∑(I.R)

Pada saat V2 = - 10 V dan V1 = 2 V

V2 – V1 = I (R1 + R2 + R3)

-10 – 2 = I (47 + 150 + 470)

-12 = I667

I = -0.01799 A atau -17,9 mA (tanda minus (-) menunjukan arah arus dari V1
ke V2)

Dapat dilihat bahwa nilai pehitungan arus secara praktik maupun teori nilainya hampir
sama atau mendekati dan nilai arus yang didapat sama seperti tabel percobaan nomor
dua. Tetapi tanda arus pada tabel percobaan ketiga minus sehingga menyebabkan
pertukaran aliran arus dari tabel percobaan kedua dengan ketiga,dapat dilihat pada
keterangan dari multimeter yang dipakai bahwa pada tabel kedua keterangan pada
multimeter adalah jenis PNP (V2 kearah V1) sedangkan pada tabel ketiga adalah jenis
NPN (V1 kearah V2).

d. Tabel rangkaian keempat

Pada tabel percobaan keempat, V1 dan V2 bernilai negatif, arus akan tetap mengalir dari
potensial tinggi ke potensial rendah. apabila kedua sumber tegangan memiliki tegangan
yang sama, maka tidak ada arus yang mengalir pada rangkaian. Dapat kita lihat dari Tabel
percobaan keempat, arus yang dihasilkan dari V 1 ke V2 dengan arus yang dihasilkan dari
V2 ke V1, nilainya sama atau hampir mendekati. Berdasarkan hukum kirchoff II dapat
dilihat sebagai berikut:

∑V=∑(I.R)

Pada saat V2 = -10 V dan V1 = -2 V

V2 – V1 = I (R1 + R2 + R3)

-10 – (-2) = I (47 + 150 + 470)

-8 = I 667

I = -0.01199 A atau -11,9 mA (tanda minus menunjukan arah dari V1 ke V2)

Dapat dilihat bahwa hasil arus secara teori dengan hasil praktik jauh besar nilaina. Itu
disebabkan karena adanya tahanan dalam pada kabel dan alat ukur yang digunakan
saat praktik.

BAB V

KESIMPULAN
5.1 KESIMPULAN
Bedasarkan praktikum, dapat disimpulkan bahwa:
1. Arus mengalir dari tegangan yang tinggi ke tegangan yang rendah
2. Jika kedua tegangan sumber pada rangkaian bernilai sama, maka tidak ada arus yang
mengalir
3. Pada praktek ini membuktikan hukum kirchoff II sesuai dengan teori
4. Pada praktek ini, hasil perhitungan secara teori berbeda dengan hasil praktek. Hal ini
dikarenakan, adanya tahanan dalam yang besar yang menyebabkan arus yang
dihasilkan menjadi lebih kecil.

5.2 SARAN

 Ikuti dan patuhi SOP dan semua aturan yang ada.


 Paham secara teori terlebih dahulu sebelum praktik.
 Sebelum memasang kabel pada rangkaian,cek terlebih dahulu kondisi kabel yang
akan digunakan dengan multimeter.
 Teliti dalam membaca skala pada alat ukur dan juga dalam merangkai komponen
rangkaian.
 Kerja sama tim sangat dibutuhkan
 Dalam setiap melakukan percobaan, disarankan bekerja sesuai langkah kerja.
 Jangan terburu-buru dalam merangkai rangkaian yang ada pada job sheet.
Lakukan dengan pelan-pelan dan hati-hati agar mendapatkan hasil yang baik.

Anda mungkin juga menyukai