Anda di halaman 1dari 7

KLASIFIKASI BAHAN KIMIA BERBAHAYA DAN

BERACUN

Tria Hikma Novita


M0314075

KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2014
A. Bahan Kimia Beracun
1. Definisi Bahan Kimia Beracun
Bahan Kimia Beracun adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya
terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke
dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit.
2. Contoh Bahan Kimia Beracun
 Mercury (II) oxide
 Mercury (II) iodide
 Mercury (II) sulfate
 Carbon tetrachloride GR
3. Cara Penyimpanan Bahan Kimia Beracun
Bahan ini dalam kondisi normal atau dalam kondisi kecelakaan ataupun dalam
kondisi kedua-duanya dapat berbahaya terhadap kehidupan sekelilingnya. Bahan
beracun harus disimpan dalam ruangan yang sejuk, tempat yang ada peredaran
hawa, jauh dari bahaya kebakaran dan bahan yang inkompatibel (tidak dapat
dicampur) harus dipisahkan satu sama lainnya.
Jika panas mengakibatkan proses penguraian pada bahan tersebut maka tempat
penyimpanan harus sejuk dengan sirkulasi yang baik, tidak terkena sinar matahari
langsung dan jauh dari sumber panas.
B. Bahan Kimia Korosif
1. Definisi Bahan Kimia Korosif
Definisi Bahan Kimia Korosif adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia
dapat mengakibatkan kerusakan apabila kontak dengan jaringan tubuh atau bahan
lain.
Zat korosif dapat bereaksi dengan jaringan seperti kulit, mata, dan saluran
pernafasan. Kerusakan dapat berupa luka, peradangan, iritasi (gatal-gatal) dan
sinsitisasi (jaringan menjadi amat peka terhadap bahan kimia).
2. Contoh Bahan Kimia Korosif
 Calcium hydroxid (Ca(OH)2
 Hydrochloric acid fuming 37 %
 Sulfuric acid 95 – 97 %
 Kaliumhydroxid (KOH)
 Acetic acid ( glacial ) 100 % anhydrate
3. Cara Penyimpanan Bahan Kimia Korosif
Bahan ini harus disimpan dalam ruangan yang sejuk dan ada peredaran hawa
yang cukup untuk mencegah terjadinya pengumpulan uap. Wadah/kemasan dari
bahan ini harus ditangani dengan hati-hati, dalam keadaan tertutup dan dipasang
label. Semua logam disekeliling tempat penyimpanan harus dicat dan diperiksa
akan adanya kerusakan yang disebabkan oleh korosi.
Penyimpanannya harus terpisah dari bangunan lain dengan dinding dan lantai
yang tahan terhadap bahan korosif, memiliki perlengkapan saluran pembuangan
untuk tumpahan, dan memiliki ventilasi yang baik. Pada tempat penyimpanan
harus tersedia pancaran air untuk pertolongan pertama bagi pekerja yang terkena
bahan tersebut.
C. Bahan Kimia Mudah Terbakar
1. Definisi Bahan Mudah Terbakar
Bahan Mudah Terbakar adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan
oksigen dan dapat menimbulkan kebakaran. Reaksi kebakaran yang amat cepat
dapat juga menimbulkan ledakan.
2. Contoh Bahan Kimia Mudah Terbakar
 Ethyl acetate
 Petroleumbenzine GR
 Petroleum benzine
 n – Hexane
 Diethyl eter GR
 Ethanol absolute GR
3. Cara Penyimpanan Bahan Kimia Korosif
 Disimpan pada tempat yang cukup dingin untuk mencegah penyalaan tidak
sengaja pada waktu ada uap dari bahan bakar dan udara
 Tempat penyimpanan mempunyai peredaran hawa yang cukup, sehingga
bocoran uap akan diencerkan konsentrasinya oleh udara untuk mencegah
percikan api
 Lokasi penyimpanan agak dijauhkan dari daerah yang ada bahaya
kebakarannya
 Tempat penyimpanan harus terpisah dari bahan oksidator kuat, bahan yang
mudah menjadi panas dengan sendirinya atau bahan yang bereaksi dengan
udara atau uap air yang lambat laun menjadi panas
D. Bahan Kimia Mudah Meledak
1. Definisi Bahan Kimia Mudah Meledak
Bahan Kimia Mudah Meledak adalah senyawa kimia atau campuran senyawa
kimia yang apabila dikenakan panas, benturan, gesekan atau kejutan (shock)
secara cepat dengan sendirinya akan bereaksi dan terurai (exothermic
decomposition) sehingga menghasilkan ledakan.
2. Pengelompokan Bahan Kimia Mudah Meledak
a) Berdasarkan komposisinya
Pengelompokan bahan kimia mudah meledak secara ilmiah berdasarkan
komposisi senyawa kimia dibagi atas:
1) Bahan Kimia Mudah Meledak senyawa murni (tunggal), dikelompokkan
atas 2 kelompok yaitu:

