Anda di halaman 1dari 4

SOP MILIARIA

No.Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1-4

UPTD Puskesmas Tanda Tangan :

1. Pengertian Miliaria adalah kelainan kulit akibat retensi keringat yang ditandai oleh adanya vesikel milier.
Sinonim untuk penyakit ini adalah biang keringat, keringat buntet, liken tropikus, prickle heat.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah – langkah penatalaksanaan Miliaria di Puskemas
Dukuh Kupang
3. Kebijakan Surat Penetapan Kepala UPTD Puskesmas Nomor ………………………… tentang
Penyusunan Rencana Layanan Medik dan Terpadu
4. Referensi Kepmenkes RI No. HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktis Klinis bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Langkah- a. Perawat memanggil pasien sesuai urutan
langkah
b. Mencocokkan identitas pasien dengan kartu status pasien
prosedur
c. Melakukan Anamnesis
Miliaria adalah kelainan kulit akibat retensi keringat yang ditandai oleh adanya vesikel
milier. Sinonim untuk penyakit ini adalah biang keringat, keringat buntet, liken tropikus,
prickle heat.
Faktor Risiko :
1. Tinggal di lingkungan tropis, panas, kelembaban yang tinggi.
2. Pemakaian baju terlalu ketat.
d. Melakukan Pemeriksaan Fisik
Tanda patognomonis
Tergantung pada jenis atau klasifikasi miliaria.
Klasifikasi miliaria :
1. Miliaria kristalina
a. Terdiri atas vesikel miliar (1-2 mm), sub korneal tanpa tanda inflamasi, mudah pecah
dengan garukan, dan deskuamasi dalam beberapa hari.
b. Predileksi pada badan yang tertutup pakaian.
c. Gejala subjektif ringan dan tidak memerlukan pengobatan.
2. Milaria rubra
a. Jenis tersering, terdiri atas vesikel miliar atau papulo vesikel di atas dasar eritematosa
sekitar lubang keringat, tersebar diskret.
b. Gejala subjektif gatal dan pedih pada di daerah predileksi.
3. Miliaria profunda
a. Merupakan kelanjutan miliaria rubra, berbentuk papul putih keras berukuran 1-3 mm,
mirip folikulitis, dapat disertai pustul.
b. Predileksi pada badan dan ekstremitas.
4. Miliaria pustulosa Berasal dari miliaria rubra, dimana vesikelnya berubah menjadi pustul.
e. Melakukan Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan
f. Penegakan Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik.
g. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Prinsipnya adalah mengurangi pruritus, menekan inflamasi, dan membuka
retensi keringat. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah:
1. Melakukan modifikasi gaya hidup, yaitu:
a. Memakai pakaian yang tipis dan dapat menyerap keringat.
b. Menghindari panas dan kelembaban yang berlebihan
c. Menjaga kebersihan kulit
d. Mengusahakan ventilasi yang baik
2. Memberikan farmakoterapi, seperti:
a. Topikal
• Bedak kocok: likuor faberi atau bedak kocok yang mengandung kalamin dan antipruritus
lain (mentol dan kamfora) diberikan 2 kali sehari selama 1 minggu.
• Lanolin topikal atau bedak salisil 2% dibubuhi mentol ¼-2% sekaligus diberikan 2 kali
sehari selama 1 minggu. Terapi berfungsi sebagai antipruritus untuk menghilangkan dan
mencegah timbulnya miliaria profunda.
b. Sistemik (bila gatal dan bila diperlukan)
• Antihistamin sedatif: klorfeniramin maleat 3 x 4 mg per hari selama 7 hari atau setirizin 1
x 10 mg per hari selama 7 hari
• Antihistamin non sedatif: loratadin 1 x 10 mg per hari selama 7 hari.
h. Konseling dan Edukasi
Edukasi dilakukan dengan memberitahu keluarga agar dapat membantu pasien untuk:
1. Menghindari kondisi hidrasi berlebihan atau membantu pasien untuk memakai pakaian
yang sesuai dengan kondisinya.
2. Menjaga ventilasi udara di dalam rumah.
3. Menghindari banyak berkeringat.
4. Memilih lingkungan yang lebih sejuk dan sirkulasi udara (ventilasi) cukup.
5. Mandi air dingin dan memakai sabun. i. Kriteria Rujukan
Rujukan dilakukan dengan tujuan untuk mengatasi penyebab lain yang mendasari penyakit
dengan berkonsultasi kepada psikiatri atau dokter spesialis kulit.
6. Diagram
Perawat memanggil pasien
Alir

Mencocokkan identitas Rekam


pasien medis

Melakukan Anamnesis  Keluhan yang dirasakan adalah gatal yang disertai timbulnya vesikel atau bintil,
terutama muncul saat berkeringat, pada lokasi predileksi, kecuali pada miliaria profunda.
Faktor Risiko :
1. Tinggal di lingkungan tropis, panas, kelembaban yang tinggi.
2. Pemakaian baju terlalu ketat

Melakukan Pemeriksaan Fisik


Tanda patognomonis Tergantung pada jenis atau klasifikasi miliaria. Klasifikasi miliaria :
1. Miliaria kristalina
2. Milaria rubra
3. Miliaria profunda
4. Miliaria pustulosa

Menegakkan diagnosis  berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik

Penatalaksanaan  Non medikamentosa dan Medikamentosa

Konseling dan Edukasi

Membuat rujukan ke rumah sakit 


Rencana tindak lanjut Dokter Spesialis Kulit

Mencatat di rekam medis

7. Unit Poli Umum, Poli Lansia, Puskesmas Pembantu


Terkait
8. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan.
historis
perubahan. 1 Referensi: Permenkes Referensi:
no. 5 tahun 2014 Kepmenkes RI No.
tentang Panduan HK.02.02/MENKES/514/2015
Praktis Klinis Bagi tentang Panduan Praktis Klinis
Dokter di Fasilitas bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan Tingkat
Primer Hal. 54 Pertama
2 Unit Terkait: Unit Terkait: Poli Umum, Poli
Pendaftaran, Poli Lansia, Puskesmas Pembantu
Umum, Unit Obat

Anda mungkin juga menyukai