Bahan peledak murni Bahan peledak kuat


(Primary Explosive) (High Explosive)

Mercury fulminat, Timbal azida, Nitrometan, Dinitromentan,


Sianurat triazia (CTA). Trinitrometan atau Nitroform,
Diazodinitrofenol (DDNP), Tetranitrometan, Nitrobenzen
Tetrasen, Heksametilendiamin (NB), Dinitrobenzen,
peroksida (HMTD). Trinitrobenzen,
Mononitrotoluen (MNT),
Dinitrotoluen (DNT),
Trinitrotoulen (TNT), Dinitro-
m-Xylen (DNX), Trinito-M-
Xylen (TNX),
Mononitronaftalen (MNN),
Dinitrofenol, Trinitrofenol,
Ammonium pitrat, Trinitro-m-
kresol, dsb

2) Bahan peledak campuran, bahan peledak campuran banyak digunakan


karena lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan bahan peledak
tunggal. Bahan peledak campuran ini dikelompokkan atas 2 kelompok
yaitu:
Bahan peledak kuat Bahan peledak lemah
(High Explosive) (Low Explosive)

 Bahan peledak kuat berupa  Bahan peledak lemah bukan


campuran ini banyak digunakan merupakan bahan peledak
baik dalam bidang militer penghancur, tetapi digunakan
maupun sipil (komersial) dengan sebagai bahan isian
tujuan sebagai penghancur. pendorong pada amunisi.
 Contoh : Amatol, Ammona,  Contoh : Bubuk hitam (black
Amonium Nitrat Fuel Oil, powder), Bubuk tak berasap
Siklotol, Dinamit, Oktol, dll (smokeless powder), dll

b) Berdasarkan Kepekaannya
Dibagi menjadi dua macam yaitu:
1) Initiating explosive, yaitu bahan peledak yang mudah meledak karena
adanya api, panas benturan , gesekan dsb.
Contoh :Bahan isian detonator PbN6, Hg(ONC)2
2) Non Initiating explosive, yaitu bahan peledak yang sukar
Contoh : ANFO, Dynamit dsb
3. Cara Penggunaan Bahan Kimia Mudah Meledak
Larutan mengandung alkohol, gliserol atau bahan-bahan lain yang membentuk
ester, tidak boleh dipanaskan dengan asam perklorat atau campuran perklorat,
sebab ester dari asam perklorat merupakan bahan peledak. Asam perklorat tidak
boleh dibiarkan kontak dengan rak atau meja kayu dan wadahnya harus terbuat
dari gelas atau porselin. Pada semua pekerjaan yang melibatkan asam perklorat
harus digunakan sarung tangan karet, kacamata pelindung dan safety screen.
E. Bahan Kimia Oksidator
1. Definisi Bahan Kimia Oksidator
Bahan Kimia Oksidator adalah bahan kimia yang berupa zat padat, cair atau
campuran keduanya yang karena suatu reaksi kimia dapat menimbulkan gas dalam
jumlah dan tekanan yang besar serta suhu yang tinggi sehingga menyebabkan
ledakan dan menimbulkan kerusakan di sekelilingnya.
2. Pengelompokan Bahan Kimia Oksidator
a) Oksidator bahan anorganik
Contoh : ClO3- , MnO4-, Cr2O7-2, H2O2, IO3-, S2O8-2
b) Peroksida organik
Contoh : Bensil peroksida, Etroksida, Asetil peroksida
3. Cara Penyimpanan Bahan Kimia Oksidator
Beberapa bahan oksidator memerlukan panas sebelum menghasilkan oksigen,
sedangkan jenis lainnya dapat menghasilkan oksigen dalam jumlah yang banyak
pada suhu kamar.
Tempat penyimpanan bahan ini harus diusahakan agar suhunya tetap dingin,
ada peredaran hawa, dan gedungnya harus tahan api. Bahan ini harus dijauhkan
dari bahan bakar, bahan yang mudah terbakar dan bahan yang memiliki titik api
rendah.
Alat-alat pemadam kebakaran biasanya kurang efektif dalam memadamkan
kebakaran pada bahan ini, baik penutupan ataupun pengasapan, hal ini
dikarenakan bahan oksidator menyediakan oksigen sendiri.
F. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air
1. Definisi Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air
Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air adalah bahan yang bila bereaksi dengan air
akan mengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar. Hal ini disebabkan zat-
zat tersebut bereaksi secara eksotermik, yaitu mengeluarkan panas dan gas yang
mudah tebakar.
2. Contoh Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air
 Alkali (Na,K) dan alkali tanah (Ca)
 Logam halida anhidrat (aluminium tribromida)
 Logam oksida anhidrat (CaO)
 Oksida non logam halida (sulfuril klorida)
3. Cara Penyimpanan Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air
Karena banyak dari bahan ini yang mudah terbakar maka tempat penyimpanan
bahan ini harus tahan air, berlokasi ditanah yang tinggi, terpisah dari penyimpanan
bahan lainnya, dan janganlah menggunakan sprinkler otomatis di dalam ruang
simpan.
G. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam
1. Definisi Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam
Merupakan bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan asam, dengan
mengeluarkan panas dan gas - gas yang beracun dan korosif ( bahan ini juga
bereaksi dengan uap asam sehingga menghasilkan hidrogen dan gas - gas yang
mudah menyala )
2. Contoh Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam
 KClO3
 KMnO4
 Cr2O3
3. Cara Penyimpanan Bahan Kimia Kimia Reaktif Terhadap Asam
Bahan ini bereaksi dengan asam dan uap asam menghasilkan panas, hydrogen
dan gas-gas yang mudah menyala. Ruangan penyimpanan untuk bahan ini harus
diusahakan agar sejuk, berventilasi, sumber penyalaan api harus disngkirkan dan
diperiksa secara berkala. Bahan asam dan uap dapat menyerang bahan struktur
campuran dan menghasilkan hydrogen, maka bahan asam dapat juga disimpan
dalam gudang yang terbuat dari kayu yang berventilasi. Jika konstruksi gudang
trbuat dari logam maka harus di cat atau dibuat kebal dan pasif terhadap bahan
asam.
H. Bahan Kimia Gas Bertekanan
1. Definisi Bahan Gas Bertekanan
Bahan Kimia Gas Bertekanan adalah gas yang disimpan dibawah tekanan,
baik gas yang ditekan maupun gas cair / gas yang dilarutkan dalam pelarut
dibawah tekanan.
2. Contoh Bahan Kimia Gas Bertekanan
 Etilen  Aseletin
 Oksida  Hidrogen
 Klor  Amonia

3. Cara Penyimpanan Bahan Kimia Gas Bertekanan


Silinder dengan gas-gas bertekanan harus disimpan dalam keadaan berdiri dan
diikat dengan rantai atau diikat secara kuat pada suatu penyangga tambahan.
Ruang penyimpanan harus dijaga agar sejuk , bebas dari sinar matahari langsung,
jauh dari saluran pipa panas di dalam ruangan yang ada peredaran hawanya.
Gedung penyimpanan harus tahan api dan harus ada tindakan preventif agar
silinder tetap sejuk bila terjadi kebakaran, misalnya dengan memasang sprinkler.
I. Bahan Kimia Radioaktif
1. Definisi Bahan Radioaktif
Bahan Kimia Radioaktif adalah bahan kimia yang mempunyai kemampuan
memancarkan sinar radioaktif dengan aktivitas jenis lebih besar dari 0,002
microcurie/gram.
Suatu bahan kimia dapat termasuk diantara satu atau lebih golongan di atas
karena memang mempunyai sifat kimia yang lebih dari satu sifat.
2. Contoh Bahan Kimia Radioaktif
 C-14
 Uranium

3. Cara Penyimpanan Bahan Kimia Radioaktif


Penyimpanannya harus ditempat yang memiliki peralatan cukup untuk
memproteksi radiasi, tidak dicampur dengan bahan lain yang dapat
membahayakan, packing/kemasan dari bahan radioaktif harus mengikuti
ketentuan khusus yang telah ditetapkan dan keutuhan kemasan harus dipelihara.

Sumber :
http://hanyakimia.blogspot.com/2013/05/bahan-kimia-yang-mudah-meledak.html, diakses
pada tanggal 24 September 2014, pukul 14:00
http://ibnususanto.wordpress.com/2009/02/13/bahan-kimia-berbahaya-dan-keselamatan-
kesehatan-kerja-bidang-kimia/, diakses pada tanggal 24 September 2014, pukul 15:10
http://lh.surabaya.go.id/weblh/?c=main&m=subb33, diakses pada tanggal 24 September
2014, pukul 16:15
http://risnawatisiga.wordpress.com/2012/02/14/bahan-bahan-kimia-berbahaya/, diakses
pada tanggal 24 September 2014, pukul 17:45
http://blogcopy.com/~nucleardotcom.blogspot.com?copy=7zkvg8, diakses pada tanggal 24
September 2014, pukul 17:50
http://chemical-enginerring.blogspot.com/2013/05/bahan-kimia-reaktif-terhadap-air.html,
diakses pada tanggal 24 September 2014, pukul 17:55
http://uchilusiamagda.blogspot.com/2013/07/klasifikasi-bahan-kimia-bahan-
kimia_4047.html, diakses pada tanggal 24 September 2014, pukul 17:56
http://riapuspitasari108002.blogspot.com/2011/12/kategori-bahan-kimia-berbahaya.html,
diakses pada tanggal 24 September 2014, pukul 17:57

Anda mungkin juga menyukai